Tanpa mereka sadari Mereka memasak terlalu malam. Dan saat ini jam menunjukkan pukul 23:30 malam.
"Ka ka Kau.... Tidur saja di sini. Jam nya sudah terlalu malam" ujar Arvin
Nara pun kaget melihat jam yang sudah larut malam.
"Haaa astaga" ujar Nara Sembari menutup mulutnya dengan tangan
"Ah, maaf Arvin, aku tak Tau kalau aku memasak terlalu malam. Aku pikir sekarang jam 9 ternyata sudah tengah malam" Ujar Nara
"Maaf aku menganggu waktu tidurmu. Seharusnya Kau sudah tidur" ujar Nara yang menyesal
"Tidak apa apa aku suka makanannya" ujar Arvin
"Kau tidur disini saja. Masih ada kamar kosong" ujar Arvin
"Oh, sepertinya aku harus berolahraga besok" ujar Nara
"Olahraga? Kau rajin olahraga?" Tanya Arvin
"Yah. Aku makan terlalu malam. Mungkin lemak akan datang besok. Jadi Aku harus menghempasnya" ujar Nara
"Hahaha" Arvin tertawa kecil melihat tingkah Nara yang Lucu
"Kau mau tidur atau tidak?" Tanya Arvin
"Oke dimana kamarnya?" Ujar Nara
Lalu Arvin pun menunjukkan kamar yang satunya lagi untuk Nara.
"Ah, ini kamarnya"
"Ceklek"
"Oke aku akan tidur di sini. Kau jangan lupa minum obat ya" ujar Nara
"Baik, aku akan kembali kekamar ku" ujar Arvin
Lalu Nara mengangguk Dan tersenyum. Lalu Arvin pun juga tersenyum.
Lalu saat Arvin mau pergi ke kamarnya, tiba tiba Nara memanggil Arvin Dan menghentikan Arvin.
"Arvin" panggil Nara
"Yah?"
"Terimakasih tumpangan nya"
Arvin pun tersenyum
"Anggap saja itu balasan untuk hari ini" ujar Arvin
Nara pun tersenyum
Lalu Nara pun menutup pintunya. Dan Arvin juga kembali ke kamarnya.
"Klap"
Lalu Nara duduk di ranjang
"Bruk
"Huuuffftttt"
Tak lama Kemudian Nara pun mengirim pesan untuk ibunya. Agar ibunya tak mencari Dirinya.
"Ibu, sepertinya aku harus menginap di Rumahnya. Nara nggak Tau kalau Nara masak sampe tengah malam" pesan Dari Nara
"Huuuffftttt semoga tidak apa apa" ujar Nara
Lalu Dokter Fey ia sedang di Rumah Dan baru mau tidur. Tiba tiba ponselnya berbunyi
"Klunting"
"Siapa malem malem begini" ujarnya
Lalu dokter Fey membuka notif nya Dan ternyata itu pesan Dari Anaknya. Dokter Fey pun tersenyum melihat pesan Dari Nara.
"Dasar Anak muda" ujarnya
"Kenapa yang?" Tanya Suaminya
"Si Nara nggak pulang malam ini"
"Baguslah kalo kek gitu. Kita bisa berduaan"
"Hahahah" dokter Fey tertawa kecil
"Yah bersenang senanglah" balas Pesan dokter Fey
Dirumah Arvin
Malam ini Arvin tak bisa tidur, Dan panasnya kembali naik.
"Ukkhh nggak bisa tidur" ujarnya
Lalu Arvin pun bangun Dari ranjangnya Dan mengusak ngusak rambutnya
"Huuuuffttt demam lagi ni" ujarnya
Lalu Arvin segera meminum obat yang ada disampingnya.
"Gluk gluk gluk"
Tak lama Kemudian, tiba tiba ada suara ketukan pintu
"Tok tok tok"
Lalu Arvin membuka pintu kamarnya
"Nara? Kenapa?" Tanya Arvin
"Ah, itu aku Belum mandi, tapi aku tak membawa peralatan mandi. Apa Kau punya sabun cair?" Ujar Nara
"Sebentar ku ambilkan" ujar Arvin
"Yah"
Lalu Nara pun menunggu Arvin di depan pintu kamarnya. Tak lama Kemudian Arvin pun datang membawa peralatan mandi.
"Ah, ini aku punya sikat Gigi Dan handuk yang baru. Kau pakai saja"ujar Arvin
"Ini handukmu Masih baru, apa tidak apa apa kalau ku pake?" Tanya Nara dengan lembut
"Yah pakai saja uhuk uhuk" jawab Arvin yang kembali melemas
Nara yang mengetahui Hal itu pun segera menyuruh Arvin untuk kembali istirahat.
"Oh demam mu naik lagi?" Tanya Nara
"Sepertinya begitu uhuk uhuk" ujar Arvin sembari terbatuk
"Kau harus istirahat, besok akan ku tanyakan ibuku obat apa yang cocok untukmu" ujar Nara
Lalu Arvin pun kembali tidur di ranjangnya Dan Nara menyelimuti Arvin. Setelah itu Nara segera keluar Dari kamar Arvin.
"Klap"
"Huuuffftttt"
Lalu Nara berjalan ke kamar satunya lagi untuk mandi.
"Sepertinya panasnya naik turun" Ujarnya sembari berjalan menuju kamarnya.
"Ceklek"
"Klap"
"Oh aku harus segera mandi"
"Zraaaazzzzzzz"
Tak lama Kemudian Nara pun telah selesai mandi. Dan ia kembali duduk di ranjangnya.
"Huuuffftttt Akhirnya selesai juga"
"Hooaaammmm"
"Hari ini lelah juga aku mengantuk" ujarnya
Lalu Nara pun berbaring di ranjang kamar yang di pakainya, lalu ia perlahan lahan menutup matanya Dan tertidur.
Sedangkan Di kamar Arvin, Arvin tak bisa tidur. Meskipun panasnya lagi naik, ia memikirkan kesehariannya tadi.
"Hahah suaranya kenapa bisa selucu itu.... Tingkahnya kenapa bisa selucu itu... Aku menyukai cewek yang Lucu" ujarnya dalam hati sembari tersenyum
Dan saat memikirkannya, Arvin pun tersadar.
"Eh gilak kenapa gue mikirin dia" ujarnya dalam hati sembari menggelengkan kepalanya
"Enggak enggak gua harus tidur, gue nggak boleh memikirkannya"
Lalu Arvin berusaha untuk tidur tapi Dirinya tetap saja tidak bisa tidur. Arvin hanya glimbang glimbung di kamar.
"Nggak nggak tarikk nafasss..... Keluarkan.... Tidurlah dengan nyaman Arvin" ujarnya berbicara dengan Dirinya sendiri
Meskipun begitu Arvin tetap memaksa Dirinya untuk tetap tidur. Pada Akhirnya ia pun tertidur.
Malam ini malam Arvin yang tidak sendirian. Meskipun Arvin sempat yak bisa tidur, Akhirnya Dirinya pun bisa tidur karena sangat nyaman.
Keesokan harinya
"Krriiiing"
Bunyi Alarm hp Nara
Sebelum tidur Nara pun juga tak lupa untuk menyetel Alarm nya agar tak telat.
"Hooaaammmm"
"Ukkhh aku harus membuat sarapan agar dia bisa sarapan" ujar Nara
Lalu ia pun sikat Gigi Dan segera ke dapur untuk membuat sarapan.
Didapur
"Ctak ctak ctak"
"Seeeng sreng sreng"
"Blubuk blubuk"
"Oh airnya sudah mendidih"
Lalu Nara mencium bau aroma masakannya
"Huuummm enak sekali"
Lalu ia pun mencicipi masakannya
"Sluurrpp emmm sudah enak"
Lalu Nara pun mematikan kompornya. Dan menyiapkan makanannya di meja.
"Yes sudah selesai. Saatnya bangunin Arvin" ujarnya
Lalu Nara pun mengetuk pintu kamar Arvin Dan mengajaknya untuk sarapan.
"Tok tok tok"
"Arvin?" Panggil Nara
"Ya" jawab Arvin
Lalu Arvin pun membuka pintu Dan keluar.
"Ah, aku sudah membuat sarapan, ayo kita sarapan" ujar Nara
"Sarapan? Kau bangun jam berapa?" Tanya Arvin
"Sudah lahh itu tak penting ayo ke meja makan" ujarnya sembari menarik tangan Arvin untuk ke Maja makan
Dimeja makan
"Makan lah setelah ini aku akan pulang Dan sekolah" ujar Nara
"Ya. Nanti ku antarkan. Aku sudah sembuh" ujar Arvin
"Kau itu demamnya naik turun. Tapi tidak apa apa, aku akan kasi obat untukmu" ujar Nara
Arvin pun tertawa kecil
"Aemm emmm enak"
"Enak? Kau suka?" Tanya Nara
"Em" Arvin mengangguk
"Sepertinya Kau memang pandai memasak" ujar Arvin
...Terimakasih sudah membaca.......
...jangan lupa like, Komen, Dan vote...
...terimakasih...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments