Raka menoleh ke belakang terasa sebuah tangan menariknya dari belakang, ia melihat calon menantunya di hadapannya sambil menatapnya bingung.
Raka tersenyum," Daddy terlewat ya."
Rika mengangguk masih menatapnya dengan bingung," Daddy mau kemana?, di sana ruang operasinya." Raka mengikuti jari telunjuk Rika, lalu tersenyum," Ayo kita ke sana! mungkin tadi daddy memikirkan sesuatu jadi terlewat begitu saja."
Mereka pun kembali berjalan keruang operasi dan duduk di luar menunggu operasinya selesai.
Tak lama kemudian pintu operasi terbuka dan seorang dokter keluar dari ruangan dan menghampiri dua orang berlainan jenis yang duduk di kursi tunggu, dua orang itu pun berdiri," Tuan, nona, operasinya berhasil pasien telah melewati masa kritisnya, sebentar lagi akan di pindahkan di ruang perawatan, mungkin beberapa jam kemudian pasien baru sadar dari pengaruh obat bius."
"Baik dok, trimakasih." jawab mereka bersamaan.
Di tempat lain di kontrakan Anjani, Anjani mendapatkan telpon dari seseorang tanpa nama," Cepat kirim 400 juta sekarang juga, kalau tidak rekaman percakapan anda untuk menculik Azizah akan saya kirimkan kekantor polisi dan anda akan di penjara lebih lama dari anak buah saya. Jika anda tidak ingin di tangkap polisi sekarang juga maka segera tinggalkan indonesia dengan syarat transfer 400 jt dulu maka saya bersihkan jejak digital anda."
Anjani pun berteriak kesal," Dasar kau Riko tidak bisa membereskan malah jadi rumit.
Ia melihat saldo tinggal 500 juta. ia pun mentransfer sejumlah 400 juta lalu menelpon seseorang," Dad, baik aku akan ke jepang untuk mulai bekerja, beri aku kedudukan yang sesuai."
Ia pun menarik koper nya dan keluar dari rumah kontrakan itu. Di luar nampak mobil hitam menunggu ketika ia sudah di luar rumah seorang laki-laki keluar dari mobil dan menariknya, memaksanya untuk masuk ke mobil, setelah itu lelaki itu menaruh koper Anjani di bagasi. lalu ia masuk dan duduk di kursi kemudi, " Tuan kita kemana?"
"Kita ke tujuan semula Ram."
Anjani pun menoleh ke samping dan terkejut," Kau?"
"Ya, kenapa?" kau terkejut, ya."
"Apa mau mu Ko? aku sudah mengirim uang yang kau pinta.
"Ya, aku tahu, kau salah sasaran Jani, wanita hamil itu bukan istrinya Angga, hingga rencana kami pun gagal, anak buah tertangkap 4 orang jika kau tak menjamin mereka maka mungkin akan buka suara itu sebabnya aku memintamu uang 400 juga harga di mana kau tak akan terlibat.
Saat ini jejak digital mu sudah ku bersihkan tak akan bisa di lacak kepergian mu ke sini pun tak akan bisa di lacak.
"Tuan sudah sampai," kata Rama anak buah Riko
" Ayo kita keluar aku juga akan pergi ke jepang bersamamu. Ram urus teman-teman kita yang di tahan lakukan pembebasan serapi mungkin!"
"Baik tuan!"
Mereka keluar dan helikopter sudah menunggu mereka.
"Kita naik ini?"
"kita kebandara Juanda, dan mengambil penerbangan dari sana."
Mereka naik helikopter itu yang membawanya ke Surabaya. dan Rama pun kembali menjalankan mobilnya meninggalkan tempat itu.
Dua jam berikutnya Angga sadar dari pengaruh obat biusnya, Rika yang duduk di sampingnya pun tersenyum," Alhamdulillah mas Angga sudah sadar, tadi itu aku benar-benar takut."
"Aku gak papa dek." kata Angga masih lemah.
"Apa daddy sudah tahu kalau aku di rawat di sini?"
"Sudah tadi daddy bersikeras untuk mendonorkan darahnya, tapi untungnya ada Ammar."
"Ammar golongan darahnya sama aku?"
"iya." jawab Rika menggangguk
"Daddy sekarang di mana dek?"
"Daddy sedang menemui dokter." Angga pun mengangguk ia sudah menebak apa yang akan di lakukan ayahnya.
Sementara itu Raka berada di ruang bersama seorang dokter.
"Beberapa lama hasil tes DNA keluar dok? tanya Raka pada dokter itu.
"Paling cepat 2- 5 hari pak Raka."
"Ok! trimakasih dok."
"Sama-sama pak Raka."
Setelah selesai Raka pun menjabat tangan dokter tersebut dan keluar ruangan.
Ia berjalan menuju ruang perawatan putranya.
Ia melihat Angga sudah sadar dan bercanda dengan calon istrinya.
"Dad dari mana?" tanya Angga
"Dari ruangan dokter." jawabnya sambil duduk di sofa ruang rawat VIP.
"Apa Daddy minta dokter melakukan tes DNA pada Amar?
"Iya, 3 hari lagi hasilnya akan keluar, saat itu kita akan tahu, apakah Ammar itu Rafan adik mu atau bukan" Raka menghela nafas panjang.
"Awal aku bertemu dengannya aku juga terkejut dad, ia mirip dirimu saat muda tapi aku tidak yakin dad. Saat itu air sungai sangat besar tidak mungkin anak usia 7 tahun bisa selamat kecuali Rafan tidak pernah meloncat ke sungai. Namun dari saksi mata mengatakan bahwa Rafan meloncat ke sungai.
"Jadi Daddy tidak mendengar panggilan ku tadi karena daddy memikirkan ini?" tanya Rika
"Iya, nak," jawab Raka dengan menyeka sudut matanya yang agak basah.
"Rika akan berdoa semoga benar, Ammar putra daddy yang hilang itu, agar mama bisa bahagia bertemu putra yang di rindukannya sejak lama." kata Rika sambil memandang ke dua pria berbeda usia itu dengan hati iba.
"Tadi bagaimana perasaan Daddy waktu bertemu dengan putranya Ammar." tanya Rika kembali.
"Itulah Rika, yang membuat daddy sedih dan bahagia berharap benar-benar Ammar adalah anakku, bayi itu mirip sekali dengan Rafan yang masih bayi saat itu."
"Nak apa kau tidak pulang ini sudah malam, biar daddy yang tunggu Angga di sini, akan daddy telpon pak Supri biar mengantar mu pulang," kata Raka mengalihkan topik pembicaraannya agar ia bisa mengontrol hatinya.
"Tidak dad, aku akan menunggu mas Angga di sini, daddy pulang saja, jaga mama, dad, jangan sampai mama tahu soal ini."
"Baik lah! daddy, pulang dulu ya nak."
"Iya, dad hati-hati."kata Rika sambil duduk di sofa.
Raka menghampiri putranya, lalu mengelus rambut yang putra," Istirahat yang cukup biar segera sembuh dan segera menikah agar bisa kasih cucu pada daddy mu ini," kata Raka sambil terkekeh.
"Baik dad, kalau Rika tak keberatan diajukan saja, setelah sembuh aku sembuh ayo menikah dek," Raka tertawa mendengar ucapan putra dia melangkah keluar dari ruangan sambil berujar pada Rika," Pertimbangkan itu nak, niat baik lebih baik di segerakan jangan karena peristiwa ini menjadikan mu meragukan pasangan mu."
"Iya dad, akan dipertimbangkan," katanya sambil melirik Angga.
Raka pun keluar dari ruang perawatan putranya dan menghilang dibalik pintu.
"Benar dek, mau pernikahan kita di percepat?"
kata Angga pada Rika.
"Iya kalau bisa besok juga gak papa menikah besok biar aku bisa rawat kamu."
"Ya sudah mana handphone ku aku akan menghubungi asisten ku untuk mengurus surat-suratnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 217 Episodes
Comments
Namira
pernikahan di percepat ya.
2022-12-10
0
mis FDR
semangat terus kk 💪
2022-12-09
1