Rencana Licik Anjani

Angga duduk dengan gelisah di loby rumah sakit sesekali melihat jam tangannya mata menyorot pada pintu keluar pegawai rumah sakit, tak lama kemudian tersunging senyum di bibirnya ketika matanya menangkap sesosok wanita cantik berhijab yang berprofesi sebagai psikiater.

"Sudah lama nunggunya mas," tanya wanita itu pada Angga.

"Tidak, kalau untuk dokter Rika aku rela menunggu lama." katanya sambil menatap wanita itu tanpa berkedip.

Rika pun terkekeh," Sejak kapan mas Angga bisa menggombal seperti ini."

Angga tertawa ia berdiri dan menggamit pinggang Rika," Sejak meletakan tanganku disini untuk menahan dokter cantik ini jatuh."

Sesaat wajah Rika merona, ia melepaskan tangan Angga dari pinggangnya," Jangan peluk-peluk mas bukan mahrom," katanya sambil berjalan cepat.

"Dokter Rika! maukah kau menikah dengan ku?" Teriak Angga pada dokter Rika yang berjalan mendahuluinya.

Rika menghentikan langkahnya lalu membalikkan tubuhnya.

Ia melihat Angga berjalan mendekatinya dan mengeluarkan sebuah kotak perhiasan lalu membukanya di sana terdapat cincin permata yang Indah.

Angga berjongkok di hadapan Rika," Dok aku menyukai mu sejak pertama kali bertemu dan saat ini semakin mencintaimu, ingin menempatkan mu di hatiku selamanya, maukah kau menikah denganku menjadi istri dan ibu dari anak-anak ku kelak."

"Tolong jangan patahkan hatiku jika kau menerima ambillah cincin ini."

Wajah Rika merona karena malu namun hatinya berbunga-bunga.

Beberapa rekan Rika berada di tempat itu berteriak pada Rika.

"Trima, trima," ucap mereka bergemuruh Rika pun menatap Angga mencari kesungguhan di wajah teduh itu.

Ia pun mengambil cincin itu," Ya aku mau, a-aku mencintaimu mas," jawabnya tergagap dengan rona merah di wajahnya.

Angga berdiri mengambil cincin itu dan di pasangkan ke jari manis Rika lalu mencium jemari tangan Rika.

Terkesima Rika saat itu langsung menarik tangannya dari genggaman Angga," Mas belum mahrom, gak boleh!" kata sambil matanya melotot kearah Angga, Angga tertawa sambil menggaruk tengkuknya," Ha..ha..ha, maaf dek, kelepasan."

Rika tersipu mendengar perubahan panggilan Angga padanya.

Rekan-rekannya sesama dokter menghambur memeluk Rika dan mengucapkan selamat pada Rika.

Setelah itu mereka pun pergi meninggalkan Rika dan Angga yang masih berada di halaman rumah sakit, Angga menyentuh sedikit tangan Rika mengajaknya untuk segera ke area parkir di mana ia memarkirkan mobilnya," Ayo mama sudah menunggu mu," katanya sambil melangkah mendahului Rika.

Ia membuka pintu samping menunggu Rika masuk ke mobilnya, lalu menutup pintu mobil dan berjalan memutar masuk dan duduk di belakang kemudi.

Angga melihat Rika kesulitan mengenakan sabuk pengaman, ia pun membatu Rika dengan tenang, jarak wajah Rika dengan Angga begitu sangat dekat hingga membuat Rika menahan nafasnya," Nafas! dek nanti pingsan," kata Angga melirik kekasihnya itu sambil terkekeh.

Rika pun memukul bahu Angga Rona merah menjalari di permukaan wajahnya.

"Kamu kalau malu makin cantik dek," Kata Angga tersenyum sambil menjalankan mobilnya menuju rumahnya.

Hari berganti hari, bulan berganti bulan tak terasa kandungan Izah sudah 8 bulan lebih 2 minggu.

hubungan Angga dan Rika pun sudah mendapatkan restu kedua keluarga, 3 bulan lagi mereka meresmikan hubungan mereka ke jenjang pernikahan.

Sementara itu di tempat lain di Jerman seorang gadis meratapi cintanya yang tak berbalas.

Ia meneguk beberapa botol minuman keras di apartemennya sambil melihat foto seorang gadis yang di ambil dari apartemen Angga 2 tahun.

Ketika itu ia mencari obat di laci meja kamar Angga untuk mengobati Angga yang terluka karena menolongnya dari orang yang akan melecehkannya.

Di balik foto itu tertulis The girl I love more than anything, Azizah Zarah.

Ia memaki gadis yang ada di foto tersebut sambil menegak minuman haram.

Empat botol sudah ia tegak dan ia pun tak sadarkan diri di apartemennya.

Jam 12 siang gadis itu terbangun ia kembali melihat gadis di dalam foto itu, "kalau aku tidak dapatkan Angga engkau juga tak akan pernah dapatkan dia," gumamnya dalam hati.

Di fotonya foto itu dengan kamera ponselnya.

Ia pun mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi, setelah mandi ia mengemasi pakaiannya dan di masukan ke dalam kopernya, hari ini ia berniat pergi ke Indonesia untuk menyusul Angga.

Gadis yang bernama Anjani Permata itu membulatkan tekadnya untuk merebut cinta Angga bagaimana pun caranya.

Gadis itu pun keluar dari apartemen dengan menyeret kopernya memasuki lift yang membawanya ke lantai dasar apartemennya itu.

Ia mengirim pesan pada orang tuanya kalau dia pergi ke Indonesia untuk urusan penting. Orang tua Anjani pun kurang peduli pada anaknya, hingga pesan yang sudah terkirim 30 menit yang lalu belum terbaca dan terbalas. Anjani sudah sampai di bandara.

Ia menelpon supir keluarganya untuk mengambil mobil di apartemennya yang kuncinya di titipkan pada sekuriti.

Setelah menelpon langsung menuju pesawat yang ia tumpangi.

jam 10 pagi keesokan harinya Anjani sampai di Bandara Soekarno–Hatta ia memesan taxi untuk pergi ke hotel.

Setelah sampai di hotel ia pun memesan kamar ketika ia sedang memesan kamar ia melihat wanita berjalan memasuki lift khusus yang di antar sekuriti.

Anjani bertanya pada resepsionis hotel," Boleh tahu mbak ibu tadi siapa ya? Sepertinya orang penting di sini."

"Oh, itu pemilik hotel ini mbak."

"Trimakasih mbak,"ia menyeret kopernya dan akan masuk kedalam lift, namun lift itu pun terburu tertutup, sekilas nampak merasa kenal dengan orang masuk di lift itu.

Ya ia merasa bahwa itu adalah Angga.

Anjani menunggu lift terbuka, tak lama kemudian liftnya pun terbuka.

Ada beberapa orang keluar dari lift tersebut.

Anjani pun masuk di lift itu bersama beberapa orang yang akan lantai atas.

Beberapa saat kemudian ia pun sampai di lantai di mana kamarnya berada.

Ia pun memasukan cardlock dan pintu pun terbuka ia masuk ke kamarnya ia membiarkan kopernya teronggok begitu saja di lantai.

Ia membaringkan tubuhnya di ranjang tatapannya menerawang," Apa aku terlambat? Apa kamu sudah menikah dengannya, dan sekarang ia hamil? Kenapa aku tak tahu apa pun tetang mu Angga? Bahkan nomor telepon mu sudah tidak bisa ku hubungi." gumamnya dalam hati.

Kemudian ia bangkit dari ranjangnya dan menelpon seseorang, "Aku butuh beberapa orang untuk misi ku, carikan segera aku bisa bayar berapapun yang mereka pinta."

Ia mengirim foto pada seseorang, "culik wanita itu untuk ku saat ini dia sedang hamil besar!" Perintahnya pada orang yang di teleponnya lalu menutup telponnya.

Ia mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi, tak lama kemudian gemericik air terdengar.

Di ruangan lain nampak Ammar menunggu seseorang.

Tak lama kemudian ketukan pintu terdengar dan pintu pun terbuka dari luar terlihat wanita hamil menyembul dari pintu dan masuk dalam ruangan itu.

Ammar pun menghampiri wanita itu dan menuntun ke sofa, Ia pun duduk di sofa di samping Ammar.

"Kenapa nekat kemari? lihatlah perut ini sudah buncit seperti ini sayang, aku takut terjadi apa-apa dengan kamu dan bayi kita," katanya sambil membelai dan mencium perut istrinya.

"Aku malah takut kamu ketemu dengan dokter Rika." Ammar pun tertawa mendengar jawaban istrinya.

"Aku tak akan terpengaruh, hanya kamu seorang."

tak lama kemudian terdengar suara salam, Ammar pun menjawab salam mempersilakan tamunya.

Angga pun masuk dan melihat Azizah mengandung, "Wah, selamat Anda akan menjadi Ayah tuan Ammar." katanya sambil mengulurkan tangannya menjabat mitra bisnis nya.

"Silakan duduk tuan Angga, saya senang anda memilih hotel kami untuk hari bahagia Anda, apa anda sendirian?"

"Iya, Rika menangani pasien yang dalam gawat darurat, jadi tidak bisa ikut."

Setelah beramah-tamah mereka membahas beberapa konsep dan kamar yang mereka sewa dan rencana Angga memboking seluruh kamar pada acara itu. Kesepakatan telah di ambil dan rapat pun selsai Angga pun pamit meninggalkan hotel begitu pula Ammar mengantar istrinya sampai ke mobil mobil yang di kendarai bang Juned pun berjalan meninggalkan hotel Ammar kembali ke ruang kerjanya.

Terpopuler

Comments

Jasmin Fathin

Jasmin Fathin

Aduh jadi penasaran

2023-02-03

0

Namira

Namira

Apa yang di rencanakan Anjani ya...?

2022-12-10

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Perkenalan Pertama
2 Bab 2 Jebakan Untuk Ammar
3 Bab 3 Memutuskan mu
4 Bab 4 Tragedi Yang Melukai Hati
5 Bab 5 Kemarahan dan Kesedihan Rina
6 Bab 6 Mama Pingsan
7 Azizah Masih Koma
8 Terkuak Satu Kebenaran
9 Ia Terbangun Dari Koma
10 Kembali Ke Jakarta
11 Pernyataan Cinta Ammar
12 Bulan Madu Tempat yang Membawa Trauma
13 Trauma Masa Lalu
14 Pulang Untuk Mama
15 Angga Dan Dokter Rika
16 Rencana Licik Anjani
17 Penculikan
18 Melahirkan di Gudang
19 Menyelamatkan Angga
20 Memutuskan Yang Terbaik
21 Hasil DNA
22 Bertemu Dengan Ibu
23 Meminta Pulang
24 Tentang Riko
25 Angga Pulang
26 Bertemu Adik Dan Ponakan
27 Permintaan Maaf
28 Sebuah Rahasia
29 Mencari Jarum dalam Jerami
30 Siapa Gadis Itu
31 Aku Menemukanmu
32 Bertemu Besan
33 Sah
34 Mereguk Cinta
35 Keinginan Daddy
36 Liburan Dadd dan Mam
37 Bulan Madu
38 Bertemu Sahabat Yang Menghilang
39 Meniti Hari Bahagia
40 Hamil
41 Periksa Kehamilan
42 Memberi Tahu
43 Hamil Yang Ke Dua
44 Aila Kecil
45 Kecerdikan Aila
46 Sahabat Sejati
47 Aila Pingsan
48 Haruskah Aku Menikahinya
49 Penentuan Pernikahan
50 Mencurigai Ada Sesuatu
51 Sehari sebelum Akad
52 Hati yang terluka
53 Detik-detik Akad Nikah
54 Di Balik Kemeriahan Pesta.
55 Kita Berlogika Saja
56 Rafaza Dan Anindia
57 Mendadak Nikah
58 Hari ini Harus Gol
59 Keterlaluan
60 Sudah Down Tante
61 Aku Bukan Gadis Idamanmu
62 Aila Pergi
63 Mencari Aila
64 Projects Menaklukan Hati
65 Tersulut Cemburu
66 Posesif
67 Bucin Tapi Gensi
68 Ketika Tak sanggup Menghalau Luka.
69 Healing
70 Diki Vs Nara
71 Pemeriksaan.
72 Sebuah Keputusan
73 Kemarahan Rafa
74 Sisi Lembut Rafa
75 Istri Apa Tetangga sih
76 Bertemu Sahabat Lama
77 Pengganggu Kecil
78 Meminta Ijin
79 Inikah Kamu Sekarang
80 PDKT
81 Aku Yang Akan Menikahinya
82 Meminta Restu
83 Akad Nikah Bara dan Ratih.
84 Setelah Akad
85 Mencari Tempat Aman
86 Hari Bahagia Nara
87 Pendekatan Pelan-Pelan
88 Percobaan Penculikan
89 Awalnya sebuah Petaka
90 Ayo Saling Menguatkan
91 Sebuah Awal yang Indah
92 Sebuah Awal Yang Indah 2
93 Aila Hamil
94 Memeriksa Kehamilan.
95 Bertemu Mantan
96 Bertemu Mantan 2
97 Jatuh Cinta Kedua Kali
98 Orang Ketiga
99 Dokter Anita
100 Dik, Aku Menyerah
101 Menuai Apa Yang Ia Tabur
102 Apa ini Yang Kusebut Teman
103 Sebuah Rasa
104 Memaafkan Lebih Baik
105 Menebar Cinta
106 Ada Aku
107 Kau Harus Menurut
108 Kehamilan Anin dan Nara
109 Semakin Manja
110 Ngidam
111 Pemeriksaan.
112 Perjalanan Mencari Nasi Uduk
113 Mimpi Ratih
114 Cemburu
115 Saling Menjaga Hati
116 Tragedi fatal
117 Kelahiran baby boy
118 Kuasa Tuan Alex
119 Aila sadar
120 Menjenguk Aila
121 Menjenguk Aila 2
122 Keromantisan Cinta Beda Usia
123 Memberikan Perhatian
124 Menjalin Keakraban
125 Indahnya kebersamaan
126 Permainan
127 Kebahagiaan Raka
128 Kebahagiaan Kakek Imran
129 Pesan Kakek Imran
130 Jangan Bergurau Seperti Itu Ai
131 Bayhas Ahil Dintara
132 Kencan dengan Kakek
133 Bersama kakek tercinta.
134 Kencan Rafa dan Anin
135 Perhatihan Nenek
136 Bersama baby Bayhas
137 Menjeput Baiyhas
138 Telpon dari Boston
139 AQiqoh
140 Keinginan Aila
141 Raya vs Diki dan Rafa
142 Pergi ke Boston
143 Rencana 7 bulanan
144 7 bulanan 2
145 Menyusul ke Boston
146 Perayaan Tujuh Bulanan
147 Kembali Ke Indonesia.
148 Luka Hati Vino
149 Mengambil Hati Rena
150 Minta Ijin Ikut
151 Nara Melahirkan
152 Ke Boston
153 Pergi ke Makan Gloria
154 Tentang Kesedihan
155 Melahirkan di Apartemen
156 Kegembiraan Rena
157 Melihat Ponakan
158 Detik-detik Anin Melahirkan
159 Pulang Bersama
160 Tiba Ke Indonesia
161 Siapa Rendra Prayuga
162 Beralih Haluan
163 Meminta Dukungan Izah
164 Hari ini I am yours
165 Bertemu Calon Mertua
166 Kencan Pertama
167 Kencan Pertama 2
168 Menginap di Rumah Ammar
169 Mencuri Kebersamaan
170 Menjemput Baby Ehan Qamar
171 Menyambut Baby Ehan Qamar
172 Ke Rumah Rena
173 Kencan Ala Rendra
174 Aqiqo Alvan, Ehan dan Askary
175 Bertemu dengan calon Mertua.
176 Menunggu Keputusan
177 Kegalauan Hati Rena
178 Tak Menyangka
179 Menpersiapkan lamaran
180 Acara Lamaran
181 Akad Nikah
182 Promo Hijab Cinta Belvina dari Gloria
183 Kejutan Ulang Tahun Dari Rendra.
184 Menginap di Sini saja
185 Menggoda Istri Kecilku
186 Ke Rumah Mertua
187 Jangan buat Shock
188 Besok atau home schooling
189 Sampai siang.
190 Curang! Aku di Jebak
191 Sebelum Pulang
192 Masalah di sekolah
193 Perjalanan Di Bogor
194 Om Kecil Pawang Tiga Jagoan
195 perayaan kelulusan
196 Yang ku tunggu tiba
197 Penyambutan Keluarga
198 pertengkaran kecil
199 Curhatan si kecil.
200 Kakek dan Cucu
201 Nasehat Kakek
202 Ambil Pipi gak bilang-bilang.
203 Bertemu Gadis Aneh
204 Betemu Dia lagi
205 Siapa lelaki itu?
206 Namaku Andrian Ray
207 Tak mau menikah
208 Negosiasi
209 Aku Menerima Ayah
210 Ke Makam Ibu
211 Keikhlasan Hati.
212 Kami menangkap basah dirimu
213 Perdebatan kecil
214 Bertemu Adik tercinta
215 Bab 215
216 Akhir Sebuah pertemuan
217 Promo Novel Baru Mengandung Benih Suami Sahabatku
Episodes

Updated 217 Episodes

1
Bab 1 Perkenalan Pertama
2
Bab 2 Jebakan Untuk Ammar
3
Bab 3 Memutuskan mu
4
Bab 4 Tragedi Yang Melukai Hati
5
Bab 5 Kemarahan dan Kesedihan Rina
6
Bab 6 Mama Pingsan
7
Azizah Masih Koma
8
Terkuak Satu Kebenaran
9
Ia Terbangun Dari Koma
10
Kembali Ke Jakarta
11
Pernyataan Cinta Ammar
12
Bulan Madu Tempat yang Membawa Trauma
13
Trauma Masa Lalu
14
Pulang Untuk Mama
15
Angga Dan Dokter Rika
16
Rencana Licik Anjani
17
Penculikan
18
Melahirkan di Gudang
19
Menyelamatkan Angga
20
Memutuskan Yang Terbaik
21
Hasil DNA
22
Bertemu Dengan Ibu
23
Meminta Pulang
24
Tentang Riko
25
Angga Pulang
26
Bertemu Adik Dan Ponakan
27
Permintaan Maaf
28
Sebuah Rahasia
29
Mencari Jarum dalam Jerami
30
Siapa Gadis Itu
31
Aku Menemukanmu
32
Bertemu Besan
33
Sah
34
Mereguk Cinta
35
Keinginan Daddy
36
Liburan Dadd dan Mam
37
Bulan Madu
38
Bertemu Sahabat Yang Menghilang
39
Meniti Hari Bahagia
40
Hamil
41
Periksa Kehamilan
42
Memberi Tahu
43
Hamil Yang Ke Dua
44
Aila Kecil
45
Kecerdikan Aila
46
Sahabat Sejati
47
Aila Pingsan
48
Haruskah Aku Menikahinya
49
Penentuan Pernikahan
50
Mencurigai Ada Sesuatu
51
Sehari sebelum Akad
52
Hati yang terluka
53
Detik-detik Akad Nikah
54
Di Balik Kemeriahan Pesta.
55
Kita Berlogika Saja
56
Rafaza Dan Anindia
57
Mendadak Nikah
58
Hari ini Harus Gol
59
Keterlaluan
60
Sudah Down Tante
61
Aku Bukan Gadis Idamanmu
62
Aila Pergi
63
Mencari Aila
64
Projects Menaklukan Hati
65
Tersulut Cemburu
66
Posesif
67
Bucin Tapi Gensi
68
Ketika Tak sanggup Menghalau Luka.
69
Healing
70
Diki Vs Nara
71
Pemeriksaan.
72
Sebuah Keputusan
73
Kemarahan Rafa
74
Sisi Lembut Rafa
75
Istri Apa Tetangga sih
76
Bertemu Sahabat Lama
77
Pengganggu Kecil
78
Meminta Ijin
79
Inikah Kamu Sekarang
80
PDKT
81
Aku Yang Akan Menikahinya
82
Meminta Restu
83
Akad Nikah Bara dan Ratih.
84
Setelah Akad
85
Mencari Tempat Aman
86
Hari Bahagia Nara
87
Pendekatan Pelan-Pelan
88
Percobaan Penculikan
89
Awalnya sebuah Petaka
90
Ayo Saling Menguatkan
91
Sebuah Awal yang Indah
92
Sebuah Awal Yang Indah 2
93
Aila Hamil
94
Memeriksa Kehamilan.
95
Bertemu Mantan
96
Bertemu Mantan 2
97
Jatuh Cinta Kedua Kali
98
Orang Ketiga
99
Dokter Anita
100
Dik, Aku Menyerah
101
Menuai Apa Yang Ia Tabur
102
Apa ini Yang Kusebut Teman
103
Sebuah Rasa
104
Memaafkan Lebih Baik
105
Menebar Cinta
106
Ada Aku
107
Kau Harus Menurut
108
Kehamilan Anin dan Nara
109
Semakin Manja
110
Ngidam
111
Pemeriksaan.
112
Perjalanan Mencari Nasi Uduk
113
Mimpi Ratih
114
Cemburu
115
Saling Menjaga Hati
116
Tragedi fatal
117
Kelahiran baby boy
118
Kuasa Tuan Alex
119
Aila sadar
120
Menjenguk Aila
121
Menjenguk Aila 2
122
Keromantisan Cinta Beda Usia
123
Memberikan Perhatian
124
Menjalin Keakraban
125
Indahnya kebersamaan
126
Permainan
127
Kebahagiaan Raka
128
Kebahagiaan Kakek Imran
129
Pesan Kakek Imran
130
Jangan Bergurau Seperti Itu Ai
131
Bayhas Ahil Dintara
132
Kencan dengan Kakek
133
Bersama kakek tercinta.
134
Kencan Rafa dan Anin
135
Perhatihan Nenek
136
Bersama baby Bayhas
137
Menjeput Baiyhas
138
Telpon dari Boston
139
AQiqoh
140
Keinginan Aila
141
Raya vs Diki dan Rafa
142
Pergi ke Boston
143
Rencana 7 bulanan
144
7 bulanan 2
145
Menyusul ke Boston
146
Perayaan Tujuh Bulanan
147
Kembali Ke Indonesia.
148
Luka Hati Vino
149
Mengambil Hati Rena
150
Minta Ijin Ikut
151
Nara Melahirkan
152
Ke Boston
153
Pergi ke Makan Gloria
154
Tentang Kesedihan
155
Melahirkan di Apartemen
156
Kegembiraan Rena
157
Melihat Ponakan
158
Detik-detik Anin Melahirkan
159
Pulang Bersama
160
Tiba Ke Indonesia
161
Siapa Rendra Prayuga
162
Beralih Haluan
163
Meminta Dukungan Izah
164
Hari ini I am yours
165
Bertemu Calon Mertua
166
Kencan Pertama
167
Kencan Pertama 2
168
Menginap di Rumah Ammar
169
Mencuri Kebersamaan
170
Menjemput Baby Ehan Qamar
171
Menyambut Baby Ehan Qamar
172
Ke Rumah Rena
173
Kencan Ala Rendra
174
Aqiqo Alvan, Ehan dan Askary
175
Bertemu dengan calon Mertua.
176
Menunggu Keputusan
177
Kegalauan Hati Rena
178
Tak Menyangka
179
Menpersiapkan lamaran
180
Acara Lamaran
181
Akad Nikah
182
Promo Hijab Cinta Belvina dari Gloria
183
Kejutan Ulang Tahun Dari Rendra.
184
Menginap di Sini saja
185
Menggoda Istri Kecilku
186
Ke Rumah Mertua
187
Jangan buat Shock
188
Besok atau home schooling
189
Sampai siang.
190
Curang! Aku di Jebak
191
Sebelum Pulang
192
Masalah di sekolah
193
Perjalanan Di Bogor
194
Om Kecil Pawang Tiga Jagoan
195
perayaan kelulusan
196
Yang ku tunggu tiba
197
Penyambutan Keluarga
198
pertengkaran kecil
199
Curhatan si kecil.
200
Kakek dan Cucu
201
Nasehat Kakek
202
Ambil Pipi gak bilang-bilang.
203
Bertemu Gadis Aneh
204
Betemu Dia lagi
205
Siapa lelaki itu?
206
Namaku Andrian Ray
207
Tak mau menikah
208
Negosiasi
209
Aku Menerima Ayah
210
Ke Makam Ibu
211
Keikhlasan Hati.
212
Kami menangkap basah dirimu
213
Perdebatan kecil
214
Bertemu Adik tercinta
215
Bab 215
216
Akhir Sebuah pertemuan
217
Promo Novel Baru Mengandung Benih Suami Sahabatku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!