“Ini?” Alstrelia langsung terpana ketika sepasang mata miliknya melihat ruangan besar itu ternyata dikelilingi oleh berbagai rak buku, tapi yang berhasil mencuri perhatian dari Alstrelia adalah sesuatu yang berada di tengah-tengah dari kolam dangkal itu.
Di tengahnya terdapat sebuah batu, dimana batu itu tertancap sebuah pedang kristal berwarna biru.
“Pedang itu? Kenapa disini? Apakah itu adalah salah satu artefak?” Alstrelia kemudian menoleh kebelakang.
Suara Griffin yang terus mengaum dan dobrakan keras berhasil membuat bangunan itu jadi bergetar.
‘Apa dia benar-benar mau meruntuhkan bangunan ini?’ tidak mau terjadi sebelum mendapatkan apa yang dia inginkan, Alstrelia kemudian berjalan mendekat ke arah kolam dangkal berbentuk segi lima itu.
BRAKK!
Alstrelia semakin menaikkan kecepatan langkah kakinya.
‘Itu seperti pedang yang menghilang dari ruang penyimpanan istanaku. Aku harus mendapatkannya!’ lalu dari langkah berubah menjadi lari.
Griffin yang berhasil mendobrak dinding penghalangnya lagi, akhirnya langsung menyusul Alstrelia yang hendak mengambil satu-satunya barang yang harus Griffin jaga.
DOR….DOR…..DOR….
Suara tembakan untuk Griffin tidak berhasil, dan malah membuat Griffin semakin marah dan semakin menaikkan kecepatan terbangnya untuk menghalangi Alstrelia.
Griffin berhasil sampai di depan pedang yang hendak Alstrelia ambil itu.
GRARHH..!
“................!” Alstrelia yang sudah memiliki tekad kuat itu terus berlari ke arah Griffin yang akan menyerangnya lagi.
WHORRR~
Semburan api itu berhasil keluar dari mulut Griffin.
Tapi disaat yang sama pula, Alstrelia langsung melompat tinggi.
Griffin lalu mendongak ke atas dan melihat manusia itu sudah berhasil menghindari serangan apinya, jadi sang Griffin pun langsung membuat serangan keduanya.
Dia ikut melompat ke atas dan berusaha untuk menangkap tubuh Alstrelia.
Alstrelia yang melihat niatan dari Griffn, segera bertatap mata dengan makhluk itu.
Setelah dalam tubuh Alstrelia dalam posisi terbalik, dimana kepalanya ada dibawah, tangan kanan Alstrelia langsung mengambil senjata yang disimpan di balik rok pendeknya.
“Jangan salahkan aku karena aku melakukan ini demi melindungi diriku.” gumam Alstrelia sebelum akhirnya senjata yang berupa pistol itu, segera dia tarik pemicunya
DOR!
Alstrelia tepat mengenai kepala Griffin, dan setelah itu Alstrelia yang sudah kehabisan waktu untuk melayang di udara lebih lama lagi, memutuskan untuk mendarat.
TAP.
Alstrelia berhasil mendarat dengan sempurna di atas pedang kristal yang tertancap di sebuah batu.
Setelah itu Griffin yang tadi dahinya Alstrelia tembak, langsung jatuh dan ambruk di atas lantai.
BRUK!
Dalam beberapa detik kemudian, makhluk itu perlahan semakin memperlihatkan seluruh tubuhnya dipenuhi gumpalan-gumpalan yang awalnya kecil berubah menjadi besar, sampai akhirnya tubuh Griffin meledak.
CRACTT……!
“.................?!” Semua area di sana berubah menjadi lukisan berdarah. Tidak terkecuali dengan wajah Alstrelia yang mana di pipinya ikut terkena darah dari Griffin itu.
NGINGGG……
Alat gimiknya kembali muncul di depan Alstrelia, dan bertahan di atas kepalanya.
WHUSSH~
Angin kencang bersamaan dengan kabut, tiba-tiba saja muncul.
“Manusia dari kehidupan lain. Apa yang kau lakukan sampai menerobos wilayahku?” satu sosok roh tiba-tiba keluar dari sisa tubuh Griffin dan langsung menanyai Alstrelia yang masih berdiri di atas pedang.
“Aku hanya ingin mengambil apa yang ingin aku ambil.” jawab Alstrelia singkat.
“Maksudmu pedang itu?” tatapan matanya tertuju pada pedang kristal berwarna biru yang dijadikan tumpuan tempat Alstrelia berdiri.
“Ya. Pedang ini terlihat sama persis dengan pedang yang menghilang dari istanaku.” Imbuhnya.
“Istana, apa itu artinya kau adalah tuan putri?” tanya roh ini.
“.................”
“Akan aku anggap keterdiamanmu sebagai jawaban. Siapa namamu?”
“Alstrelia Ve Der Vracisteen.”
“Francisteen?!” seketika roh yang masih saja menyerupai Griffin ini menekankan kata Francisteen sebagai kalimat yang membuatnya terkejut.
Setelah menatap kembali sosok dari gadis belia yang masih berdiri di atas pedang itu, makhluk yang sudah dalam bentuk roh ini langsung menunduk hormat.
“Maafkan hamba Tuan Putri Alstrelia Ve Der Vrancisteen karena saya sama sekali tidak mengenali anda. Saya adalah Graffin, makhluk Griffin yang menjaga artefak dari pedang Alstoria milik penerus kerajaan Asgardia.” kata Graffin sambil menundukkan kepalanya ke arah Alstrelia.
“Jika tidak mengenal aku, berarti apakah kau mengenali yang mulia raja?” tanya Alstrelia, yang dia maksud adalah ayahnya Alstrelia.
“Benar, saya mengenal dekat yang mulia Raja. Saya disuruh untuk menjaga artefak dari pedang Alstoria di tempat lain, dan itu memang pedang asli milik keturunan anggota kerajaan Asgardia, yang akan diwariskan ke anda saat ulang tahun kedewasaan anda nanti.” jelas Graffin. “Tapi mengingat anda masih belum genap 19 tahun, anda belum diperkenankan untuk membawa pedang itu karena sihir di dalam diri anda masih belum memenuhi syarat. Karena itu, jika anda yang sekarang membawa pedang itu dari sini, maka pedang itu belum bisa disesuaikan untuk bisa menghilang dan muncul sesuai keinginan anda Tuan Putri.”
“Dengan kata lain, pedang ini akan tetap dalam bentuknya seperti ini?” Alstrelia melirik ke arah bawah. Dia masih mampu menyeimbangkan tubuhnya di atas pedang yang akan diwariskan kepadanya.
“Benar, Tuan Putri.”
“Jika itu masalahnya, apakah kau bisa menyesuaikannya agar sementara waktu disimpan di kalung ini?” Alstrelia mengeluarkan kalung yang dipakainya itu agar Graffin mampu melihatnya.
Graffin melihat kalung yang Alstrelia keluarkan itu.
“Pedang itu adalah satu set yang sama dengan kalung milik anda, jadi bisa disesuaikan.” Jawab Graffin lagi.
“Kalau begitu lakukan.” perintah Alstrelia dengan serta merta.
Setelah mengatakan itu, angin berkabut itu kembali datang dan menyelimuti seluruh ruangan.
Pandangan mata dari Alstrelia jadi terganggu karena debu dan kabut itu cukup mengganggu matanya.
“Karena anda sudah membebaskan saya dari tubuh itu, maka saya akan segera menghilang. Semoga keselamatan menyertai anda, Tuan Putri Alstrelia.” ucap Graffin untuk yang terakhir kalinya.
Sampai semua pikiran yang Astrelia miliki, langsung ditarik kembali saat mendengar seseorang sedang berteriak.
“Nona!”
“Hah?!” Alstrelia langsung membuka kelopak matanya lebar-lebar, dan langsung menoleh ke arah kanan. ‘Apakah yang tadi bukanlah mimpi?’ Alstrelia kemudian mengamati bandul kalung miliknya. Disana dia melihat sebuah pedang kecil sudah tersimpan di dalam kristal dari bandul kalungnya. ‘Berarti pertarunganku tadi bukanlah imajinasiku belaka. Aku setidaknya bisa mendapatkan kembali pedang yang hilang dari istana.’ pikirnya lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 238 Episodes
Comments
Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻
luar biasa kusuka karyamu thor
2023-09-12
1
Si Cepat
Next
2022-11-05
0
R@3f@d lov3😘
menarik
2022-09-18
1