7. Masak untuk Arvin

Karena sama sama kenal, mereka pun memutuskan untuk bergabung. Dan berbagi sumber ilmu.

Mereka pun juga bercanda, ngobrol, bercerita Dan lain lain. Karena lamanya jam kosong mereka pun jadi semakin dekat.

"Triiinggg"

Setelah mereka ngobrol-ngobrol Dan jadi semakin dekat, bell Untuk masuk sekolah pun telah berbunyi.

"Yess jam pelajaran nya kurang 1 jam lagi setelah itu pulang" ujar Reno

"Oh iya bener tuh" ujar Novi

Lalu Mereka pun kembali ke kelas mereka masing masing.

"Huuuffftttt lega sekali rasanya tugasnya udah keluar" ujar Nara

"Iya ni tinggal santai santai hahahah" ujar Nara

"Ntar malem nonton apa ya?" Ujar Novi

Pukul 16:00

"Triiinggg"

Bell pulang pun telah di bunyikan

Saat Nara bersiap siap memasukkan semua bukunya ke dalam tas, tiba tiba ponselnya berbunyi.

"Klunting"

Lalu Nara pun melihat ponselnya dan membuka notif di ponselnya. Dan ternyata ada pesan Dari Arvin

"Nara, kita pulang bareng saja" pesan Dari Arvin

"Oke" balas Nara

Lalu Arvin pun keluar Dari kelasnya Dan menunggu Nara di Mobil.

Tak lama Kemudian Nara pun telah sampai di parkiran Dan masuk ke dalam Mobil Arvin.

"Klap"

"Kau mau pulang?" Tanya Arvin

"Memangnya mau kemana?" Tanya Nara

"Tidak. Kita balik saja" ujar Arvin

Saat Nara melihat wajah Arvin, Tiba tiba teringat bahwa Arvin ingin membeli sapu otomatis.

"Ah, iya Kau mau aku temani belanja? Sepertinya bahan makanan di Rumah mu habis. Sekalian sepertinya Kau juga butuh skincare" Ujar Nara

"Skincare? Apa wajah ku jelek?" Tanya Arvin

"Bukan. Kau juga harus merawat kulitmu. Kulitmu terlihat kering" ujar Nara

"Hahah yang benar saja" Arvin tertawa kecil

Sepulang sekolah Nara Dan Arvin pun pergi ke mall untuk belanja. Setelah mereka belanja Sayuran, Nara memilihkan skincare untuk Arvin.

"Ah, wajahmu tidak berjerawat, juga tidak kusam" Ujar Nara Sembari melihat wajah Arvin

"Apa maksudmu?" Tanya Arvin yang tak mengerti apa pun tentang skincare

Disisi lain Nara sibuk mencari memilih skincare untuk Arvin. Tak lama Kemudian Nara pun telah memilih skincare yang cocok untuk Arvin. Setelah memilih skincare, mereka juga tak lupa untuk membeli sapu otomatis.

Setelah itu mereka berdua pun pulang.

Di dalam Mobil

"Arvin, Kau harus mencobanya pakai skincare ini agar kulitmu tertawat. Dan Kau juga perlu belajar memasak" ujar Nara

"Kalau begitu apa Kau mau mengajariku memasak?" Tanya Nara

"Tentu saja kalau ku mau" ujar Nara

"Oke. Kita bisa mulai kapan?" Tanya Arvin

"Mau malam ini? Tugas ku sudah selesai semuanya jadi aku bisa santai" ujar Nara

"Oke"

Tak lama Kemudian Mereka pun telah sampai di Rumah. Saat hendak masuk, tiba tiba Nara memencet tombol bel rumah.

"ting tong"

Lalu Arvin pun bingung kenapa Nara memencet bel rumah

"Ha? Kenapa Kau memencet bel rumah?" Tanya Nara

"Supaya aku dibukakan pintu"

Lalu Arvin pun Tertawa kecil melihat tingkah Lucu Nara. Dan Arvin membukakan untuk pintu untuk Nara.

"Silahkan masuk"

"Terimakasih"

"Kau mau minum apa?" Tanya Arvin

"Oooo sekarang udah bisa nawarin minum. Emm aku mau air dingin" ujar Nara

Pukul 18:00

Nara mengajari Arvin memasak.

"Arvin, aku harus memotong mencuci ikan ini dengen benar" ujar Nara

Lalu Arvin pun menuruti perintah Nara

"Zraaaazzzzzzz"

"Hueeekkk"

"Amis sekali... Aku tidak suka" ujar Arvin

Nara yang mendengar itu pun memutar bola matanya

"Nanti di kasih jeruk udah nggak amis kok" ujar

Nara

"Nggak. Aku nggak mau nyuci ikan ini. Bau amis" ujar Arvin

"Ya sudah Kau potong saya bawang bawang ini" ujar Nara

Lalu Arvin pun memotong bawang Putih Dan bawang merah yang sudah di kupas Nara.

"Ctak ctak ctak"

Tak lama Kemudian Arvin protest lagi

"Aduh mataku perihhh" ujar Arvin sembari merem melek

Lalu Nara pun mendekat ke arah Arvin Dan membantu Arvin untuk mencuci matanya.

"Sini"

"Zraaaazzzzzzz"

Lalu Nara mengambilkan handuk untuk Arvin. Dan ia membantu mengelap wajah Arvin.

"Ah, Masih perihhh?" Tanya Nara Sembari melihat mata Arvin

"Tidak" jawab Arvin sembari menatap mata Nara

Mereka berdua pun bertatapan. Jantung mereka berdua pun berdebar. Tak lama Kemudian mereka pun Sadar Dan canggung.

"Em"

"Em"

"Kau...duduk saja biar aku yang memasak untuk malam ini" ujar Nara

"Ya, aku akan ke kamar sebentar" ujar Arvin

Lalu Arvin pun berjalan menuju ke kamarnya.

"Klap"

"Nara pun mengintip Arvin. Ia mematikan bahwa Arvin benar benar sudah masuk ke kamarnya.

"Huuuffftttt jantung ku kenapa bisa berdebar? Tanya Nara dengan Dirinya sendiri

"Bisa malu kalo kek gini...."

Tak lama Kemudian Nara pun segera memasak Dan menyelesaikan masakannya.

Sedangkan Arvin yang di dalam kamar ia berusaha menenangkan Dirinya. Karena ia pun juga berdebar saat menatap Nara.

"Huufff kok bisa kenceng banget sih dada gua" Ujarnya sembari berjalan di kamar bolak balik

"Gua harus gimana ni sekarang" ujar Arvin

"Tenang tenang..... Sekarang keluar lah dulu" ujar Arvin

Lalu ia pun keluar Dari kamarnya Dan kembali ke dapur menemui Nara.

"Ah, Nara Maaf. Sepertinya aku tidak bisa memasak" ujar Arvin yang melihat Nara sedang memasak

"Apaan Kau Arvin....pernyataan apa yang Kau ucapkan barusan. Memalukan" ujar Arvin dalam hati

"Ah tidak apa apa. Makanannya hampir matang Kau duduk saja di meja" ujar Nara yang canggung dengan Arvin

Tak lama Kemudian makanan pun telah matang. Nara pun menyiapkan makanannya di meja. Mereka pun juga segera makan. Arvin Dan Nara memakannya dengan canggung. Biasanya mereka makan sambil bicara sekarang mereka hanya makan dan diam.

Tak lama Kemudian, mereka pun telah selesai makan.

"Ah, Nara biarkan aku saja yang mencuci piringnya" ujar Arvin

"Ah, tidak usah. Biar aku saja. Piringnya hanya sedikit" ujar Nara

Saat Nara mencuci piring, Arvin memandangi Nara Dari belakang sambil tersenyum senyum.

Karena Nara hanya mencuci piring sedikit, tak lama Kemudian, Nara pun selesai mencuci piring Dan membalikkan badannya.

Saat Nara membalikkan badannya, ia Melihat bahwa ada Arvin yang tersenyum senyum sendiri. Nara pun merasa bahwa Dirinya yang di lihat oleh Arvin.

"Arvin? Kenapa Kau tersenyum melihatku? Apa ada yang aneh?" Tanya Nara

Arvin pun gelagapan

"Ah, tidak ada. Ka Kau sudah selesai mencucinya?" Tanya Arvin

"Ya. sudah"

"Ah, ya sudah kalau begitu aku pulang" ujar Nara

"Ah, biar aku saja yang mengantarmu" ujar Arvin

"Tidak usah aku pulang sendiri saja"

"Tidak tidak tidak Kau harus pulang denganku. Tunggu sebentar aku ambil kunci Mobilnya" ujar Arvin

Lalu Arvin pun mengantarkan Nara pulang sampai rumahnya.

...Terimakasih sudah membaca......

...jangan lupa like Dan votenya dong...

...terimakasih...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!