Lena yang tidak ingin ikut campur dalam urusan kakak beradik kali ini, hanya memberikan hormat kepada Alrescha dan pergi mengekori Alstrelia lagi.
‘Dia benar-benar masih marah.’ Pikir Alrescha. Dia tidak pernah berpikir bahwa masalah soal menampar wajah Alstrelia akan berujung semakin runyam seperti ini.
Alrescha benar-benar melihat sorotan mata adiknya yang begitu hidup.
Adiknya memang hidup, tapi ekspresi wajah dan sorotan matanya yang Alrescha sering lihat adalah ekspresi suram dan memiliki warna mata yang redup.
Kali ini, Alrescha sudah tidak melihat itu dalam diri adiknya lagi.
‘Aku harus bertanya lebih lanjut kepada Lena. Karena dia yang lebih tahu soal adikku, dia pasti juga tahu asal dan sebab kenapa Alstrelia berubah.’ Pikir Alrescha. Dia memutuskan untuk melakukan pertemuan pribadi dengan Lena nanti malam, dan akan mengorek habis tentang Alstrelia yang memiliki perubahan sikap 180 derajat itu.
Perjalanan mereka berdua pun berpisah di sana. Alrescha pergi masuk kedalam rumah, sedangkan Alstrelia berjalan berkeliling mengamati tempat yang akan menjadi tempat tinggalnya itu.
‘Dia pikir aku bisa melupakan kejadian kemarin? Aku bukanlah orang yang mudah untuk disuap, apalagi dengan selembar kain. Enak saja manusia itu.’ dalam amarahnya yang ada dalam diam, Alstrelia pergi menyusuri taman bunga mawar berwarna biru itu.
Alstrelia menyipitkan matanya. Dia merasakan aroma semerbak wangi mawar biru yang cukup berbeda dengan yang kemarin. Itu membuat Alstrelia merasakan nostalgia di masa lalunya.
“.......................” Alstrelia benar-benar berhenti di tengah taman itu, sambil menikmati nuansa segar yang cukup membuat pikirannya semakin rileks. ‘Kenapa biru?’ detik hati Alstrelia.
Warna yang mirip dengan warna mata mereka berdua, membuat Alstrelia benar-benar merasa dirinya memang ada sesuatu dengan semua kondisinya di saat ini.
Yang pertama adalah Alrescha yang seperti mengiyakan kalau Alstrelia yang sedang berdiri di tamannya ini adalah benar-benar adiknya.
Tapi kembali lagi, Alstrelia yang ada disini adalah Alstrelia dari satu kehidupan yang tinggal di dimensi lain.
Yang kedua adalah Alstrelia yang ada disini, benar-benar memiliki wajah yang sama dengan potret wajah Alstrelia asli yang terpajang di dalam kamarnya.
Yang ketiga adalah, bahwa dirinya juga memiliki kalung dengan bandul biru yang sama dengan milik Alstrelia yang asli.
Semua itu terasa ada kaitannya dengan apa yang Alstrelia Ve Der Francisteen ini miliki.
Dari wajah, rambut hitam panjangnya, warna iris matanya yang berwarna biru, memiliki nama yang sama, dan kalung yang sama.
Tapi dari beberapa persamaan itu, Alstrelia yang saat ini sedang berdiri menatap taman bunga biru itu memiliki sifat keras dan tegas.
Karena Alstrelia yang ini adalah Alstrelia Ve Der Francisteen, tuan putri dari keluarga kerajaan Asgardia.
“Nona.” Panggil Lena dengan nada pelan.
“Lena.” Panggil Alstrelia balik, tanpa melihat lawan bicaranya yang sudah berdiri di belakang. “Walaupun namaku juga memiliki nama yang sama dengan nama dari nona yang kau layani, yaitu Alstrelia. Tapi Alstrelia yang ada di depanmu ini hanyalah Alstrelia yang akan menggantikan tempatnya untuk sementara. Apapun yang Nonamu biasa lakukan, pasti tidak pernah melakukan apa yang biasa aku lakukan. Kau tidak memiliki hak untuk menekan sifatku ini, apa kau mengerti?”
Lena yang awalnya terkejut karena di dalam kepalanya bisa mendengar suara milik Alstrelia, Lena langsung menjawab. “Iya.”
Setelah itu, Alstrelia berbalik untuk menghadap Lena, yang sekarang akan menjadi pelayan pribadinya selama beberapa waktu kedepan.
Berapa lama?
Itu masih belum dipastikan.
“Lena, karena aku tidak tahu apapun yang ada disini, katakan semua yang kau tahu dari semua nama bangsawan, topik hangat dari beberapa bulan lalu sampai sekarang, sekalipun itu rumor buruk tentang mereka, itu tidak masalah. Lalu beritahu aku juga semua acara yang biasa kalian adakan.” pinta Alstrelia kepada Lena, selaku pelayan pribadi milik Alstrelia yang satunya lagi.
“Anda yakin?”
“Kenapa tidak yakin? Sekalipun itu rumor buruknya, dan merasa aku yang sedang dirumorkan juga, itu tidaklah masalah bagiku.” jawab Alstrelia. Dia tahu apa yang dikhawatirkan Lena, yaitu membeberkan semua baik dan buruknya yang sudah Lena rasakan dan dapatkan selama bekerja melayani nona Alstrelia yang asli.
“JIka begitu, kita mulai dari pangkat terendah, yaitu baron.” ucap Lena. Dia akirnya mengawali pembicaraan panjangnya untuk Alstrelia.
_____________________
“Apa yang sedang dia lakukan disana?” tanya Alrescha, saat melihat dua orang wanita sedang duduk di bangku taman, dan terlihat tengah mengobrol dengan topik pembicaraan yang cukup panjang.
“Lena sedang menjelaskan pengetahuan tentang bangsawan kepada nona.” jawab Elbert.
“Bukannya selama ini dia sudah mempelajari itu semua?” Alrescha terheran dengan perilaku dari kedua orang itu karena merasa ada yang aneh.
“Semua orang kan ada cara pemahamannya sendiri tuan. Lena mampu menyerap semua pelajaran dengan baik, dan dengan kemampuannya itu, Lena mampu untuk memberikan pengetahuannya dengan cara yang lebih mudah dipahami oleh nona.” Elbert sebenarnya tidak mendengar apa yang sedang dibicarakan Lena dan nona Alstrelia, tapi dengan mengamati gerak bibir dari Lena, seketika Elbert tahu apa yang sedang dibahas oleh Lena kepada nona Alstrelie.
“....................” Alarescha pun tidak bisa berkomentar apapun, karena apa yang dikatakan oleh Elbert memang ada benarnya.
_____________________
“Lena.” panggil Alstrelia.
“Ya nona?” sahut Lena, ketika melihat Alstrelia menyesap air hangatnya.
Ya..
Tidak seperti kebanyakan orang akan minum teh atau kopi, Alstrelia yang ada di depan Lena adalah orang yang lebih menyukai air hangat.
“Lain kali, bicaralah dengan hati-hati.” kata Alstrelia lewat telepatinya.
“Ya?” Lena tersenyum tawar dalam kebingungan saat kepalanya terdapat suara milik Alstrelia.
TAK.
Alstrelia meletakkan cangkirnya, dan menjeling kesamping kiri, setelah itu kembali menatap Lena sambil berkata : “Jika kau ingin mengatakan sesuatu yang penting, lbih baik gunakan pikiranmu. Kau tahu, meskipun tidak semua orang bisa membaca gerak bibir orang, tapi yang namanya informasi penting harus tetap dirahasiakan dengan cara yang khusus juga. Salah satunya adalah ini.”
Alstrelia memutar tubuhnya ke arah kiri, lalu melambaikan tangannya.
“Nona?” Lena yang bingung itu, mencoba mencari asal muasal kenapa nona Alstrelia yang ini tiba-tiba melambaikan tangannya.
“Mereka berdua sedang memperhatikan kita, melihat Alrescha bukanlah manusia biasa seperti pada umumnya, dan Elbert adalah tangan kanan Alrescha, berarti kemungkinan terbesar untuk mereka berdua bisa tahu apa yang tadi kita bicarakan, sangatlah besar. Jadi ngat baik-baik itu.” jelas Alstrelia lewat pikirannya lagi.
“Kalau begitu, apa nona-” Lena yang ingin bertanya langsung kepada Alstrelia, segera disela oleh Alstrelia lebih dahulu.
“Intinya aku adalah orang yang hampir sama dengan mereka.” jawab Alstrelia atas rasa penasaran yang dimiliki oleh Lena.
“Kalau begitu apa yang akan anda lakukan selanjutnya?” tanya Lena dengan cara normal.
“Mencari sesuatu yang menyenangkan.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 238 Episodes
Comments
Asyifa
pakaian jaman modern dipakai jaman kuno jatuhnya dikira telanjang
2022-10-23
0
*********
lanjut thoor... Semangaaaat
2022-09-14
0