10 : Alstrelia

“...................” Alstrelia pun berhasil membuat pria misterius yang berhasil menyusup tadi dibuat lumpuh dan tidak sadarkan diri. 

Alstrelia kemudian menembak bagian luka di kaki itu dengan sihirnya lagi, dan darah yang dari tadi keluar berhasil dihentikan.

“Kira-kira aku harus apakan orang ini?” 

____________________________

Di dalam asrama. Terdapat sebuah kantin, dimana para kesatria sedang istirahat untuk sekedar makan ataupun berbincang dengan rekan-rekannya.

Kali ini yang mereka lakukan setelah makan malam adalah mencari topik hangat untuk mengisi waktu luang mereka yang hanya ada saat malam hari. 

“Kau bilang nona Alstrelia sudah ditemukan, lalu apa yang terjadi setelah itu?”

Elbert, dia hanya melirik ke arah temannya itu sekilas, kemudian dia langsung menenggak habis gelas berisi bir dan menjawab pertanyaan dari temannya itu.

“Nona-” Elbert sengaja menggantungkan kalimatnya agar mereka yang sedang mendengarnya, dibuat semakin penasaran.

“Nona kenapa?”

“Ah! Jangan-jangan nona kena marah oleh tuan muda ya?” tebak satu orang lainnya lagi.

Elbert langsung menatap mereka semua secara bergantian dan membanting keras gelas besar miliknya ke atas meja.

BRAK…!

“Salah!” Jawab Elbert yang sudah mulai setengah mabuk. “Akan aku beritahu. Yang dimarahi adalah sebaliknya. Tuan muda kena tampar oleh nona sebanyak dua kali sambil memarahinya.” jelas Elbert sambil menunjukkan kedua jarinya kepada mereka semua.

“Apa?!”

“Ha?” 

“Elbert! Kau tidak mengarang cerita kan?”

Mendengar penjelasan dari Elbert tadi, membuat sebagian besar orang yang kebetulan memang masih berada di kantin, langsung menoleh ke arah Elbert yang kini sudah dikerumuni oleh teman-temannya yang lain.

“Jika kalian tidak percaya kenapa tidak kalian tanyakan saja kepada para pelayan. Mereka juga melihatnya sendiri.” Jelas Elbert dengan nada selamba.

Sampai akhirnya, penjelasan dari Elbert langsung disetujui begitu saja oleh salah satu orang yang sedang duduk di ujung meja yang dekat dengan jendela.

Kesatria itu meskipun sedang menatap langit malam, tapi tidak dengan mulutnya. “Apa yang dikatakan Elbert benar. Aku sendiri  melihat nona memang memarahi tuan muda, dan bahkan sampai menamparnya sebanyak dua kali. Tapi-”

Setelah berkata seperti itu, kesatria ini langsung menutup separuh wajah bagian bawahnya dengan telapak tangan kanannya.

Dia menutupi ekspresi wajahnya yang sedang menahan sipu malu. “Entah sejak kapan, nona memakai pakaian yang begitu keren dan cukup seksi.”

“................!” Sontak semua orang di sana langsung menatap serius satu orang itu.

“Apa otaknya sudah keracunan?” bisik seseorang saat melihat tingkah kesatria yang satu itu.

“Dia bilang seksi? Bukannya nona selalu memakai pakaian yang suram, dan selalu menghindari orang lain? Dari sudut mana dia bilang nona seksi?” gerutu kesatria ini, masih tidak percaya dengan apa yang tadi dia dengar oleh temannya itu.

“Pasti ada yang salah dengan matanya.”

Banyak diantara mereka yang tidak percaya dengannya.

“Kalian. selama tidak melihatnya sendiri, kalian memang tidak akan pernah percaya apa yang aku katakan. Nona Alstrelia, dia sudah berubah, aku yakin itu.” katanya lagi.

“Tanggap sekali dia bicara.” Ucap pria ini, mengejek orang tersebut karena memuji Alstrelia. Dimana sebagian besar orang yang mengenal Alstrelia, Alstrelia adalah seorang yang pendiam yang bahkan tidak memiliki keberanian untuk menatap mata lawan bicaranya.

“Karena mereka berdua sudah berkata demikian, itu membuatku jadi penasaran.” Sedangkan kesatria ini sedang menatap air bir nya sendiri, dan mulai berpikir dalam diam. 

“Apa yang membuatmu penasaran?” Sebuah pertanyaan langsung ditunjukkan kepadanya.

“Tentu saja aku penasaran dengan Nona Alstrelia yang katanya sudah berhasil menampar tuan muda sebanyak dua kali dan memarahinya.” Jawab kesatria ini. 

“Apa itu termasuk soal penampilannya yang keren dan seksi?” Tanyanya lagi, dengan suara yang sama.

“....................!” Sadar dengan suara yang dia dengar memiliki karakteristik seperti milik perempuan, kesatria ini langsung menoleh ke samping kanannya.

Kesatria ini langsung menemukan seseorang sudah duduk di sampingnya dengan ekspresi wajah penasarannya.

“Apa yang kau maksud itu adalah aku?” tanyanya lagi, yang mana perempuan yang bertanya atas tiga pertanyaan tadi adalah Alstrelia sendiri.

“N-nona?!” Pekik kesatria ini ketika dirinya sudah tahu siapa orang yang dari tadi bertanya kepadanya. “D-dari kapan anda-”

Alstrelia merotasikan pandangannya. dia menatap semua orang yang ada disekitarnya.

Sama seperti kesatria yang ada di sampingnya itu, mereka semua juga sama-sama bereaksi sama. Memperlihatkan wajah terkejut mereka.

“Bukankah kalian sendiri yang tidak menyadari kedatanganku?” Jawab Alstrelia dengan lugas.

Semua orang disana pun langsung membungkam, karena apa yang dikatakan oleh Alstrelia memang benar.

Diantara mereka semua sebenarnya tidak ada seorangpun yang menyadari kedatangan Alstrelia sendiri yang tiba-tiba sudah duduk manis dengan mangkuk sudah ada di depannya.

“Nona, ini sudah malam. Apa yang membuat anda tiba-tiba datang kesini?” Tanya Elbert sebagai perwakilan atas keterdiaman dari rekan-rekannya.

Alstrelia menatap mangkuk yang dia bawa sendiri setelah menyuruh salah satu orang bibi yang bekerja di bagian dapur untuk membuatkannya makanan, dan makanan yang Alstrelia dapat adalah mie.

“Aku hanya ingin makan dengan kalian.” Jawab Alstrelia. “Apakah itu masalah untuk kalian?” Tanya balik Alstrelia dengan wajah polosnya.

Membuat sebagian besar kesatria disana langsung mematung dengan pernyataan dari nona mereka sendiri.

‘Apa dia benar-benar nona Alstrelia?’ Pikir kesatria pertama.

‘Nona mau makan dengan kami? Apa telingaku tidak salah menangkap jawaban tadi?’ Kesatria ini mencoba membersihkan lubang telinganya dengan jarinya, karena merasa ragu dengan jawaban yang baru saja dia dengar.

‘Nona datang tengah malam kesini hanya untuk makan?’ Elbert yang sudah sadar kembali setelah hampir separuh mabuk, langsung menaruh curiga kepada Alstrelia. “..............! Nona!” Panggil Albert dengan nada sedikit tinggi.

Albert langsung beranjak dari kursinya dan pergi menghampiri Alstrelia yang duduk di meja seberang.

Alstrelia yang hendak memakan suapan pertamanya, langsung Alstrelia urungkan.

“Kenapa kau berteriak?” tanya Alstrelia tidak mengerti dengan Elbert yang kini sedang berjalan ke arahnya dengan langkah kaki lebar dan cepat.

“Kenapa? Apa anda tidak menyadari kesalahan anda?” Tanya Elbert dengan nada penuh penekanan.

Sudut mulutnya langsung mencibir. “Ha? Kesalahan? Aku tidak pernah sekalipun melakukan kesalahan.“

“Ada.” Sela Elbert dengan cepat.

Alstrelia segera terdiam mendengar Elbert mengatakan bahwa Alstrelia melakukan kesalahan.

Membuatnya tangan kanannya langsung menurunkan garpu yang hampir dia suapkan kedalam mulutnya sendiri.

“Kesalahan apa?” tanya Alstrelia, merasa tidak terima kalau dirinya memiliki kesalahan, padahal selama ini dirinya selalu melakukan hal dengan cukup sempurna. 

“Tengah malam seperti ini, anda pergi kesini dengan menggunakan piyama saja. Itulah kesalahan anda.” tepat setelah mengatakan itu, Elbert segera menanggalkan jubah miliknya untuk diletakkan di bahunya Alstrelia. 

SRUK..

“................!” sudut mata Alstrelia berkerut. Dia merasa ada yang aneh disini. Ketika Alstrelia melihat pakaian yang sedang dia pakai, dia benar-benar tidak memiliki pikiran bahwa piyama yang dipakainya mampu untuk menggoda para manusia yang ada di depannya itu.

Ini untuk pertama kalinya, Alstrelia memakai piyama yang memiliki panjang sampai mata kaki, dan memiliki lengan panjang.

Alstrelia bahkan menganggap piyama yang sedang dia pakai adalah gaun malam.

Tapi tidak dengan kesatria yang ada di depannya itu. Mereka semua ada yang langsung memalingkan wajahnya ke tempat lain, tapi ada juga yang diam-diam masih menatap ke arahnya, dan beberapa ada yang pergi menjauh.

Tetapi Alstrelia yang dari tadi terdiam, akhirnya kembali angkat suara. “Jika ingin memberikan jubahmu, maka kau harus sadar juga, apakah jubah yang kau berikan kepadaku ini memang pantas untukku yang baru saja mandi ini. Jadi seharusnya kau memberikanku jubahmu yang harum. Bukan bau masam seperti ini.” kata Alstrelia sambil mengembalikan jubah milik Elbert.

“Pfft…”

“Khek..”

Mendengar suara tawa yang tertahan, Elbert langsung memberikan jelingan tajam kepada mereka semua.

Tatapan mata yang mengartikan ‘Diam kalian.’

“................!” Secara bersamaan mereka semua langsung diam karena Elbert memberikan tatapan tajam yang cukup mematikan.

“Ini.” Alstrelia memerintahkan Elbert untuk mengambil jubahnya kembali.

“Maafkan saya nona, karena memberikan jubah saya yang bau.” Dengan terpaksa Elbert membungkuk hormat meminta maaf kepada Alstrelia secara langsung.

Alstrelia sendiri hanya meliriknya sekilas, dan kembali terpaku kepada mie miliknya yang sudah mulai mengembang dan terlihat banyak.

“...............” Alstrelia termenung dengan makanannya itu.

“Apa ada yang salah nona?” Tanya kesatria ini kepada Alstrelia yang duduk ada di sebelahnya.

“Tentu saja, ini memang ada yang salah.” Tanpa sepatah kata lagi Alstrelia mengambil mie itu dan menaruhnya ke mangkuk kosong milik kesatria itu.

“..............?! Apa yang nona lakukan?”

“Apa lagi kalau bukan membaginya denganmu. Aku tidak mampu memakannya sendirian jika mie ini sudah mengembang seperti ini.” Jelas Alstrelia kepada kesatria tersebut.

“Nona, jika an-” Elbert yang hendak menegur Alstrelia yang tiba-tiba membagi makanannya dengan orang lain, langsung disela oleh Alstrelia.

“Kenapa aku mau makan saja kau terus saja berisik?” pungkas Alstrelia dengan cepat.

DEG!

Elbert tidak bisa berkata apa pun ketika Elbert untuk pertama kalinya mendapatkan tatapan yang cukup dingin dari nona Alstrelia yang Elbert anggap kenal itu.

‘Sejak kapan nona mampu menatap dingin orang lain dengan tatapan mata yang sama dengan milik tuan muda?’ Pikir Elbert.

Akhirnya Elbert tahu alasan kenapa tadi sore tuan muda Alrescha bertanya soal sifat Alstrelia kepadanya. 

Itu semua karena Elbert baru tahu, kalau nona Alstrelia yang ada di depannya itu benar-benar berbeda dengan terakhir kali yang Elbert ingat.

‘Apa ini nona Alstrelia yang aku kenal?’ Pikir kesatria lainnya saat melihat Alstrelia yang sesaat tadi memberikan tatapan maut kepada Elbert yang merupakan komandan pasukan kesatria Fisher.

‘Jadi soal nona yang berubah, itu benar-benar terjadi?’ Kesatria lainnya juga memikirkan hal yang sama ketika melihat Alstrelia benar-benar mampu membuat Elbert diam membisu gara-gara tidak mau diceramahi. 

Alstrelia yang tidak menghiraukan semua asal tatapan mata yang sedang tertuju ke arahnya, hanya tetap menikmati makan malamnya. Sampai saat dia melirik ke samping nya, dimana Alstrelia memang kebetulan duduk di samping salah satu orang kesatria ini, dia kembali bertanya sekaligus menegur.

“Kenapa kau tidak makan mie nya?”

“...........!” ditanya langsung oleh Alstrelia yang notabene nya adalah nona muda dari keluarga duke Fisher, adik dari tuan muda Alrescha, sontak membuat kesatria ini langsung diberikan tatapan tajam oleh rekan-rekannya.

‘Nona menyuruhmu makan!’

“Itu, saya hanya menunggu mie nya dingin.” Jawab pria ini dengan gugup.

Dia gugup untuk pertama kalinya, karena di matanya, perempuan yang duduk disampingnya itu benar-benar memiliki kesan yang berbeda dari yang pernah dia lihat sebelum ini.

‘Tadi nona baru saja mengatakan dia baru mandi? Ah~ Yang benar saja, aku benar-benar sampai bisa mencium aroma sabunnya. Bagaimana ini jika aku ketahuan sedang memikirkan majikanku dengan hal yang bukan-bukan?’ Kesatria ini langsung di dalam pikiran bingungnya sendiri, karena harus berhadapan dengan suasana paling berkontradiksi dengan dirinya yang tidak pernah sekalipun duduk bersama dengan seorang wanita. 

“Ada apa? Kenapa telingamu memerah? Apa kau sedang sakit? Jika sedang sakit, kau tidak boleh memakan mie.” Ucap Alstrelia sambil menoleh ke arah kesatria yang dari tadi diam mematung.

Elbert yang melihat Alstrelia bertindak sedemikian rupa seolah tidak peka, terpaksa langsung kembali angkat bicara. “Nona, maaf lancang. Tapi anda harus kembali ke kamar, dan jika lapar maka saya akan bawakan makanan lain ke kamar anda.”

Salah satu alis Alstrelia terangkat. Dia langsung berekspresi masam ketika mendengar kata Elbert untuk kembali ke kamar.

Elbert sepenuhnya tahu apa yang terjadi dengan salah satu orang temannya itu. Jadi mau tidak mau Elbert kembali menyinggung Alstrelia agar pergi dari sisi temannya yang sedang dilanda gugup itu.

“Aku bukan orang sakit, kenapa harus makan dikamar?” Tanya Astrelia kepada Elbert, karena seolah sedang mengusirnya.

‘Kenapa nona jadi pandai menjawab?!’ Elbert jadi sedikit kewalahan karena Alstrelia yang mampu membalikkan suasana.

Sampai beberapa detik kemudian, Lena akhirnya muncul dengan cara berlari. “Nona!” Teriak Lena, memanggil Alstrelia.

‘Mau makan apa sesusah ini?’ Batin Alstrelia sudah kehilangan nafsu makannya karena dari tadi dia terus diganggu oleh semua orang selama satu hari ini.

“Bukannya tidur, kenapa nona bisa ada disini?” Tanya Lena dengan raut wajah khawatir disertai dengan deru nafas karena lelah setelah berlari jauh. “Ah nona! Kenapa anda mau makan mie di tengah malam seperti ini?” Lena langsung mengambil mangkuk berisi mie itu.

“....................!” Melihat makanannya diambil, Alstrelia yang sudah kehilangan kesabaran langsung berdiri sambil menggebrak meja dengan tangan kanannya.

BRAKK!

“.....................!” Suara gebrakan keras itu sukses membuat Lena, Elbert dan mereka semua yang melihatnya langsung ikut terkejut setengah mati.

Itu adalah situasi Alstrelia yang sedang marah kepada mereka semua.

Alstrelia sudah menundukkan kepalanya. Membuat poni dari rambut kusutnya langsung menutupi separuh wajahnya, sambil berkata: “Bukankah dari pada kalian semua berpesta disini, lebih baik lakukan pekerjaan kalian dengan benar? Karena kalian tidak ada, aku sampai jadi dibuat repot oleh satu orang yang menyusup ke tempatku.”

DEG!

“P-penyusup?” 

“Apa no-”

Alstrelia yang sudah berbalik, kembali berbicara dengan nada lebih rendah “kalian cari tahu saja sendiri. Makannya, malam-malam seperti ini aku lapar, karena harus mengurus orang itu sendirian, tapi karena kalian berisik dan banyak bicara hal tidak berguna denganku, aku jadi kehilangan seleraku.”

Terpopuler

Comments

AK_Wiedhiyaa16

AK_Wiedhiyaa16

Selamba artinya apaan??

2022-09-18

2

lihat semua
Episodes
1 1 : Alstrelia
2 2 : Alstrelia
3 3 : Alstrelia
4 4 : Alstrelia
5 5 : Alstrelia
6 6 : Alstrelia
7 7 : Alstrelia
8 8 : Alstrelia
9 9 : Alstrelia
10 10 : Alstrelia
11 11 : Alstrelia
12 12 : Alstrelia
13 13 : Alstrelia
14 14 : Alstrelia
15 15 : Alstrelia
16 16 : Alstrelia
17 17 : Alstrelia
18 18 : Alstrelia
19 19 : Alstrelia
20 20 : Alstrelia
21 21 : Alstrelia.
22 22 : Alstrelia
23 23 : Alstrelia.
24 24 : Alstrelia
25 25 : Alstrelia
26 26 : Alstrelia
27 27 : Alstrelia
28 28 : Alstrelia
29 29 : Alstrelia
30 30 : Alstrelia
31 31 : Alstrelia
32 32 : Alstrelia
33 33 : Alstrelia
34 34 : Alstrelia
35 35 : Alstrelia
36 36 : Alstrelia
37 37 : Alstrelia
38 38 : Alstrelia
39 39 : Alstrelia
40 40 : Alstrelia
41 41 : Alstrelia
42 42 : Alstrelia
43 43 : Alstrelia
44 44 : Alstrelia
45 45 : Alstrelia
46 46. Alstrelia
47 47 : Alstrelia
48 48 : Alstrelia
49 49 : Alstrelia
50 50 : Alstrelia
51 51 : Alstrelia
52 52 : Alstrelia
53 53 : Alstrelia
54 54 : Alstrelia
55 55 : Alstrelia
56 56 : Alstrelia
57 57 : Alstrelia
58 58 : Alstrelia
59 59 : Alstrelia
60 60 : Alstrelia
61 61 : Alstrelia
62 62 : Alstrelia
63 63 : Alstrelia
64 64 : Alstrelia
65 65 : Alstrelia
66 66 : Alstrelia
67 67 : Alstrelia
68 68 : Alstrelia
69 69 : Alstrelia
70 70 : Alstrelia
71 71 : Alstrelia
72 72 : Alstrelia
73 73 : Alstrelia
74 74 : Alstrelia
75 75 : Alstrelia
76 76 : Alstrelia
77 77 : Alstrelia
78 78 : Alstrelia
79 79 : Alstrelia
80 80 : Alstrelia
81 81 : Alstrelia
82 82 : Alstrelia
83 83 : Alstrelia
84 84 : Alstrelia
85 85 : Alstrelia
86 86 : Alstrelia
87 87 : Alstrelia
88 88 : Alstrelia
89 89 : Alstrelia
90 90 : Alstrelia
91 91 : Alstrelia
92 92 : Alstrelia
93 93 : Alstrelia
94 94 : Alstrelia.
95 95 : Alstrelia.
96 96 : Alstrelia
97 96 : Alstrelia
98 97 : Alstrelia
99 98 : Alstrelia
100 99 : Alstrelia, Bertarung.
101 100 : Alstrelia, Orc.
102 101 : Alstrelia. Perlawanan
103 102 : Alstrelia & Alrescha
104 103 : Alstrelia : Dia
105 104 : Alstrelia : Melawan
106 105 : Alstrelia : Keinginan
107 106 : Alstrelia : Chavire
108 107 : Alstrelia : Api Biru
109 108 : Alstrelia : Kesenangan
110 109 : Alstrelia : Mereka semua
111 110 : Alstrelia : Alrescha
112 111 : Alstrelia : Serangan.
113 112 : Alstrelia : Kendali
114 113 : Alstrelia : Kendali (2)
115 114 : Alstrelia : Malam kesenangan.
116 115 : Alstrelia : Malam kesenangan (2)
117 116 : Alstrelia : Kemarahan
118 117 : Alstrelia : Tujuan.
119 118 : Alstrelia : Tujuan (2)
120 119 : Alstrelia : Puncak
121 120 : Alstrelia : Chavire
122 121 : Alstrelia : Ketahuan
123 122 : Alstrelia : Cerminan
124 123 : Alstrelia : Keinginan
125 124 : Alstrelia : Akhir hubungan menjadi awal kisah
126 125 : Alstrelia : Pedang Curtana
127 126 : Alstrelia : Mereka semua
128 127 : Alstrelia : Gamelo
129 128 : Alstrelia : Apa yang terjadi?
130 129 : Alstrelia : Serangan bertubi
131 130 : Alstrelia : Tidak terduga
132 131 : Alstrelia : Menggantikan posisi
133 132 : Alstrelia
134 133 : Alstrelia : Siksaan.
135 134 : Alstrelia : Melebihi peran.
136 135 : Alstrelia : Pemicu mereka berdua.
137 136 : Alstrelia : Galshad
138 137 : Alstrelia : Serangan mereka berdua
139 138 : Alstrelia : Kekuatan
140 139 : Alstrelia : Karena Vera
141 140 : Alstrelia : Vampir
142 141 : Alstrelia : Belum berakhir.
143 142 : Alstrelia : Kondisi
144 143 : Alstrelia : Karena Alstrelia dan demi Alstrelia
145 144 : Alstrelia ; Dibalik sosok Gamelo
146 145 : Alstrelia : Kebenaran
147 146 : Altrelia. : Akhir adalah awal dari segalaya
148 147 : Alstrelia : Kedatangan
149 148 : Alstrelia : Elda menemukannya.
150 149 : Alstrelia : Situasi
151 157 : Alstrelia : Als >< Chavire
152 150 : Alstrelia : Bangun
153 151 : Alstrelia : Cadangan
154 152 : Alstrelia : Karena pertemuan dua bibir
155 153 : Alstrelia : Als
156 154 : Alstrelia : Kebersamaan
157 155 : Alstrelia : Karena mereka berdua
158 156 : Alstrelia : Kebersamaan
159 157 : Alstrelia : Als >< Chavire
160 158 : Alstrelia : Ruang tidur
161 159 : Alstrelia : Marah.
162 160 : Alstrelia : Alstrelia >< Alrescha
163 161 : Alstrelia : Tautan
164 162 : Alstrelia : Prophet Art
165 163 : Alstrelia : Merkiss
166 164 : Alstrelia : Di balik keberadaan
167 165 : Alstrelia : Kendali yang gagal
168 166 : Alstrelia : Berkumpul
169 167 : Alstrelia : Succubus
170 168 : Alstrelia : Dua orang membawa kesenangan
171 169 : Alstrelia : Agres
172 170 : Alstrelia : Alstrelia
173 171 : Alstrelia : Black Dragon
174 172 : Alstrelia : Black Dragon (2)
175 173 : Alstrelia : Insiden untuk mereka semua
176 174 : Alstrelia : Ingin
177 175 : Alstrelia : Rasa sakit
178 176 : Alstrelia : Tubuhku
179 177 : Alstrelia : Jawaban (1)
180 178 : Alstrelia : Jawaban (2)
181 179 : Alstrelia : Jawaban (3)
182 180 : Alstrelia : Kisah baru dimulai
183 181 : Alstrelia : Berbuat onar
184 182 : Alstrelia : Dibalik itu semua
185 183 : Alstrelia : Rencana awal
186 184 : Alstrelia : Pohon lindung
187 185 : Alstrelia : Pertarungan dengan Elf.
188 186 : Alstrelia : Tujuan Chavire
189 187 : Alstrelia : Karena batu
190 188 : Alstrelia : Dua peliharaan
191 189 : Alstrelia : Memburu
192 190 : Alstrelia : Hukumanmu
193 191 : Alstrelia : Incubus
194 192 : Alstrelia : Karena Prophet Art
195 193 : Alstrelia : Teka teki
196 194 : Alstrelia : Jika Alrescha mati-
197 195 : Alstrelia : Paksaan
198 196 : Alstrelia : Cara menikmati perannya
199 197 : Alstrelia : Saitan penghasut
200 198 : Alstrelia : Dimana
201 199 : Alstrelia : Terhubung
202 200 : Alstrelia : Tujuannya
203 201 : Alstrelia : Bersama Darayad.
204 202 : Alstrelia : Bersama Darayad (2)
205 203 : Alstrelia : Bertengkar.
206 204 : Alstrelia : Kuburan
207 205 : Alstrelia : Tregon
208 206 : Alstrelia : Raih perasaan
209 207 : Alstrelia : Bolagil
210 208 : Alstrelia : Hadiah.
211 209 : Alstrelia : Julius
212 210 : Alstrelia : Perubahan.
213 211 : Alstrelia : Membutuhkan-
214 212 : Alstrelia : Gabungan
215 213 : Alstrelia : Batu Savar
216 214 : Alstrelia : Luapan perasaan dari kebenaran
217 215 : Alstrelia : Memilih tujuan
218 216 : Alstrelia : Alstrelia
219 217 : Alstrelia : Sebentar lagi
220 218 : Alstrelia : Solusi untuk kakak Alrescha.
221 219 : Alstrelia : Penuhilah panggilan ini
222 220 : Alstrelia : Hasil
223 221 : Alstrelia : Batas
224 222 : Alstrelia : Strategi
225 223 : Alstrelia : Strategi 2
226 224 : Alstrelia : Strategi 3
227 225 : Alstrelia : Strategi 4
228 226 : Alstrelia : Menghilang
229 227 : Alstrelia : Stokado.
230 128 : Alstrelia : Stokado 2
231 229 : Alstrelia : Melawan serigala Berbulu Domba
232 230 : Alstrelia : Frustasi
233 231 : Alstrelia : Tuan Putri Alsterlia
234 232 : Alsterlia : Diperalat
235 Alstrelia Vs Agress
236 Perubahan
237 Alstrelia Vs. Agress (2)
238 Alstrelia Palsu dan Alstrelia Asli
Episodes

Updated 238 Episodes

1
1 : Alstrelia
2
2 : Alstrelia
3
3 : Alstrelia
4
4 : Alstrelia
5
5 : Alstrelia
6
6 : Alstrelia
7
7 : Alstrelia
8
8 : Alstrelia
9
9 : Alstrelia
10
10 : Alstrelia
11
11 : Alstrelia
12
12 : Alstrelia
13
13 : Alstrelia
14
14 : Alstrelia
15
15 : Alstrelia
16
16 : Alstrelia
17
17 : Alstrelia
18
18 : Alstrelia
19
19 : Alstrelia
20
20 : Alstrelia
21
21 : Alstrelia.
22
22 : Alstrelia
23
23 : Alstrelia.
24
24 : Alstrelia
25
25 : Alstrelia
26
26 : Alstrelia
27
27 : Alstrelia
28
28 : Alstrelia
29
29 : Alstrelia
30
30 : Alstrelia
31
31 : Alstrelia
32
32 : Alstrelia
33
33 : Alstrelia
34
34 : Alstrelia
35
35 : Alstrelia
36
36 : Alstrelia
37
37 : Alstrelia
38
38 : Alstrelia
39
39 : Alstrelia
40
40 : Alstrelia
41
41 : Alstrelia
42
42 : Alstrelia
43
43 : Alstrelia
44
44 : Alstrelia
45
45 : Alstrelia
46
46. Alstrelia
47
47 : Alstrelia
48
48 : Alstrelia
49
49 : Alstrelia
50
50 : Alstrelia
51
51 : Alstrelia
52
52 : Alstrelia
53
53 : Alstrelia
54
54 : Alstrelia
55
55 : Alstrelia
56
56 : Alstrelia
57
57 : Alstrelia
58
58 : Alstrelia
59
59 : Alstrelia
60
60 : Alstrelia
61
61 : Alstrelia
62
62 : Alstrelia
63
63 : Alstrelia
64
64 : Alstrelia
65
65 : Alstrelia
66
66 : Alstrelia
67
67 : Alstrelia
68
68 : Alstrelia
69
69 : Alstrelia
70
70 : Alstrelia
71
71 : Alstrelia
72
72 : Alstrelia
73
73 : Alstrelia
74
74 : Alstrelia
75
75 : Alstrelia
76
76 : Alstrelia
77
77 : Alstrelia
78
78 : Alstrelia
79
79 : Alstrelia
80
80 : Alstrelia
81
81 : Alstrelia
82
82 : Alstrelia
83
83 : Alstrelia
84
84 : Alstrelia
85
85 : Alstrelia
86
86 : Alstrelia
87
87 : Alstrelia
88
88 : Alstrelia
89
89 : Alstrelia
90
90 : Alstrelia
91
91 : Alstrelia
92
92 : Alstrelia
93
93 : Alstrelia
94
94 : Alstrelia.
95
95 : Alstrelia.
96
96 : Alstrelia
97
96 : Alstrelia
98
97 : Alstrelia
99
98 : Alstrelia
100
99 : Alstrelia, Bertarung.
101
100 : Alstrelia, Orc.
102
101 : Alstrelia. Perlawanan
103
102 : Alstrelia & Alrescha
104
103 : Alstrelia : Dia
105
104 : Alstrelia : Melawan
106
105 : Alstrelia : Keinginan
107
106 : Alstrelia : Chavire
108
107 : Alstrelia : Api Biru
109
108 : Alstrelia : Kesenangan
110
109 : Alstrelia : Mereka semua
111
110 : Alstrelia : Alrescha
112
111 : Alstrelia : Serangan.
113
112 : Alstrelia : Kendali
114
113 : Alstrelia : Kendali (2)
115
114 : Alstrelia : Malam kesenangan.
116
115 : Alstrelia : Malam kesenangan (2)
117
116 : Alstrelia : Kemarahan
118
117 : Alstrelia : Tujuan.
119
118 : Alstrelia : Tujuan (2)
120
119 : Alstrelia : Puncak
121
120 : Alstrelia : Chavire
122
121 : Alstrelia : Ketahuan
123
122 : Alstrelia : Cerminan
124
123 : Alstrelia : Keinginan
125
124 : Alstrelia : Akhir hubungan menjadi awal kisah
126
125 : Alstrelia : Pedang Curtana
127
126 : Alstrelia : Mereka semua
128
127 : Alstrelia : Gamelo
129
128 : Alstrelia : Apa yang terjadi?
130
129 : Alstrelia : Serangan bertubi
131
130 : Alstrelia : Tidak terduga
132
131 : Alstrelia : Menggantikan posisi
133
132 : Alstrelia
134
133 : Alstrelia : Siksaan.
135
134 : Alstrelia : Melebihi peran.
136
135 : Alstrelia : Pemicu mereka berdua.
137
136 : Alstrelia : Galshad
138
137 : Alstrelia : Serangan mereka berdua
139
138 : Alstrelia : Kekuatan
140
139 : Alstrelia : Karena Vera
141
140 : Alstrelia : Vampir
142
141 : Alstrelia : Belum berakhir.
143
142 : Alstrelia : Kondisi
144
143 : Alstrelia : Karena Alstrelia dan demi Alstrelia
145
144 : Alstrelia ; Dibalik sosok Gamelo
146
145 : Alstrelia : Kebenaran
147
146 : Altrelia. : Akhir adalah awal dari segalaya
148
147 : Alstrelia : Kedatangan
149
148 : Alstrelia : Elda menemukannya.
150
149 : Alstrelia : Situasi
151
157 : Alstrelia : Als >< Chavire
152
150 : Alstrelia : Bangun
153
151 : Alstrelia : Cadangan
154
152 : Alstrelia : Karena pertemuan dua bibir
155
153 : Alstrelia : Als
156
154 : Alstrelia : Kebersamaan
157
155 : Alstrelia : Karena mereka berdua
158
156 : Alstrelia : Kebersamaan
159
157 : Alstrelia : Als >< Chavire
160
158 : Alstrelia : Ruang tidur
161
159 : Alstrelia : Marah.
162
160 : Alstrelia : Alstrelia >< Alrescha
163
161 : Alstrelia : Tautan
164
162 : Alstrelia : Prophet Art
165
163 : Alstrelia : Merkiss
166
164 : Alstrelia : Di balik keberadaan
167
165 : Alstrelia : Kendali yang gagal
168
166 : Alstrelia : Berkumpul
169
167 : Alstrelia : Succubus
170
168 : Alstrelia : Dua orang membawa kesenangan
171
169 : Alstrelia : Agres
172
170 : Alstrelia : Alstrelia
173
171 : Alstrelia : Black Dragon
174
172 : Alstrelia : Black Dragon (2)
175
173 : Alstrelia : Insiden untuk mereka semua
176
174 : Alstrelia : Ingin
177
175 : Alstrelia : Rasa sakit
178
176 : Alstrelia : Tubuhku
179
177 : Alstrelia : Jawaban (1)
180
178 : Alstrelia : Jawaban (2)
181
179 : Alstrelia : Jawaban (3)
182
180 : Alstrelia : Kisah baru dimulai
183
181 : Alstrelia : Berbuat onar
184
182 : Alstrelia : Dibalik itu semua
185
183 : Alstrelia : Rencana awal
186
184 : Alstrelia : Pohon lindung
187
185 : Alstrelia : Pertarungan dengan Elf.
188
186 : Alstrelia : Tujuan Chavire
189
187 : Alstrelia : Karena batu
190
188 : Alstrelia : Dua peliharaan
191
189 : Alstrelia : Memburu
192
190 : Alstrelia : Hukumanmu
193
191 : Alstrelia : Incubus
194
192 : Alstrelia : Karena Prophet Art
195
193 : Alstrelia : Teka teki
196
194 : Alstrelia : Jika Alrescha mati-
197
195 : Alstrelia : Paksaan
198
196 : Alstrelia : Cara menikmati perannya
199
197 : Alstrelia : Saitan penghasut
200
198 : Alstrelia : Dimana
201
199 : Alstrelia : Terhubung
202
200 : Alstrelia : Tujuannya
203
201 : Alstrelia : Bersama Darayad.
204
202 : Alstrelia : Bersama Darayad (2)
205
203 : Alstrelia : Bertengkar.
206
204 : Alstrelia : Kuburan
207
205 : Alstrelia : Tregon
208
206 : Alstrelia : Raih perasaan
209
207 : Alstrelia : Bolagil
210
208 : Alstrelia : Hadiah.
211
209 : Alstrelia : Julius
212
210 : Alstrelia : Perubahan.
213
211 : Alstrelia : Membutuhkan-
214
212 : Alstrelia : Gabungan
215
213 : Alstrelia : Batu Savar
216
214 : Alstrelia : Luapan perasaan dari kebenaran
217
215 : Alstrelia : Memilih tujuan
218
216 : Alstrelia : Alstrelia
219
217 : Alstrelia : Sebentar lagi
220
218 : Alstrelia : Solusi untuk kakak Alrescha.
221
219 : Alstrelia : Penuhilah panggilan ini
222
220 : Alstrelia : Hasil
223
221 : Alstrelia : Batas
224
222 : Alstrelia : Strategi
225
223 : Alstrelia : Strategi 2
226
224 : Alstrelia : Strategi 3
227
225 : Alstrelia : Strategi 4
228
226 : Alstrelia : Menghilang
229
227 : Alstrelia : Stokado.
230
128 : Alstrelia : Stokado 2
231
229 : Alstrelia : Melawan serigala Berbulu Domba
232
230 : Alstrelia : Frustasi
233
231 : Alstrelia : Tuan Putri Alsterlia
234
232 : Alsterlia : Diperalat
235
Alstrelia Vs Agress
236
Perubahan
237
Alstrelia Vs. Agress (2)
238
Alstrelia Palsu dan Alstrelia Asli

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!