Part 19 : Semakin Jelas

Part 19 : Semakin Jelas

Hanny menemani Clara ke pemakaman Putri dengan setengah hati, gadis itu masih merasa kesal, Clara menjelekkan Thalita, sahabatnya. Saat ini, mereka berdua sedang berada di taksi online, yang akan mengantar ke makam.

Tiba - tiba, ponsel Clara berdering, sebuah nama tertulis di sana, Leo.

"Hallo, Yo. Ada apa?" sapa Clara.

"Lu lagi dimana, Ra? Lu gak mau hadir di pemakaman Putri?"

"Iya, ini gua lagi di jalan, Yo. Tar lagi gua nyampai kok. Kenapa?"

"Ya gapapa, gua cuma nyari teman yang gua kenal aja. Masa gua harus sendirian, tar kayak kambing congek dong."

"Gimana sih, Yo? Lu kan pacarnya Putri, masa lu gak kenal keluarganya?"

"Ya gak kenal lah. Gua blom pernah ke rumahnya, blom kenal keluarganya, gak kenal teman - temannya."

"Jadi? Selama ini lu pacaran macam mana sama dia?"

"Udah, jangan bawel! Mending lu cepet ke sini, gua udah di makam!"

Leo mematikan panggilan tanpa menunggu jawaban dari Clara, dan hal ini membuat Clara kesal.

"Dasar beruang kutub, seenak udel aja matiin telpon, gak ada sopan - santunnya tuh mahluk satu," gerutu Clara kesal.

Hanny tak menanggapi Clara yang sedang kesal, gadis itu malah pura - pura tertidur.

🌼🌼🌼🌼🌼

Di tempat lain, Boby yang baru pulih dari sakitnya, sedang berjalan - jalan di taman. Cowok itu merasa jenuh berada di rumah, tanpa sadar, langkah Boby sampai di tempat Nella dan Arif mengalami kecelakaan.

Boby memperhatikan sekeliling tempat itu, tanah di bagian bawah pohon besar di tempat itu, penuh dengan akar pohon yang menonjol dan juga kerikil. Tak heran, orang bisa saja tersandung dan jatuh kalau tidak hati - hati.

Di atas pohon, tampak daun - daun yang sangat rimbun, hingga bagian bawah pohon tampak sedikit gelap. Di antara rimbunnya daun nampak seekor burung hantu tampak tertidur.

Boby mengerutkan kening, cowok itu teringat tulisan di diary Thalita tentang burung hantu. Apakah burung hantu ini ada kaitannya dengan tewasnya Nella dan Arif?

"ASTAGAAA," pekik Boby kaget.

Tiba - tiba burung hantu itu bangun dan mengeluarkan suara yang terdengar menyeramkan, membuat Boby terlonjak kaget dan hampir jatuh karena tersandung. Boby segera mengerti, mungkin ini yang menyebabkan Nella dan Arif tewas, terkejut karena suara burung hantu.

"Burung hantu tewas karena burung hantu. Kalau di Harry Potter, burung hantu itu tukang pos, tugasnya menyampaikan pesan. Thalita suka novel dan film Harry Potter, pasti maksud pesannya, Nella dan Arif tugasnya sebagai penyampai pesan," gumam Boby.

Semuanya menjadi semakin jelas sekarang, maksud pesan aneh di diary Thalita dan hubungannya dengan sebab tewasnya gadis itu.

Boby segera menghubungi Hanny, untuk membicarakan pemikiran yang baru saja terlintas di benaknya, tapi Hanny sedang di acara pemakaman Putri, jadi mereka menunda pertemuan sampai sore hari.

🌼🌼🌼🌼🌼

Leo tampak gelisah menunggu Clara yang tak kunjung sampai. Tak satupun pelayat di tempat itu yang dia kenal, dan hal ini membuatnya tak nyaman. Rekan perawat Putri pun selalu tampak berbisik - bisik setiap kali mereka melihat Leo, membuat cowok itu sedikit emosi.

Dari jauh, Leo melihat Clara turun dari sebuah taksi online ditemani seorang gadis, hal ini membuat Leo sedikit lega.

"Lama banget sih lu, Ra? Lu jalan kaki atau naik taksi sih?" tanya Leo begitu Clara mendekat.

"Lu gak liat, gua turun dari taksi? Kok masih nanya," Clara menjadi sewot.

"Abisnya lu lama banget, mana teman - teman lu pada ngeliatin gua lagi. Gua sadar kalo gua cakep, tapi kan gak segitunya juga ngelihatnya."

"Pede banget lu jadi cowok. Mereka ngeliatin elu, karena lu terkenal di klinik, sebagai cowoknya Putri yang sering morotin dia."

"Hah? Fitnah macam apa tuh, Ra?" tanya Leo emosi.

"Emang kenyataanya gitu, kan? Putri tuh terkenal tukang ngutang tau. Dan dia selalu ngeluh, duitnya selalu habis, buat traktir cowoknya."

"Emang mereka tau, kalau gua cowoknya Putri?"

"Ya taulah, kan Putri banga banget, kalau pamerin foto - foto kalian berdua. Seluruh klinik tau kok, sampai OB dan tukang parkir tau, kalau lu cowoknya putri."

Leo melongo mendengar penuturan Clara. Dia tak pernah menyangka, teman - teman Putri mengenalnya dengan pribadi seperti itu. Pantesan saja, dari tadi mereka memandangnya dengan aneh.

"Yuk lah! Kita ke sana, tuh udah dimulai," ajak Clara.

Clara berjalan mendahului Leo dan Hanny, untuk bergabung dengan teman - teman perawatnya.

"Siapa namamu?" tanya Leo pada Hanny.

"Hanny, Bang," jawab Hanny singkat.

"Lu apanya Clara?"

"Aku kost di tempat Mbak Clara, Bang."

"Berarti, lu kenal sama Thalita?"

"Kami teman satu kamar."

"Emang lu gak takut? Temen lu kan mati karena gantung diri, pasti jadi hantu tuh."

Hanny memandang tak suka pada Leo, karena cowok itu tampak tak menghormati Thalita.

"Kami teman baik, meski jadi hantu, tak mungkin Thalita jahat sama Hanny. Beda lagi kalau orang yang jahat sama dia, pasti digentayangin," kata Hanny ketus.

Leo tertawa mengejek, tapi dalam hati dia merasa sedikit takut, karena Leo sempat punya niat jahat pada Thalita. Leo dan Putri, kekasihnya yang tewas secara mengenaskan.

"Lu tau gak, Han? Cewek macam apa Thalita itu?" bisik Leo.

"Maksud, lu?" Hanny mulai emosi.

"Pasti yang lu tau, Thalita itu cewek baik - baik, padahal sebenarnya dia cewek bobrok. Cewek yang nyari duit dengan menghalalkan segala cara."

Hanny hanya memandang Leo dengan raut wajah yang menunjukkan dia tak menyukai cowok itu.

"Bahkan dia merebut cowoknya Clara, padahal Clara udah baik banget sama dia."

Tiba - tiba Leo tampak tertegun, wajahnya pucat, ketika cowok itu melihat ke suatu tempat.

"Gak mungkin, cewek sialan itu udah mati," kata Leo lirih, tapi menyiratkan ketakutan.

Sementara di sudut yang dilihat Leo, tampak bayangan Thalita menyeringai penuh dendam. Hanny yang penasaran, mengikuti arah pandangan Leo, tetapi tak melihat apapun di tempat itu.

"Kenapa, Bang? Lu lihat hantu Thalita ya? Asal lu tau ya, Bang. Arwah Thalita akan menuntut balas, pada orang - orang yang menyakiti dia semasa hidupnya. Mbak Clara aja, tadi sebelum ke sini, udah di teror Thalita sampai kencing di celana. Tunggu aja, giliran Abang."

Hanny berusaha menggertak Leo karena kesal pada cowok itu. Hanny tak pernah menyangka, Leo ketakutan karena melihat penampakan Thalita, bukan karena gertakannya.

Episodes
1 part 1 : Gantung Diri?
2 part 2 : Kisah Thalita
3 part 3 : Kisah Pertama
4 Part 4 : Kisah Kedua
5 Part 5 : Mulai Takut
6 part 6 : Kisah Ketiga
7 part 7 : Sebenarnya Apa Yang Terjadi?
8 part 8 : Kisah Keempat
9 Part 9 : Penyesalan Boby
10 part 10 : Tak Merasa Bersalah
11 part 11 : Mimpi Seram Clara
12 Part 12 : Percaya Gak Percaya
13 Part 13 : Ular Jantan
14 Part 14 : Analisa
15 Part 15 : Kisah Kelima
16 Part 16 : Tewas Karena Batu
17 Part 17 : Panik
18 Part 18 : Mulai Terkuak
19 Part 19 : Semakin Jelas
20 Part 20 : Satu Lagi Sadar
21 Part 21 : Kisah Keenam
22 Part 22 : Teror Arwah Thalita
23 Part 23 : Menyelamatkan Korban
24 Part 24 : Tetap Tak Berubah
25 Part 25 : Cerita Thalita
26 Part 26 : Dugaan
27 Part 27 : Arwah Putri
28 Part 28 : Arwah Rina
29 Part 29 : Arwah Arif
30 Part 30 : Nasehat Pak Seno
31 Part 31 : Arwah Nella
32 Part 32 : Istri Yudi
33 Part 33 : Dokter Misterius
34 Part 34 : Masa Lalu Yang Kelam
35 Part 35 : Wanita dari Masa Lalu
36 Part 36 : Ternyata oh Ternyata
37 Part 37 : Setelah Papa Meningal
38 Part 38 : Penderitaan Dimulai
39 Part 39 : Rani
40 Part 40 : Setelah Rani Mati
41 Part 41 : Mbok Minah
42 Part 42 : Bu RT Turun Tangan
43 Part 43 : Bertemu Mas Wahyu
44 Part 44 : Anak dan Emak Sama Saja
45 Part 45 : Tragedi Mbok Minah
46 Part 46 : Awal Mula
47 Part 47 : Teror
48 Part 48 : Sakit Clara Yang Aneh
49 Part 49 : Semakin Parah
50 Part 50 : Masih Selamat
51 Part 51 : Menebus Salah
52 Part 52 : Masih Menjadi Misteri
53 Part 53 : Amarah Thalita
54 Part 54: Petunjuk dari Novel
55 Part 55 : Dugaan Agnes
56 Part 56 : Thalita Meminta Tolong
57 Part 57 : Tirto
58 Part 58 : Mulai Terkuak ( Dosa Yudi )
59 Part 59 : Baru Dugaan
60 Part 60 : Ke Rumah Kost Pak Seno
61 Part 61 : Tegar Tengkuk
62 Part 62 : Tak Ikut Campur
63 Part 63 : Kembali Beraksi
64 Part 64 : Musibah Bagi Clara
65 Part 65 : Bertukar Pendapat
66 Part 66 : Sepakat
67 Part 67 : Mulai Tak Waras
68 Part 68 : Hamil?
69 Part 69 : Salah Asuh
70 Part 70 : Pengakuan
71 Part 71 : Keputusan Ragu-Ragu
72 Part 72 : Setali Tiga Uang
73 Part 73 : Teror Baru Dimulai
74 Part 74: Clara Tewas
75 Part 75 : Di Luar Dugaan
Episodes

Updated 75 Episodes

1
part 1 : Gantung Diri?
2
part 2 : Kisah Thalita
3
part 3 : Kisah Pertama
4
Part 4 : Kisah Kedua
5
Part 5 : Mulai Takut
6
part 6 : Kisah Ketiga
7
part 7 : Sebenarnya Apa Yang Terjadi?
8
part 8 : Kisah Keempat
9
Part 9 : Penyesalan Boby
10
part 10 : Tak Merasa Bersalah
11
part 11 : Mimpi Seram Clara
12
Part 12 : Percaya Gak Percaya
13
Part 13 : Ular Jantan
14
Part 14 : Analisa
15
Part 15 : Kisah Kelima
16
Part 16 : Tewas Karena Batu
17
Part 17 : Panik
18
Part 18 : Mulai Terkuak
19
Part 19 : Semakin Jelas
20
Part 20 : Satu Lagi Sadar
21
Part 21 : Kisah Keenam
22
Part 22 : Teror Arwah Thalita
23
Part 23 : Menyelamatkan Korban
24
Part 24 : Tetap Tak Berubah
25
Part 25 : Cerita Thalita
26
Part 26 : Dugaan
27
Part 27 : Arwah Putri
28
Part 28 : Arwah Rina
29
Part 29 : Arwah Arif
30
Part 30 : Nasehat Pak Seno
31
Part 31 : Arwah Nella
32
Part 32 : Istri Yudi
33
Part 33 : Dokter Misterius
34
Part 34 : Masa Lalu Yang Kelam
35
Part 35 : Wanita dari Masa Lalu
36
Part 36 : Ternyata oh Ternyata
37
Part 37 : Setelah Papa Meningal
38
Part 38 : Penderitaan Dimulai
39
Part 39 : Rani
40
Part 40 : Setelah Rani Mati
41
Part 41 : Mbok Minah
42
Part 42 : Bu RT Turun Tangan
43
Part 43 : Bertemu Mas Wahyu
44
Part 44 : Anak dan Emak Sama Saja
45
Part 45 : Tragedi Mbok Minah
46
Part 46 : Awal Mula
47
Part 47 : Teror
48
Part 48 : Sakit Clara Yang Aneh
49
Part 49 : Semakin Parah
50
Part 50 : Masih Selamat
51
Part 51 : Menebus Salah
52
Part 52 : Masih Menjadi Misteri
53
Part 53 : Amarah Thalita
54
Part 54: Petunjuk dari Novel
55
Part 55 : Dugaan Agnes
56
Part 56 : Thalita Meminta Tolong
57
Part 57 : Tirto
58
Part 58 : Mulai Terkuak ( Dosa Yudi )
59
Part 59 : Baru Dugaan
60
Part 60 : Ke Rumah Kost Pak Seno
61
Part 61 : Tegar Tengkuk
62
Part 62 : Tak Ikut Campur
63
Part 63 : Kembali Beraksi
64
Part 64 : Musibah Bagi Clara
65
Part 65 : Bertukar Pendapat
66
Part 66 : Sepakat
67
Part 67 : Mulai Tak Waras
68
Part 68 : Hamil?
69
Part 69 : Salah Asuh
70
Part 70 : Pengakuan
71
Part 71 : Keputusan Ragu-Ragu
72
Part 72 : Setali Tiga Uang
73
Part 73 : Teror Baru Dimulai
74
Part 74: Clara Tewas
75
Part 75 : Di Luar Dugaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!