Hari ini Ammar sudah bersiap menuju bandara, semuanya sudah di urus Roby. Ammar berjalan menyusuri lorong rumah sakit di ikuti oleh Roby yang berada di belakangnya yang membawa koper mereka.Setelah sampai sampai di parkiran, Roby membatu Ammar membuka pintu mobil, lalu Ammar membantu Izah untuk duduk di kursi penumpang lalu di susul Ammar duduk disampingnya. Roby melipat kursi roda dan meletakkan di bagasi, begitu koper sudah ia masuk juga. kemudian ia masuk ke mobil dan duduk di kursi kemudi, lalu menjalankan mobil keluar area rumah sakit dan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.
"Sampai Jakarta jangan pulang dulu ya Rob, menginap saja satu malam di rumah ya," pinta Izah.
"Maaf nona saya tidak bisa begitu mengantar nona sampai tujuan saya akan kembali,"
"Jangan paksa dia, dia gak akan sanggup kalau jauh dengan dari kekasihnya."
"Anda juga sama, tuan tidak bisa jauh dari nona sekarang."
"Tentu, Aku kan sudah menikah, Jelaslah lengket, kalau kamu gak boleh lah."
"Yeh, nikahnya 1 tahun yang lalu lengketnya baru sekarang, kelamaan tuan kalau saya bisa mati kedinginan ada istri tapi gak ngapa-ngapain." Izah tertawa mendengar ledekan Robi pada Ammar.
"Hei, awas kamu ya Rob aku potong gaji mu 100%."
"Ha, habis dong tuan tegah sekali anda." katanya dengan mimik muka sedih.
"Jangan kwatir, Rob jika tuan muda mu ini potong gaji mu 100%, akan ku kasih bonus 200%."
"Wah, anda baik sekali nona, saya menyayangimu nona."
"Hai jangan bilang sayang! dia istriku. kenapa kau membelahnya sayang? aku ini suamimu loh," kata Ammar merajuk, Roby dan Izah tertawa.
"Gak usah merajuk, kamu tahu siapa yang aku suka dan aku cintai," katanya sambil memeluk erat suaminya dan Ammar pun tersenyum lalu mencuri cium di pipi istrinya. tak seberapa lama mereka pun tiba di Bandara. tak seberapa lama mereka sudah duduk di dalam pesawat yamg sebentar lagi akan lepas landas.
1 jam 30 menit mereka sudah sampai di Bandara, Ammar mendorong kursi roda Aziza dan Roby mengikuti di belakang mereka sambil menggeret koper-koper mereka menuju area parkir di sana Burhan dan Rina sudah menanti. ketika mereka melihat sosok Azizah yang duduk di kursi roda Rina menghambur memeluk putrinya itu dan menangis sejadi-jadinya.
"Mam, jangan menangis, lihat! aku sehat kan."
"Iya, sayang." di mencium kening putrinya lalu berdiri menatap Ammar lalu tersenyum,
"Mar sini mama mau bisikin kamu," katanya sambil tersenyum, Ammar pun mendekati Rina dan membungkukkan tubuhnya, tiba-tiba Rina menjewer telinga Ammar.
"Bagus ya baru mengabari tadi pagi, padahal Izah sudah sadar dari kemarin."
"Aduh, mam sakit, itu yang minta Izah mam, kemarin aku udah mau hubungi mama dan papa, kata Izah jangan, besok pagi aja, Izah takut mama minta papa untuk pergi ke Surabaya saat itu juga," kata Ammar sambil menggosok telinganya. Rina melotot pada putrinya, Izah terkekeh sementara Burhan dan Roby tertawa melihat Ammar di marahi Rina.
"Maaf, mam," kata Izah sambil memegang ujung kedua telinganya. Roby sudah memasukan koper dan kursi roda di bagasi. Mereka sudah masuk di dalam mobil, tinggal Ammar dan Roby yang belum masuk.
"Trimakasih, Rob sudah mengantarkan kami. Apa tidak Ingin mampir sebentar ke rumah?" Roby menggeleng. mereka berjabatan tangan dan saling peluk, lalu Ammar masuk ke mobil dan duduk di belakang kemudi mobil itu pun berjalan meninggalkan parkiran Bandara. Sementara itu Roby meneruskan perjalanan kembali ke Surabaya.
Mobil berhenti di rumah sakit, Ammar mendorong kursi roda Izah dan segera mengurus administrasinya, setelah itu memasuki ruang perawatan, Burhan dan Rina kembali ke rumah setelah melepas rindu. 3 hari Izah dirawat dirumah sakit Jakarta, setelah pemeriksaan lengkap di lakukan. selama tiga itu Burhan dan Rina berganti menjaga Izah. Ammar sudah kembali bekerja mengurus hotel di Jakarta sesekali memantau perkembangan kasus Rehan lewat Roby. Sore hari setelah menyelesaikan pekerjaannya Ammar akan pergi ke rumah sakit untuk menggantikan Burhan dan Rina menjaga Izah. Ammar berjalan menuju ruang perawatan, sesampainya di sana Ammar mengucapkan salam, setelah itu masuk kedalam ruangan, nampak Rina dan Burhan masih berbincang-bincang dengan Izah, Ammar mencium punggung tangan Burhan dan Rina, lalu mencium kening istrinya.
"Apa kata dokter pa?"
"besok sudah boleh pulang, luka di punggungnya sudah kering, hanya sedikit latihan jalan saja Mar, karena Izah kemarin itu koma selama satu bulan jalan yah agak sempoyongan gitu, tadi sudah dicoba, mama malah gak tegah Mar."
"Ya, nanti sama Ammar saja mah, pasti cepat lancar deh jalannya, mah." kata Ammar sambil melirik istrinya yang sudah main hp dari 3 hari yang lalu.
"Za, Ammar mau makan apa malam ini biar ibu belikan dan bisa di antar junet nanti."
" Gak usah mam, nanti kita pesan saja."
"Baiklah mama dan papa pulang dulu, besok pagi kami gak kesini ya Mar, kami nunggu di rumah saja." Ammar pun mengangguk, mereka pun keluar dari ruang perawatan Izah.
Ammar mendekati istrinya dan duduk di pinggir ranjang.
"Bagaimana hari ini? apa yang membuat mu bahagia hingga tak melirik ku? dari tadi sibuk dengan ponselmu." kata Ammar sambil mendengus.
"Ha..ha..ha, kamu lucu jika merajuk, aku bicara dengan Yuna, katanya ia menjengukku waktu aku koma, kau tak tertarik padanya kan?" kata Izah sambil menatap suaminya sambil menggerak-gerakkan alisnya.
" tidak lah, aku lebih suka kamu," kata Ammar, sambil merebahkan diri di samping istrinya. hari itu mereka lewatkan dengan canda tawa berdua hingga malam tiba dan mereka tidur saling berpelukan.
Pagi ini mereka pun bersiap untuk meninggalkan rumah sakit, Ammar sudah mengurus administrasinya. setelah selesai semua mereka pun pergi meninggalkan ruangan perawatan Ammar mendorong kursi roda Izah melewati lorong-lorong rumah sakit.
"Am, Akhir nya aku pulang, aku rindu rumah."
"Benar kah kau tak merindukan ku?"
" jelas aku juga merindukan mu, rindu ngikuti kamu kemanapun kamu berada," katanya sambil menoleh kebelakang.
Dari kejauhan nampak Izah melihat seorang gadis yang pernah di kenalnya berjalan ke arah Izah dan Ammar semakin dekat semakin membuat membuat jantung Izah seolah berhenti berdetak, ya Rika Putri mantan kekasih Ammar.
"Am, apa Rika Bekerja rumah sakit ini."
"Aku gak tau Za mungkin saja, kenapa? kamu cemas aku kembali padanya?
"enggak." katanya singkat dan ketus.
"Kak Azizah, Ammar kalian di sini, kakak kenapa?" sapa Rika ramah membuat Izah merasa gak nyaman saat berhenti berjalan ketika mereka berpapasan dengannya
"Izah sakit, di Surabaya dan baru 3 hari dapat rujukan disini dan hari ini ia di ijinkan pulang," jawab Ammar menatap Rika dengan terkejut dan menatap begitu lama pada mantan kekasih nya tak terasa, melepaskan pegangannya pada kursi, Izah pun melihat masih ada yang tertinggal di hati Ammar tentang gadis itu membuat hati sedikit perih, ditinggalkan Ammar yang berbincang dengan Rika dengan mendorong kursi rodanya sendiri tanpa Ammar ketahui.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 217 Episodes
Comments
Jesi Jasinah
lanjut thor
2023-05-29
0
⧼⎳ Bukan siapa-siapa
Ahai,, ada nama ku disana thor,,, R***
😂
2023-03-23
1
Namira
Bikin kejutan mama ya Mar
2022-12-10
1