Alstrelia terus berlari mengikuti kemana wanita berpakaian pelayan itu pergi.
Seiring waktu berlalu, suara riuh semakin terdengar oleh Allstrelia. Bahkan aroma bunga mawar juga semakin tercium, membuat Alstrelia semakin penasaran dengan apa yang ada di depan sana.
“Itu?” Hingga akhirnya Alstrelia seketika terpana dengan nuansa indah yang pertama kali Alstrelia lihat dengan mata kepalanya sendiri. ‘Cantik sekali.’ Detik hati Alstrelia saat mtanya melihat pemandangan itu.
Di hari cerah yang indah itu, Alstrelia untuk pertama kalinya melihat sebuah dekorasi indah dan elegan.
Aroma mawar yang semerbak menyapa indera penciumannya, bercampur dengan nuansa aroma hutan yang segar.
WUSSH….
Sayup-sayup angin lembut berhembus kearahnya. Membuat hembusan angin itu menerpa tubuhnya, dan rambut hitam panjang yang dia miliki ikut berkibar bersamaan dengan seragam miliknya.
TES….
“................!” Alstrelia seketika sadar dengan air mata yang tiba-tiba meluncur membasahi pipinya. ‘Kenapa aku meneteskan air mata?’
Alstrelia buru-buru menyeka air matanya yang tanpa disadarinya keluar begitu saja.
Alstrelia sejujurnya tidak tahu kenapa, tapi jika dilihat dari suasana yang sedang Alstrelia dapatkan, itu karena dia merasa takjub dengan pemandangan indah ini.
Yang Alstrelia dapatkan selama hidupnya adalah dia bekerja di dalam sebuah bunker, dimana semunaya dipenuhi dengan dinding besi. Dan sekali keluar dari markas rahasianya, dia hanya melihat langit berwarna hitam bertabur bintang.
Dia belum sama sekali pernah melihat langit dan hutan yang sebenarnya. Dan kalau pernah melihatnya pun, dia tidak pernah bisa melihatnya lama-lama.
Alstrelia tidak bisa melihat alam seindah ini sebelumnya.
Maka dari itu, Alstrelia terpukau dengan apa yang ada saat ini.
“Kau membawaku kemana ini?” Akhirnya Alstrelia bertanya kepada pelayan itu.
“Ini tempat acara pertunangan tuan muda dengan nona Arsela.” Jawabnya.
Meskipun sedikit terheran kenapa nona di depannya itu tiba-tiba bertanya sesuatu yang sebenarnya sudah pasti, tapi dia berusaha untuk memberikan jawaban apa yang ditanyakan oleh Alstrelia.
“Tuan muda? Kenapa kau membawaku kesini pula? Apa urusannya denganku?”
‘Kenapa nona bertanya seperti itu?’ Pikir wanita pelayan ini. “Karena tuan muda adalah ka-”
Belum sempat mengucapkan jawabannya kepada Alstrelia, dia langsung dikejutkan dengan keberadaan seseorang yang sedang berjalan kearah mereka berdua dengan langkah terburu-buru.
Wanita pelayan itu mundur kebelakang sambi menunduk hormat kepadanya.
TAP.....TAP..….TAP…...
Seorang pria tinggi dengan rambut berwarna hitam dan iris mata biru yang cukup mirip dengan penampilan Alstrelia, membuat Alstrelia kebingungan sendiri.
‘Kenapa dia berjalan menghampiriku?’ Detik hati Alstrelia sambil mempertahankan wajah seriusnya.
Dari 5 meter menjadi tiga meter, dan berubah menjadi dua meter, sampai akhirnya jarak diantara mereka berdua berubah menjadi kurang dari setengah meter.
‘....................?’ Alinda yang hendak mendongak ke atas untuk melihat wajah dari pria yang tiba-tiba datang menghampirinya dengan langkah tergesa-gesa tadi, tiba-tiba langsung diberikan hadiah kejutan.
PLAK!
Suara tamparan itu langsung menarik pusat perhatian tamu undangan yang ada di sana.
“T-tuan!” Wanita pelayan tadi langsung terkejut setengah mati saat melihat Alstrelia tiba-tiba mendapatkan sebuah tamparan yang cukup kuat di pipi sebelah kirinya.
“...................!” Alstrelia seketika terdiam sambil menahan rasa sakit di pipinya, dan mencoba menyesuaikan perasaan dari telinga yang tiba-tiba berdengung karena berhasil mendapatkan tamparan keras.
“Akhirnya kau ingat pulang juga.” Kata pria itu kepada Alstrelia.
‘Ha? Siapa laki-laki ini? Datang-datang langsung menamparku?!’ Geram dengan tindakan pria di depannya yang membuat Alstrelia mendapatkan tamparan tadi, sontak memicu gejolak amarahnya yang langsung muncul.
“Apa kau tahu, kau membuat banyak or-”
PLAK!
Belum sempat menyelesaikan kalimatnya, Alstrelia langsung membalas tamparannya.
“N-nona! Apa yang anda lakukan?!” Wanita pelayan ini semakin panik, karena Alstrelia balik menampar wajah pria di depannya itu.
“.......................”
“Kau menamparku kan?! Bagaimana? Sakit?!" Tanya Alstrelia dengan nada dingin dan terlihat mengintimidasi.
Membuat semua orang disana semakin tercengang, bahkan pria ini.
“Dari pada ini apa kau tahu apa kesalahanmu? Tiba-tiba menghilang dan membuat semua orang khawatir.”
PLAK!
“Nona! Kenapa anda menamparnya lagi?!” Wanita ini sebenarnya ingin menghentikan kekacauan itu, tapi dia sendiri tidak berani karena nona yang dia kenal terlihat memberikan tatapan berani kepada lawan bicaranya.
“Aku tanya balik! Apa kau tahu siapa aku? Beraninya menampar wajahku seperti itu.” Ucap Alstrelia lagi dengan nada tegasnya.
“Kau Alstrelia.”
“Nah itu tahu.” Sela Alstrelia.
“Kau adalah Alstrelia Vion Beltmore Fisher, sekaligus adikku. Dan alasan aku menamparmu adalah kau yang tiba-tiba menghilang dan membuat kekacauan disini.” Di balik bisa menahan rasa dari tamparan Alstrelia, pria ini pun menjawab ucapan Alstrelia dengan cukup lugas.
Membuat Alstrelia mematung.
‘Alstrelia Vion Beltome Fisher?’ Pikir Alstrelia di detik itu juga. Lalu dia segera menatap pria di depannya yang mengaku sebagai kakaknya. “Ha?! Kau jangan bercanda.”
Awalnya Alstrelia tertawa mencibir, tapi raut wajahnya seketika menjadi lebih dingin.
‘Bagaimana bisa? Aku adalah keluarga kerajaan dari kerajaan Asgardia. Alstrelia Ve Der Francisteen bukan Alstrelia Vion Beltmore Fisher.’ Pikir Alstrelia.
“N-nona!” Panggil wanita pelyan ini kepada Alstrelia dengan nada berbisiknya. “Dia adalah tuan muda, Alrescha Vion Beltmore Fisher sekaligus kakak anda.”
Alstrelia yang mendengar uapan dari wanita pelayan ini, langsung kembali menatap pria di depannya itu.
“Lena, apa yang terjadi dengan dia?” Tanya pria yang tadi penampar wajah Alstrelia, yaitu Alrescha.
‘Tch…, jangan-jangan aku pergi ke dimensi lain.’ Alstrelia langsung bersilang tangan di depan dada sambil kesal dengan ekspresi wajah jijiknya. ‘Tapi jika pria yang menamparku ini adalah Alrescha yang dikagum-kagumi oleh Elda itu, berarti apakah aku termasuk masuk kedalam dunia novel? Jika begitu, apa yang harus aku lakukan agar aku bisa kembali ke tempat asalku?’
Alstrelia di detik itu benar-benar langsung berpikir keras dan panjang. Dia akhirnya menyadari kalau laki-laki yang menamparnya tadi adalah pria yang sama persis dengan apa yang ada di foto milik temannya itu.
“Lihat pakaiannya itu.”
“Bagaimana bisa nona Alstre berpakaian sampai memperlihatkan kedua kakinya seperti itu?”
“Dia sangat mempermalukan kakaknya sendiri.”
“Iya, apakah acara ini tetap terus berlanjut?”
Sebuah bisikan demi bisikan terus terdengar di telinga Alrescha. Dia tidak meperdulikan soal itu, karena yang dia inginkan adalah jawaban dari pelayan pribadi Alstrelia ini.
“Maaf tuan, saya sendiri tidak mengerti. Tapi beliau memang saya temukan di tengah hutan dalam penampilannya yang seperti itu.” Jawabnya.
“........................” Alrescha kemudian mengamati Alstrelia yang terus berwajah serius kearahnya.
‘Jadi dia mengira aku ini adiknya? Karena itu aku langsung ditampar seperti itu? Orang ini, memang terlihat tidak memiliki hubungan baik dengan Alstrelia yang dia kenal. Ah.., sunggu aku jadi memanggil namaku sendiri.’ Alstreliia mendesis tidak suka.
Karena apa yang tidak dilakukannya, membuatnya kena tamparan di pipinya.
Hal memalukan yang pernah ada, membuat Alstrelia sudah setuju untuk membenci pria di depannya itu.
‘Meskipun tempat ini indah dan sesaat membuatku terpesona, aku tidak bisa berlama-lama disini.’ Dan Alstrelia akhirnya berbalik untuk pergi meninggalkan tempat itu.
Tapi langkah Alstrelia langsung terhenti ketika….
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 238 Episodes
Comments