Bab 9 Periksa Mata

Wajah cerah Rafika yang baru saja turun dari angkutan umum, langsung berubah tegang saat melihat seorang wanita cantik sedang mencekal tangan ibunya. Dada bergemuruh hebat melihat raut wajah wanita cantik itu yang seperti meremehkan ibunya. Dia pun segera berjalan cepat menuju ke arah wanita itu.

"Nyonya, apa yang Anda lakukan?" tanya Rafika tanpa takut sedikit pun.

"Siapa kamu?" ketus wanita cantik itu dengan menyelidik penampilan Rafika yang menurut dia urakan. Rambut dikuncir asal, baju tidak dimasukan ke dalam rok. Pakai rok selutut tapi pinggir kiri dan kanannya ada resleting jepang. Meskipun tersembunyi, tetap saja ujung resletingnya terlihat.

Gaya macam apa ini? Bagaimana bisa Elang tinggal dengan urakan seperti dia? batin Merlina.

"Fika, ini Ibunya Asep. Maksud Ibu Elang," ucap Sofie. "Cepat beri salam pada Nyonya!"

"Saya Rafika, Nyonya. Maaf, saya kira Anda mau menyakiti Ibu saya." Rafika mengulurkan tangannya akan mencium punggung tangan wanita cantik di depannya.

Namun Merlina hanya melihat tangan kecil itu tanpa berniat untuk menyambutnya. Tentu saja hal itu membuat Rafika malu sendiri karena orang itu tidak mau bersalaman dengannya. Tidak jauh beda dengan Rafika, Kiranti pun hanya meringis melihat sikap orang kaya itu.

"Apa kalian yang bernama Rafika dan Kiranti?" tanya Paris, pengacara keluarga Bramantyo.

"Iya, Tuan. Saya Rafika dan ini sahabat saya Kiranti."

"Kebetulan sekali, bisa kita cari tempat duduk yang nyaman?" tanya pengacara itu.

"Fika, ajak saja ke rumah Uwa," suruh Wa Enok yang sedari tadi duduk teras.

"Iya, Wa!" sahut Rafika. "Ayo Tuan, kita ngobrol di sana saja!"

"Ibu juga mari ikut saya!" ajak Paris pada Sofie. Dia pun langsung mengikuti ke mana Rafika membawanya.

Paris merasa lega akhirnya dia bisa duduk. Rumah Wa Enok yang jauh lebih bagus dari rumah Rafika, membuat Merlina dan Leonardo pun ikut serta karena mereka juga merasa penasaran dengan apa yang akan dikatakan oleh Paris.

Sementara di rumah Rafika, Erlangga sedang berbincang dengan Tuan Ageng dan Calvin. Dia bersikukuh meminta uang satu milyar untuk dia berikan pada Rafika. Akan tetapi, Tuan Ageng merasa keberatan karena menurutnya itu terlalu besar. Apalagi, perusahaan sedang membutuhkan dana yang cukup besar untuk biaya pembangunan pabrik baru. Sampai akhirnya mereka membuat kesepakatan.

"Baiklah, Kek. Tidak apa jika Kakek hanya bisa memberi Fika 500 juta. Mungkin itu cukup untuk biaya dia kuliah sampai sarjana," ucap Erlangga.

"Kakek sudah menyiapkan uangnya Elang. Mungkin sekarang sedang diberikan oleh Paris pada ibunya. Besok kamu harus ke Cicendo Bandung untuk memeriksakan matamu. Di sana peralatannya lebih lengkap. Nanti Calvin yang akan mengantar kamu. Kakek dan yang lainnya harus kembali ke Jakarta," ucap Tuan Ageng.

"Baik, Kek. Terima kasih!" ucap Erlangga.

Tidak berapa lama kemudian, Paris dan yang lainnya masuk ke dalam rumah. Nampak ketegangan terukir jelas dari wajah Sofie. Ibu tunggal itu selalu takut jika berurusan dengan orang kaya.

"Tuan, urusannya sudah selesai," ucap Paris.

"Ayo kita pulang! Elang, Kakek pulang dulu. Apa kalian, gadis yang sudah menolong cucuku?" tanya Tuan Ageng menelisik penampilan Rafika.

"Fika, kamu sudah pulang? Sini dekat Akang," sela Erlangga.

Rafika pun langsung menghampiri Erlangga yang duduk tidak jauh dari tempat Tuan Ageng berdiri. Dia mengambil tangan Erlangga lalu mencium punggung tangan pemuda itu. Dengan senyum yang mengembang di kedua sudut bibirnya, Erlangga memperkenalkan Rafika.

"Ini Fika Kakek. Dia gadis hebat yang sudah menyelamatkan aku. Fika, apa Kiran ada di sini?"

"Dia sudah pulang, Kang. Salam kenal Tuan-tuan," ucap Rafika dengan menyatukan kedua telapak tangannya seraya membungkukkan sedikit badannya.

"Salam kenal Fika. Terima kasih sudah menyelamatkan Elang," ucap Calvin dengan tersenyum manis pada gadis itu.

Ternyata gadis ini yang membuat Elang susah sekali diajak pulang. Dia rela mengabaikan pengobatan matanya, hanya demi bersama dengan gadis ini. Cantik sih tapi sepertinya pecicilan. Felisha, posisi kamu sudah ada yang menggeser. Aku senang akhirnya Elang bisa menemukan cinta yang baru tapi sepertinya cinta mereka akan mendapatkan batu sandungan yang besar. Terlihat dari sorot mata Tuan Ageng kalau orang tua itu seperti tidak menyukai Fika, batin Calvin.

...***...

Keesokan harinya, Rafika terpaksa ijin tidak sekolah karena akan mengantar Erlangga ke rumah sakit khusus mata di Cicendo Bandung. Gadis itu terlihat cantik dengan jeans belel miliknya dengan sweater berwarna biru langit kesukaannya. Tak lupa rambut panjangnya dikuncir kuda.

"Fika, bawa bekal makanan buat di jalan. Ibu sudah menyiapkan buat bekal kamu dan Asep," ucap Sofie saat melihat Erlangga dan Rafika sudah rapi. Mereka tinggal menunggu Calvin menjemputnya.

Saat Sofie sedang sibuk menyiapkan bekal untuk putrinya, terdengar suara mobil yang berhenti di pinggir jalan. Rafika pun langsung melongokkan kepalanya melihat ke arah jalan raya yang terhalang oleh rumah uwanya. Benar saja Calvin sudah datang menjemput mereka.

"Akang ayo! Tuan Ganteng itu sudah datang," ajak Rafika dengan menuntun Erlangga.

Namun, raut wajah Erlangga terlihat kecut saat mendengar Rafika menyebut Tuan Ganteng pada Calvin. Rasanya dia tidak rela, Rafika memuji lelaki lain.

"Biar saya yang bantu," ucap Calvin langsung mengambil alih Erlangga.

"Tidak usah! Biar sama Fika saja," ketus Erlangga.

Kenapa nih Kang Asep? Kho galak gitu sama Tuan Ganteng itu? Dia kan cuma mau bantu, batin Rafika.

Sementara Calvin hanya mengangkat bahunya sendiri menanggapi sikap Erlangga. Karena dia tidak tahu salahnya di mana sehingga sahabatnya itu terlihat kesal. Dia pun segera kembali ke mobilnya dan membukakan pintu belakang untuk Erlangga dan Rafika.

"Ibu, aku berangkat dulu." Erlangga mencium punggung tangan Sofie sebelum dia masuk ke dalam mobil.

"Hati-hati di jalan! Fika jangan bandel, harus nurut sama Tuan Calvin!" pesan Sofie.

"Ibu, panggil saja Calvin! Biar kita lebih akrab," sela Calvin. "Fika juga, panggil saja Bang Calvin ya!"

Ehm ... Ehm ...

Erlangga langsung berdehem mendengar apa yang Calvin katakan. Hatinya semakin kesal saat Calvin bersikap sok akrab pada gadisnya. Tanpa bicara lagi, dia bergegas masuk ke dalam mobil.

Jegud!

Tanpa permisi, kepala Erlangga kepentok pintu mobil karena dia kurang membungkukkan badannya. Ingin rasanya Calvin tertawa melihatnya. Namun, dia menahannya. Sekarang dia mengerti kenapa Erlangga terlihat kesal. Rupanya sahabatnya itu sedang cemburu buta.

"Akang hati-hati! Kenapa juga langsung masuk aja, gak bilang Fika dulu. Sakit, kan?" tanya Rafika dengan mengelus kepala Erlangga yang kepentok pintu mobil.

"Tidak apa! Bantu Akang masuk ya!" pinta Erlangga dengan nada yang lembut.

Setelah keduanya duduk manis di dalam mobil, Calvin pun segera berpamitan pada Sofie. Dia duduk di samping supir. Selama perjalanan ke kota kembang, tak henti Calvin melihat ke arah belakang lewat kaca mobil. Dia senyum-senyum sendiri melihat Erlangga dan Rafika di belakang.

...~Bersambung~...

...Dukung terus Author ya kawan! Klik like, comment, rate, vote, gift dan favorite....

...Terima kasih....

Terpopuler

Comments

Ami batam

Ami batam

kesan pertama jumpa dg keluarga elang sudah tidak adayg suka dg Rafika, terutama sang kakak 🤦‍♀️

2022-09-14

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Terbawa Arus Sungai
2 Bab 2 Aku Tidak Ingat
3 Bab 3 Ayo Pulang!
4 Bab 4 Menolak Ikut
5 Bab 5 Kang, rujakan yuk!
6 Bab 6 Memancing Ikan
7 Bab 7 Ajari kita dong, Kang!
8 Bab 8 Bukti Kuat
9 Bab 9 Periksa Mata
10 Bab 10 Suka dan Duka
11 Bab 11 Rencana Operasi
12 Bab 12 Malam Terakhir
13 Bab 13 Berpisah
14 Bab 14 Ujian
15 Bab 15 Membaik
16 Bab 16 Suara Gadis Dalam Mimpi
17 Bab 17 Layu Sebelum Berkembang
18 Bab 18 Kelulusan
19 Bab 19 Life Must Go On
20 Bab 20 Move On
21 Bab 21 Dia Berbeda
22 Bab 22 Bos Aneh
23 Bab 23 Makan Bersama
24 Bab 24 Mungkinkah dia?
25 Bab 25 Tertidur Di Bahu
26 Bab 26 Langit dan Bumi
27 Bab 27 Melepaskan Perasaan
28 Bab 28 Pura-pura Sakit
29 Bab 29 Dipanggil Bos
30 Bab 30 Bonus
31 Bab 31 Mabuk
32 Bab 32 Peringatan Calvin
33 Bab 33 Berdamai
34 Bab 34 Bibir Kamu Manis
35 Bab 35 Kang Asep Bukan Bos
36 Bab 36 Kedatangan Tuan Ageng
37 Bab 37 Cicilan
38 Bab 38 Kang Asep Akan Menepati Janji
39 Bab 39 Tawaran Erlangga
40 Bab 40 Kembali Bersama
41 Bab 41 Cokelat Cinta
42 Bab 42 Menyamar
43 Bab 43 Tragedi Pesta Dansa
44 Bab 44 Kekasih Gelap Bos
45 Bab 45 Menguntit
46 Bab 46 Mencari Rafika
47 Bab 47 Belajar Realistis
48 Bab 48 Lamaran
49 Bab 49 Ganti Rugi
50 Bab 50 Gugurkan anak itu!
51 Bab 51 Cukup, Kakek!
52 Bab 52 Keputusan Kakek
53 Bab 53 Serah Terima Jabatan
54 Bab 54 Dihadang Penguntit
55 Bab 55 Rahasia Rafika
56 Bab 56 Terciduk
57 Bab 57 Gara-gara Ketiduran
58 Bab 58 Sah
59 Bab 59 Malam Pengantin
60 Bab 60 Palang Merah
61 Bab 61 Lupakan!
62 Bab 62 Tanggung Jawab Calvin
63 Bab 63 Rencana Yang Sukses
64 Bab 64 Salah Mencintai
65 Bab 65 Mencoba Rumah Baru
66 Bab 66 Pulang
67 Bab 67 Terungkap Fakta
68 Bab 68 Permintaan Kakek
69 Bab 69 Kenapa harus malu?
70 Bab 70 Gara-gara Rafika
71 Bab 71 Bermain di Taman Hiburan
72 Bab 72 Manjanya Rafika
73 Bab 73 Peringatan Fika
74 Bab 74 Pemandangan Panas Dingin
75 Bab 75 Mual di Pagi Hari
76 Bab 76 Periksa Kandungan
77 Bab 77 Makan Siang
78 Bab 78 Kiran Jatuh
79 Bab 79 Azab
80 Bab 80 Kemarahan Erlangga
81 Bab 81 Rumput Fatimah
82 Bab 82 Kontraksi
83 Bab 83 Koma
84 Bab 84 Pelajaran Berharga
85 Bab 85 Syukuran
86 Bab 86 Buka Puasa
87 Bab 87 Calvin Pingsan
88 Bab 88 Bang, lihat apa?
89 Bab 89 Ghibah
90 Bab 90 Berlibur Bersama
91 Bab 91 Sunrise
92 Bab 92 Puber Kedua
93 Bab 93 Terima Kasih ( End )
94 Promo Mainan CEO Arogant
95 Promo Novel Maaf, Jika Aku Harus Pergi
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Bab 1 Terbawa Arus Sungai
2
Bab 2 Aku Tidak Ingat
3
Bab 3 Ayo Pulang!
4
Bab 4 Menolak Ikut
5
Bab 5 Kang, rujakan yuk!
6
Bab 6 Memancing Ikan
7
Bab 7 Ajari kita dong, Kang!
8
Bab 8 Bukti Kuat
9
Bab 9 Periksa Mata
10
Bab 10 Suka dan Duka
11
Bab 11 Rencana Operasi
12
Bab 12 Malam Terakhir
13
Bab 13 Berpisah
14
Bab 14 Ujian
15
Bab 15 Membaik
16
Bab 16 Suara Gadis Dalam Mimpi
17
Bab 17 Layu Sebelum Berkembang
18
Bab 18 Kelulusan
19
Bab 19 Life Must Go On
20
Bab 20 Move On
21
Bab 21 Dia Berbeda
22
Bab 22 Bos Aneh
23
Bab 23 Makan Bersama
24
Bab 24 Mungkinkah dia?
25
Bab 25 Tertidur Di Bahu
26
Bab 26 Langit dan Bumi
27
Bab 27 Melepaskan Perasaan
28
Bab 28 Pura-pura Sakit
29
Bab 29 Dipanggil Bos
30
Bab 30 Bonus
31
Bab 31 Mabuk
32
Bab 32 Peringatan Calvin
33
Bab 33 Berdamai
34
Bab 34 Bibir Kamu Manis
35
Bab 35 Kang Asep Bukan Bos
36
Bab 36 Kedatangan Tuan Ageng
37
Bab 37 Cicilan
38
Bab 38 Kang Asep Akan Menepati Janji
39
Bab 39 Tawaran Erlangga
40
Bab 40 Kembali Bersama
41
Bab 41 Cokelat Cinta
42
Bab 42 Menyamar
43
Bab 43 Tragedi Pesta Dansa
44
Bab 44 Kekasih Gelap Bos
45
Bab 45 Menguntit
46
Bab 46 Mencari Rafika
47
Bab 47 Belajar Realistis
48
Bab 48 Lamaran
49
Bab 49 Ganti Rugi
50
Bab 50 Gugurkan anak itu!
51
Bab 51 Cukup, Kakek!
52
Bab 52 Keputusan Kakek
53
Bab 53 Serah Terima Jabatan
54
Bab 54 Dihadang Penguntit
55
Bab 55 Rahasia Rafika
56
Bab 56 Terciduk
57
Bab 57 Gara-gara Ketiduran
58
Bab 58 Sah
59
Bab 59 Malam Pengantin
60
Bab 60 Palang Merah
61
Bab 61 Lupakan!
62
Bab 62 Tanggung Jawab Calvin
63
Bab 63 Rencana Yang Sukses
64
Bab 64 Salah Mencintai
65
Bab 65 Mencoba Rumah Baru
66
Bab 66 Pulang
67
Bab 67 Terungkap Fakta
68
Bab 68 Permintaan Kakek
69
Bab 69 Kenapa harus malu?
70
Bab 70 Gara-gara Rafika
71
Bab 71 Bermain di Taman Hiburan
72
Bab 72 Manjanya Rafika
73
Bab 73 Peringatan Fika
74
Bab 74 Pemandangan Panas Dingin
75
Bab 75 Mual di Pagi Hari
76
Bab 76 Periksa Kandungan
77
Bab 77 Makan Siang
78
Bab 78 Kiran Jatuh
79
Bab 79 Azab
80
Bab 80 Kemarahan Erlangga
81
Bab 81 Rumput Fatimah
82
Bab 82 Kontraksi
83
Bab 83 Koma
84
Bab 84 Pelajaran Berharga
85
Bab 85 Syukuran
86
Bab 86 Buka Puasa
87
Bab 87 Calvin Pingsan
88
Bab 88 Bang, lihat apa?
89
Bab 89 Ghibah
90
Bab 90 Berlibur Bersama
91
Bab 91 Sunrise
92
Bab 92 Puber Kedua
93
Bab 93 Terima Kasih ( End )
94
Promo Mainan CEO Arogant
95
Promo Novel Maaf, Jika Aku Harus Pergi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!