Di jam sorenya, demi menjadi orang yang akan menggantikan tempat milik seseorang, maka Alstrelia harus tahu apa yang biasanya dilakukan olehnya.
Salah satu sederhananya yang bisa dilakukannya adalah berkeliling dan melihat apa yang dilakukan oleh semua pelayan yang bekerja di mansion itu.
Alstrelia saat ini berjalan menuju semua ruangan yang bisa dia kunjungi.
“Minggu depan ada festival, apa kau mau ikut denganku pergi?” salah satu pelayan yang baru saja keluar dari salah satu kamar dengan membawa keranjang berisi kain yang diduga adalah cucian yang harus dicuci, sedang bertanya kepada rekannya yang juga sama-sama membawa barang yang sama pula.
“Tapi apa kita bisa mendapatkan izin untuk pergi keacara itu?” pelayan ini pun bertanya balik. “Kita sedang bekerja, dan tiba-tiba minta cuti.”
“Kau memang anak baru ya, disini kita bisa cuti seharian loh. Apa kau tidak pernah diberitahu oleh senior lain?”
Pelayan ini menggeleng pelan. “Kenapa bisa? Bukankah izin untuk mendapatkan cuti dari bangsawan setinggi kediaman dari bangsawan duke, cukuplah sulit?”
“Kan ada nona.”
“Nona?” tanyanya dalam wajah bingungnya, sebab tidak mengerti kenapa dikaitkan dengan nona yang mereka layani itu.
“Jika kau tanya dia langsung, dia langsung mengizinkannya.”
“Semudah itu?” masih kurang percaya.
“Iya. Ah lihat, nona ada disana. Kita hampiri dia dan tanya padanya.” melihat Alstrelia baru saja keluar dari koridor lain, kedua pelayan ini buru-buru berjalan menghampiri Alstrelia yang sedang menikmati pemandangan di dalam rumah besar itu.
Setelah berhasil sampai, kedua pelayan ini benar-benar menghadang jalan Alstrelia.
“Nona.” panggil pelayan ini kepada Alstrelia tanpa sebuah hormat atau apapun iu.
“............?” Alstrelia mengangkat sah satu alisnya karena tiba-tiba dipanggil dan disambut dengan wajah bahagia. ‘Kenapa dia tersenyum bangga seperti itu?’ pikir Alstrelia. “Ada apa?”
“Minggu depan kebetulan ada festival, kami berdua minta izin cuti sehari.”
‘Kenapa dia minta izin kepadaku? Bukankah ada pelayan rumah tangga yang mengurus soal para pelayan yang punya keperluan khusus sampai izin cuti?’ Alstrelia jadi semakin bingung soal peraturan yang berjalan di dalam mansion itu. “Si-”
“Terima kasih nona sudah mengizinkan kami.” sela pelayan ini dan menunduk hormat sebelum akhirnya pergi sambil menarik teman kerjanya dengan wajah bahagianya.
‘Ha? Aku bahkan belum mengatakan apapun, dan dia pergi begitu saja?’ batin Alstrelia bingung.
Tapi disaat yang sama pula, dia melihat raut wajah bingung dari satu pelayan yang ditarik oleh pelayan senior itu.
“Jika kau melihat mereka berdua lagi, aku akan mengajarinya bagaimana itu caranya bicara yang benar.” ucap Alstrelia dengan sumpah serapah, karena pertemuan selanjutnya akan Alstrelia berikan sebuah pelajaran kepada pelayan tadi.
Melepaskan merek berdua setelah bertindak sopan, Alstrelia pergi melanjutkan perjalanannya untuk pergi ke dapur.
Sama halnya seperti yang tadi, setelah Alstrelia sampai di dapur, dia melihat semua perempuan yang bekerja sebagai koki, terlihat santai dan bahkan ada yang sedang memasak, tapi akhirnya masakan itu dibuat untuk dirinya sendiri.
“Ah…, bekerja disini memang sangat enak.” seorang wanita awal 40 tahunan sedang duduk sambil menggoyangkan kakinya di atas meja makan.
“Kamu benar, kita bisa santai seperti ini setiap hari, tapi dapat gaji yang tinggi.” seorang perempuan lainnya yang baru saja selesai memasak dan menghidangkan hasil masakannya ke piringnya sendiri pun, mendukung ucapan dari temannya tadi sebagai sesama koki dapur.
“Kita tidak perlu repot-repot bekerja keras, dan bisa dapat gaji besar. Ini adalah kenyamanan bisa bekerja di dapur milik adik tuan.” ujarnya lagi.
Layaknya manusia pada umumnya, mereka berlima berkumpul dan membuat topik pembicaraan yang cukup menyenangkan, sampai kesenangan mereka berakhir saat ada salah satu diantara mereka yang melihat keberadaan dari Alstrelia yang sedang berdiri di ambang pintu.
“Oh nona, apa anda sudah lapar makannya datang kesini?” tanya koki perempuan ini, yang baru saja menurunkan kedua kakinya dari atas meja tadi.
“Iya, lapar. Jadi siapkan makanan terbaik kalian untuk malam ini.” jawab Alstrelia, lalu pergi dari sana.
“Ayo kita kerja, nona kita sudah kelaparan tuh.” perintah wanita ini kepada semua anak buahnya.
Banyak diantara mereka diam sejenak dan saling pandang satu sama lain, sebab merasa ada satu hal yang aneh saat mereka melihat penampilan berbeda dari Alstrelia tadi.
“Kenapa kalian diam?”
“T-tidak.” jawab salah satu diantara mereka, sebelum akhirnya kembali bekerja. ‘Aku merasa tadi ada yang aneh. Sepertinya apa yang kami bahas tadi, tidak akan berakhir dengan baik.’ pikir pelayan ini.
Sedangkan Alstreila, dia segera memasang wajah datar. ‘Makan gaji buta? Jika memang kalian suka malas bekerja seperti itu, berarti kalian akan mendapatkan honor sesuai dengan kinerja kalian itu.’
TAP….TAP…...TAP…….
Alstrelia pergi ke tempat selanjutnya, dan selanjutnya. Semua yang ada di segala penjuru mansion Alstrelia kunjungi.
________________________
“Nona, apa anda tidak mau mandi terlebih dahulu?” tanya Lena kepada Alstrelia yang sudah melihat nona pengganti itu sudah berkeliaran seharian penuh.
“Aku lapar, jadi akan makan dulu.” ujarnya, lalu pergi menuju ruang makan.
KLEK.
Tepat setelah Alstrelia membuka pintu ruang makan, dia langsung mengernyitkan matanya.
Alstrelia berjalan mendekat kearah meja makan yang sudah menyajikan sebuah makanan, dan itupun hanya satu piring saja.
“Apa-apaan ini?” tanya Alstrelia tidak puas hati dengan sepiring makanan yang ada di depan matanya itu. “Kenapa hanya satu piring saja?”
“Mungkin karena biasanya nona hanya makan satu piring dan dengan satu lauk itu saja, mereka jadi menyajikan yang biasa mereka sajikan.” jawab Lena.
“Apa ini makanan dari kalangan bangsawan?” tidak terima dengan perlakukan yang sudah dia rasakan selama seharian itu, Alstrelia membawa sepiring makanan itu untuk dia bawa kedapur.
BRAK!
Semua orang yang sedang makan, langsung terkejut setengah mati ketika pintu yang dari diam dan tertutup rapat, langsung terbuka dengan cukup kasar.
TAP...TAP…..TAP…….
“N-nona?!”
“Nna? Apa yang membawa anda kemari?”
‘Aku merasakan perasaan tidak enak.’ salah satu diantara mereka memilih diam, dan tidak mau bersuara karena melihat wajah Alstrelia yang begitu serius.
PRANK…!
“...................!” Semua orang terkejut melihat Alstrelia melempar piring yang masih berisi makanan, ke atas meja sampai pecah.
“Selera makanku tiba-tiba saja berubah. Jika kalian memang benar-benar koki yang kerja disini, buat makanan yang enak layaknya direstoran bintang 6. Jika tidak bisa, artinya kalian hanyalah pedagang pasar yang dipungut oleh kakakku. Aku berikan waktu satu jam, jika tidak selesai tepat waktu, ambil gaji kalian malam ini juga.” beritahu Alstrelia panjang lebar kepada mereka semua.
Setelah itu, Alstrelia benar-benar keluar dengan pintu kembali tertutup dan lagi-lagi ditutup dengan cara kasar.
BRAK!
“......................!”
“Selera makan nona berubah?”
“Bagaimana jika kita tidak bisa menyelesaikan masakannya, lalu kita benar-benar di pecat? Elen, bagaimana ini? Nona benar-benar marah!”
Senya orang menatap kearah perempuan yang dipanggil Elen, dialah koki utama di dapur itu, sekaligus orang yang tadi sore mengatakan kenyamanan bagaimana bekerja di kediaman milik adik Alrescha.
“Kalian jangan panik, lakukan sesuai perintahku, maka pekerjaan ini bisa diselesaikan tepat waku.” ucap Elen kepada semua rekannya yang sedang dilanda kepanikan. ‘Nona tidak bersikap seperti biasanya.’
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 238 Episodes
Comments
Ristya
Alstrelia yg sekarang akan mengubah cara kerja di kediamannya, agar tanggung jawab
2022-12-16
1
Ida Blado
ck pengin nendang pelayannya,walaupun niatnya baik tpi sok tahu bgt
2022-09-29
1