Jonathan terlihat begitu enggan untuk keluar dari kamar yang sudah dia sewa itu, setelah selesai mandi dia hanya duduk sambil memakai handuk yang melilit di pinggangnya saja.
Bayangan-bayangan pemaksaan yang dia lakukan terhadap wanita tadi malam membuat dirinya merasa sangat bersalah, apalagi saat dia melihat robekan baju pelayan yang tergeletak di atas lantai.
Hal itu membuat hatinya merasa kesal terhadap dirinya sendiri, bahkan saat melihat bercak darah di atas tempat tidur perasaannya semakin berkecamuk.
Dia juga merasa sangat bersalah kala melihat tetesan darah yang sudah mengering di dekat nakas, rasanya kini dia sudah menjadi pria super brengsek di dunia ini.
"Ya Tuhan, kenapa aku bisa seberengsek ini? Tidak-tidak, ini bukan murni kesalahanku. Ini gara-gara obat sialan itu, pokoknya aku tidak mau tahu, Leo harus segera menemukan wanita itu. Leo juga harus segera menemukan siapa yang sudah menaruh obat perangsang itu di minumanku."
Jonathan terus saja bergumam tidak jelas, rasa bersalah yang menyeruak ke dalam hatinya membuat dirinya tidak bisa berpikir dengan jernih.
Berkali-kali dia menyugar rambutnya dengan kasar, dia tidak menyangka jika hal ini bisa terjadi kepada dirinya.
Dia benar-benar merasa bingung dengan apa yang harus dia lakukan saat ini, dia juga merasa bingung dengan apa yang nanti akan dia katakan kepada kedua orang tuanya.
Atau mungkin, dia harus berpura-pura jika kejadian malam tadi tidak pernah ada dan dia tidak perlu menceritakannya kepada kedua orang tuanya.
"Brengsek!" teriak Jonathan seraya melemparkan tinju kosong ke udara.
Seharusnya hari ini dia bekerja, tapi dia malah tidak mengerjakan apa-apa. Dia hanya duduk seraya memikirkan apa yang sudah dia lakukan tadi malam, apa solusi yang harus dia ambil.
"Berpikir, Jo. Mikir!" kata Jonathan Seraya memukul-mukul keningnya sendiri.
Di luar kamar tersebut Leo terlihat mengetuk pintu beberapa kali, tapi tidak dapat sahutan dari dalam.
Karena merasa khawatir, Leo langsung masuk ke dalam kamar tersebut. Dia hanya bisa menggelengkan kepalanya saat melihat tuannya yang hanya melamun seraya menggerutu.
Jonathan benar-benar larut terlihat dalam lamunannya, Leo berdehem dengan keras beberapa kali agar mengembalikan kesadaran tuannya tersebut.
"Ehm, ehm!"
Jonathan terlihat kaget, bahkan dia langsung memalingkan wajahnya ke arah Leo. Dia memberikan tatapan tajamannya kepada Leo, karena Leo sudah berani mengagetkan dirinya.
Mendapatkan tatapan tajam seperti itu dari tuannya, Leo hanya bisa menghela napas berat lalu dia pun terlihat menundukkan pandangannya.
"Ada apa? Apakah kamu sudah menemukan pelakunya? Apa kamu sudah menemukan perempuan itu?" tanya Jonathan dengan tidak sabar.
Leo langsung menggelengkan kepalanya, karena memang dia belum mendapatkan informasi apa pun. Jonathan terlihat mendengkus sebal kala melihat respon dari Leo.
"Lalu, apa yang kamu lakukan di sini? Kenapa kamu masuk ke dalam kamar?" tanya Jonathan dengan kesal.
"Saya membawakan baju ganti untuk anda, Tuan," kata Leo seraya menyerahkan kantong kertas di tangan kirinya.
Bukannya menerima kantong kertas dari tangan dari Leo, Jonathan malah terlihat fokus pada tangan kanan Leo yang memegang sebuah tas wanita.
"Lalu, itu apa di tanganmu?" tanya Jonathan
Mendapatkan pertanyaan seperti itu dari Jonathan, Leo langsung mengangkat tangan kanannya.
"Ini adalah tas dari wanita yang tadi malam, tasnya tertinggal di loker," kata Leo.
Setelah Leo kembali memeriksa rekaman cctv, satu hal yang Leo sadari. Perempuan muda itu naik dengan baju yang berbeda, makanya dia memeriksa loker yang ada di lantai tiga.
Jonathan terlihat dengan cepat mengambil tas wanita tersebut, lalu dia membukanya dengan tidak sabar.
Di dalam tas itu terlihat ada dress selutut yang Carol pakai tadi malam, ada juga segepok uang dan satu set perhiasan berupa cincin, gelang, kalung dan juga giwang. Karena memang pada saat Carol mengganti baju, dia melepaskan perhiasannya.
Dia merasa tidak pantas memakai perhiasan itu, karena tadi malam dia bekerja sebagai seorang pelayan.
Jonathan terlihat menggeleng-gelengkan kepalanya, bagaimana bisa pikirnya seorang pelayan mempunyai uang satu gepok seperti itu.
Bahkan, saat dia melihat satu set perhiasan tersebut dia sangat yakin jika itu adalah perhiasan unlimited yang tidak bisa didapatkan oleh sembarang orang.
Jonathan menjadi semakin penasaran, sebenarnya siapa wanita yang tadi malam sudah dia tiduri itu.
Satu hal yang Jonathan masih ingat, wanita yang dia tiduri tadi malam masih terlihat sangat muda. Walaupun dia tidak bisa melihat dengan jelas wajahnya, tapi dia masih sangat mengingat teriakan wanita yang dia tidur tadi malam.
Terdengar begitu seksi di telinganya, padahal dia sedang menjerit ketakutan. Namun, suaranya terdengar begitu syahdu di telinganya.
Jonathan kembali memeriksa tas tersebut, dia masih berharap ada kartu identitas di sana. Sayangnya tidak ada, dia kembali mendengkus sebal.
"Ck! Pokoknya aku tidak mau tahu, kamu harus secepatnya mencari tahu siapa wanita itu. Kalau tidak, cepatlah panggil pemilik Club ini. Aku ingin berbicara dengannya," kata Jonathan dengan tegas.
Leo langsung mengangguk patuh dengan apa yang diperintahkan oleh Jonathan, kemudian dia segera pergi dari sana untuk memanggil pemilik Club tersebut.
Hanya sepuluh menit saja Leo sudah kembali dengan seorang wanita cantik berperawakan tinggi besar dan terlihat sudah berumur, Jonathan terlihat lega.
"Selamat siang, Tuan Jonathan. Kenapa anda memanggil saya? Apakah ada yang bisa saya bantu?" tanya perempuan yang sudah tidak terlihat muda itu dengan sangat sopan.
Melihat wanita yang tidak muda lagi itu, besar harapan Jonathan agar wanita itu bisa memberikan jawaban atas pertanyaan yang sedari tadi berputar-putar di benaknya.
"Saya hanya ingin bertanya, siapa wanita yang tadi malam tidur dengan saya?" tanya Jonathan.
Mendengar pertanyaan dari Jonathan, wanita itu terlihat mengerinyitkan dahinya. Sungguh dia benar-benar tidak paham dengan lontaran ucapan pertanyaan dari bibir Jonathan.
Dia memang menyediakan jasa penyewaan kamar, setiap orang yang datang boleh melakukan seksualitas bebas dan boleh menyewa perempuan mana pun yang mereka inginkan.
Namun, dia tidak menyediakan jasa untuk mencarikan wanita malam. Makanya dia tidak paham dengan apa yang ditanyakan oleh Jonathan.
"Maaf, Tuan. Tapi saya tidak menyediakan perempuan malam," kata wanita itu.
Mendapatkan jawaban seperti itu, Jonathan jadi sadar jika dia melontarkan pertanyaan yang salah.
"Ah Iya saya tahu, masalahnya wanita yang saya tiduri tadi malam menggunakan seragam pelayan," kata Jonathan
Jonathan terlihat bangun, lalu dia mengambil baju pelayan dan menyerahkannya kepada wanita itu, wanita itu terlihat membenarkan jika baju itu memanglah seragam pelayan di Club miliknya.
Wanita itu terlihat memperhatikan baju tersebut dan ternyata di dadanya tidak ada name tag-nya, itu artinya yang memakainya adalah pelayan panggilan.
Seingatnya tadi malam dia memang membutuhkan tambahan pelayan, dia meminta D bersama temannya untuk menjadi pelayan panggilan tersebut.
"Maaf, Tuan. Tadi malam memang ada dua orang wanita yang saya mintai bantuannya, untuk D, dia memang sudah sering mengambil jam malam. Itu juga hanya sesekali jika saya kekurangan pelayan," jelas permpuan itu.
"Dua orang pelayan tambahan? Siapa D? Siapa mereka?" tanya Jonathan.
"Tadi malam D datang membawa temannya, saya tidak tahu namanya. Tapi pas mau pulang dia sempat berpamitan, untuk temannya saya malah tidak melihatnya," kata perempuan itu.
"Kalau begitu saya minta alamat untuk wanita yang bekerja tadi malam itu?" pinta Jonathan.
Perempuan itu tertawa dalam hati kala Jonathan meminta alamat rumah dari D, dia saja tidak tahu nama asli dari D. Karena Diana hanya menyebutkan nama panggilnya saja.
"Maaf, Tuan. Tapi D tidak pernah memberitahukan alamat rumahnya, lagi pula saya juga tidak pernah menanyakannya. Karena memang dia hanya bekerja jika dibutuhkan saja," kata wanita itu.
Mendengar jawaban dari wanita itu Jonathan terlihat benar-benar sangat kesal, padahal hanya mencari seorang wanita yang dia tiduri tadi malam saja kenapa begitu sulit, pikirnya.
****
Selamat pagi Bestie, selamat beraktifitas. Semoga kalian sehat selalu dan murah rezeky, jangan lupa tinggalkan like dan komentarnya. Gift juga boleh sama Votenya, hatur nuhun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Ilan Irliana
brarti Leo itu cm asisten biasa y...g bs nyri identits...g sat set gt..
2023-06-03
0
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞𝐀⃝🥀иσνιєℛᵉˣ𝓐𝔂⃝❥࿐
Makin nyesellah kamu Jo..ayo cari sampai ketemu.
2022-11-23
0
🎤A-HA🎧
hmmm tega sekali kau memerawani anak orang jo
2022-11-23
0