14. Berkencan

Malam harinya

Pukul 20:00

Hari ini keluarga Nara berkumpul di meja makan. Hari ini juga dokter Fey pulang cepat. Biasanya dokter Fey pulang pagi. Begitu pun juga dengan pak Irwan (Ayah Nara) yang sudah pulang Dari kantornya.

"Ayah, Ibu tumben pulang cepat?" Tanya Nara

"Iya dong.... Kita kan juga butuh waktu untuk keluarga"

"Hari ini Ayah capek sekali Nara...nggak adakah yang mau mijitin Ayah..." Ujar Irwan

"Hahaha Nara pun juga capekk"

Saat di tengah tengah mereka makan, tiba tiba Dokter Fey menanyakan sesuatu yang membuat Nara gugup.

"Nara, kemarin siapa yang kamu rawat, sampai kamu tinggal di Rumahnya?" Tanya Dokter Fey

"Deg" Nara kaget mendengarnya pertanyaaan Dari ibunya

"Oh iya... Kemarin kamu nggak pulang ya" ujar Ayahnya

"Ah, cuma teman kok..." Ujar Nara

"Cowok atau cewek?" Tanya Dokter Fey

"Deg" Nara semakin gugup

"Ah, itu Cowok." ujar Nara. Akhirnya Nara pun jujur

"Ohh gitu yaudah kamu biasa aja...ibu dulu juga pernah kek gitu" ujar Dokter Fey yang gemes dengan anak muda

"Tapi kamu tetap hati hati ya Nara..." Ujar Ayahnya

"Iya Ayah"

Nara merasa canggung Tapi ia juga sedikit lega karena orang tuanya tak marah mendengar jawaban Darinya.

Nara yang galau seharian ini, namun ia merasa kembali bahagia karena berkumpul makan malam dengan Keluarganya.

"Nara, Kau boleh bermain dengan siapa pun. Tapi tetaplah kontrol hatimu. Berbahagialah, tak usah menyedihkan dengan apa yang Belum terjadi" ujar Dokter Fey

"Ah iya bu. Nara paham kok" ujar Nara

Sepertinya Dokter Fey memang paham dengan ekspresi Nara, meskipun Nara tak mengungkapkan nya secara langsung. Tapi hati Nara Dan dokter Fey sangat terikat. Mungkin Dokter Fey pun juga Merasa apa yang dirasakan Nara, kegalauan Nara yang penas melihat Arvin Dan Rosa.

Setelah makan malam, Nara membuat kopi untuk Dirinya sendiri Dan ia ingin bersantai di dalam kamar sambil mendengarkan musik.

Tiba di kamar Nara

Saat dikamar, Nara pun duduk di samping Jendela Dan sedikit membuka Jendela kamarnya agar ia bisa menghirup udara di malam hari. Ia menaruh kopinya di jendelanya sambil bersantai.

"Benar kata ibu...lagi pula aku tidak Tau kedekatan mereka. Aku tidak boleh takut seperti ini" ujar Nara

Lalu Nara pun berbaring di ranjangnya Dan menenangkan Dirinya.

"Aku Dan Arvin hanyalah teman, tidak lebih. Dan aku tidak pernah melihat Rosa Dan Arvin dekat. Karena yang ku Tau Arvin bukanlah seseorang yang mudah dekat dengan wanita. Aku tidak boleh menganggap Arvin lebih Dari teman Dan tidak boleh takut" ujarnya dalam hati sembari memejamkan matanya

Nara yang berusaha menenangkan Dirinya lalu perlahan lahan ia pun Tertidur karena ia sudah merasa hatinya sedikit lega. ia tak mau terlalu memikirkan Arvin.

Sedangkan Novi yang malam ini ia begitu sangat senang karena bisa berkencan dengan Reno. Sebelum berangkat Novi pun mempersiapkan Dirinya untuk bertemu dengan Reno.

"Duhh harus pakai baju yang mana ya? Make up yang mana ya..?" Ujar Novi sembari mencari cari baju

Begitupun juga dengan Reno yang mempersiapkan Dirinya untuk bertemu dengan Novi.

"Gue harus tampil Keren nih" ujar Reno

Tak lama Kemudian, Reno pun sudah siap untuk bertemu dengan Novi. Lalu Reno pun menelfon Novi untuk menunggunya.

"Halo Nov? Kamu sudah siap?" Tanya Reno dalam telepon

"Iya.. aku udah siap" jawab Novi

"Yaudah tunggu ya aku jemput kamu sekarang"

"Oke"

Reno pun segera menjemput Novi untuk berkencan.

"Fufufuuu" Reno bersiul

"Brrrmmmm"

Tak lama Kemudian, Reno pun telah sampai di Rumah Novi.

"Emmm Rumah Novi dimana ya?"

Reno pun memutuskan untuk menelfon Novi

"Tutttt tutttt"

"Halo"

"Halo kamu dimana Nov?"

"Iya aku keluar sekarang"

Lalu Novi pun keluar Dari rumahnya. Dan Reno pun juga keluar Dari Mobil nya. Saat Reno melihat Novi yang berdandan saat kencan, Reno pun mlongo melihat penampilan Novi yang cantik.

"Ren, Reno"

"Ah, a ya?" Reno pun gelagapan

"Kamu kenapa?"

"Ah nggak kok. Ayo masuk"

Lalu Reno pun membukakan pintu untuk Novi. Setelah itu ia pun juga masuk ke dalam Mobilnya.

Didalam Mobil

"Kamu cantik banget" ujar Reno

"Ha? Aku?"

"Ya"

"Nggak kok mungkin karena jarang ber make up aja sih"

Lalu Reno pun tersenyum

"Haduh jangan berdebar dulu dong..." Ujar Novi dalam hati

Sedangkan Arvin yang di Rumah, saat ini Dia kesepian. Karena bisanya ia ditemani sama Nara, Sekarang Dirinya sendirian di Rumah.

"Huuuffftttt"

"Ngapain sih? Main game Kali ya?" Ujar nya

Lalu Arvin pun menyalakan komputernya untuk main game.

"Ctek"

"Tak tak tak"

"Kamu kalah"

"Ah Bodoamat lah" ujarnya yang kesal sendiri, lalu Arvin pun mematikan komputernya. Dan ia kembali berbaring di ranjangnya.

"Huuuhhh bruk"

Ia pun menarik selimutnya hingga menutupi wajahnya. Dan tak lama Kemudian perutnya berbunyi.

"Gruuukkk" tiba tiba perut Arvin berbunyi

"Huh pakek laper segala" ujarnya

Lalu ia pun teringat saat Nara memasakkan makanan untuknya. Saat bersama Nara, ia tak perlu merasa Lapar. Namun, kini Arvin benar benar merasa kesepian.

"Huuuffftttt pengen banget dimasakin sama Nara. Mungkin lebih enak juga masakan Nara" ujarnya

Lalu Arvin pun bangun Dari ranjangnya Dan menuju ke dapur. Ia ingin memasak sesuatu. Lalu ia pun mencari cari bahan makanan dikulkas, namun ia tak menemukan bahan makanan satupun. Yang ada hanyalah air Putih.

"Brakk" Arvin menutup kulkasnya sedikit kencang. Ia kesal kenapa tak ada makanan satu pun di kulkasnya.

"Perasaan baru belanja kemarin tapi kenapa bisa ni kulkas kosong ya... Hidup seboros apa sih?" Ujarnya yang kesal

Arvin pun semakin bosan karena ia sering melihat yang ada di kulkasnya lagi lagi air Putih. Ia sempat berfikir ingin menelfon Ibunya.

Lalu Arvin pun mengambil ponselnya

"Tunggu tunggu. Nanti kalo telpon ibu kan kayak anak Mami dong" ujarnya

"Haaaaahh nggak jadi deh"

Arvin pun berfikir kembali sepertinya itu bukan ide yang bagus. Lalu Arvin pun memutuskan untuk menelfon Nara.

"Ting tung ting nguuungggg" suara ponsel Nara berbunyi

Saat ini Nara sedang tidur, Dan ia terbangun karena mendengar ponselnya yang berbunyi. Nara pun mengambil ponselnya Dan mengangkat teleponnya.

"Siapa sih telpon malam malam begini udah jam berapa?" Ujar Nara

"Halo"

"Ah halo Nara kamu sudah tidur ya..?"

Lalu Nara pun kaget ia seperti menganal suara ini. Lalu ia pun melihat ponselnya Dan ternyata yang menelfon adalah Arvin

"Astaga Arvin" ujarnya dalam hati

"Oh Arvin, ada apa?" Tanya Nara

...Terimakasih sudah membaca.....

...jangan lupa like Dan votenya...

...terimakasih...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!