Angin malam yang dingin disambut dengan kehangatan dari seseorang yang sangat dirindukannya.
Malam purnama yang menerangi keberadaan dua insan yang dianggap sebagai kakak beradik itu pun juga sukses menjatuhkan segala pikiran dari beberapa orang yang tidak sengaja melihat mereka berdua sedang dalam saling memeluk satu sama lain.
“Tuan muda dan nona muda. Apa mereka berdua akhirnya akur?” tanya wanita ini, seorang pelayan yang tidak sengaja melihat momen kebersamaan itu.
“Kenapa kau mengatakan seolah tuan dan nona tidak akur?” tanya temannya.
“Bukannya mereka berdua biasanya juga terlihat seperti tikus dan kucing?”
“Eh? Kau mengatakan tuan adalah kucingnya dan nona adalah si tikus?”
Di saat kedua pelayan ini saling berbisik mengenai kedua majikan mereka, mereka berdua langsung diberikan jelingan tajam oleh Elbert yang masih berdiri mengawasi dari ruang kerja milik tuannya.
“HI!” langsung merasakan tatapannya Elbert yang sangat menusuk ke arah mereka berdua, meskipun berada di jarak lebih dari 50 meter, tapi roma dari bulu kuduk mereka berdua berhasil berdiri karena merinding.
“Ayo kita pergi.” Mengajak rekan kerjanya agar segera pergi dari sana, dan membiarkan kedua kakak beradik yang masih berpelukan itu menikmati waktu mereka berdua.
Alstrelia yang sudah menyadari akan keberadaan dari dua orang yang baru saja memergoki dirinya yang sedang dipeluk oleh Alrescha, langsung mendorong bahu Alrescha agar menyingkir.
“Waktumu sudah habis.” kata Alstrelia dengan nada datar nya.
Alstrelia sebenarnya ingin sekali mendorong pria ini dari awal karena berani memeluknya tanpa izin sedikitpun.
Tapi karena suatu alasan yang lagi-lagi menyangkut Alstrelia yang satunya lagi, kali ini dia yang mengalah demi rasa sakit yang muncul akibat adiknya Alrescha ini sedikit terobati dengan cara menerima pelukan tadi.
“.....................” Alrescha sesaat menatap wajah perempuan di depannya itu.
Tapi Alstrelia langsung mengabaikan tatapannya itu dengan balasan langsung berlalu pergi.
TAP…....TAP…...TAP……
‘Apa yang baru saja aku lakukan?’ Seketika Alrescha sadar dengan perbuatannya tadi yang tidak pernah dia lakukan seumur hidupnya, dan ini adalah yang pertama kalinya memeluk wanita lain namun memiliki wajah yang sama dengan wajah adiknya yang asli.
Meskipun begitu, setelah memeluknya seperti tadi, hatinya sudah merasa lebih baikan.
Bagi Alrescha, keberadaan dari wanita asing itu cukuplah membantu. Meskipun yang harus disayang saat ini, secara signifikan banyak orang yang sudah mulai menyadari perubahan Alstrelia.
Sebenarnya itu akan berdampak ketika adiknya yang asli sudah ditemukan.
“Alstrelia.” panggil Alrescha dengan gumaman yang begitu lirih. Dia melihat kepergian perempuan yang mirip dengan adiknya itu.
Alrescha yang hanya memperhatikannya dari langkahnya saja, sudah tahu kalau perempuan yang sedang berjalan meninggalkannya itu adalah seseorang yang seperti memiliki wibawa lebih dari sekedar seorang bangsawan saja.
‘Dia berjalan seperti seorang pemimpin. Alstrelia yang ini, siapa sebenarnya dirimu?’ Pikir Alrescha.
Dia benar-benar merasakan perasaan dari sebuah rasa penasaran yang ingin dia hilangkan dengan membuat wanita itu berkata jujur.
Alrescha jadi ingin mengetahui semua sisi yang dimiliki oleh wanita itu.
Tapi jika Alrescha melakukannya dengan paksa, Alrescha merasa itu akan menjadi awal dari keadaan yang lebih buruk lagi.
‘Aku harus menahannya.’ batin Alrescha.
Dia tidak ingin mengambil langkah terburu-buru untuk menyelidiki identitas Alstrelia yang sebenarnya itu.
________________
Alstrelia, dia terus berjalan sendirian menyusuri koridor dari mansion milik Alstrelia yang asli.
Dia sadar kalau dirinya hanyalah seorang yang menumpang. Tapi disini keberadaannya tetap dianggap sebagai seorang majikan dari semua orang yang bekerja di bawah naungan keluarga Duke Fisher.
“.......................” Alstrelia berhenti berjalan, lalu menoleh ke arah kanan. Dimana dia melihat sebuah bulan purnama yang begitu besar dan memiliki warna biru yang cukup cantik. ‘Dibalik tampangnya yang dingin, dia ternyata mengandalkan perasaannya juga.’
Sekalipun mendapatkan pelukan darinya, namun didalam hati Alstrelia sendiri tetap tidak memiliki perasaan khusus apapun.
Dia hanya merasakan simpati pada satu orang manusia yang memiliki nasib yang cukup malang, terlepas dari derajatnya yang memiliki status sebagai seorang aristokrat berkebangsawanan duke, bernama Duke Fisher.
‘Manusia tetaplah manusia. Apapun jalan yang dipilih, semuanya tetap berawal dari satu keinginan yang berasal dari perasaannya sendiri.’ pikir Alstrelia
Alstrelia kemudian kembali berjalan menuju ruangan yang kini sudah menjadi kamarnya.
‘Walaupun aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi secara rinci, tapi keberadaanku saat ini adalah menjadi sosok pengganti wanita itu.’ bagi Alstrelia, jabatannya itu tidak lain adalah sekedar menginjak tempat adik Alrescha untuk satu kali langkah.
Karena langkah yang selanjutnya, akan berpijak pada jalan Alstrelia Ve Der Vrancisteen lagi.
Mau apapun kisah yang terjadi dalam dunia yang Alstrelia percayai sebagai novel, Alstrelia yang ini akan tetap berperan sebagai Alstrelia yang sebenarnya.
Dia hanyalah pengganti kedudukan adiknya Alrescha saja, bukan mengganti sosok Alstrelia itu.
TAP….TAP…..TAP…….
‘Kelihatannya mereka berdua sudah tahu kalau aku memang Alstrelia palsu. Tapi setidaknya mereka tahu berdasarkan cerita dari Lena.’
Alstrelia pun mengingat kembali momen berdua dengan Elbert di pinggir Danau.
_________________
Flashback On.
“Dengarkan aku Elbert. Setelah ini kau tidak akan mengingat apapun yang aku katakan kepadamu, baik itu tadi ataupun saat ini. Lalu jangan memarahi Lena karena kesalahannya. Kau dan tuanmu Alrescha akan mengetahui kebenaran berdasarkan apa yang akan Lena ceritakan kepada kalian.” jelas Astrelia.
Dia masih memegang wajah Elbert dan menatapnya dengan tatapan serius.
Dan semua ucapan yang Alstrelia katakan tadi pun membuat Elbert sepenuhnya terdiam layaknya orang linglung.
“Apa kau mengerti?” tanya Alstrelia. DIa ingin melihat apakah kemampuannya bekerja kepada Elbert ini?
“.................”
Melihat Elbert langsung memejamkan matanya dan kembali menikmati sentuhan dari tangan Alstrelia, maka Alstrelia menganggap kalau apa yang sedang Alstrelia lakukan kepada Elbert sudah berhasil.
Akstrelia pun tersenyum lembut kepada pria yang terlihat haus akan kasih sayang ini.
Walaupun Elbert adalah seorang ajudan sekaligus wakil komandan dari Fisher, tapi yang namanya manusia, ada kalanya mereka menyembunyikan isi hati mereka yang sebenarnya kepada orang lain.
Salah satunya Elbert ini.
Pria ini menginginkan pujian dan kasih sayang seperti keluarga, namun tidak bisa didapatkannya karena Elbert sudah tidak memiliki siapapun, lalu Alrescha sendiri adalah orang yang dingin, dan Alstrelia yang asli adalah orang yang tidak tertarik dengan orang lain.
‘Dia seperti anak kecil saja.’ pikir Alstrelia. “Lalu lupakan pertarungan tadi.” ucap Alstrelia lagi, lalu mengusap rambut Elbert untuk sesaat sebelum akhirnya Alstrelia kembali duduk di atas batang pohon sambil memandangi danau dengan air bening yang tenang itu.
___________________
Flashback off.
“..................” Alstrelia akhirnya sampai di dalam kamar yang bukan miliknya itu.
KLEK.
“Lena.” lirih Alstrelia. ‘Aku juga sampai melakukan hal yang sama kepada Lena.’
Perlahan Alstrelia membuka satu per satu pakaiannya, sampai setelah semua pakaiannya dia tanggalkan, Alstrelia berjalan menuju kamar mandi.
Disanalah sebuah bathtub sudah terisi dengan air hangat yang sudah disiapkan oleh Lena beberapa waktu yang lalu.
Dengan tubuh telanjangnya yang memperlihatkan semua sisi dari tubuhnya yang memiliki kulit putih dan postur buah dada, pinggang, pinggul kaki yang sempurna dari segala aspek, dia berjalan menuju bak mandi dan mencelupkan satu persatu kakinya lalu berakhir dengan berendam.
Alstrelia memejamkan matanya, dan meletakkan kepalanya ke belakang untuk bersandar ke sisi bak.
‘Alstrelia, dia punya nama yang sama denganku. Apa ini hanya semacam kebetulan saja? Aku sampai menjadi penggantimu. Perlihatkan padaku, siapa saja orang yang pernah menindasmu? Yang menghinamu dari belakang? Karena nama kita sama, maka semua yang tertuju padamu, sama saja dengan tertuju kepadaku.’ pikir Alstrelia, dan diakhiri seluruh tubuhnya masuk kedalam air.
BLUPP………...
_____________
Di kamar Lena, Lena yang masih belum tidur itu duduk bersandar ke dinding sambil memandangi bulan purnama.
Di dalam hatinya tetap mengkhawatirkan nona Alstrelia yang asli. Tapi disini Lena sadar, kalau dirinya tidak bisa berbuat apapun untuk membantu mencari keberadaan dari nona nya yang masih menghilang itu.
“Nona Alstrelia, saya harap anda baik-baik saja.” ucap Lena berharap kepada tuhan untuk mengabulkan harapannya agar nona nya masih hidup. “Tolong cepat kembali nona. Karena tuan muda tetap merasakan kehilangan meskipun ada seseorang yang memiliki wajah serupa dengan anda. Nona, asal anda tahu kalau tuan muda tidak pernah sekalipun membenci anda, justru sebaliknya nona. Tuan sangat mencintai anda lebih dari tunangannya sendiri.” Ucap Lena sekali lagi.
Lena terus berdoa dengan penuh harap kepada tuhan untuk mengabulkan permohonannya itu.
KWAKK……….
Seekor burung terbang melintasi langit malam.
Burung besar dengan bulu coklat itu tengah membawa seseorang di atas punggungnya. Seseorang itu adalah seorang wanita yang memiliki rambut coklat panjang, dan mempunyai warna mata kuning.
“Dia punya daya hidup yang tipis.” Gumam wanita ini sambil terus menatap serius ke depan, dan salah satu tangannya tetap berusaha menjaga satu orang wanita yang sedang dia jaga karena tidak sadarkan diri.
Malam itu pun menjadi malam untuk mereka masing-masing menjalani urusan mereka sendiri.
Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di hari esok.
Karena itu, selagi wanita ini pergi menjelajahi luasnya langit bersama dengan burung kesayangannya, selagi itu pula dia juga membawa seseorang yang tidak sengaja dia temukan di suatu tempat, maka orang-orang yang memiliki rumah tetap di bawah sana, mengistirahatkan tubuhnya untuk menjalani drama mereka untuk hari esok.
KWAKKK….
Lena kembali menatap langit malam itu.
“....................” Lena memang sempat mendengarkan suara keras dari seekor burung. Tapi dia tidak menyadari apapun, bahwa sebenarnya burung itu ternyata membawa dua orang di atas punggungnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 238 Episodes
Comments
Ristya
Mungkinkah yg tidak sadarkan diri Alstrelia adik Alrescha?
2022-12-17
0
Sylius
Dalam proses revisi daei bab 1-20
2022-10-21
0
*********
alstrelia yg asli ?
2022-09-17
1