Bab 4 Tragedi Yang Melukai Hati

Tepat jam 5.00 pagi Azizah sudah terbangun tapi tak menemukan Ammar di sofa. Hanya secarik kertas di atas batal, menjadi jawaban di mana Ammar berada. Azizah tak membaca surat itu langsung bergegas ke kamar mandi dan menunaikan shalat subuh.

Setelah selesai, ia pun bersiap menyusul suaminya. Ia berjalan sambil menyeret kopernya mencari mang Juned untuk mengantar ke Bandara. Sebelum pergi ia pun pamit kepada orang tuanya yang saat itu sedang berada di meja makan.

"Mam, Pa, aku mau menyusul Ammar ke Surabaya," kata Azizah sambil mencium punggung tangan kedua orang tuanya.

Rina segera mengambil kotak makan dan memasukkan beberapa roti yang telah diisi selai setelah itu, dia menyerahkanya pada Azizah, "Bawahlah dan makan ini di mobil."

Burhan menepuk pundak anaknya, "Hati-hati, nanti Papa akan hubungi Robi agar menjemput mu di bandara. Jika ada apa-apa hubungi papa."

Pesawat Aziza berangkat pukul 7.00 dan mendarat di Badara Juanda pukul 8.30. Ia berjalan keluar Bandara sambil menyeret kopernya. Ia menyalakan ponselnya dan beberapa saat kemudian panggilan masuk. Azizah segera menerima panggilan itu.

"Nona, ini Robi, apa anda sudah sampai? Saya menunggu anda di parkiran Bandara."

"Baik, saya akan ke sana" jawab Azizah singkat. Lalu, dia langsung mematikan panggilan telponnya.

Dia pun bergegas ke parkiran Bandara, dari kejauhan Roby yang melihat Azizah pun segera menghampiri wanita itu.

Ia ambil alih koper Azizah dan membawanya lalu memasukan ke dalam bagasi. Setelah itu, mereka pun masuk kedalam mobil dan pergi meninggalkan Bandara.

"Nona kita harus cepat ke hotel, tuan muda dalam bahaya," kata sambil mengemudi dengan cepat.

"Ada apa sebenarnya Rob?" tanya Azizah Bingung.

"Tuan Rehan menggelapkan Dana hotel Nona. Saya disuruh untuk menyelidiki tuan Rehan akhir- akhir ini oleh tuan muda Ammar. Beliau sudah lama curiga pada tuan Rehan," sambil terus fokus mengemudi.

"Apa kau sudah lapor polisi?" tanya Azizah

"Sudah Nona, kita harus masuk ke ruangan tuan Rehan, Nona," jawab Robi masih dengan menyetir.

"Bagaimana kita masuk?" tanya Azizah

"Saya tahu jalan rahasianya, Nona. Mari kita keluar kita sudah sampai," jawab Roby yang membuka pintu depan dan keluar.

Azizah pun keluar tanpa menunggu Roby membukanya.

Azizah mengikuti langkah lebar Roby, sampai harus berlari kecil. Sebab Azizah sudah tertinggal cukup jauh.

Merekapun berjalan memasuki lift, lalu berjalan di lorong yang berkelok, akhirnya mereka sampai di sebuah ruangan, di mana kantor Rehan berada.

Mereka bersembunyi di balik pintu penghubung. Dengan cepat Roby membantu, ketika melihat Ammar berkelahi dengan beberapa anak buah Rehan.

Tiga anak buah Rehan sudah terkapar dan tinggal 2 yang tersisa. Rehan yang panik saat itu, mengarahkan pistol ke arah Ammar.

Melihat itu, Azizah pun berlari kencang ke arah Ammar, lalu memeluknya dari belakang.

Bunyi letusan senjata pun bergema di ruangan itu, bersamaan dengan didobraknya pintu depan dari luar, Rehan pun lari melalui pintu rahasia, setelah melepaskan tembakan.

Pintu itu pun terbuka bersaman dengan tubuh Azizah yang mulai merosot dan jatuh kebawah, Robi dengan reflek menangkap tubuh Nona mudanya sambil berteriak," Nona!"

Ammar refleks berbalik mendengar teriakan Robi. ia terduduk lemas di lantai memeluk istrinya erat, dengan nafas yang tersengal Azizah membisikan kata pada Ammar, "A-aku sa-sangat men-cin-taimu." Setelah itu ia tak sadarkan diri Ammar pun menjerit dan berteriak, " izah! Robi, panggil ambulance!"

"Ambulance, sudah di luar Tuan kami sudah antisipasi ketika tuan Robi menelpon kami," kata salah satu petugas polisi yang mengamakan keadaan saat itu.

Tanpa berbicara Ammar pun membopong tubuh Azizah dan berlari ke luar hotel, Robi mengikuti tuan mudanya dari belakang.

Mereka memasuki lift dan bergerak ke lantai dasar, lalu pintunya terbuka, Ammar berlari mencapai pintu keluar hotel.

Tampak perawat membawa bankar dorong menyongsong mereka di ikuti seorang dokter di belakangnya.

Ammar berlari lalu membaringkan tubuh istrinya di atas bankar dan membawanya ke dalam mobil ambulance.

Ammar pun masuk ke dalam mobil ambulance lalu berpesan pada Robi, "Tolong tangani hotel dan segera telpon Mama dan Papa."

"Baik Tuan, segera!"

"Dok tolong selamatkan, Nona!" mohon Robi dengan mata basah.

Dokter itu pun hanya mengangguk lalu menyusul masuk ke mobil ambulance.

Di dalam mobil dokter dengan di bantu rekan medisnya memasang alat untuk menghentikan pendarahannya.

Sementara itu polisi meringkus kelima anak buah Rehan, mereka membawa kelima orang tersebut ke kantor polisi. Roby memberi tahu jalan rahasia itu kepada polisi segera menyusuri lorong rahasia dan berakhir di gudang dan terdapat lift menuju lantai dasar.

Sampai di lantai dasar polisi kehilangan jejak Rehan. Roby kecewa akan tetapi tak bisa berbuat apa pun, selain menyerahkan ini pada polisi.

Mobil ambulance tiba rumah sakit, Azizah di dorong diruang operasi, lalu pintu pun tertutup.

Di luar kamar operasi Ammar di minta menyelesaikan administrasinya.

Setelah selesai mengurus administrasi Ammar terduduk lunglai di kursi di ruang tunggu operasi. Terbayang penggalan-penggalan masa kecilnya bersama Izah nona mudahnya.

" Ammar aku mau jadi istri mu, tidak mau jadi saudara mu, kau mengerti!"

"Dasar kepala batu panggil aku, Izah!"

"Ammar kenapa tidak mau? Apa aku tidak cantik? Ah sedihnya aku."

"Ammar, apa kau benar-benar buta? aku cantik kan!"

"Ya, Nona anda cantik"

"Kenapa kau baru bilang iya setelah aku marah?" Dasar pembohong! kepala batu!"

Kata-kata itu tergiang di telinganya, Ammar menangis, hatinya sakit sangat sakit, terasa menyesakan dada, ia benar-benar menyesal tidak bisa menjaga izah tidak bisa membuat sahabatnya itu tersenyum, justru Izah yang memberikan warna dalam kehidupan Ammar.

Ammar duduk terkulai di depan pintu ruang operasi.

" Maafkan saya Nona, jangan tinggalkan saya Nona. Anda lah mentari dalam hidup saya di kalah mendung menyembunyikan mu, kau tetap pancarkan sinar mu, dengan malu-malu di balik awan kelabu," gumamnya lirih sambil terisak tak sanggup menahan tangis.

Nona, dimana saya saat itu? Hingga tidak mengenal mu

padahal kamu begitu dekat.

Nona, dimana hatiku berada saat itu? Hingga tak menemukan hatimu, yang selalu mendekat padaku.

Nona, begitu sepinya diriku saat ini.

Tidak ada yang merengkuh diri ku dan mendekap jiwaku.

Nona, kenapa kau pejamkan mata mu saat hati dan jiwaku terbuka?

Nona jangan menjauh dari hatiku.

Tak sanggup aku melewati jembatan kesedihan ini sendiri.

Nona cepat buka matamu dan lari lah padaku akan ku dekap hati dan jiwamu tanpa ku lepaskan kembali.

Ammar semakin tergugu. Bait-bait syair terucap dalam hati dan jiwanya menggigil menahan luka yang tak berdarah.

Terpopuler

Comments

Runik Runma

Runik Runma

dasar egois

2024-07-15

0

վմղíα | HV💕

վմղíα | HV💕

kalau sudah tiada baru terasa.
kehadiran nya sungguh berharga.
semoga izah bisa diselamat kan

2023-03-17

1

Friasta

Friasta

Baru kerasa, ya, Ammar 🥰

2023-01-15

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Perkenalan Pertama
2 Bab 2 Jebakan Untuk Ammar
3 Bab 3 Memutuskan mu
4 Bab 4 Tragedi Yang Melukai Hati
5 Bab 5 Kemarahan dan Kesedihan Rina
6 Bab 6 Mama Pingsan
7 Azizah Masih Koma
8 Terkuak Satu Kebenaran
9 Ia Terbangun Dari Koma
10 Kembali Ke Jakarta
11 Pernyataan Cinta Ammar
12 Bulan Madu Tempat yang Membawa Trauma
13 Trauma Masa Lalu
14 Pulang Untuk Mama
15 Angga Dan Dokter Rika
16 Rencana Licik Anjani
17 Penculikan
18 Melahirkan di Gudang
19 Menyelamatkan Angga
20 Memutuskan Yang Terbaik
21 Hasil DNA
22 Bertemu Dengan Ibu
23 Meminta Pulang
24 Tentang Riko
25 Angga Pulang
26 Bertemu Adik Dan Ponakan
27 Permintaan Maaf
28 Sebuah Rahasia
29 Mencari Jarum dalam Jerami
30 Siapa Gadis Itu
31 Aku Menemukanmu
32 Bertemu Besan
33 Sah
34 Mereguk Cinta
35 Keinginan Daddy
36 Liburan Dadd dan Mam
37 Bulan Madu
38 Bertemu Sahabat Yang Menghilang
39 Meniti Hari Bahagia
40 Hamil
41 Periksa Kehamilan
42 Memberi Tahu
43 Hamil Yang Ke Dua
44 Aila Kecil
45 Kecerdikan Aila
46 Sahabat Sejati
47 Aila Pingsan
48 Haruskah Aku Menikahinya
49 Penentuan Pernikahan
50 Mencurigai Ada Sesuatu
51 Sehari sebelum Akad
52 Hati yang terluka
53 Detik-detik Akad Nikah
54 Di Balik Kemeriahan Pesta.
55 Kita Berlogika Saja
56 Rafaza Dan Anindia
57 Mendadak Nikah
58 Hari ini Harus Gol
59 Keterlaluan
60 Sudah Down Tante
61 Aku Bukan Gadis Idamanmu
62 Aila Pergi
63 Mencari Aila
64 Projects Menaklukan Hati
65 Tersulut Cemburu
66 Posesif
67 Bucin Tapi Gensi
68 Ketika Tak sanggup Menghalau Luka.
69 Healing
70 Diki Vs Nara
71 Pemeriksaan.
72 Sebuah Keputusan
73 Kemarahan Rafa
74 Sisi Lembut Rafa
75 Istri Apa Tetangga sih
76 Bertemu Sahabat Lama
77 Pengganggu Kecil
78 Meminta Ijin
79 Inikah Kamu Sekarang
80 PDKT
81 Aku Yang Akan Menikahinya
82 Meminta Restu
83 Akad Nikah Bara dan Ratih.
84 Setelah Akad
85 Mencari Tempat Aman
86 Hari Bahagia Nara
87 Pendekatan Pelan-Pelan
88 Percobaan Penculikan
89 Awalnya sebuah Petaka
90 Ayo Saling Menguatkan
91 Sebuah Awal yang Indah
92 Sebuah Awal Yang Indah 2
93 Aila Hamil
94 Memeriksa Kehamilan.
95 Bertemu Mantan
96 Bertemu Mantan 2
97 Jatuh Cinta Kedua Kali
98 Orang Ketiga
99 Dokter Anita
100 Dik, Aku Menyerah
101 Menuai Apa Yang Ia Tabur
102 Apa ini Yang Kusebut Teman
103 Sebuah Rasa
104 Memaafkan Lebih Baik
105 Menebar Cinta
106 Ada Aku
107 Kau Harus Menurut
108 Kehamilan Anin dan Nara
109 Semakin Manja
110 Ngidam
111 Pemeriksaan.
112 Perjalanan Mencari Nasi Uduk
113 Mimpi Ratih
114 Cemburu
115 Saling Menjaga Hati
116 Tragedi fatal
117 Kelahiran baby boy
118 Kuasa Tuan Alex
119 Aila sadar
120 Menjenguk Aila
121 Menjenguk Aila 2
122 Keromantisan Cinta Beda Usia
123 Memberikan Perhatian
124 Menjalin Keakraban
125 Indahnya kebersamaan
126 Permainan
127 Kebahagiaan Raka
128 Kebahagiaan Kakek Imran
129 Pesan Kakek Imran
130 Jangan Bergurau Seperti Itu Ai
131 Bayhas Ahil Dintara
132 Kencan dengan Kakek
133 Bersama kakek tercinta.
134 Kencan Rafa dan Anin
135 Perhatihan Nenek
136 Bersama baby Bayhas
137 Menjeput Baiyhas
138 Telpon dari Boston
139 AQiqoh
140 Keinginan Aila
141 Raya vs Diki dan Rafa
142 Pergi ke Boston
143 Rencana 7 bulanan
144 7 bulanan 2
145 Menyusul ke Boston
146 Perayaan Tujuh Bulanan
147 Kembali Ke Indonesia.
148 Luka Hati Vino
149 Mengambil Hati Rena
150 Minta Ijin Ikut
151 Nara Melahirkan
152 Ke Boston
153 Pergi ke Makan Gloria
154 Tentang Kesedihan
155 Melahirkan di Apartemen
156 Kegembiraan Rena
157 Melihat Ponakan
158 Detik-detik Anin Melahirkan
159 Pulang Bersama
160 Tiba Ke Indonesia
161 Siapa Rendra Prayuga
162 Beralih Haluan
163 Meminta Dukungan Izah
164 Hari ini I am yours
165 Bertemu Calon Mertua
166 Kencan Pertama
167 Kencan Pertama 2
168 Menginap di Rumah Ammar
169 Mencuri Kebersamaan
170 Menjemput Baby Ehan Qamar
171 Menyambut Baby Ehan Qamar
172 Ke Rumah Rena
173 Kencan Ala Rendra
174 Aqiqo Alvan, Ehan dan Askary
175 Bertemu dengan calon Mertua.
176 Menunggu Keputusan
177 Kegalauan Hati Rena
178 Tak Menyangka
179 Menpersiapkan lamaran
180 Acara Lamaran
181 Akad Nikah
182 Promo Hijab Cinta Belvina dari Gloria
183 Kejutan Ulang Tahun Dari Rendra.
184 Menginap di Sini saja
185 Menggoda Istri Kecilku
186 Ke Rumah Mertua
187 Jangan buat Shock
188 Besok atau home schooling
189 Sampai siang.
190 Curang! Aku di Jebak
191 Sebelum Pulang
192 Masalah di sekolah
193 Perjalanan Di Bogor
194 Om Kecil Pawang Tiga Jagoan
195 perayaan kelulusan
196 Yang ku tunggu tiba
197 Penyambutan Keluarga
198 pertengkaran kecil
199 Curhatan si kecil.
200 Kakek dan Cucu
201 Nasehat Kakek
202 Ambil Pipi gak bilang-bilang.
203 Bertemu Gadis Aneh
204 Betemu Dia lagi
205 Siapa lelaki itu?
206 Namaku Andrian Ray
207 Tak mau menikah
208 Negosiasi
209 Aku Menerima Ayah
210 Ke Makam Ibu
211 Keikhlasan Hati.
212 Kami menangkap basah dirimu
213 Perdebatan kecil
214 Bertemu Adik tercinta
215 Bab 215
216 Akhir Sebuah pertemuan
217 Promo Novel Baru Mengandung Benih Suami Sahabatku
Episodes

Updated 217 Episodes

1
Bab 1 Perkenalan Pertama
2
Bab 2 Jebakan Untuk Ammar
3
Bab 3 Memutuskan mu
4
Bab 4 Tragedi Yang Melukai Hati
5
Bab 5 Kemarahan dan Kesedihan Rina
6
Bab 6 Mama Pingsan
7
Azizah Masih Koma
8
Terkuak Satu Kebenaran
9
Ia Terbangun Dari Koma
10
Kembali Ke Jakarta
11
Pernyataan Cinta Ammar
12
Bulan Madu Tempat yang Membawa Trauma
13
Trauma Masa Lalu
14
Pulang Untuk Mama
15
Angga Dan Dokter Rika
16
Rencana Licik Anjani
17
Penculikan
18
Melahirkan di Gudang
19
Menyelamatkan Angga
20
Memutuskan Yang Terbaik
21
Hasil DNA
22
Bertemu Dengan Ibu
23
Meminta Pulang
24
Tentang Riko
25
Angga Pulang
26
Bertemu Adik Dan Ponakan
27
Permintaan Maaf
28
Sebuah Rahasia
29
Mencari Jarum dalam Jerami
30
Siapa Gadis Itu
31
Aku Menemukanmu
32
Bertemu Besan
33
Sah
34
Mereguk Cinta
35
Keinginan Daddy
36
Liburan Dadd dan Mam
37
Bulan Madu
38
Bertemu Sahabat Yang Menghilang
39
Meniti Hari Bahagia
40
Hamil
41
Periksa Kehamilan
42
Memberi Tahu
43
Hamil Yang Ke Dua
44
Aila Kecil
45
Kecerdikan Aila
46
Sahabat Sejati
47
Aila Pingsan
48
Haruskah Aku Menikahinya
49
Penentuan Pernikahan
50
Mencurigai Ada Sesuatu
51
Sehari sebelum Akad
52
Hati yang terluka
53
Detik-detik Akad Nikah
54
Di Balik Kemeriahan Pesta.
55
Kita Berlogika Saja
56
Rafaza Dan Anindia
57
Mendadak Nikah
58
Hari ini Harus Gol
59
Keterlaluan
60
Sudah Down Tante
61
Aku Bukan Gadis Idamanmu
62
Aila Pergi
63
Mencari Aila
64
Projects Menaklukan Hati
65
Tersulut Cemburu
66
Posesif
67
Bucin Tapi Gensi
68
Ketika Tak sanggup Menghalau Luka.
69
Healing
70
Diki Vs Nara
71
Pemeriksaan.
72
Sebuah Keputusan
73
Kemarahan Rafa
74
Sisi Lembut Rafa
75
Istri Apa Tetangga sih
76
Bertemu Sahabat Lama
77
Pengganggu Kecil
78
Meminta Ijin
79
Inikah Kamu Sekarang
80
PDKT
81
Aku Yang Akan Menikahinya
82
Meminta Restu
83
Akad Nikah Bara dan Ratih.
84
Setelah Akad
85
Mencari Tempat Aman
86
Hari Bahagia Nara
87
Pendekatan Pelan-Pelan
88
Percobaan Penculikan
89
Awalnya sebuah Petaka
90
Ayo Saling Menguatkan
91
Sebuah Awal yang Indah
92
Sebuah Awal Yang Indah 2
93
Aila Hamil
94
Memeriksa Kehamilan.
95
Bertemu Mantan
96
Bertemu Mantan 2
97
Jatuh Cinta Kedua Kali
98
Orang Ketiga
99
Dokter Anita
100
Dik, Aku Menyerah
101
Menuai Apa Yang Ia Tabur
102
Apa ini Yang Kusebut Teman
103
Sebuah Rasa
104
Memaafkan Lebih Baik
105
Menebar Cinta
106
Ada Aku
107
Kau Harus Menurut
108
Kehamilan Anin dan Nara
109
Semakin Manja
110
Ngidam
111
Pemeriksaan.
112
Perjalanan Mencari Nasi Uduk
113
Mimpi Ratih
114
Cemburu
115
Saling Menjaga Hati
116
Tragedi fatal
117
Kelahiran baby boy
118
Kuasa Tuan Alex
119
Aila sadar
120
Menjenguk Aila
121
Menjenguk Aila 2
122
Keromantisan Cinta Beda Usia
123
Memberikan Perhatian
124
Menjalin Keakraban
125
Indahnya kebersamaan
126
Permainan
127
Kebahagiaan Raka
128
Kebahagiaan Kakek Imran
129
Pesan Kakek Imran
130
Jangan Bergurau Seperti Itu Ai
131
Bayhas Ahil Dintara
132
Kencan dengan Kakek
133
Bersama kakek tercinta.
134
Kencan Rafa dan Anin
135
Perhatihan Nenek
136
Bersama baby Bayhas
137
Menjeput Baiyhas
138
Telpon dari Boston
139
AQiqoh
140
Keinginan Aila
141
Raya vs Diki dan Rafa
142
Pergi ke Boston
143
Rencana 7 bulanan
144
7 bulanan 2
145
Menyusul ke Boston
146
Perayaan Tujuh Bulanan
147
Kembali Ke Indonesia.
148
Luka Hati Vino
149
Mengambil Hati Rena
150
Minta Ijin Ikut
151
Nara Melahirkan
152
Ke Boston
153
Pergi ke Makan Gloria
154
Tentang Kesedihan
155
Melahirkan di Apartemen
156
Kegembiraan Rena
157
Melihat Ponakan
158
Detik-detik Anin Melahirkan
159
Pulang Bersama
160
Tiba Ke Indonesia
161
Siapa Rendra Prayuga
162
Beralih Haluan
163
Meminta Dukungan Izah
164
Hari ini I am yours
165
Bertemu Calon Mertua
166
Kencan Pertama
167
Kencan Pertama 2
168
Menginap di Rumah Ammar
169
Mencuri Kebersamaan
170
Menjemput Baby Ehan Qamar
171
Menyambut Baby Ehan Qamar
172
Ke Rumah Rena
173
Kencan Ala Rendra
174
Aqiqo Alvan, Ehan dan Askary
175
Bertemu dengan calon Mertua.
176
Menunggu Keputusan
177
Kegalauan Hati Rena
178
Tak Menyangka
179
Menpersiapkan lamaran
180
Acara Lamaran
181
Akad Nikah
182
Promo Hijab Cinta Belvina dari Gloria
183
Kejutan Ulang Tahun Dari Rendra.
184
Menginap di Sini saja
185
Menggoda Istri Kecilku
186
Ke Rumah Mertua
187
Jangan buat Shock
188
Besok atau home schooling
189
Sampai siang.
190
Curang! Aku di Jebak
191
Sebelum Pulang
192
Masalah di sekolah
193
Perjalanan Di Bogor
194
Om Kecil Pawang Tiga Jagoan
195
perayaan kelulusan
196
Yang ku tunggu tiba
197
Penyambutan Keluarga
198
pertengkaran kecil
199
Curhatan si kecil.
200
Kakek dan Cucu
201
Nasehat Kakek
202
Ambil Pipi gak bilang-bilang.
203
Bertemu Gadis Aneh
204
Betemu Dia lagi
205
Siapa lelaki itu?
206
Namaku Andrian Ray
207
Tak mau menikah
208
Negosiasi
209
Aku Menerima Ayah
210
Ke Makam Ibu
211
Keikhlasan Hati.
212
Kami menangkap basah dirimu
213
Perdebatan kecil
214
Bertemu Adik tercinta
215
Bab 215
216
Akhir Sebuah pertemuan
217
Promo Novel Baru Mengandung Benih Suami Sahabatku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!