Part 16 : Tewas Karena Batu

Part 16 : Tewas Karena Batu

Putri berjalan di sebuah mall untuk mencari kado ultah buat Leo, kekasihnya. Wajah ceria dan sesekali senandung riang, kadang terdengar dari bibir mungilnya. Apalagi setelah kado dengan bungkus yang cantik sudah dalam tentengan, senandung itu semakin sering terdengar.

"Hem, untung gua berteman sama Clara, jadi jam tangan yang di pengen Leo bisa ke beli. Coba gak ada Clara, bisa ngambek tuh cowok gua, kalau cuma dapat kado murah," gumam Putri sambil tersenyum.

Clara sering kali dimanfaatkan Putri untuk urusan duit. Setiap kali mengeluh gak punya duit, Clara pasti siap mengucurkan dana. Meskipun semua itu tak gratis, tentu saja, ada kesepakatan dibalik semua.

Biasanya, Clara menyuruh Putri melakukan tindakan - tindakan licik yang membuat Thalita gusar. Yang paling sering dilakukan, membuat akun - akun palsu di sosmed, yang digunakan untuk menghujat karya - karya Thalita. Satu kesalahan Putri yang membuat Clara kesal, dia sempat keceplosan menyebut nama Clara dalam hujatannya. Hal ini menyebabkan Thalita tau, Clara lah dibalik semua tindakan tak menyenangkan yang diterimanya.

Leo, kekasih Putri sekarang, awalnya menaruh hati pada Thalita. Namun Thalita selalu mengabaikan Leo, hingga Leo sakit hati dan berniat membalas dendam. Kebetulan yang membuat Thalita semakin sengsara, Leo jadian dengan Putri, sehingga pasangan itu menjadi pasangan yang sangat kompak membuat Thalita sengsara.

Salah satu perbuatan Putri yang membuat Thalita kesal, Putri membuat akun palsu bernama dirinya, berteman dengan teman - temannya, dan membuat postingan aneh - aneh, hingga Thalita sempat mendapat label cewek murahan.

Belum lagi, nomor WA yang dipakai sebagai contact person saat promosi novel, dimasukkan Leo dalam aplikasi pencarian jodoh online. Hingga Thalita terpaksa ganti nomor, karena kerap mendapat chat dan telepon tak menyenangkan. Beberapa pembeli novel Thalita juga hilang, karena tak dapat menghubungi gadis itu.

Nomer Thalita juga pernah dimasukkan ke dalam situs - situs dewasa, hingga teman - teman cowok di kampus, yang juga menjadi member situs itu, menganggap Thalita sebagai ayam kampus.

Thalita sampai menangis seharian karena kesal. Saat itu, Hanny teman sekamar di kost sedang mudik, karena mamanya sakit. Thalita mengurung diri di kamar, tak keluar sama sekali. Sewaktu Hanny kembali, dia mendapati Thalita pingsan dengan keadaan yang mengenaskan, demam dan kelaparan. Hanny membawa Thalita ke RS, dan gadis itu diharuskan menjalani rawat inap selama seminggu.

Masih banyak lagi ulah Putri dan Leo, yang membuat Thalita pantas menaruh dendam pada pasangan itu.

Putri berjalan di trotoar tempat sebuah bangunan sedang dipugar. Cewek itu berhenti sejenak, karena mendengar ponselnya berdering, Leo menelepon.

"Halo, Sayang! Sabarlah, masih otewe ini, udah dekat kok," sapa Putri.

"Lama bener sih? Sampai jamuran nih nungguin elu. Mana Mbak - Mbak di cafe pada ngeliatin lagi," omel Leo kesal.

"Sabar dong, Sayang. Orang sabar kan disayang pacar. Nanti aku makin sayang lho sama kamu."

"Udah, buruan ke sini, lu! Gak usah ngombal."

"Iya, Sayang, iya. Sabar ya, tar lagi aku....AAAAAHHHHHHH!!!"

"HALO, PUT? LU KENAPA? JAWAB WOI! LU KENAPA, Put??"

Leo panik, karena mendengar Putri menjerit ngeri.

"WOI, PUT!! GAK USAH BECANDA, GAK LUCU TAAUUUU!"

Tak ada jawaban untuk beberapa saat, cuma jeritan dan suara - suara panik yang terdengar. Hingga tiba - tiba ada seorang cowok yang berbicara melalui ponsel Putri.

"Halo, siapa saja ini, apa kenal.dengan pemilik.ponsel ini?"

"Siapa, lu? Ini ponsel cewek gua."

"Maaf, Mas! Bisa ke sini gak? Cewek Mas mengalami kecelakaan. Sebuah batu beton jatuh kena kepalanya."

"APAAA? JANGAN BECANDA YA, ELU!"

"Aku gak becanda, Mas. Mending Mas nya cepat ke sini aja. Ini di jalan Merdeka, depan bangunan ruko yang lagi direnovasi." Cowok itu mematikan panggilan setelah memberi informasi ke Leo.

Leo tertegun, cowok itu tak percaya, ceweknya yang baru saja ngobrol dan dia bentak - bentak, mengalami kecelakaan. Bergegas Leo meninggalkan cafe, dan ngebut menuju lokasi yang di infokan cowok tak dikenal tadi.

🌼🌼🌼🌼🌼

Hanny sedang membaca diary Thalita, tanpa sengaja gadis itu membuka halaman kosong, tempat tulisan berikutnya akan dibuat. Tiba - tiba, gadis itu terpekik kaget!

"YA, TUHAN!!! Ini beneran?" mata Hanny terbelalak, ketika sebuah kalimat secara ajaib tertulis di diary Thalita.

Seperti profesor Quirrel yang tewas karena sebuah batu, 'Quirrel ' yang ini pun sama, tewas karena tertimpa batu dari sebuah bangunan yang jatuh tepat di kepalanya.

Thalita Adelia.

Huruf demi huruf tertulis di depan mata Hanny dengan begitu saja, seperti ada tangan tak kasat mata yang menulisnya di sana. Seperti dalam sebuah film, tapi ini kejadian nyata.

Dengan gemetar Hanny meraih ponselnya, hanya satu nama yang terpikirkan oleh gadis itu untuk dihubungi, Boby.

"Ha...Halo, Bob....Kamu pasti gak akan percaya dengan yang aku katakan," kata Hanny setelah Boby menyapa.

"Emang kamu mau ngomong apa?"

"Tu...Tulisan itu, terbentuk sendiri tanpa ada yang nulis. Tiba - tiba aja muncul, huruf demi huruf," kata Hanny lirih.

"Kamu gak lagi ngibul kan, Han?"

"Sudah ku duga kamu gak bakal percaya."

Terdengar Boby menghela nafas di seberang sana. Boby sedang berusaha meyakinkan diri untuk mempercayai perkataan Hanny yang tak masuk akal.

"Terus, tulisan apa yang muncul, Han?"

"Ada yang tewas karena kepalanya pecah tertimpa batu."

"Kira - kira, siapa yang mengalaminya?"

"Entahlah, Bob. Tapi firasat ku mengatakan, orang ini juga ada hubungannya dengan Mbak Clara."

"Kenapa kamu bilang begitu?"

"Apa kamu nyadar, Bob, semua yang tewas dan sesuai dengan diary, ada hubungannya dengan Mbak Clara. Jangan - jangan, selama ini Thalita dan Mbak Clara memang saling musuhan."

"Ya kita tunggu aja berita selanjutnya, Han! Siapa yang tewas kali ini," kata Boby.

"Yang masih jadi pertanyaan buat aku, sebenarnya ada masalah apa antar Thalita dan Mbak Clara."

Tanpa sengaja, Boby dan Hanny menghela napas bersamaan, pertanda mereka mempunyai beban yang sama. Mencari tau kebenaran dibalik semua peristiwa yang terjadi belakangan ini.

"Nanti kita obrolin deh, Han. Kita ketemu di kampus," kata Boby akhirnya.

"Oke, lah. Kamu istirahat deh, Bob! Biar cepat pulih."

"Ciee...perhatian banget kamu, Han. Jangan - jangan kamu naksir aku ya, Han?"

"Pede banget ya, Pak. Ogah banget kalo naksir kamu, mending juga jomblo," kata Hanny sewot.

Di seberang sana, Boby hanya tertawa. Akhir - akhir ini keduanya semakin dekat, karena kasus aneh, diary Thalita.

Episodes
1 part 1 : Gantung Diri?
2 part 2 : Kisah Thalita
3 part 3 : Kisah Pertama
4 Part 4 : Kisah Kedua
5 Part 5 : Mulai Takut
6 part 6 : Kisah Ketiga
7 part 7 : Sebenarnya Apa Yang Terjadi?
8 part 8 : Kisah Keempat
9 Part 9 : Penyesalan Boby
10 part 10 : Tak Merasa Bersalah
11 part 11 : Mimpi Seram Clara
12 Part 12 : Percaya Gak Percaya
13 Part 13 : Ular Jantan
14 Part 14 : Analisa
15 Part 15 : Kisah Kelima
16 Part 16 : Tewas Karena Batu
17 Part 17 : Panik
18 Part 18 : Mulai Terkuak
19 Part 19 : Semakin Jelas
20 Part 20 : Satu Lagi Sadar
21 Part 21 : Kisah Keenam
22 Part 22 : Teror Arwah Thalita
23 Part 23 : Menyelamatkan Korban
24 Part 24 : Tetap Tak Berubah
25 Part 25 : Cerita Thalita
26 Part 26 : Dugaan
27 Part 27 : Arwah Putri
28 Part 28 : Arwah Rina
29 Part 29 : Arwah Arif
30 Part 30 : Nasehat Pak Seno
31 Part 31 : Arwah Nella
32 Part 32 : Istri Yudi
33 Part 33 : Dokter Misterius
34 Part 34 : Masa Lalu Yang Kelam
35 Part 35 : Wanita dari Masa Lalu
36 Part 36 : Ternyata oh Ternyata
37 Part 37 : Setelah Papa Meningal
38 Part 38 : Penderitaan Dimulai
39 Part 39 : Rani
40 Part 40 : Setelah Rani Mati
41 Part 41 : Mbok Minah
42 Part 42 : Bu RT Turun Tangan
43 Part 43 : Bertemu Mas Wahyu
44 Part 44 : Anak dan Emak Sama Saja
45 Part 45 : Tragedi Mbok Minah
46 Part 46 : Awal Mula
47 Part 47 : Teror
48 Part 48 : Sakit Clara Yang Aneh
49 Part 49 : Semakin Parah
50 Part 50 : Masih Selamat
51 Part 51 : Menebus Salah
52 Part 52 : Masih Menjadi Misteri
53 Part 53 : Amarah Thalita
54 Part 54: Petunjuk dari Novel
55 Part 55 : Dugaan Agnes
56 Part 56 : Thalita Meminta Tolong
57 Part 57 : Tirto
58 Part 58 : Mulai Terkuak ( Dosa Yudi )
59 Part 59 : Baru Dugaan
60 Part 60 : Ke Rumah Kost Pak Seno
61 Part 61 : Tegar Tengkuk
62 Part 62 : Tak Ikut Campur
63 Part 63 : Kembali Beraksi
64 Part 64 : Musibah Bagi Clara
65 Part 65 : Bertukar Pendapat
66 Part 66 : Sepakat
67 Part 67 : Mulai Tak Waras
68 Part 68 : Hamil?
69 Part 69 : Salah Asuh
70 Part 70 : Pengakuan
71 Part 71 : Keputusan Ragu-Ragu
72 Part 72 : Setali Tiga Uang
73 Part 73 : Teror Baru Dimulai
74 Part 74: Clara Tewas
75 Part 75 : Di Luar Dugaan
Episodes

Updated 75 Episodes

1
part 1 : Gantung Diri?
2
part 2 : Kisah Thalita
3
part 3 : Kisah Pertama
4
Part 4 : Kisah Kedua
5
Part 5 : Mulai Takut
6
part 6 : Kisah Ketiga
7
part 7 : Sebenarnya Apa Yang Terjadi?
8
part 8 : Kisah Keempat
9
Part 9 : Penyesalan Boby
10
part 10 : Tak Merasa Bersalah
11
part 11 : Mimpi Seram Clara
12
Part 12 : Percaya Gak Percaya
13
Part 13 : Ular Jantan
14
Part 14 : Analisa
15
Part 15 : Kisah Kelima
16
Part 16 : Tewas Karena Batu
17
Part 17 : Panik
18
Part 18 : Mulai Terkuak
19
Part 19 : Semakin Jelas
20
Part 20 : Satu Lagi Sadar
21
Part 21 : Kisah Keenam
22
Part 22 : Teror Arwah Thalita
23
Part 23 : Menyelamatkan Korban
24
Part 24 : Tetap Tak Berubah
25
Part 25 : Cerita Thalita
26
Part 26 : Dugaan
27
Part 27 : Arwah Putri
28
Part 28 : Arwah Rina
29
Part 29 : Arwah Arif
30
Part 30 : Nasehat Pak Seno
31
Part 31 : Arwah Nella
32
Part 32 : Istri Yudi
33
Part 33 : Dokter Misterius
34
Part 34 : Masa Lalu Yang Kelam
35
Part 35 : Wanita dari Masa Lalu
36
Part 36 : Ternyata oh Ternyata
37
Part 37 : Setelah Papa Meningal
38
Part 38 : Penderitaan Dimulai
39
Part 39 : Rani
40
Part 40 : Setelah Rani Mati
41
Part 41 : Mbok Minah
42
Part 42 : Bu RT Turun Tangan
43
Part 43 : Bertemu Mas Wahyu
44
Part 44 : Anak dan Emak Sama Saja
45
Part 45 : Tragedi Mbok Minah
46
Part 46 : Awal Mula
47
Part 47 : Teror
48
Part 48 : Sakit Clara Yang Aneh
49
Part 49 : Semakin Parah
50
Part 50 : Masih Selamat
51
Part 51 : Menebus Salah
52
Part 52 : Masih Menjadi Misteri
53
Part 53 : Amarah Thalita
54
Part 54: Petunjuk dari Novel
55
Part 55 : Dugaan Agnes
56
Part 56 : Thalita Meminta Tolong
57
Part 57 : Tirto
58
Part 58 : Mulai Terkuak ( Dosa Yudi )
59
Part 59 : Baru Dugaan
60
Part 60 : Ke Rumah Kost Pak Seno
61
Part 61 : Tegar Tengkuk
62
Part 62 : Tak Ikut Campur
63
Part 63 : Kembali Beraksi
64
Part 64 : Musibah Bagi Clara
65
Part 65 : Bertukar Pendapat
66
Part 66 : Sepakat
67
Part 67 : Mulai Tak Waras
68
Part 68 : Hamil?
69
Part 69 : Salah Asuh
70
Part 70 : Pengakuan
71
Part 71 : Keputusan Ragu-Ragu
72
Part 72 : Setali Tiga Uang
73
Part 73 : Teror Baru Dimulai
74
Part 74: Clara Tewas
75
Part 75 : Di Luar Dugaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!