“...................” Alstrelia pun berhasil membuat pria misterius yang berhasil menyusup tadi dibuat lumpuh dan tidak sadarkan diri.
Alstrelia kemudian menembak bagian luka di kaki itu dengan sihirnya lagi, dan darah yang dari tadi keluar berhasil dihentikan.
“Kira-kira aku harus apakan orang ini?”
____________________________
Di dalam asrama. Terdapat sebuah kantin, dimana para kesatria sedang istirahat untuk sekedar makan ataupun berbincang dengan rekan-rekannya.
Kali ini yang mereka lakukan setelah makan malam adalah mencari topik hangat untuk mengisi waktu luang mereka yang hanya ada saat malam hari.
“Kau bilang nona Alstrelia sudah ditemukan, lalu apa yang terjadi setelah itu?”
Elbert, dia hanya melirik ke arah temannya itu sekilas, kemudian dia langsung menenggak habis gelas berisi bir dan menjawab pertanyaan dari temannya itu.
“Nona-” Elbert sengaja menggantungkan kalimatnya agar mereka yang sedang mendengarnya, dibuat semakin penasaran.
“Nona kenapa?”
“Ah! Jangan-jangan nona kena marah oleh tuan muda ya?” tebak satu orang lainnya lagi.
Elbert langsung menatap mereka semua secara bergantian dan membanting keras gelas besar miliknya ke atas meja.
BRAK…!
“Salah!” Jawab Elbert yang sudah mulai setengah mabuk. “Akan aku beritahu. Yang dimarahi adalah sebaliknya. Tuan muda kena tampar oleh nona sebanyak dua kali sambil memarahinya.” jelas Elbert sambil menunjukkan kedua jarinya kepada mereka semua.
“Apa?!”
“Ha?”
“Elbert! Kau tidak mengarang cerita kan?”
Mendengar penjelasan dari Elbert tadi, membuat sebagian besar orang yang kebetulan memang masih berada di kantin, langsung menoleh ke arah Elbert yang kini sudah dikerumuni oleh teman-temannya yang lain.
“Jika kalian tidak percaya kenapa tidak kalian tanyakan saja kepada para pelayan. Mereka juga melihatnya sendiri.” Jelas Elbert dengan nada selamba.
Sampai akhirnya, penjelasan dari Elbert langsung disetujui begitu saja oleh salah satu orang yang sedang duduk di ujung meja yang dekat dengan jendela.
Kesatria itu meskipun sedang menatap langit malam, tapi tidak dengan mulutnya. “Apa yang dikatakan Elbert benar. Aku sendiri melihat nona memang memarahi tuan muda, dan bahkan sampai menamparnya sebanyak dua kali. Tapi-”
Setelah berkata seperti itu, kesatria ini langsung menutup separuh wajah bagian bawahnya dengan telapak tangan kanannya.
Dia menutupi ekspresi wajahnya yang sedang menahan sipu malu. “Entah sejak kapan, nona memakai pakaian yang begitu keren dan cukup seksi.”
“................!” Sontak semua orang di sana langsung menatap serius satu orang itu.
“Apa otaknya sudah keracunan?” bisik seseorang saat melihat tingkah kesatria yang satu itu.
“Dia bilang seksi? Bukannya nona selalu memakai pakaian yang suram, dan selalu menghindari orang lain? Dari sudut mana dia bilang nona seksi?” gerutu kesatria ini, masih tidak percaya dengan apa yang tadi dia dengar oleh temannya itu.
“Pasti ada yang salah dengan matanya.”
Banyak diantara mereka yang tidak percaya dengannya.
“Kalian. selama tidak melihatnya sendiri, kalian memang tidak akan pernah percaya apa yang aku katakan. Nona Alstrelia, dia sudah berubah, aku yakin itu.” katanya lagi.
“Tanggap sekali dia bicara.” Ucap pria ini, mengejek orang tersebut karena memuji Alstrelia. Dimana sebagian besar orang yang mengenal Alstrelia, Alstrelia adalah seorang yang pendiam yang bahkan tidak memiliki keberanian untuk menatap mata lawan bicaranya.
“Karena mereka berdua sudah berkata demikian, itu membuatku jadi penasaran.” Sedangkan kesatria ini sedang menatap air bir nya sendiri, dan mulai berpikir dalam diam.
“Apa yang membuatmu penasaran?” Sebuah pertanyaan langsung ditunjukkan kepadanya.
“Tentu saja aku penasaran dengan Nona Alstrelia yang katanya sudah berhasil menampar tuan muda sebanyak dua kali dan memarahinya.” Jawab kesatria ini.
“Apa itu termasuk soal penampilannya yang keren dan seksi?” Tanyanya lagi, dengan suara yang sama.
“....................!” Sadar dengan suara yang dia dengar memiliki karakteristik seperti milik perempuan, kesatria ini langsung menoleh ke samping kanannya.
Kesatria ini langsung menemukan seseorang sudah duduk di sampingnya dengan ekspresi wajah penasarannya.
“Apa yang kau maksud itu adalah aku?” tanyanya lagi, yang mana perempuan yang bertanya atas tiga pertanyaan tadi adalah Alstrelia sendiri.
“N-nona?!” Pekik kesatria ini ketika dirinya sudah tahu siapa orang yang dari tadi bertanya kepadanya. “D-dari kapan anda-”
Alstrelia merotasikan pandangannya. dia menatap semua orang yang ada disekitarnya.
Sama seperti kesatria yang ada di sampingnya itu, mereka semua juga sama-sama bereaksi sama. Memperlihatkan wajah terkejut mereka.
“Bukankah kalian sendiri yang tidak menyadari kedatanganku?” Jawab Alstrelia dengan lugas.
Semua orang disana pun langsung membungkam, karena apa yang dikatakan oleh Alstrelia memang benar.
Diantara mereka semua sebenarnya tidak ada seorangpun yang menyadari kedatangan Alstrelia sendiri yang tiba-tiba sudah duduk manis dengan mangkuk sudah ada di depannya.
“Nona, ini sudah malam. Apa yang membuat anda tiba-tiba datang kesini?” Tanya Elbert sebagai perwakilan atas keterdiaman dari rekan-rekannya.
Alstrelia menatap mangkuk yang dia bawa sendiri setelah menyuruh salah satu orang bibi yang bekerja di bagian dapur untuk membuatkannya makanan, dan makanan yang Alstrelia dapat adalah mie.
“Aku hanya ingin makan dengan kalian.” Jawab Alstrelia. “Apakah itu masalah untuk kalian?” Tanya balik Alstrelia dengan wajah polosnya.
Membuat sebagian besar kesatria disana langsung mematung dengan pernyataan dari nona mereka sendiri.
‘Apa dia benar-benar nona Alstrelia?’ Pikir kesatria pertama.
‘Nona mau makan dengan kami? Apa telingaku tidak salah menangkap jawaban tadi?’ Kesatria ini mencoba membersihkan lubang telinganya dengan jarinya, karena merasa ragu dengan jawaban yang baru saja dia dengar.
‘Nona datang tengah malam kesini hanya untuk makan?’ Elbert yang sudah sadar kembali setelah hampir separuh mabuk, langsung menaruh curiga kepada Alstrelia. “..............! Nona!” Panggil Albert dengan nada sedikit tinggi.
Albert langsung beranjak dari kursinya dan pergi menghampiri Alstrelia yang duduk di meja seberang.
Alstrelia yang hendak memakan suapan pertamanya, langsung Alstrelia urungkan.
“Kenapa kau berteriak?” tanya Alstrelia tidak mengerti dengan Elbert yang kini sedang berjalan ke arahnya dengan langkah kaki lebar dan cepat.
“Kenapa? Apa anda tidak menyadari kesalahan anda?” Tanya Elbert dengan nada penuh penekanan.
Sudut mulutnya langsung mencibir. “Ha? Kesalahan? Aku tidak pernah sekalipun melakukan kesalahan.“
“Ada.” Sela Elbert dengan cepat.
Alstrelia segera terdiam mendengar Elbert mengatakan bahwa Alstrelia melakukan kesalahan.
Membuatnya tangan kanannya langsung menurunkan garpu yang hampir dia suapkan kedalam mulutnya sendiri.
“Kesalahan apa?” tanya Alstrelia, merasa tidak terima kalau dirinya memiliki kesalahan, padahal selama ini dirinya selalu melakukan hal dengan cukup sempurna.
“Tengah malam seperti ini, anda pergi kesini dengan menggunakan piyama saja. Itulah kesalahan anda.” tepat setelah mengatakan itu, Elbert segera menanggalkan jubah miliknya untuk diletakkan di bahunya Alstrelia.
SRUK..
“................!” sudut mata Alstrelia berkerut. Dia merasa ada yang aneh disini. Ketika Alstrelia melihat pakaian yang sedang dia pakai, dia benar-benar tidak memiliki pikiran bahwa piyama yang dipakainya mampu untuk menggoda para manusia yang ada di depannya itu.
Ini untuk pertama kalinya, Alstrelia memakai piyama yang memiliki panjang sampai mata kaki, dan memiliki lengan panjang.
Alstrelia bahkan menganggap piyama yang sedang dia pakai adalah gaun malam.
Tapi tidak dengan kesatria yang ada di depannya itu. Mereka semua ada yang langsung memalingkan wajahnya ke tempat lain, tapi ada juga yang diam-diam masih menatap ke arahnya, dan beberapa ada yang pergi menjauh.
Tetapi Alstrelia yang dari tadi terdiam, akhirnya kembali angkat suara. “Jika ingin memberikan jubahmu, maka kau harus sadar juga, apakah jubah yang kau berikan kepadaku ini memang pantas untukku yang baru saja mandi ini. Jadi seharusnya kau memberikanku jubahmu yang harum. Bukan bau masam seperti ini.” kata Alstrelia sambil mengembalikan jubah milik Elbert.
“Pfft…”
“Khek..”
Mendengar suara tawa yang tertahan, Elbert langsung memberikan jelingan tajam kepada mereka semua.
Tatapan mata yang mengartikan ‘Diam kalian.’
“................!” Secara bersamaan mereka semua langsung diam karena Elbert memberikan tatapan tajam yang cukup mematikan.
“Ini.” Alstrelia memerintahkan Elbert untuk mengambil jubahnya kembali.
“Maafkan saya nona, karena memberikan jubah saya yang bau.” Dengan terpaksa Elbert membungkuk hormat meminta maaf kepada Alstrelia secara langsung.
Alstrelia sendiri hanya meliriknya sekilas, dan kembali terpaku kepada mie miliknya yang sudah mulai mengembang dan terlihat banyak.
“...............” Alstrelia termenung dengan makanannya itu.
“Apa ada yang salah nona?” Tanya kesatria ini kepada Alstrelia yang duduk ada di sebelahnya.
“Tentu saja, ini memang ada yang salah.” Tanpa sepatah kata lagi Alstrelia mengambil mie itu dan menaruhnya ke mangkuk kosong milik kesatria itu.
“..............?! Apa yang nona lakukan?”
“Apa lagi kalau bukan membaginya denganmu. Aku tidak mampu memakannya sendirian jika mie ini sudah mengembang seperti ini.” Jelas Alstrelia kepada kesatria tersebut.
“Nona, jika an-” Elbert yang hendak menegur Alstrelia yang tiba-tiba membagi makanannya dengan orang lain, langsung disela oleh Alstrelia.
“Kenapa aku mau makan saja kau terus saja berisik?” pungkas Alstrelia dengan cepat.
DEG!
Elbert tidak bisa berkata apa pun ketika Elbert untuk pertama kalinya mendapatkan tatapan yang cukup dingin dari nona Alstrelia yang Elbert anggap kenal itu.
‘Sejak kapan nona mampu menatap dingin orang lain dengan tatapan mata yang sama dengan milik tuan muda?’ Pikir Elbert.
Akhirnya Elbert tahu alasan kenapa tadi sore tuan muda Alrescha bertanya soal sifat Alstrelia kepadanya.
Itu semua karena Elbert baru tahu, kalau nona Alstrelia yang ada di depannya itu benar-benar berbeda dengan terakhir kali yang Elbert ingat.
‘Apa ini nona Alstrelia yang aku kenal?’ Pikir kesatria lainnya saat melihat Alstrelia yang sesaat tadi memberikan tatapan maut kepada Elbert yang merupakan komandan pasukan kesatria Fisher.
‘Jadi soal nona yang berubah, itu benar-benar terjadi?’ Kesatria lainnya juga memikirkan hal yang sama ketika melihat Alstrelia benar-benar mampu membuat Elbert diam membisu gara-gara tidak mau diceramahi.
Alstrelia yang tidak menghiraukan semua asal tatapan mata yang sedang tertuju ke arahnya, hanya tetap menikmati makan malamnya. Sampai saat dia melirik ke samping nya, dimana Alstrelia memang kebetulan duduk di samping salah satu orang kesatria ini, dia kembali bertanya sekaligus menegur.
“Kenapa kau tidak makan mie nya?”
“...........!” ditanya langsung oleh Alstrelia yang notabene nya adalah nona muda dari keluarga duke Fisher, adik dari tuan muda Alrescha, sontak membuat kesatria ini langsung diberikan tatapan tajam oleh rekan-rekannya.
‘Nona menyuruhmu makan!’
“Itu, saya hanya menunggu mie nya dingin.” Jawab pria ini dengan gugup.
Dia gugup untuk pertama kalinya, karena di matanya, perempuan yang duduk disampingnya itu benar-benar memiliki kesan yang berbeda dari yang pernah dia lihat sebelum ini.
‘Tadi nona baru saja mengatakan dia baru mandi? Ah~ Yang benar saja, aku benar-benar sampai bisa mencium aroma sabunnya. Bagaimana ini jika aku ketahuan sedang memikirkan majikanku dengan hal yang bukan-bukan?’ Kesatria ini langsung di dalam pikiran bingungnya sendiri, karena harus berhadapan dengan suasana paling berkontradiksi dengan dirinya yang tidak pernah sekalipun duduk bersama dengan seorang wanita.
“Ada apa? Kenapa telingamu memerah? Apa kau sedang sakit? Jika sedang sakit, kau tidak boleh memakan mie.” Ucap Alstrelia sambil menoleh ke arah kesatria yang dari tadi diam mematung.
Elbert yang melihat Alstrelia bertindak sedemikian rupa seolah tidak peka, terpaksa langsung kembali angkat bicara. “Nona, maaf lancang. Tapi anda harus kembali ke kamar, dan jika lapar maka saya akan bawakan makanan lain ke kamar anda.”
Salah satu alis Alstrelia terangkat. Dia langsung berekspresi masam ketika mendengar kata Elbert untuk kembali ke kamar.
Elbert sepenuhnya tahu apa yang terjadi dengan salah satu orang temannya itu. Jadi mau tidak mau Elbert kembali menyinggung Alstrelia agar pergi dari sisi temannya yang sedang dilanda gugup itu.
“Aku bukan orang sakit, kenapa harus makan dikamar?” Tanya Astrelia kepada Elbert, karena seolah sedang mengusirnya.
‘Kenapa nona jadi pandai menjawab?!’ Elbert jadi sedikit kewalahan karena Alstrelia yang mampu membalikkan suasana.
Sampai beberapa detik kemudian, Lena akhirnya muncul dengan cara berlari. “Nona!” Teriak Lena, memanggil Alstrelia.
‘Mau makan apa sesusah ini?’ Batin Alstrelia sudah kehilangan nafsu makannya karena dari tadi dia terus diganggu oleh semua orang selama satu hari ini.
“Bukannya tidur, kenapa nona bisa ada disini?” Tanya Lena dengan raut wajah khawatir disertai dengan deru nafas karena lelah setelah berlari jauh. “Ah nona! Kenapa anda mau makan mie di tengah malam seperti ini?” Lena langsung mengambil mangkuk berisi mie itu.
“....................!” Melihat makanannya diambil, Alstrelia yang sudah kehilangan kesabaran langsung berdiri sambil menggebrak meja dengan tangan kanannya.
BRAKK!
“.....................!” Suara gebrakan keras itu sukses membuat Lena, Elbert dan mereka semua yang melihatnya langsung ikut terkejut setengah mati.
Itu adalah situasi Alstrelia yang sedang marah kepada mereka semua.
Alstrelia sudah menundukkan kepalanya. Membuat poni dari rambut kusutnya langsung menutupi separuh wajahnya, sambil berkata: “Bukankah dari pada kalian semua berpesta disini, lebih baik lakukan pekerjaan kalian dengan benar? Karena kalian tidak ada, aku sampai jadi dibuat repot oleh satu orang yang menyusup ke tempatku.”
DEG!
“P-penyusup?”
“Apa no-”
Alstrelia yang sudah berbalik, kembali berbicara dengan nada lebih rendah “kalian cari tahu saja sendiri. Makannya, malam-malam seperti ini aku lapar, karena harus mengurus orang itu sendirian, tapi karena kalian berisik dan banyak bicara hal tidak berguna denganku, aku jadi kehilangan seleraku.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 238 Episodes
Comments
AK_Wiedhiyaa16
Selamba artinya apaan??
2022-09-18
2