Bab 15 Membaik

Lampu ruang operasi masih menyala, Calvin dan Tuan Ageng duduk bersisian. Mereka nampak tegang menunggu Erlangga yang masih berada di dalam sana. Tak henti Calvin berdoa untuk kesuksesan operasi transplantasi retina yang Erlangga lakukan.

Sementara Merlina duduk dengan seorang gadis cantik yang bernama Caithlyn Wijaya. Dia gadis yang sudah dipilih oleh Tuan Ageng untuk menjadi menantunya. Pria tua itu sudah merencanakan perjodohan Erlangga dengan Caithlyn agar cucunya tidak menikah dengan gadis sembarangan. Sementara Leon, panggilan dari Leonardo, pemuda itu tidak ikut menunggu operasi kakak tirinya karena dia sedang sibuk bersama dengan gadis-gadisnya.

"Calvin, kenapa operasinya lama sekali?"

"Mungkin dokter sedang berusaha semaksimal mungkin agar operasinya sukses dan Elang bisa melihat kembali seperti sedia kala," ucap Calvin.

"Calvin, kamu harus ingat. Jika nanti Elang sudah bisa melihat dan sembuh dari amnesianya, kamu jangan pernah mengungkit soal gadis desa itu. Ingat, hilangkan semua hal yang berhubungan dengan gadis desa itu. Aku tidak akan pernah mengijinkan mereka menjalin hubungan."

"Baik, Tuan. Saya mengerti!" sahut Calvin.

Glek

Calvin langsung menelan ludahnya dengan kasar. Selama Erlangga tidak mengingat Rafika, mungkin dia bisa mengikuti apa yang Tuan Ageng katakan. Akan tetapi, saat Erlangga menginginkan gadis itu sebagai pendampingnya, maka dia berada dalam posisi yang sulit. Tidak mungkin dia bisa menentang perintah Tuan Ageng. Tidak mungkin pula dia menjadi penghalang kebahagiaan sahabatnya sendiri.

Semoga saja ingatan Elang segera kembali dan dia tidak ingat dengan kecelakaan itu. Biar aku tidak bingung harus bagaimana, batin Calvin

Setelah menunggu selama kurang lebih tiga jam, akhirnya lampu ruang operasi padam. Calvin yang melihat lebih dulu lampu itu dipadamkan, langsung bangun dari duduknya. Dia bergegas menuju ke pintu saat terdengar suara pintu ada yang membukanya. Tidak jauh beda dengan Tuan Ageng, Merlina dan Caithlyn pun ikut berdiri.

"Bagaimana keadaan Elang, Dok?" tanya Calvin.

"Operasinya berjalan dengan lancar. Sebentar lagi, pasien akan dipindahkan," jelas seorang dokter.

"Alhamdulillah. Terima kasih, Dok!" ucap Tuan Ageng dengan menjabat tangan dokter senior itu.

"Sama-sama, Tuan. Kalau begitu, saya permisi." Dokter itu langsung berpamitan dan pergi karena audah ditunggu oleh pasien lain.

Sementara Tuan Ageng dan Calvin sedikit menyingkir saat mendengar suara pintu ruang operasi dibuka. Terlihat beberapa orang perawat mendorong brangkar Erlangga. Tuan Ageng dan Calvin pun segera mendekat.

"Semoga cepat pulih, Lang." Calvin menatap dalam sahabatnya yang masih dalam pengaruh obat bius.

...***...

Seminggu sudah pasca operasi mata, hari ini jadwal Erlangga untuk membuka perban matanya. Selama seminggu itu pula, dia melakukan terapi psikoterapi untuk proses penyembuhan amnesia disosiatif yang di deritanya. Terapi ini menggunakan teknik psikologis yang di desain untuk mendorong komunikasi konflik dan meningkatkan wawasan terhadap masalah.

Selain terapi psikoterapi, Erlangga juga menjalani terapi kognitif. Terapi ini berfokus kepada mengubah pola berpikir disfungsional dan perasaan serta perilaku yang dihasilkan. Selain itu juga dengan terapi keluarga. Jenis terapi ini dapat membantu mengajarkan keluarga penderita tentang gangguan dan penyebabnya, serta dapat membantu keluarga menyadari gejala-gejala kambuhnya penyakit.

Terakhir dengan terapi kreatif (musik atau seni). Terapi ini dapat membuat penderita mengekspresikan pikiran dan perasaan mereka dengan cara yang aman dan kreatif. Selain menjalani terapi, Erlangga pun diberi obat-obatan yang tepat untuk masa penyembuhannya.

Calvin yang selalu berada disisinya pun tidak tinggal diam. Dia selalu memutar lagu yang biasa mereka dengarkan bersama. Ataupun melihat-lihat album yang sengaja dia bawa dari rumah. Sampai saat Calvin memutar lagu 'Goodbye' milik Air Supply, tiba-tiba saja Erlangga memegang kepalanya.

"Calvin kepalaku pusing. Aku merasa sering sekali mendengar lagu ini," ucap Erlangga. "Ah ... Iya aku ingat. Pertama kali mendengar lagi ini, saat aku melihat adik kecil yang sedang menangis. Calvin, kini aku sudah mengingatnya. Saat itu, kita memberi adik kecil itu sebatang coklat cadbury agar dia berhenti menangis tapi ibu itu segera membawanya pergi."

"Kamu sudah ingat kenangan kita waktu SMP. Syukurlah, Lang. Sahabatku sudah kembali. Terima kasih kamu sudah ingat sama aku lagi." Mata Calvin berkaca-kaca seraya memeluk tubuh Erlangga. Begitupun dengan Erlangga yang balik memeluk tubuh sahabat sejatinya.

"Calvin, mataku kenapa sampai diperban?" tanya Erlangga.

"Kamu habis kecelakaan dan matamu terluka."

"Aku ingat, aku akan ke Bandung tapi tiba-tiba hujan deras dan rem mobilku blong. Aku tidak bisa mengendalikan mobilku hingga akhirnya terjun ke sungai. Lalu Felisha bagaimana? Apa dia sudah kembali ke luar negeri?"

"Dia akan menikah minggu depan, Lang. Sebaiknya kamu lupakan dia. Dari awal Felisha tidak pernah mencintai kamu. Dia hanya menjadikan kamu sebagai pelampiasan. Aku sampai lupa belum memberi tahu dokter kalau kamu sudah ingat semuanya."

"Tidak usah! Nanti saja saat perban mataku dibuka. Calvin, lalu siapa yang menolongku?"

"Kamu ditemukan warga di tepi sungai keesokan harinya," ucap Calvin yang tidak sepenuhnya bohong.

Akhirnya Calvin mengikuti keinginan Tuan Ageng agar tidak mengingatkan Erlangga pada Rafika. Tidak mungkin dia mau menentang tuan besarnya. Bisa-bisa dia dijadikan keripik kentang oleh pensiunan jenderal itu.

"Calvin, apa aku tidak pantas dicintai sampai-sampai Felisha tidak melihat ke arahku?"

"Sudahlah lupakan Felisha! Tuan besar sudah menyiapkan seorang gadis cantik untuk kamu. Bisa kamu jadikan teman kondangan ke acara nikahannya Felisha."

"Kakek mau menjodohkan aku? Dengan siapa?"

Belum sempat Calvin menjawab, terdengar pintu ada yang membukanya dari luar. Nampak Tuan Ageng bersama dengan seorang dokter dan perawat yang mengikuti mereka dari belakang. Tidak ketinggalan Merlina, Caithlyn dan Leon datang menyusul.

"Selamat pagi Tuan, Elang. Bagaimana keadaannya hari ini?" tanya Dokter Louis yang menangani Erlangga.

"Alhamdulillah membaik, Dok. Aku sudah mengingat kembali dengan semua kenangan masa kecilku," ucap Erlangga dengan tersebut senang.

"Syukurlah," ucap Tuan Ageng dan yang lainnya kompak.

"Tinggal membuka perban mata saja. Semoga penglihatan Tuan Elang bisa kembali pulih seperti sediakala," ucap Dokter Louis.

"Aamiin," ucap mereka kompak.

Perlahan Dokter Louis pun membuka perban mata Erlangga satu persatu. Setelah keduanya dilepas, Erlangga pun disuruh membuka matanya. Perlahan pemuda itu memicingkan matanya. Dia mengerjapkan matanya berkali-kali untuk menyesuaikan pupil matanya dengan cahaya. Sampai akhirnya, terlihat sebuah bayangan samar, yang semakin lama semakin jelas terlihat.

"Calvin, Kakek!" panggil Erlangga.

"Apa kamu melihat Kakek?" tanya Tuan Ageng.

"Iya, Kek. Aku melihat Kakek," jawab Erlangga.

"Syukurlah, kamu sudah kembali. Kakek senang, akhirnya kondisi kamu sekarang sudah membaik."

"Selamat ya Kak Elang, akhirnya Kakak bisa sembuh juga," ucap Caithlyn.

"Terima kasih."

...~Bersambung~...

*Sumber : Google

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

KBANYAKN NMA YG SAMA, AYAHNYA GILANG, GALANG & GALIH JUGA AGENG, DN JUGA JENDERAL..

2024-01-02

1

Ami batam

Ami batam

rupanya kakek nya elang sudah menyiapkan jodoh untuk elang, trs gmn dg Rafika

2022-09-18

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Terbawa Arus Sungai
2 Bab 2 Aku Tidak Ingat
3 Bab 3 Ayo Pulang!
4 Bab 4 Menolak Ikut
5 Bab 5 Kang, rujakan yuk!
6 Bab 6 Memancing Ikan
7 Bab 7 Ajari kita dong, Kang!
8 Bab 8 Bukti Kuat
9 Bab 9 Periksa Mata
10 Bab 10 Suka dan Duka
11 Bab 11 Rencana Operasi
12 Bab 12 Malam Terakhir
13 Bab 13 Berpisah
14 Bab 14 Ujian
15 Bab 15 Membaik
16 Bab 16 Suara Gadis Dalam Mimpi
17 Bab 17 Layu Sebelum Berkembang
18 Bab 18 Kelulusan
19 Bab 19 Life Must Go On
20 Bab 20 Move On
21 Bab 21 Dia Berbeda
22 Bab 22 Bos Aneh
23 Bab 23 Makan Bersama
24 Bab 24 Mungkinkah dia?
25 Bab 25 Tertidur Di Bahu
26 Bab 26 Langit dan Bumi
27 Bab 27 Melepaskan Perasaan
28 Bab 28 Pura-pura Sakit
29 Bab 29 Dipanggil Bos
30 Bab 30 Bonus
31 Bab 31 Mabuk
32 Bab 32 Peringatan Calvin
33 Bab 33 Berdamai
34 Bab 34 Bibir Kamu Manis
35 Bab 35 Kang Asep Bukan Bos
36 Bab 36 Kedatangan Tuan Ageng
37 Bab 37 Cicilan
38 Bab 38 Kang Asep Akan Menepati Janji
39 Bab 39 Tawaran Erlangga
40 Bab 40 Kembali Bersama
41 Bab 41 Cokelat Cinta
42 Bab 42 Menyamar
43 Bab 43 Tragedi Pesta Dansa
44 Bab 44 Kekasih Gelap Bos
45 Bab 45 Menguntit
46 Bab 46 Mencari Rafika
47 Bab 47 Belajar Realistis
48 Bab 48 Lamaran
49 Bab 49 Ganti Rugi
50 Bab 50 Gugurkan anak itu!
51 Bab 51 Cukup, Kakek!
52 Bab 52 Keputusan Kakek
53 Bab 53 Serah Terima Jabatan
54 Bab 54 Dihadang Penguntit
55 Bab 55 Rahasia Rafika
56 Bab 56 Terciduk
57 Bab 57 Gara-gara Ketiduran
58 Bab 58 Sah
59 Bab 59 Malam Pengantin
60 Bab 60 Palang Merah
61 Bab 61 Lupakan!
62 Bab 62 Tanggung Jawab Calvin
63 Bab 63 Rencana Yang Sukses
64 Bab 64 Salah Mencintai
65 Bab 65 Mencoba Rumah Baru
66 Bab 66 Pulang
67 Bab 67 Terungkap Fakta
68 Bab 68 Permintaan Kakek
69 Bab 69 Kenapa harus malu?
70 Bab 70 Gara-gara Rafika
71 Bab 71 Bermain di Taman Hiburan
72 Bab 72 Manjanya Rafika
73 Bab 73 Peringatan Fika
74 Bab 74 Pemandangan Panas Dingin
75 Bab 75 Mual di Pagi Hari
76 Bab 76 Periksa Kandungan
77 Bab 77 Makan Siang
78 Bab 78 Kiran Jatuh
79 Bab 79 Azab
80 Bab 80 Kemarahan Erlangga
81 Bab 81 Rumput Fatimah
82 Bab 82 Kontraksi
83 Bab 83 Koma
84 Bab 84 Pelajaran Berharga
85 Bab 85 Syukuran
86 Bab 86 Buka Puasa
87 Bab 87 Calvin Pingsan
88 Bab 88 Bang, lihat apa?
89 Bab 89 Ghibah
90 Bab 90 Berlibur Bersama
91 Bab 91 Sunrise
92 Bab 92 Puber Kedua
93 Bab 93 Terima Kasih ( End )
94 Promo Mainan CEO Arogant
95 Promo Novel Maaf, Jika Aku Harus Pergi
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Bab 1 Terbawa Arus Sungai
2
Bab 2 Aku Tidak Ingat
3
Bab 3 Ayo Pulang!
4
Bab 4 Menolak Ikut
5
Bab 5 Kang, rujakan yuk!
6
Bab 6 Memancing Ikan
7
Bab 7 Ajari kita dong, Kang!
8
Bab 8 Bukti Kuat
9
Bab 9 Periksa Mata
10
Bab 10 Suka dan Duka
11
Bab 11 Rencana Operasi
12
Bab 12 Malam Terakhir
13
Bab 13 Berpisah
14
Bab 14 Ujian
15
Bab 15 Membaik
16
Bab 16 Suara Gadis Dalam Mimpi
17
Bab 17 Layu Sebelum Berkembang
18
Bab 18 Kelulusan
19
Bab 19 Life Must Go On
20
Bab 20 Move On
21
Bab 21 Dia Berbeda
22
Bab 22 Bos Aneh
23
Bab 23 Makan Bersama
24
Bab 24 Mungkinkah dia?
25
Bab 25 Tertidur Di Bahu
26
Bab 26 Langit dan Bumi
27
Bab 27 Melepaskan Perasaan
28
Bab 28 Pura-pura Sakit
29
Bab 29 Dipanggil Bos
30
Bab 30 Bonus
31
Bab 31 Mabuk
32
Bab 32 Peringatan Calvin
33
Bab 33 Berdamai
34
Bab 34 Bibir Kamu Manis
35
Bab 35 Kang Asep Bukan Bos
36
Bab 36 Kedatangan Tuan Ageng
37
Bab 37 Cicilan
38
Bab 38 Kang Asep Akan Menepati Janji
39
Bab 39 Tawaran Erlangga
40
Bab 40 Kembali Bersama
41
Bab 41 Cokelat Cinta
42
Bab 42 Menyamar
43
Bab 43 Tragedi Pesta Dansa
44
Bab 44 Kekasih Gelap Bos
45
Bab 45 Menguntit
46
Bab 46 Mencari Rafika
47
Bab 47 Belajar Realistis
48
Bab 48 Lamaran
49
Bab 49 Ganti Rugi
50
Bab 50 Gugurkan anak itu!
51
Bab 51 Cukup, Kakek!
52
Bab 52 Keputusan Kakek
53
Bab 53 Serah Terima Jabatan
54
Bab 54 Dihadang Penguntit
55
Bab 55 Rahasia Rafika
56
Bab 56 Terciduk
57
Bab 57 Gara-gara Ketiduran
58
Bab 58 Sah
59
Bab 59 Malam Pengantin
60
Bab 60 Palang Merah
61
Bab 61 Lupakan!
62
Bab 62 Tanggung Jawab Calvin
63
Bab 63 Rencana Yang Sukses
64
Bab 64 Salah Mencintai
65
Bab 65 Mencoba Rumah Baru
66
Bab 66 Pulang
67
Bab 67 Terungkap Fakta
68
Bab 68 Permintaan Kakek
69
Bab 69 Kenapa harus malu?
70
Bab 70 Gara-gara Rafika
71
Bab 71 Bermain di Taman Hiburan
72
Bab 72 Manjanya Rafika
73
Bab 73 Peringatan Fika
74
Bab 74 Pemandangan Panas Dingin
75
Bab 75 Mual di Pagi Hari
76
Bab 76 Periksa Kandungan
77
Bab 77 Makan Siang
78
Bab 78 Kiran Jatuh
79
Bab 79 Azab
80
Bab 80 Kemarahan Erlangga
81
Bab 81 Rumput Fatimah
82
Bab 82 Kontraksi
83
Bab 83 Koma
84
Bab 84 Pelajaran Berharga
85
Bab 85 Syukuran
86
Bab 86 Buka Puasa
87
Bab 87 Calvin Pingsan
88
Bab 88 Bang, lihat apa?
89
Bab 89 Ghibah
90
Bab 90 Berlibur Bersama
91
Bab 91 Sunrise
92
Bab 92 Puber Kedua
93
Bab 93 Terima Kasih ( End )
94
Promo Mainan CEO Arogant
95
Promo Novel Maaf, Jika Aku Harus Pergi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!