Part 13 : Ular Jantan

Part 13 : Ular Jantan

Boby sedang mengamati diary Thalita, tidak ada yang aneh memang, seperti diary pada umumnya. Tapi Boby bisa merasakan, ada sesuatu yang membuat perasaannya tidak enak ketika membuka diary itu, sesuatu yang sangat gelap.

"Apa bener, ini diary Thalita? Kalau bener, kan aneh. Tulisan di sini bertanggal setelah Thalita mati, masa sih roh Thalita yang nulis?" kata Boby sambil mengamati diary itu.

Boby melihat sampai halaman terakhir, dimana tertulis kematian karena gigitan ular, seketika Boby teringat Rina, kekasihnya yang meninggal karena digigit ular.

"Aku kangen sama kamu, Rin. Kenapa kamu meninggal disaat kita sedang bertengkar? Aku belum sempat minta maaf sama kamu, Sayang," kata Boby lirih. Tak terasa air mata mulai membasahi pipinya.

Boby meletakkan diary Thalita di atas dadanya, cowok itu memejamkan mata, dan akhirnya tertidur karena lelah.

🌼🌼🌼🌼🌼

Hanny sedang bersiap pergi ke kampus, ketika melihat Clara dengan wajah pucat dan mata cekung serta ada lingkaran hitam pertanda kurang tidur, duduk di kursi teras.

Hanny enggan menyapa anak bapak kost itu, tapi terpaksa dilakukannya karena tak mau dibilang tidak sopan.

"Pagi, Mbak. Gak ngantor nih?" tanya Hanny basa - basi.

"Lagi gak enak badan, Dek. Udah tiga hari ini aku demam," jawab Clara lesu.

"Sudah berobat ke dokter kan, Mbak?"

"Sudah, kata dokter typus Mbak kumat, tapi ini sudah baikan, tinggal pemulihan. Kamu mau ke kampus?"

Hanny sedikit melongo mendengar pertanyaan Clara, tak biasanya gadis itu berkata sopan, biasanya dia ber elu gua ke Hanny.

"Iya nih, Mbak. Mana tadi bangunnya agak kesiangan, jadi gak sempat bikin sarapan. Jalan dulu ya, Mbak. Mau cari nasi uduk dulu sebelum ke kampus," pamit Hanny.

Clara hanya mengangguk sambil tersenyum, dan Hanny berlalu dari tempat itu.

🌼🌼🌼🌼🌼

"HAN...HANNY, TUNGGU!! Boby tampak berlari mengejar Hanny yang menuju perpustakaan.

" Ada apa, Bob? Kok kayak dikejar setan gitu?"

"Lihat ini, Han! Kamu pasti gak bakal percaya. Kamu pasti bilang aku mengada - ada."

Boby menyodorkan diary Thalita, yang segera dibuka oleh Hanny. Ada sederet kalimat baru tertulis di sana :

Malang, 20 November 2022

Si ular jantan, seharusnya menemui ajal hari ini. Tapi dia telah menyadari kesalahannya, maka aku akan meluputkan maut darinya. Tapi, semua kesalahan harus mendapat hukuman. Ku rasa, sedikit lengan yang patah, cukup pantas untuk Si Ular jantan

"Kapan tulisan ini muncul, Bob?" tanya Hanny.

"Muncul? Jadi kamu percaya kan, kalau bukan aku yang sengaja menulisnya?" tanya Boby heran.

Hanny tersenyum mendengar pertanyaan Boby.

"Bukankah sudah ku bilang, buku itu nulis sendiri, Bob. Justru kamu, yang kemarin gak percaya sama omonganku."

"Iya juga ya, Han. Kemarin kamu kan ngomong gitu, terus aku yang gak percaya," kata Boby merasa bego.

"Kapan kamu sadar tulisan ini muncul?" ulang Hanny.

"Ta..Tadi pagi, Han. Padahal, semalam sebelum tidur, aku lihat tulisan itu belum ada. Aku juga taruh buku itu di samping aku waktu tidur, jadi aku yakin, gak ada orang yang sengaja nulis di situ tapi aku gak tau."

Boby merasa frustasi, sungguh peristiwa ini diluar nalar dan logikanya, namun benar - benar terjadi.

"Diary itu nulis sendiri, Bob. Sudah empat kali aku melihatnya, mana mungkin aku gak percaya. Kamu bisa buktiin omonganku, nanti tulisan itu pasti bertambah sendiri kok."

"Tanpa ada orang yang menulisnya?"

Hanny mengangguk.

"Baiklah, akan ku buktikan omongan kamu. Aku akan berada dekat buku ini, dan akan memastikan orang lain tak punya kesempatan menulis di situ."

"Memang perlu bukti untuk kamu percaya hal aneh kayak gini. Ya udah ya, aku mau ke perpus dulu, mau kembalikan buku," Hanny mengacungkan buku tentang sihir yang dipinjamnya beberapa hari yang lalu.

"Oke deh, Han. Betewe, tar pulang mau bareng aku gak? Toh kita searah, itung - itung kamu ngirit ongkos," tawar Boby.

"Maaf, Bob. Aku nanti udah janji mau jalan sama Debby sepulang kampus. Debby minta ditemani beli kado buat cowoknya yang ultah."

"Ya udah kalo gitu, aku jalan dulu, Han."

Boby dan Hanny saling melambai, kemudian meneruskan ke arah tujuan masing - masing.

🌼🌼🌼🌼🌼

Boby mengendari motornya dengan pelan. Pikirannya masih belum teralihkan dari diary Thalita. Tanggal dibuku itu tertulis, hari ini, ular jantan akan mengalami patah tulang lengan. Sejak kapan ular punya lengan? Pertanyaan yang sempat melintas di kepala Boby.

"Hay, Bob!" Hanny melambai dari pinggir jalan, dan Boby segera menghampirinya.

"Ngapain kamu di sini, Han? Katanya mau pergi sama Debby nyari kado?" tanya Boby heran.

"Rencananya sih tadi gitu, tapi ternyata Debby ketemu cowoknya di sini, terus mereka jalan. Jadilah aku terlantar di sini. Boleh nebeng?"

"Duh, kasian banget sih kamu, Han. Yuk naik, untung kamu ketemu orang baik kayak aku, coba enggak kan kamu bisa diculik kalau sendiri di pinggir jalan kayak gini."

Hanny cemberut mendengar Boby sengaja meledek dirinya. Tetapi cewek itu akhirnya duduk di boncengan motor Boby.

Tiba di kost, tampak Clara sedang duduk di teras seperti tadi pagi. Boby enggan untuk menyapanya, tapi Clara malah mengajaknya duduk di teras, karena ada yang pengen dia ceritakan pada Boby.

"Ada apa, Ra?" tanya Boby. Hanny sudah berlalu ke kamarnya.

"Dari kemarin aku mimpi buruk, Bob. Dalam mimpiku, Rina datang untuk menuntut balas."

"Apa maksudmu? Rina itu udah meninggal, masih saja lu mau nuduh - nuduh dia? Dia itu udah tenang di sana, jangan lagi dia jadi korban fitnah lu," Boby terbawa emosi.

"Aku gak fitnah dia, Bob. Aku cuma mau bilang, Rina muncul di mimpiku, dan bilang akan nuntut balas. Aku bingung, dia mau nuntut balas apa? Aku gak pernah berbuat jahat sama dia, malah aku sering kasih dia hadiah."

"Coba lu pikir pakai logika, kalau lu baik sama Rina, gak mungkin kan dia datang ke mimpi lu buat nuntut balas?" kata Boby geram.

"Kenapa lu jadi nyolot sama gua sih, Bob? Gua udah ngomong baik - baik ya ama, lu. Tapi tanggapan lu malah kayak gini, nyesel gua baik ama elu," Clara ikut terbawa emosi.

"Cewek ular kayak elu, mana ada baiknya. Pasti kebaikan elu itu cuma pencitraan doang, gak tulus, gua tau itu."

Clara menatap Boby dengan benci, gadis itu tak habis mengerti, Boby yang dulu sangat dapat diandalkan, sekarang berbalik menentangnya.

"Napa lu diem? Udah gak ada yang diomongin kan? Kalau udah gak ada, gua mau cabut, bye."

Boby meninggalkan Clara yang masih menatap kepergiannya dengan amarah. Kemudian cowok itu mengendarai motornya dengan ngebut.

BBRRRAAKKK....

Sebuah tabrakan tak dapat dihindari oleh Boby. Sebuah minibus yang tiba - tiba muncul dari belokan, membuatnya terlambat menghindar.

Di dalam diary Thalita, bertambah lagi sederet tulisan, tanpa diketahui oleh Boby yang pingsan.

Semoga setelah ini kamu berubah, Ular Jantan, karena sebenarnya kamu orang baik.

Thalita Adelia

Episodes
1 part 1 : Gantung Diri?
2 part 2 : Kisah Thalita
3 part 3 : Kisah Pertama
4 Part 4 : Kisah Kedua
5 Part 5 : Mulai Takut
6 part 6 : Kisah Ketiga
7 part 7 : Sebenarnya Apa Yang Terjadi?
8 part 8 : Kisah Keempat
9 Part 9 : Penyesalan Boby
10 part 10 : Tak Merasa Bersalah
11 part 11 : Mimpi Seram Clara
12 Part 12 : Percaya Gak Percaya
13 Part 13 : Ular Jantan
14 Part 14 : Analisa
15 Part 15 : Kisah Kelima
16 Part 16 : Tewas Karena Batu
17 Part 17 : Panik
18 Part 18 : Mulai Terkuak
19 Part 19 : Semakin Jelas
20 Part 20 : Satu Lagi Sadar
21 Part 21 : Kisah Keenam
22 Part 22 : Teror Arwah Thalita
23 Part 23 : Menyelamatkan Korban
24 Part 24 : Tetap Tak Berubah
25 Part 25 : Cerita Thalita
26 Part 26 : Dugaan
27 Part 27 : Arwah Putri
28 Part 28 : Arwah Rina
29 Part 29 : Arwah Arif
30 Part 30 : Nasehat Pak Seno
31 Part 31 : Arwah Nella
32 Part 32 : Istri Yudi
33 Part 33 : Dokter Misterius
34 Part 34 : Masa Lalu Yang Kelam
35 Part 35 : Wanita dari Masa Lalu
36 Part 36 : Ternyata oh Ternyata
37 Part 37 : Setelah Papa Meningal
38 Part 38 : Penderitaan Dimulai
39 Part 39 : Rani
40 Part 40 : Setelah Rani Mati
41 Part 41 : Mbok Minah
42 Part 42 : Bu RT Turun Tangan
43 Part 43 : Bertemu Mas Wahyu
44 Part 44 : Anak dan Emak Sama Saja
45 Part 45 : Tragedi Mbok Minah
46 Part 46 : Awal Mula
47 Part 47 : Teror
48 Part 48 : Sakit Clara Yang Aneh
49 Part 49 : Semakin Parah
50 Part 50 : Masih Selamat
51 Part 51 : Menebus Salah
52 Part 52 : Masih Menjadi Misteri
53 Part 53 : Amarah Thalita
54 Part 54: Petunjuk dari Novel
55 Part 55 : Dugaan Agnes
56 Part 56 : Thalita Meminta Tolong
57 Part 57 : Tirto
58 Part 58 : Mulai Terkuak ( Dosa Yudi )
59 Part 59 : Baru Dugaan
60 Part 60 : Ke Rumah Kost Pak Seno
61 Part 61 : Tegar Tengkuk
62 Part 62 : Tak Ikut Campur
63 Part 63 : Kembali Beraksi
64 Part 64 : Musibah Bagi Clara
65 Part 65 : Bertukar Pendapat
66 Part 66 : Sepakat
67 Part 67 : Mulai Tak Waras
68 Part 68 : Hamil?
69 Part 69 : Salah Asuh
70 Part 70 : Pengakuan
71 Part 71 : Keputusan Ragu-Ragu
72 Part 72 : Setali Tiga Uang
73 Part 73 : Teror Baru Dimulai
74 Part 74: Clara Tewas
75 Part 75 : Di Luar Dugaan
Episodes

Updated 75 Episodes

1
part 1 : Gantung Diri?
2
part 2 : Kisah Thalita
3
part 3 : Kisah Pertama
4
Part 4 : Kisah Kedua
5
Part 5 : Mulai Takut
6
part 6 : Kisah Ketiga
7
part 7 : Sebenarnya Apa Yang Terjadi?
8
part 8 : Kisah Keempat
9
Part 9 : Penyesalan Boby
10
part 10 : Tak Merasa Bersalah
11
part 11 : Mimpi Seram Clara
12
Part 12 : Percaya Gak Percaya
13
Part 13 : Ular Jantan
14
Part 14 : Analisa
15
Part 15 : Kisah Kelima
16
Part 16 : Tewas Karena Batu
17
Part 17 : Panik
18
Part 18 : Mulai Terkuak
19
Part 19 : Semakin Jelas
20
Part 20 : Satu Lagi Sadar
21
Part 21 : Kisah Keenam
22
Part 22 : Teror Arwah Thalita
23
Part 23 : Menyelamatkan Korban
24
Part 24 : Tetap Tak Berubah
25
Part 25 : Cerita Thalita
26
Part 26 : Dugaan
27
Part 27 : Arwah Putri
28
Part 28 : Arwah Rina
29
Part 29 : Arwah Arif
30
Part 30 : Nasehat Pak Seno
31
Part 31 : Arwah Nella
32
Part 32 : Istri Yudi
33
Part 33 : Dokter Misterius
34
Part 34 : Masa Lalu Yang Kelam
35
Part 35 : Wanita dari Masa Lalu
36
Part 36 : Ternyata oh Ternyata
37
Part 37 : Setelah Papa Meningal
38
Part 38 : Penderitaan Dimulai
39
Part 39 : Rani
40
Part 40 : Setelah Rani Mati
41
Part 41 : Mbok Minah
42
Part 42 : Bu RT Turun Tangan
43
Part 43 : Bertemu Mas Wahyu
44
Part 44 : Anak dan Emak Sama Saja
45
Part 45 : Tragedi Mbok Minah
46
Part 46 : Awal Mula
47
Part 47 : Teror
48
Part 48 : Sakit Clara Yang Aneh
49
Part 49 : Semakin Parah
50
Part 50 : Masih Selamat
51
Part 51 : Menebus Salah
52
Part 52 : Masih Menjadi Misteri
53
Part 53 : Amarah Thalita
54
Part 54: Petunjuk dari Novel
55
Part 55 : Dugaan Agnes
56
Part 56 : Thalita Meminta Tolong
57
Part 57 : Tirto
58
Part 58 : Mulai Terkuak ( Dosa Yudi )
59
Part 59 : Baru Dugaan
60
Part 60 : Ke Rumah Kost Pak Seno
61
Part 61 : Tegar Tengkuk
62
Part 62 : Tak Ikut Campur
63
Part 63 : Kembali Beraksi
64
Part 64 : Musibah Bagi Clara
65
Part 65 : Bertukar Pendapat
66
Part 66 : Sepakat
67
Part 67 : Mulai Tak Waras
68
Part 68 : Hamil?
69
Part 69 : Salah Asuh
70
Part 70 : Pengakuan
71
Part 71 : Keputusan Ragu-Ragu
72
Part 72 : Setali Tiga Uang
73
Part 73 : Teror Baru Dimulai
74
Part 74: Clara Tewas
75
Part 75 : Di Luar Dugaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!