Bab 16 Suara Gadis Dalam Mimpi

Hari-hari pun terus berlalu, kini Erlangga sudah kembali bekerja di perusahaannya. Rencana perjodohannya dengan Caithlyn pun begitu saja dia setujui. Erlangga merasa sakit hati saat mendengar Felisha akan menikah dengan kakak kelasnya semasa SMA. Dia pun menggunakan perjodohan untuk membuktikan pada Felisha kalau dia sudah benar-benar move on dari gadis itu.

Namun, entah kenapa hampir setiap malam dia memimpikan seorang gadis yang tidak bisa dia lihat wajahnya. Erlangga hanya bisa mendengar suara renyah gadis itu yang selalu terdengar ceria di telinga. Seperti malam ini, Dia kembali memimpikan gadis itu sedang bersamanya duduk di bawah pohon yang rindang. Dengan angin sepoi-sepoi yang mengelus lembut kulitnya.

"Wah, Kang. Aku gak nyangka Akang pintar sekali. Pasti Akang sarjana makanya bisa mengerjakan soal yang sulit begini."

"Sudah pasti lebih tua dari aku. Aku saja mau delapan belas tahun nanti November. Apa Akang tiga puluh tahun ya! Atau baru dua puluh tahun. Nanti aku tanya ke ibu deh."

"Pasti, dong! Kan ada Akang yang ngajarin. Apa yang Akang jelasin dengan apa yang Pak Atlanta jelasin, aku lebih ngerti dengan apa yang Akang jelasin."

Erlangga langsung terbangun dari tidurnya. Selalu saja begitu, dia terbangun setiap memimpikan gadis itu. Sampai saat menjelang pagi, dia tidak bisa memejamkan mata lagi. Dia terus saja bertanya-tanya dalam hatinya, siapa sebenarnya gadis yang ada dalam mimpinya. Karena Felisha maupun Caithlyn tidak memiliki suara seperti gadis itu.

"Siapa dia? Selalu menggangguku setiap malam. Tapi mendengar suara itu membuat hatiku merasa senang. Meskipun Felisha akan menikah seminggu lagi, tapi aku tidak merasakan sakit hati seperti saat Felisha memutuskan aku dulu," gumam Erlangga.

Waktu pun terus bergulir mengikuti arah jarum jam yang terus saja berputar. Erlangga sudah siap dengan setelan jas mahalnya. Seminggu setelah kepulangannya dari rumah sakit, dia pun kembali bekerja seperti biasanya.

Tidak ada kecanggungan bagi Erlangga saat dia menapakkan kakinya ke perusahaan. Seperti tidak pernah terjadi hal yang mengerikan, dia bekerja seperti biasanya. Hanya saja, setiap kali dia memejamkan mata suara gadis itu seolah menghantui hidupnya.

"Calvin, tolong siapkan kado untuk pernikahan Felisha dan gaun untuk Caithlyn. Aku akan datang bersamanya," suruh Erlangga.

"Siap, Bos! Oh, iya Bos. Tuan Besar menyuruh Leon yang memegang proyek pabrik yang di daerah Majalengka. Kita hanya fokus pada pabrik yang di Jabodetabek," tutur Calvin.

"Kenapa dia yang pegang? Apa Kakek yakin, Leon tidak akan memakai dananya untuk berfoya-foya dengan para gadis peliharaannya?"

"Semua itu sudah dipikirkan baik-baik oleh Tuan Besar. Beliau tidak ingin kamu terlalu lelah. Selain itu, agar Leon belajar bertanggung jawab mengurus perusahaan."

"Ya sudahlah, itu terserah kakek. Oh iya Calvin, bisa kamu jadwalkan aku bertemu psikiater? Sepertinya aku harua menemuinya. Hampir setiap hari aku bermimpi yang itu-itu saja. mendengar suara yang sama. Tapi aku tidak tahu, siapa gadis itu."

Astaga sepertinya alam bawah sadar dia terus mengingatkan Elang dengan Rafika, batin Calvin.

"Baik, bos!"

Calvin segera pergi meninggalkan Erlangga di ruangannya. Dia khawatir akan keceplosan jika sudah membahas hal itu. Calvin semakin yakin kalau Erlangga sudah benar-benar jatuh cinta pada gadis yang sudah menolongnya.

Di saat bersamaan, Caithlyn masuk ke dalam ruangan Erlangga. Gadis itu hampir setiap hari datang ke kantor Erlangga. Hanya sekedar mengajak makan siang bersama. Meskipun sebenarnya Erlangga merasa risih dengan gadis itu, tetapi berusaha untuk menerima perjodohannya.

Berbeda dengan Caithlyn, gadis itu begitu bersemangat untuk mendekati Erlangga. Dia sengaja menggunakan perjodohannya untuk mendongkrak popularitas di dunia modelling. Selain itu juga, dia dan keluarganya memiliki rencana lain jika mereka bisa berbesanan dengan Keluarga Bramantyo, sudah pasti perusahaan milik keluarganya akan mendapatkan keuntungan besar.

"Hai Kak Elang, masih sibuk?" sapa Caithlyn.

"Seperti yang kamu lihat. Apa kamu begitu banyak waktu senggang, sehingga hampir setiap hari menemui aku?"

"Kebetulan jadwal pemotretan aku sedang tidak padat. Apa Kak Elang merasa terganggu dengan kedatangan aku?"

"Sedikit. Pekerjaan aku sedang banyak. Asal kamu bisa duduk tenang, mungkin aku bisa fokus dengan pekerjaanku."

"Baiklah! Aku akan jadi anak baik demi Kak Elang." Caithlyn tersenyum manis di tempatnya. Sementara Elang langsung kembali fokus pada pekerjaannya.

Saat jam makan siang telah tiba, Caithlyn pun langsung mendekati Erlangga yang masih asyik dengan pekerjaannya. Dia langsung memeluk Erlangga dari belakang dan meniup pelan belakang telinga pemuda itu. Namun, bukannya Erlangga merasa tergoda, dia malah merasa risih dengan apa yang Caithlyn lakukan.

"Jangan sikapmu, Cai! Jangan bersikap seperti wanita penggoda!"

"Memang salah jika aku bersikap mesra pada calon suamiku?"

"Kita belum halal tidak boleh terlalu dekat," tegas Erlangga.

Sejak kapan dia menekan halal dan tidaknya pada sebuah hubungan. Bukankah dia juga selalu bersikap mesra pada Felisha. Kenapa dia seakan menolak untuk aku dekati. Tetapi saat di depan keluarga besar, dia bersikap biasa saja waktu aku mendekatinya, batin Caithlyn.

Tok tok tok

"Masuk!" suruh Erlangga.

Terlihat Calvin menyembulkan kepalanya di balik pintu. Laki-laki itu datang dengan membawa tentengan makanan di tangannya. Rupanya Erlangga sudah menyuruh assisten-nya untuk membeli makan siangnya, agar dia tidak usah pergi dari kantor

"Kamu sudah datang, Ayo Cai kita makan siang dulu!" ajak Erlangga seraya beranjak dari tempat duduknya.

"Apa? Makan siang di sini lagi? Kenapa kita tidak makan di luar saja?" tanya Caithlyn merasa tidak percaya jika Erlangga lagi-lagi hanya mengajaknya makan siang di kantor. Padahal dia berharap pemuda itu akan membawa dia ke restoran mewah dan mengenalkan pada rekan bisnisnya.

"Pekerjaan aku lagi banyak. Aku belum bisa keluar untuk makan siang," ucap Erlangga.

"Baiklah tidak apa," ucap Caithlyn melas.

Calvin hanya bisa tertawa di dalam hati melihat gadis itu menjadi tidak bersemangat. Sementara Erlangga, dia tidak perduli dengan apa yang gadis itu rasakan. Karena memang pekerjaannya banyak akibat dia tinggalkan hampir dua bulan lamanya.

"Cai, akhir pekan ini kamu ada acara tidak?" tanya Erlangga saat dia sudah selesai makan siang.

"Kenapa memangnya, Kak?"

"Aku akan mengajakmu pergi ke acara pernikahan Felisha. Apa kamu bersedia?"

"Boleh, Kak. Aku akan datang ke acara pernikahan Kak Felisha bersama Kakak.

"Nanti Calvin siapkan gaun untukmu."

"Tidak usah, Kak! Biar aku memilihnya sendiri. Kakak kan sedang sibuk. Pinjamkan saja kartu Kakak padaku, agar tidak menggangu pekerjaan Kakak dan Kak Calvin."

Pintar sekali kamu Caithlyn. Aku tahu, kamu pasti ingin menghabiskan uang Erlangga, batin Calvin.

...~Bersambung~...

...Dukung terus Author ya kawan! Klik like, comment, rate, gift dan favorite....

...Terima kasih....

Terpopuler

Comments

Ami batam

Ami batam

hilang Felisha muncul chaitlyn 🤦‍♀️, meskipun elang sdh kembali ingatan nya knp begitu mudah melupakan Rafika, bkn ny sebelum berpisah kmren mereka sempat selfie berdua,

2022-09-18

4

Hatija Lapengo Lapaola

Hatija Lapengo Lapaola

secepat itu kqh org ingat sesuatu bersamaan dg operasi mata 😀

2022-09-18

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Terbawa Arus Sungai
2 Bab 2 Aku Tidak Ingat
3 Bab 3 Ayo Pulang!
4 Bab 4 Menolak Ikut
5 Bab 5 Kang, rujakan yuk!
6 Bab 6 Memancing Ikan
7 Bab 7 Ajari kita dong, Kang!
8 Bab 8 Bukti Kuat
9 Bab 9 Periksa Mata
10 Bab 10 Suka dan Duka
11 Bab 11 Rencana Operasi
12 Bab 12 Malam Terakhir
13 Bab 13 Berpisah
14 Bab 14 Ujian
15 Bab 15 Membaik
16 Bab 16 Suara Gadis Dalam Mimpi
17 Bab 17 Layu Sebelum Berkembang
18 Bab 18 Kelulusan
19 Bab 19 Life Must Go On
20 Bab 20 Move On
21 Bab 21 Dia Berbeda
22 Bab 22 Bos Aneh
23 Bab 23 Makan Bersama
24 Bab 24 Mungkinkah dia?
25 Bab 25 Tertidur Di Bahu
26 Bab 26 Langit dan Bumi
27 Bab 27 Melepaskan Perasaan
28 Bab 28 Pura-pura Sakit
29 Bab 29 Dipanggil Bos
30 Bab 30 Bonus
31 Bab 31 Mabuk
32 Bab 32 Peringatan Calvin
33 Bab 33 Berdamai
34 Bab 34 Bibir Kamu Manis
35 Bab 35 Kang Asep Bukan Bos
36 Bab 36 Kedatangan Tuan Ageng
37 Bab 37 Cicilan
38 Bab 38 Kang Asep Akan Menepati Janji
39 Bab 39 Tawaran Erlangga
40 Bab 40 Kembali Bersama
41 Bab 41 Cokelat Cinta
42 Bab 42 Menyamar
43 Bab 43 Tragedi Pesta Dansa
44 Bab 44 Kekasih Gelap Bos
45 Bab 45 Menguntit
46 Bab 46 Mencari Rafika
47 Bab 47 Belajar Realistis
48 Bab 48 Lamaran
49 Bab 49 Ganti Rugi
50 Bab 50 Gugurkan anak itu!
51 Bab 51 Cukup, Kakek!
52 Bab 52 Keputusan Kakek
53 Bab 53 Serah Terima Jabatan
54 Bab 54 Dihadang Penguntit
55 Bab 55 Rahasia Rafika
56 Bab 56 Terciduk
57 Bab 57 Gara-gara Ketiduran
58 Bab 58 Sah
59 Bab 59 Malam Pengantin
60 Bab 60 Palang Merah
61 Bab 61 Lupakan!
62 Bab 62 Tanggung Jawab Calvin
63 Bab 63 Rencana Yang Sukses
64 Bab 64 Salah Mencintai
65 Bab 65 Mencoba Rumah Baru
66 Bab 66 Pulang
67 Bab 67 Terungkap Fakta
68 Bab 68 Permintaan Kakek
69 Bab 69 Kenapa harus malu?
70 Bab 70 Gara-gara Rafika
71 Bab 71 Bermain di Taman Hiburan
72 Bab 72 Manjanya Rafika
73 Bab 73 Peringatan Fika
74 Bab 74 Pemandangan Panas Dingin
75 Bab 75 Mual di Pagi Hari
76 Bab 76 Periksa Kandungan
77 Bab 77 Makan Siang
78 Bab 78 Kiran Jatuh
79 Bab 79 Azab
80 Bab 80 Kemarahan Erlangga
81 Bab 81 Rumput Fatimah
82 Bab 82 Kontraksi
83 Bab 83 Koma
84 Bab 84 Pelajaran Berharga
85 Bab 85 Syukuran
86 Bab 86 Buka Puasa
87 Bab 87 Calvin Pingsan
88 Bab 88 Bang, lihat apa?
89 Bab 89 Ghibah
90 Bab 90 Berlibur Bersama
91 Bab 91 Sunrise
92 Bab 92 Puber Kedua
93 Bab 93 Terima Kasih ( End )
94 Promo Mainan CEO Arogant
95 Promo Novel Maaf, Jika Aku Harus Pergi
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Bab 1 Terbawa Arus Sungai
2
Bab 2 Aku Tidak Ingat
3
Bab 3 Ayo Pulang!
4
Bab 4 Menolak Ikut
5
Bab 5 Kang, rujakan yuk!
6
Bab 6 Memancing Ikan
7
Bab 7 Ajari kita dong, Kang!
8
Bab 8 Bukti Kuat
9
Bab 9 Periksa Mata
10
Bab 10 Suka dan Duka
11
Bab 11 Rencana Operasi
12
Bab 12 Malam Terakhir
13
Bab 13 Berpisah
14
Bab 14 Ujian
15
Bab 15 Membaik
16
Bab 16 Suara Gadis Dalam Mimpi
17
Bab 17 Layu Sebelum Berkembang
18
Bab 18 Kelulusan
19
Bab 19 Life Must Go On
20
Bab 20 Move On
21
Bab 21 Dia Berbeda
22
Bab 22 Bos Aneh
23
Bab 23 Makan Bersama
24
Bab 24 Mungkinkah dia?
25
Bab 25 Tertidur Di Bahu
26
Bab 26 Langit dan Bumi
27
Bab 27 Melepaskan Perasaan
28
Bab 28 Pura-pura Sakit
29
Bab 29 Dipanggil Bos
30
Bab 30 Bonus
31
Bab 31 Mabuk
32
Bab 32 Peringatan Calvin
33
Bab 33 Berdamai
34
Bab 34 Bibir Kamu Manis
35
Bab 35 Kang Asep Bukan Bos
36
Bab 36 Kedatangan Tuan Ageng
37
Bab 37 Cicilan
38
Bab 38 Kang Asep Akan Menepati Janji
39
Bab 39 Tawaran Erlangga
40
Bab 40 Kembali Bersama
41
Bab 41 Cokelat Cinta
42
Bab 42 Menyamar
43
Bab 43 Tragedi Pesta Dansa
44
Bab 44 Kekasih Gelap Bos
45
Bab 45 Menguntit
46
Bab 46 Mencari Rafika
47
Bab 47 Belajar Realistis
48
Bab 48 Lamaran
49
Bab 49 Ganti Rugi
50
Bab 50 Gugurkan anak itu!
51
Bab 51 Cukup, Kakek!
52
Bab 52 Keputusan Kakek
53
Bab 53 Serah Terima Jabatan
54
Bab 54 Dihadang Penguntit
55
Bab 55 Rahasia Rafika
56
Bab 56 Terciduk
57
Bab 57 Gara-gara Ketiduran
58
Bab 58 Sah
59
Bab 59 Malam Pengantin
60
Bab 60 Palang Merah
61
Bab 61 Lupakan!
62
Bab 62 Tanggung Jawab Calvin
63
Bab 63 Rencana Yang Sukses
64
Bab 64 Salah Mencintai
65
Bab 65 Mencoba Rumah Baru
66
Bab 66 Pulang
67
Bab 67 Terungkap Fakta
68
Bab 68 Permintaan Kakek
69
Bab 69 Kenapa harus malu?
70
Bab 70 Gara-gara Rafika
71
Bab 71 Bermain di Taman Hiburan
72
Bab 72 Manjanya Rafika
73
Bab 73 Peringatan Fika
74
Bab 74 Pemandangan Panas Dingin
75
Bab 75 Mual di Pagi Hari
76
Bab 76 Periksa Kandungan
77
Bab 77 Makan Siang
78
Bab 78 Kiran Jatuh
79
Bab 79 Azab
80
Bab 80 Kemarahan Erlangga
81
Bab 81 Rumput Fatimah
82
Bab 82 Kontraksi
83
Bab 83 Koma
84
Bab 84 Pelajaran Berharga
85
Bab 85 Syukuran
86
Bab 86 Buka Puasa
87
Bab 87 Calvin Pingsan
88
Bab 88 Bang, lihat apa?
89
Bab 89 Ghibah
90
Bab 90 Berlibur Bersama
91
Bab 91 Sunrise
92
Bab 92 Puber Kedua
93
Bab 93 Terima Kasih ( End )
94
Promo Mainan CEO Arogant
95
Promo Novel Maaf, Jika Aku Harus Pergi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!