Hilangnya Mahkota

Pria bertubuh tinggi tegap itu mambawa Carol ke dalam sebuah kamar yang terlihat gelap, dengan bringas dia menghempaskan tubuh Carol ke atas tempat tidur, Carol menjerit ketakutan.

Saat pria itu bersiap untuk membuka jas yang dia pakai, dengan cepat Carol melompat dari tempat tidur. Dia berusaha untuk kabur, tapi sayangnya pria itu dengan perasaan marah menarik baju yang dipakai oleh Carol dengan kencang.

Baju kemeja yang Carol pakai langsung robek, membuat pundak Carol terekspos. Karena kencangnya tarikan dari pria itu malah membuat Carol terhempas ke samping tempat tidur, pundak Carol terbentur ujung nakas. Bajunya yang terbuka membuat pundaknya tergores, darah segar langsung mengalir.

Carol mendesis karena sakit, tapi suara Carol malah membuat pria bertubuh tegap itu semakin menginginkan gadis berusia delapan belas tahun itu.

"Kemarilah, Jalangg!" teriak pria itu.

Carol ketakutan, tubuhnya bergetar hebat. Lututnya terasa kopong, bahkan untuk bergerak saja dia tidak mampu.

Selama ini dia selalu diperlakukan dengan penuh kasih oleh kedua orang tuanya, bahkan dia selalu mendapatkan perlakuan baik dari orang sekitarnya.

Bahkan Diana pun selalu bersikap manis yang tidak dibuat-buat, Diana selalu tulus memberikan kasih sayangnya kepada Carol.

"Ja--jangan, Tuan. Sa--saya bukan wanita malam, sa--saya hanya pelayan," kata Carol terbata dengan pipi yang penuh dengan lelehan air mata.

Rasa sakit di pundaknya dia abaikan, karena yang terpenting saat ini adalah dia bisa cepat berlari dari pria bertubuh tinggi tegap di hadapannya itu.

Pria itu malah tertawa dengan terbahak-bahak, dia merasa lucu dengan apa yang diucapkan oleh Carol.

Pria itu bahkan terlihat memindai penampilan Carol, walaupun dalam kegelapan dia masih bisa melihat jika Carol terlihat begitu seksi dengan menggunakan baju seragamnya yang terlihat minim bahan itu.

Apalagi kemeja yang Carol pakai sudah koyak karena ulahnya, hal itu membuat setengah tubuh bagian atas milik Carol bisa dilihat dengan sempurna oleh pria itu.

Bahkan, pria itu bisa melihat dada Carol yang terlihat hampir menyembul dari tempatnya. Terlihat sangat seksi dan juga menggoda.

"Kalau kamu bukan wanita malam, kenapa kamu berada di lantai tiga? Lantai Ini khusus untuk wanita yang bersedia menjual tubuhnya," kata Lelaki itu seraya mendekat.

Carol berusaha untuk bangun, dia sangat takut. Namun, tubuhnya begitu susah untuk bergerak.

"Sa--saya hanya numpang ganti baju," jawab Carol.

Carol berusaha untuk menjelaskan kejadian yang sebenarnya, tapi pria itu terlihat tidak percaya. Bahkan, pria itu terlihat menatap Carol dengan tatapan memuja.

"Ck! Berisik, aku sudah tidak tahan. Aku menyuruh Leo untuk menyewa wanita malam, agar hasratku bisa segera tersalurkan. Bukan untuk main drama!" bentak pria itu.

Kini Carol merasa sedang berada di dalam kandang Singa, begitu sulit rasanya untuk menyelamatkan diri dan berusaha lari dari hadapan Singa lapar itu.

Namun, walaupun seperti itu dia tetap berusaha untuk menjelaskan siapa dirinya. Dia berharap ada keajaiban dan pria itu percaya terhadap dirinya.

"Anda salah orang, Tuan. Saya bukan wanita malam, tolong jangan sentuh saya." Carol memeluk tubuhnya dengan penuh rasa takut.

Pria itu tertawa dengan lantang, tubuhnya sudah terasa sangat panas. Dia sudah tidak tahan lagi untuk segera menuntaskan hasratnya.

"Telat, tubuhku sudah sangat panas. Itu artinya--"

Pria itu tidak meneruskan ucapannya, dia dengan tidak sabar langsung mengagkat tubuh Carol dan menghempaskan kembali ke atas tempat tidur.

Dengan sisa tenaganya Carol berusaha untuk memberontak, tapi pria itu malah menindih kaki Carol seraya membuka kemeja yang dia pakai dengan tergesa.

Carol begitu ketakutan kala lelaki di hadapannya sudah bertelanjang dada, walaupun pria itu terlihat begitu memesona tapi tidak membuatnya tertarik sama sekali.

Ingin rasanya Carol meminjam pintu kemana saja milik Doraemon agar dia bisa keluar dengan cepat dari tempat itu, sayangnya itu adalah hal yang mustahil.

"Tolong lepaskan saya, Tuan," kata Carol dengan tubuh yang seakan terasa tidak bertulang.

Tubuh Carol benar-benar terasa lemas, tulang-tulang di dalam tubuhnya seakan sudah terlepas. Carol tidak bisa melarikan diri.

"Berisik!" bentak pria itu.

Carol masih berusaha untuk melawan dengan sisa tenaganya, dia tidak mau jika mahkotanya harus diambil oleh pria yang tidak dia kenal.

Pria yang sudah merasa tidak tahan itu langsung mengungkung pergerakan kedua tangan Carol dengan tangan kanannya, lalu tangan kirinya terlihat membuka celananya dengan cepat.

Mata Carol langsung membulat dengan sempurna kala melihat milik pria itu yang terlihat berdiri dengan tegak, rasanya dia ingin mati sekarang juga.

"Jangan! Aku mohon jangan!" teriak Carol dengan suara yang sudah serak.

Lelaki itu tidak mendengarkan ucapan Carol, dia malah menulikan telinganya dan dengan cepat merobek baju pelayan yang dipakai oleh Carol.

Pria itu sempat terdiam saat melihat tubuh polos milik Carol, terlihat mulus dan membuat hasratnya semakin menggila.

Melihat tatapan pria itu yang terlihat mengerikan membuat Carol semakin takut, dia berusaha memberontak dengan sisa tenaganya.

Sayangnya pria itu malah menautkan bibirnya dengan kasar, Carol hanya mampu menangis dengan apa yang menimpa dirinya saat ini. Karena melawan pun seakan percuma.

Dia bahkan sempat berusaha untuk menggigit pria itu, bukannya marah pria itu malah terlihat semakin bernapsu untuk menggagahi Carol.

Carol tidak mengingat apa pun lagi, dia hilang kesadaran kala pria itu memasukkan miliknya ke dalam inti tubuhnya. Rasa takut dan juga sakit membuat dirinya hilang kesadaran saat itu juga.

***

Carol menggeliatkan tubuhnya, rasa sakit terasa ke sekujur tubuhnya kala dia mulai menggerakkan tangannya.

"Sakit sekali," kata Carol lirih.

Walaupun terasa sakit dan tubuhnya terasa remuk redam, dia berusaha untuk bangun. Namun, dia malah merasa jika kini dirinya seperti sedang ditindih oleh sebuah benda yang sangat besar.

Carol ingin sekali berteriak kala melihat wajah pria yang merenggut mahkotanya begitu erat mendekap tubuhnya, dia menutup mulutnya dengan rapat.

Walaupun kamar itu sangat gelap, tapi dia masih bisa melihat siluet wajah pria berengsek yang sudah membuat dirinya hancur.

Carol mencoba untuk melepaskan diri dari pria yang tidak dia kenal itu. Dia ingin segera pergi dari tempat terkutuk itu, dia takut malah akan dijadikan budak napsu oleh kelaki itu.

Setelah bisa melepaskan diri, dia langsung mengambil kemeja lelaki itu dan memakainya. Dia tidak mungkin memakai bajunya karena sudah sobek oleh pria itu.

"Aku harus cepat pergi," kata Carol lirih.

Carol pergi dengan tergesa, dia bahkan tidak memedulikan rasa sakit dan juga penampilannya saat keluar dari Club itu. Dia juga bahkan tidak sempat mengambil tas miliknya yang berada di loker.

Tiga jam kemudian.

Pria tampan yang semalam bergumul dengan Carol terlihat bangun dari tidurnya, dia langsung memijat kepalanya yang terasa sangat sakit.

Pria itu nampak menyandarkan tubuhnya pada sandaran tempat tidur, lalu dia mulai mengedarkan pandangannya.

Kamar yang dia tempati terlihat berantakan, bahkan dia masih melihat baju pelayan milik Carol yang sobek di dekat tempat tidur.

"Ternyata rasa wanita itu tidak buruk, dia sangat sempit dan nikmat." Lelaki tampan itu nampak mengarang kala mengingat pergumpulan panasnya dengan Carol.

Tok! Tok! Tok!

Terdengar suara ketukan pintu dari luar, pria tampan itu langsung tersadar dari pikiran kotornya dan dia pun segera berteriak.

"Masuk!" ucapnya.

Karena dia sangat yakin jika yang mengetuk pintu kamar yang dia sewa pasti adalah Leo, sang asisten pribadinya.

Benar saja seperti yang dia kira, Leo nampak masuk dengan menundukkan wajahnya. Dia seakan tidak berani menatap wajah tuannya, dia ketakutan.

"Hei! Ada apa denganmu? Kenapa kamu terlihat begitu ketakutan?" tanya pria tampan itu.

"Maaf, Tuan. Tadi malam perempuan yang anda pesan tidak jadi datang," jawab Leo dengan suara hampir hilang.

Deg!

Jantung pria itu seakan berdetak dengan cepat, Leo berkata jika wanita yang dia pesan tidak jadi datang.

Lalu, siapa wanita yang tadi malam dia gagahi, pikirnya. Pantas saja wanita itu berteriak jika dirinya bukanlah wanita malam, wanita itu bahkan menangis kala dia memasuki tubuhnya.

Pria itu kini terlihat seperti orang linglung, dia terdiam dengan berjuta pertanyaan di dalam pikirannya. Leo yang melihat tuannya hanya diam saja merasa khawatir, dia langsung menghampiri pria itu yang masih dalam keadaan polos. Hanya aset berharga miliknya yang tertutup oleh bantal.

"Tuan tidak apa-apa?" tanya Leo.

"Cari tahu siapa wanita yang tadi malam tidur bersamaku!" pinta pria itu dengan lantang.

"Hah! Wanita? Wanita mana?" tanya Leo bingung.

"Ck! Jangan banyak tanya, cepat cek cctv!" teriak pria itu.

"Iya, Tuan!"

leo terlihat ketakutan, dengan cepat dia keluar dari kamar tuannya. Dia ingin segera mengecek cctv sesuai dengan apa yang diminta oleh tuannya tersebut.

Setelah kepergian Leo, pria itu nampak bangun dia segera mengenakan celananya. Saat dia mencari kemejanya, ternyata di sana tidak ada.

"Ck! Kemana bajuku? Ke mana juga wanita itu? Ya Tuhan, pantas saja dia langsung pergi. Dia bukan wanita bayaran, tapi--"

Ucapan pria itu terhenti kala dia melihat bercak darah di atas tempat tidur, dia bisa menyimpulkan jika itu adalah noda darah dari perempuan yang dia tiduri tadi malam, pikirnya.

"Hastaga! Dia masih perawan," kata pria itu penuh penyesalan.

Dia terlihat gusar, bahkan dia terlihat menyugar rambutnya beberapa kali dia langsung menghempaskan tubuhnya ke atas sofa.

Dia terlihat terdiam seraya mengingat-ingat kejadian tadi malam, pantas saja wanita itu sampai menangis dan tidak sadarkan diri, pikirnya.

"Bodoh! Seharusnya akau bisa membedakan kalau dia masih perawan, tapi... aku baru kali ini melakukannya. Mana aku tahu perawan itu seperti apa rasanya, lagi pula ini bukan salah aku sepenuhnya. Pasti ini karena obat sialan itu!" keluh pria itu.

***

Selamat siang kesayangan, selamat beraktifitas. Semoga kalian sehat selalu dan murah rezeki, terima kasih.

Terpopuler

Comments

ᵉˡ̳𝐀𝐘𝐃𝐀ᴸᴷ⸙ᵍᵏ

ᵉˡ̳𝐀𝐘𝐃𝐀ᴸᴷ⸙ᵍᵏ

yah dah diambil perawanan nya Caroollllll.....

2023-01-06

0

𝐀⃝🥀pacarnya Jaehyun❤

𝐀⃝🥀pacarnya Jaehyun❤

kan Carol sudah bilang kalau dia bukan wanita malam, memang dasarnya saja kamu laki-laki yang jahat😥

2022-11-23

0

🍁Katrin❣️💋🆂🆄🅼🅰🆁🅽🅸👻ᴸᴷ

🍁Katrin❣️💋🆂🆄🅼🅰🆁🅽🅸👻ᴸᴷ

astaaagaaaa.. smg ada yg menolong 🤔

2022-11-23

2

lihat semua
Episodes
1 Terkejut
2 Sebatang Kara
3 Menjadi Seorang Pelayan
4 Hilangnya Mahkota
5 Rasa Bersalah
6 Memutuskan Untuk Pergi
7 Mencari Tahu
8 Kesal
9 Merasa Ada Yang Aneh
10 Pusing Dan Mual
11 Memeriksakan Kesehatan
12 Bagaimana Bila Aku
13 Garis Dua
14 Bingung
15 Perasaan Aneh
16 Menerimanya
17 Pertanggungjawaban Leo
18 Kontraksi
19 Pengakuan
20 Bayi Lelaki
21 Tidak Enak Hati
22 Tidak Fokus
23 Rencana Pulang
24 Persiapan Pulang
25 Tiba Di Tanah Air
26 Bahagia Dalam Kesedihan
27 Melakukan Sesuatu
28 Ingin Mengetahuinya
29 Bertemu
30 Ketakutan
31 Om Mau
32 Bingung Untuk Memulainya
33 Terasa Tidak Ingin Berpisah
34 Ketakutan
35 Akankah Terulang?
36 Rindu Berbalut Resah
37 Ingin Bertemu Julian Atau Ibunya?
38 Was-Was
39 Senang Dan Bingung
40 Permintaan
41 Perkenalan
42 Kebersamaan Yang Indah
43 Menginap
44 Antara Bahagia Dan Juga Sedih
45 Aku Ayahnya
46 Harus Sabar
47 Persiapan
48 Terharu
49 Salah Tingkah
50 Obrolan Santai Bikin Gerah
51 Rasa Takut
52 Tidak Peduli
53 Resmi
54 (Bukan) Malam Pertama
55 Ungkapan Perasaan
56 Bahagia
57 Menghindari
58 Bermesraan
59 Merayu
60 Jangan Pulang
61 Akhirnya Guyz
62 Bahagia Dan Juga Ketakutan
63 Sakit
64 Begitu Sulit
65 Benarkah?
66 Ketakutan Jonathan
67 Sakit Hati
68 Berusaha Mendapatkan Pengampunan
69 Pengakuan Merlin
70 Kebahagiaan Leo
71 Keputusan Leo
72 Dimaafkan
73 Ending
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Terkejut
2
Sebatang Kara
3
Menjadi Seorang Pelayan
4
Hilangnya Mahkota
5
Rasa Bersalah
6
Memutuskan Untuk Pergi
7
Mencari Tahu
8
Kesal
9
Merasa Ada Yang Aneh
10
Pusing Dan Mual
11
Memeriksakan Kesehatan
12
Bagaimana Bila Aku
13
Garis Dua
14
Bingung
15
Perasaan Aneh
16
Menerimanya
17
Pertanggungjawaban Leo
18
Kontraksi
19
Pengakuan
20
Bayi Lelaki
21
Tidak Enak Hati
22
Tidak Fokus
23
Rencana Pulang
24
Persiapan Pulang
25
Tiba Di Tanah Air
26
Bahagia Dalam Kesedihan
27
Melakukan Sesuatu
28
Ingin Mengetahuinya
29
Bertemu
30
Ketakutan
31
Om Mau
32
Bingung Untuk Memulainya
33
Terasa Tidak Ingin Berpisah
34
Ketakutan
35
Akankah Terulang?
36
Rindu Berbalut Resah
37
Ingin Bertemu Julian Atau Ibunya?
38
Was-Was
39
Senang Dan Bingung
40
Permintaan
41
Perkenalan
42
Kebersamaan Yang Indah
43
Menginap
44
Antara Bahagia Dan Juga Sedih
45
Aku Ayahnya
46
Harus Sabar
47
Persiapan
48
Terharu
49
Salah Tingkah
50
Obrolan Santai Bikin Gerah
51
Rasa Takut
52
Tidak Peduli
53
Resmi
54
(Bukan) Malam Pertama
55
Ungkapan Perasaan
56
Bahagia
57
Menghindari
58
Bermesraan
59
Merayu
60
Jangan Pulang
61
Akhirnya Guyz
62
Bahagia Dan Juga Ketakutan
63
Sakit
64
Begitu Sulit
65
Benarkah?
66
Ketakutan Jonathan
67
Sakit Hati
68
Berusaha Mendapatkan Pengampunan
69
Pengakuan Merlin
70
Kebahagiaan Leo
71
Keputusan Leo
72
Dimaafkan
73
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!