Setelah mengambil berkas-berkas penting yang dibutuhkan, Jonathan Anderson langsung berangkat menuju Bandara. Karena penerbangan akan dilaksanakan dua jam lagi.
Selepas kepergian Jonathan, Leo terlihat begitu gelisah. Dia terus saja menggeliatkan tubuhnya, dia merasakan panas disekujur tubuhnya.
Dia benar-benar bingung karena tidak mengetahui apa yang terjadi kepada dirinya, bahkan dia tidak tahu reaksi apa yang sebenarnya sedang dia rasakan.
Dia masih lajang, baru saja lulus S2 dan langsung dapat pekerjaan di perusahaan Anderson karena kepintarnnya dan juga keahliannya.
"Sepertinya aku harus duduk dan menenangkan diri," ucap Leo lirih.
Leo terlihat duduk di atas sofa, kemudian dia membuka jas yang dia pakai. Lalu, dia menyimpan jas itu di sandaran sofa.
Selain merasa panas, dia juga merasakan sesak. Bahkan lehernya terasa tercekik, pada akhirnya Leo membuka dasi yang dia pakai dan melemparnya secara sembarang.
"Ya Tuhan, tolong aku." Leo mengusap miliknya yang semakin mengeras, dia mmemang pernah menginginkan hal itu.
Itu juga karena tanpa sengaja dia mengklik situs dewasa, di mana di sana dia melihat adegan seorang wanita yang sedang menunggangi seorang pria tampan layaknya seekor kuda.
Wanita itu bergoyang dengan gerakkan sensual, hal itu membuat Leo menginginkannya dan harus bermain solo dengan tante lux di kamar mandi.
Di lain tempat.
Meriana terlihat sedang menyetir mobilnya, dia ingin segera pulang karena ingin segera mengeluarkan emosinya yang tertahan kepada Jonathan.
Namun, saat dia ingin mengambil ponselnya ternyata tas miliknya tertinggal di perusahaan milik Jonathan.
"Ck! Kenapa harua tertinggal!" keluh Meriana.
Dengan terpaksa dia kembali menuju perusahaan milik Jonathan, walaupun sebenarnya dia merasa malu dan juga kesal jika harus bertemu dengan Jonathan kembali.
Tiba di perusahaan tersebut, dengan langkah tergesa dia berjalan menuju pantri. Karena seingatnya dia menaruh tasnya tersebut di sana, dia yakin itu.
"Sepertinya aku meninggalkan tas milikku di pantri, saat aku sedang membuat kopi untuk Jonathan. Ya, di sana," kata Meriana lirih.
Saat dia masuk ke dalam pantri, ternyata benar jika tas miliknya masih berada di sana dengan aman.
Meriana tersenyum, kemudian dia mengambil tasnya tersebut dan berniat untuk segera pergi dari perusahaan milik Jonathan.
Namun, pada saat dia melewati ruangan milik Jonathan, dia mendengar suara seorang pria yang sedang mengerang.
Suara itu terdengar begitu seksi dan juga membuat hasrat dalam diri Meriana muncul, dia menginginkannya.
Sontak senyum di bibir Meriana langsung mengembang, dia menyangka jika itu adalah suara Jonathan.
Dengan sangat perlahan dia membuka pintu ruangan milik Jonathan, dia tersenyum saat melihat seorang pria yang sedang duduk di atas sofa membelakanginya.
Dia langsung mengunci pintunya, lalu dia menghampiri pria itu dan langsung memeluknya dari belakang tanpa aba-aba.
"Jo!" panggil Meriana dengan suara sensualnya.
Leo yang merasakan tubuhnya sangat panas, bahkan dia merasakan jika miliknya terasa berdenyut ngilu, langsung menarik Meriana hingga terjatuh di atas sofa.
Sontak hal itu membuat Meriana mengaduh kaget dengan mata terpejam, Leo tersenyum dan langsung menindih tubuh model cantik itu.
Tapa pikir panjang dia langsung menautkan bibirnya ke bibir Meriana, tanpa membuka matanya Meriana langsung membalas tautan bibir Leo yang penuh dengan gairah.
Tubuh Leo semakin terbakar hasrat, akalnya seakan hilang. Tangan Leo dengan cepat membuka semua kain penghalang yang menutupi tubuhnya, bibirnya terus saja dia satukan dengan bibir wanita yang ada di bawah kuasanya.
"Emph!"
Meriana terdengar melenguh seraya mendorong dada Leo, napasnya sudah hampir habis karena Leo terus saja mencumbunya tanpa jeda.
Napas Meriana terdengar terengah-engah, wanita itu masih setia memejamkan matanya dengan senyum sumringah di bibirnya.
Namun, senyum itu memudar kala Leo merobek baju yang dia pakai. Bukan kaget karena bajunya yang dirobek, tapi dia sangat kaget saat melihat wajah Leo yang kini berada di atas tubuhnya.
"Le--leo? A--apa yang kamu lakukan?" tanya Meriana kaget.
"Ssshht! Jangan banyak bicara dulu, kita lanjutkan yang tadi. Aku, aku sudah tidak tahan," kata Leo.
"Jangan! Jangan lakukan ini, aku adalah artis papan atas. Nanti--"
"Berisik! Aku sudah tidak tahan, tidak akan ada yang tahu jika kamu tidak banyak bicara," kata Leo seraya menunduk dan mulai mencumbui Meriana.
Dia memang masih lajang, sama sekali belum pernah melakukannya. Namun, naluri prianya seolah menuntunnya agar melakukannya.
Meriana terlihat ketakutan, tapi dia tidak bisa menolak sentuhan dari Leo. Sentuhan yang sudah lama dia rindukan, karena semenjak putus dengan kekasihnya dia tidak pernah merasakannya lagi.
"Ja--jangan Leo!" pinta Meriana saat milik Leo sudah mulai masuk ke dalam inti tubuhnya.
"Ck! Kamu menikmatinya," kata Leo dengan tersenyum miring. Karena dia bisa merasakan jika milik Meriana sangatlah basah.
Meriana hanya bisa pasrah, lagi pula dia menginginkannya. Tidak ada salahnya bercinta dengan Leo, pikirnya.
Lagi pula dia tidak akan hamil, karena dia selalu rutin melakukan kb dalam setiap' bulannya. Dia memang terbiasa melakukan hubungan seksualitas dengan bebas.
Di dalam pesawat.
Jonathan terlihat terus saja memegangi kepalanya yang terasa sakit. Bahkan perutnya benar-benar terasa mual, padahal ini bukan kali pertamanya dia melakukan penerbangan.
Namun, entah kenapa dia benar-benar merasa tidak nyaman. Bahkan wajah tampannya yang biasa terlihat dingin dan juga berwibawa kini terlihat pucat pasi.
"Ya Tuhan, sebenarnya apa yang sedang terjadi dengan diriku? Kenapa rasanya tidak enak sekali?" tanya Jonathan terhadap dirinya sendiri.
Tidak lama kemudian seorang wanita cantik berprofesi sebagai pramugari terlihat menghampiri Jonathan, dia terlihat begitu prihatin saat melihat wajah tampan Jonathan yang berubah pucat pasi.
Dia menawarkan bantuan, tapi Jonathan berkata tidak perlu. Dia tidak perlu apa-apa, dia hanya ingin beristirahat saja.
Benar saja, perjalanan yang dilakukan oleh Jonathan selama hampir dua puluh empat jam itu dia lalui dengan rasa yang menyiksa.
Dia bahkan tidak makan sama sekali, dia hanya memejamkan matanya saja. Karena jika dia membuka matanya, dia akan merasakan mual yang teramat sangat.
Namun, jika dia memejamkan matanya. Hanya kepalanya saja yang terasa sakit, perutnya akan terasa lebih baik.
Tiba di negara A, dia langsung beristirahat di dalam hotel yang sudah Leo pesankan untuk dirinya. Dia merasa butuh istirahat yang banyak, sebelum esok harinya harus pergi untuk bekerja.
"Oh Tuhan, siksaan apa ini? Kenapa kepalaku terasa berputar?" tanya Jonathan saat dia sudah merebahkan tubuhnya.
Dia langsung bangun dan turun dari tempat tidur, kemudian dia duduk di atas sofa dan memejamkan matanya seraya menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa.
Di perusahaan Anderson.
Meriana dan juga Leo yang merasa kelelahan terlihat tertidur di atas sofa, mereka terlihat saling memeluk dan terlihat sangat nyaman.
Leo yang berada di dalam pengaruh obat melakukannya sampai berkali-kali, hal itu membuat mereka kelelahan sampai tertidur dengan pulas.
"Ouch! Tubuhku," keluh Meriana seraya berusaha untuk bangun.
Meriana terlihat memicingkan matanya saat melihat sosok pria tampan yang kini memeluk dirinya dengan posesif, tidak lama kemudian kesadarannya seakan terkumpul.
Dia langsung menutup mulutnya karena takut menjerit dengan kencang, dia langsung membulatkan matanya dengan sempurna kala mengingat pergumulan panasnya dengan Leo.
'Oh ya Tuhan, jangan-jangan kopi itu diminum oleh Leo. Makanya dia tu menjadi seperti ini,' kata Meriana dalam hati.
Untuk sesaat dia terdiam, dia memperhatikan wajah leo yang tidak kalah tampan dari Jonathan.
Sayangnya, Leo bukan tipenya. Karena Leo bukan keturunan orang kaya seperti Jonathan. Tentu saja yang diinginkan oleh Meriana bukan hanya pria tampan, tapi juga memiliki kekayaan yang melimpah.
Agar hidupnya bisa terjamin jika suatu saat nanti dia tidak bekerja lagi sebagai seorang model, jika suatu saat nanti dia menjadi seorang ibu.
"Kamu tampan dan juga gagah, bahkan permainan kamu sangat menakjubkan. Milikmu juga sangat wow, sayangnya kamu bukan tipe aku," kata Meriana dengan suara yang sangat pelan.
Setelah mengatakan hal itu, Meriana berusaha untuk melepaskan diri dan pelukan Leo dengan sepelan mungkin.
Hal itu dia lakukan agar lelaki itu tidak terbangun dari tidurnya, saat dia hendak memakai bajunya, ternyata bajunya sudah koyak dan tidak bisa dipakai lagi.
Akhirnya Meriana memutuskan untuk memakai kemeja milik Leo, beruntung kain pengaman area intinya tidak Leo robek sehingga dia masih bisa menggunakannya.
"Ternyata dia ganas juga saat sedang bercinta," kata Meriana seraya menggelengkan kepalanya.
Dia terlihat masuk ke dalam kamar mandi dan memakai kemeja milik Leo, setelah itu dengan tergesa dia pergi dari perusahaan Anderson.
Beruntung hari sudah sangat gelap, sehingga tidak ada satu pun orang yang melihat dirinya dalam keadaan seperti itu.
"Huh, semoga saja Leo pintar dan segera menghapus rekaman cctv di gedung ini," kata Meriana sebelum dia benar-benar pergi.
****
Selamat siang Bestie, selamat beraktifitas. Jangan lupa like dan komentnya, sayang kalian selalu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
N⃟ʲᵃᵃ࿐𝕴𝖘𝖒𝖎ⁱˢˢ༄༅⃟𝐐
😂😂😂😂😂 parah
2022-11-23
2
N⃟ʲᵃᵃ࿐𝕴𝖘𝖒𝖎ⁱˢˢ༄༅⃟𝐐
tante lux🤭🤭🤭🤭
2022-11-23
1
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞𝐀⃝🥀иσνιєℛᵉˣ𝓐𝔂⃝❥࿐
Cauvade Syndrome
2022-11-23
1