19. membantu Nara

"Nara?"

Nara yang sangat fokus menulis, ia pun kaget ada seseorang yang memanggil namanya.

"Ha!" Kaget Nara

"Oh, Arvin ada apa?"

"Kau ngapain di sini. Kau tak makan?"

"Emmm aku harus menulis dulu"

Lalu Arvin memperhatikan Nara yang sedang menulis permintaan maaf. Arvin pun paham kalau Nara sedang di hukum.

"Jadi, kapan Kau akan selesai?"

"Sebentar lagi kurang 1 lagi" ujar Nara Sembari tersenyum. Lalu Arvin pun tersenyum juga.

Pov Nara

Meskipun sekarang aku sedang di hukum, aku tak merasa marah atau sedih sedikitpun. Karena semua itu bukanlah salahku. Dan suatu saat kebenaran pasti akan terungkap.

"Kalau begitu aku akan tunggu disini. Setelah itu ayo makan bekalnya Bersama" ujar Arvin. Ia pun duduk di samping Nara yang sedang menulis.

"Maaf Arvin, sepertinya tidak bisa. Setelah menulis aku akan membersihkan taman" ujar Nara

Tanpa Arvin bertanya apa kesalahan yang dilakukan Nara. Arvin tak peduli. Arvin tetap ingin menemani Nara.

"Kalau begitu aku juga akan menemanimu. Aku jamkos sampai pulang. Guruku sangat sibuk" ujar Arvin

Nara pun tersenyum mendengar Arvin seperti itu. Ia benar benar tak sedih apalagi sekarang Dirinya ditemani oleh Arvin.

"Aku tak Tau apa kesalahan yang di lakukan Nara aku tak peduli. Nara bukanlah seseorang yang seperti itu. Aku harus mencari Tau siapa orang yang membuat Nara seperti ini." Ujar Arvin dalam hati

Saat ini Arvin sedang menemani Nara untuk menulis. Sembari menemani Nara menulis, Arvin juga membaca buku buku di perpustakaan. Namun, konyol nya Arvin tak menemukan satu buku pun yang menarik di matanya.

"Kenapa bukunya isinya semua tentang begini?"

"Memangnya Kau mau membaca buku yang mana?"

"Aku ingin membaca komik. Aku nggak suka buku disini nggak menarik"

"Huuuffftttt" Nara menghembuskan nafas Dan memutar Bola matanya

"Bukunya tak ada asik" ujar Arvin sembari membuka buka buku. Dan setelah itu mengembalikan buku ke rak perpustakaan. Dan mengambil lagi Dan membuka lagi. Namun, menurut Dirinya tidak ada yang menyenangkan.

"Kalau mau baca buku komik tempatnya bukan disini" ujar Nara

Tak lama Kemudian, Nara pun selesai menulis. Ia pun Segera masuk ke Kantor.

"yes sudah selesai..."

"Arvin, aku akan mengumpulkan ini dulu nanti setelah itu aku akan menyapu ditaman" ujar Nara

"Ya aku tunggu diluar" ujar Arvin

Diruang Kantor

"Permisi bu. Ini sudah selesai menulis surat ya"

"Ya taruh dimeja Dan silahkan sapu tamannya"

"Baik"

Setelah itu Nara keluar Dari Kantor Dan segera menuju ke taman. Lalu ia pun mengambil sapu untuk membersihkan taman.

"Srak srak srak"

Matahari yang terik di siang hari membuat Nara merasa capek Dan kepanasan. Saat Nara menyapu tiba tiba Arvin datang menempelakan Air dingin di pipi Nara. Nara pun kaget.

"Oh apa ini?" Ujarnya yang kaget sembari memegang pipinya. Ia Melihat Arvin sedang membawa minuman dingin.

"Ah, Arvin mengagetkan saja"

Arvin pun tersenyum melihat Nara kaget

"Ini minum dulu"

"Terimakasih Arvin. Kau Tau sekali aku lagi Haus"

"Gluk gluk gluk ahhhh. Segar sekali"

Setelah meminum minuman Dari Arvin, Nara merasa sangat segar Dan kembali semangat.

"Dimana sapunya?"

"Kau mau ngapain?"

"Menyapu"

"Apa Kau tak lapar?" Tanya Nara yang khawatir dengan Arvin yang lapar. Karena ia pernah beberapa Kali mendengar Suara bunyi perut Arvin.

"Nggak. Kau kan sudah mengenalku bahwa aku jarang makan. Jadi, nggak makan siang pun tak masalah bagiku" jawab Arvin.

"Ha! Sok kuat" ujar Nara

"Sapu saja bersama biar cepet"

"Kau Sebenernya lapar kan? Kau membantuku agar cepat selesai Karena Kau ingin makan bersama ku" ujar Nara

"Hahahahahah Geer sekali..."

"Hahahahaha"

Arvin pun membantu Nara untuk menyapu agar cepat selesai. Mereka menyapu sembari bercanda.

"Aku harus membantu Nara untuk menyapu. Kenapa? Karena Nara tak seharusnya seperti ini. Lalu kenapa Kau membantu Nara? Karena mungkin aku menyukai Nara. Aku merasa senang Dan tenang saat di dekat Nara.". Ujar Arvin dalam hati

Dan tak lama Kemudian, bell masuk pun telah berbunyi.

Novi Dan Rara pun kembali ke Perpustakaan untuk menghampiri Nara. Sesampainya di perpustakaan

"Loh Nara kemana?"

"Udah ke taman mungkin"

Lalu Novi Dan Rara pun pergi ke taman untuk memastikan Bahwa Nara ada di taman. Saat Novi Dan Rara tiba di taman, ia melihat bahwa ada Arvin yang membantu Nara yang sedang menyapu di taman.

"Ohhh udah ada yang bantuin"

"Yaudah kita balik ke kalas aja gausah khawatir udah ada yang jagain"

"Oke kita balik ke kelas"

Lalu Novi Dan Rara pun kembali ke kelasnya. Sedangkan Rosa yang baru mau balik ke kelas, tiba tiba ia Melihat Arvin Dan Nara yang sedang bercanda di Taman. Hal itu membuat Hati Rosa kembali terbarkar.

"Hiiiihhhhhhh kenapa sih Nara sama Arvin deket banget" ujar Rosa yang gregetan melihat Nara Dan Arvin asik

"Kenapa sih lu?" Tanya Veli

"Lihat tuh si Nara sama si Arvin"

"Tapiii mereka emang cocok sih" ujar Rona

"Iyaaa romantis gitu gua juga"

"pengen.....emmmmm" ujar Veli

Novi Dan Rara yang Tau itu pun, mengahampiri Rosa Dan membuat Rosa menjadi tambah panas.

"Gimana Ros, romantis ya? Ya Kan bell?"

"Iya mereka romantis banget aku pengen" ujar Veli sembari melihat Nara Dan Arvin ditaman

"His apaan si lo pergi sana pergi" ujar Rosa mengusir Rara Dan Novi

"Yaudah bye...."

"Bye Veli,,, Rona"

"Byee...." Jawab Rona Dan Veli

Rosa semakin marah melihat tingkah temannya sendiri yang tak mendukung Dirinya.

"Eh? Kalian tuh seharusnya dukunh gue sama Arvin. Bukan Nara sama Arvin" ujar Rosa

"Ih kenyataan nya emang mereka yang cocok"

"Berani ya lo kayak gitu. Jangan temenan ama gua"

"Yayayaya lo yang cocok sama Arvin deh"

"Nahhhh gitu dong" ujar Rosa sembari mengibaskan Rambutnya

Rosa Dan teman Temannya pun kembali masuk kelas. Lalu tak lama Kemudian Arvin Dan Nara pun juga telah selesai membersihkan taman.

"Fyuuhhhh Akhirnya.....selesai juga"

"Duduk dulu disini" ujar Arvin yang menyuruh Nara untuk duduk disampingnya

"Arvin, terimakasih Kau duluan saja ke kelas. Jika tidak, Kau bisa telat nanti" ujar Nara

"Jam nya kosong sekarang "

"Oh ya.."

"Ya...kelasmu mungkin juga kosong "

"Bagaimana Kau Tau"

"Aku mengarang" ujar Arvin

Lalu Nara pun menarik tangan Arvin untuk mencuci tangan. Dan setelah itu pergi ke kelas.

Setibanya di kelas

"Vin, lu habis Darimana?" Tanya Aldo

"Dari taman"

"Ditaman? Ngapain?"

Lalu Arvin menceritakan bahwa dia membantu Nara untuk menyapu di taman. Teman teman Arvin pun kaget mendengar Hal itu. Karena Selama ini Nara terkenal orang yang baik, tapi kenapa bisa Dirinya di hukum.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!