“Kalian ini, kenapa panik seperti itu?”
Satu pertanyaan itu segera menyadarkan kedua kesatria yang baru saja melaksanakan duel tadi, melihat kearah Alstrelia secara intens.
‘Tadi itu-’ kesatria yang menjadi pemenang dari duel tadi segera menatap ke arah ikat pinggang yang sudah terpasang di rok Alstrelia.
“Nona, anda tidak apa-apa kan? kesatria lainnya yang tadi kalah duel, segera berlari menghampiri Alstrelia.
“Aku tidak apa-apa.” jawab Alstrelia tanpa menatap lawan bicaranya, karena Alstrelia sendiri sedang tertarik dengan pedang yang hampir membunuhnya, jika tidak segera di tangkis.
Alstrelia berjalan menuju pedang yang tertancap di pohon, lalu setelahnya, Alstrelia menariknya.
SRHUK…
“Nona, letakkan pedang itu, itu berat dan berbahaya.” ucap kesatria pertama yang menunjukkan reaksi panik dengan berlari kearahnya tadi.
“Tidak kok, lihat ini.” Alstrelia pun memperagakan caranya memegang pedang dan mengayunkannya ke kanan dan ke kiri. “Aku akui, ini memang berat. Tapi juga tidak masalah untuk aku pegang dan mainkan seperti ini.”
CTANG…!
Alstrelia mengayunkan pedangnya ke arah orang itu, dan secara langsung ternyata ayunannya segera ditahan dengan baik.
“Daniel, apa yang kau lakukan!” kesatria yang satunya lagi memberikan peringatan keras kepada Daniel yang berani mengeluarkan pedangnya dan menahan pedang yang diayunkan oleh Alstrelia.
“M-maaf! itu refleks.!” kesatria yang dipanggil Daniel segera menurunkan pedangnya untuk di simpan kembali kedalam sarung pedangnya.
“Tidak, kau memang benar. Jika ada yang menyerang, pasti seara refleks akan membuat perlindungan diri.” jawab Alstrelia, dia mengayunkan pedang ke depan tepat ke arah sarung pedang yang akan menyimpan kembali pedang yang di pegang oleh Daniel itu.
CTAK..
Suara itu berbenturan karena ujung pedang Daniel langsung bertemu dengan punggung pedang yang digunakan oleh Alstrelia, karena pedangnya menutupi lubang sarung pedang.
“Aku lihat, tadi tawamu cukup sombong karena menang duel dari temanmu itu.” ujar Alstrelia, masih berada di posisinya sendiri untuk tidak membuat Daniel memasukkan pedangnya ke dalam sarung pedang.
Daniel melirik sekilas cara Alstrelia memegang pedang.
‘Dari cara nona memegang pedang, itu seperti bukan untuk yang pertama kalinya. Bahkan melihat nona mampu memegang pedang berat itu dengan satu tangannya saja sudah menunjukkan nona bukanlah wanita yang lemah seperti rumor yang beredar.’ pikir Daniel, dia kembali melirik wajah milik Alstrelia yang terlihat seperti menginginkan sebuah pertandingan juga. “Jika maksud anda, anda ingin sparring dengan saya, saya merasa keberatan nona.”
“Kenapa?” alisnya bertautan, tidak mengerti kenapa Daniel menolaknya.
Sampai Alstrelia sudah sengaja menggunakan ujung pedangnya untuk menusuk-nusuk perut itu dengan dengan sengaja, tapi Daniel tidak terlihat seperti merasa tertarik untuk membalasnya.
“Karena nona, adalah nona kami. Kami tidak mungkin melakukan hal yang akan membahayakan anda.” jawab Daniel.
“Iya nona, sebaiknya anda taruh pedang itu.” bujuk kesatria yang satunya lagi, agar Alstrelia memberikan pedangnya.
“.................!” Alstrelia segera menarik pedangnya dan menjauhkan pedang yang sudah dia dapat dari direbut oleh kesatria itu. “Tidak, aku tidak akan mengembalikan pedang sucimu ini, sampai kalian mau melakukan duel denganku.”
“................!” Mereka berdua langsung diam. “Darimana nona bisa tahu itu pedang suci?!” teriak mereka berdua bersamaan di dalam diam.
“Aku sita ini, anggap saja karena kalian hampir saja membunuhku.” imbuh Alstrelia dan membawa pedang itu dalam genggamannya.
“Anu..nona, it-”
Sayangnya Alstrelia menghiraukan kecemasan dari kesatria pemilik pedang itu, dan hanya terus berjalan pergi dengan pedang yang dibawanya kali ini.
“Aku harus bagaimana ini? Nona membawa pedang suciku.” racau kesatria ini kepada Daniel.
Daniel kemudian menjawab : “Kamu katakan saja kepada tuan muda atau Elbert, mereka pasti bisa melakukan sesuatu.”
Karena Danie berkata seperti itu, dia pun pergi dan mencari keberadaaan dari Elbert ataupun tuan muda.
________________________
“Elbert, nanti akan ada peda-” Alrescha seketika menggantungkan kalimatnya setelah ketukan ari pintu tiba-tiba saja terdengar.
TOK…...TOK…..TOK……
“.........................” Elbert menunduk dan berjalan menuju pintu masuk, lalu membukanya. “Kamu? Kenapa datang kesini?”
Seorang kesatria, tidak lain dan bukan adalah anak buah Elbert, adalah orang yang menjadi pengganggu pekerjaan mereka berdua tadi.
“.................” Elbert yang melihat sorotan mata ingin berbicara dengannya, membuat Elbert pamit pada Alrescha. “Tuan, apa saya boleh pergi sebentar?”
“Kau pergi saja.” cetus Alrescha tanpa mengalihkan pandangannya pada puluhan kertas yang sedang dia tandatangani itu.
Karena sudah diberikan izin, Elbert pun pergi keluar.
BRAK.
“Kelihatannya memang penting.” gumam Alrescha, masih serius dengan semua tulisan yang sedang dia baca.
Sedangkan Elbert yang kini berhasil keluar dari ruangan Alrescha, segera bertanya kepada anak buahnya itu. “Apa yang ingin kau bicarakan denganku?”
“Ini soal nona.” jawab kesatria ini dengan sedikit berbisik.
“Memangnya ada apa dengan nona?”
“Nona menyita pedang saya. Saya tahu ini salah, karena tadi saat saya melakukan duel dengan Daniel, pedang saya terlepas dari tangan saya dan terlempar menuju ke arah nona.”
“Apa?!” Elbert semakin berekspresi serius setelah mendengar pernyataan mengenai nona Alstrelia lagi.
“Sebentar, jangan marah dulu. Daniel memang hendak menangkisnya untuk menyelamatkan nona Alstrelia, tapi yang ada nona mampu menangkis pedang itu sendiri, dan sekarang pedang itu disita oleh nona. Lalu…., jika saya ingin mengambilnya, maka harus melakukan duel dengannya.” keluh kesatria ini. Dia tidak bisa melakukan apapun, karena yang pertama pedang yang dibawa adalah pedang sucin, namun yang harus menjadi lawannya adalah Alstrelia sendiri.
“.....................” setelah tahu detail singkat permasalahan dari anak buahnya, Elbert bergegas pergi mencari keberadaan dari nona Alstrelia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 238 Episodes
Comments
enhy
semangat thor,lanjut.......
2022-09-15
3