Neta memperhatikan ponselnya, dia melihat foto seseorang yang selalu bikin dia tersenyum saat membayangkan bisa berduaan dengan lelaki itu. Senyumnya manis, Neta yakin senyum itu tertuju padanya!
Ya itu, foto lelaki yang membuat Neta seperti orang kena sawan. Neta tahu, meski saat ini dia enggak bisa bersama dengan Fajar tapi, suatu saat Fajar akan melihat ke arahnya. Memandangnya dengan penuh cinta, mendekap dirinya dan enggan untuk melepaskan, tapi entah suatu saat itu kapan.
"Fajar mulu, apa sih istimewanya cowok itu nyampe bikin kamu kayak orang stress gini Net?" Rizna menggeleng kepala saat temannya itu malah menaruh ponselnya di dada, seolah mendekap seseorang dengan nyata.
"Dieh mulai enggak waras." Lanjut Rizna.
"Apa sih Riz, kenapa emangnya? Buatku Fajar itu segalanya, aku yakin kok suatu saat dia bakal jadi milikku. Lihat aja sampai waktunya tiba. Aku bikin kamu melongo karena sering ngejek aku!" Membuang muka malas.
"Net, saran aja sih.. mending cari yang lain aja. Sainganmu abot lho. Aku takut kamu beneran gila kalau enggak bisa dapetin Fajar." Giliran Yuni yang berkomentar.
"Heeeh kelian ini kok enggak dukung aku? Kelian lihat dong penampilanku, body ku, wajahku, semua ini adalah produk unggul!! Enggak ada yang bisa nolak pesona Neta!" Menyombongkan diri.
"Ada,, Itu buktinya Fajar nolak kamu mulu." Yuni membuat Rizna tertawa dengan ucapannya. Neta kesal karena teman-teman lucknut nya enggak mendukung tapi malah membuatnya kesal.
"Kelian ini dukung aku apa enggak sih?" Bentak Neta sewot. Yuni dan Rizna saling pandang. Mereka langsung berucap bersamaan, 'Iya Net.'
"Kamu tahu Net, untuk deketin Fajar kamu tuh perlu strategi khusus. Jangan langsung mepetin dia kayak permen karet yang enggak mau lepas dari rambut. Jadi lah cewek yang jinak-jinak merpati, Net pada dasarnya semua cowok itu suka berjuang. Jadi saat kamu datang dan nyah-nyoh (gampangan) ke dia, ya pasti dia enggak tertantang sama sekali untuk berjuang dapetin kamu." Usulan dari Yuni.
"Nah bener itu omongan Yuni Net, coba mengambil hatinya pakai cara halus." Ucap Rizna.
"Cara halus? Didukunin maksudnya? Oke deh. Makin semangat aku buat ngejar ayang Fajarku!" Hmmm Neta entah apa yang merasukimu.
Rizna dan Yuni nyampe tepok jidat, ini bocah satu kok enggak bisa diajak ngobrol seperti orang waras pada umumnya sih.
"Bukan begitu maksudku Neta, kebanyakan asap dukun kayaknya kamu ini." Yuni sampai ngakak karena ucapan Rizna.
"Cara halus ya kek gitu lah, emang maksud kelian apa?" Neta selalu beranggapan dirinya paling pintar.
"Kalau ketemu dia enggak usah langsung histeris kayak nemu duit segepok di jalan.. Teriak-teriak 'Sayaaaaaang' lebay kayak gitu pantang banget. Cowok akan ilfeel Net jika kamu terlihat murah di depannya! Coba bersikap sewajarnya aja, cukup tanya kabar, udah makan belum, kalau belum ajakin makan berdua. Seumpama ketemu dia waktu ada Jo, atau si Ndis itu ya bersikap biasa aja. Enggak usah nunjukin kalau kamu ngebet banget sama Fajar." Ucap Rizna panjang lebar.
"Nah dengerin itu Net," Sambung Yuni membenarkan semua ucapan Rizna.
"Mana bisa! Aku deketin aja dia menjauh apa lagi pakai cara kayak gitu?! Kelian ini ngasih sarannya enggak guna banget tahu enggak! Udah lah, aku mau ke salon aja. Mau perawatan, biar makin glowing! Ngomong sama kelian malah bikin aku makin bego!" Neta berjalan pergi. Meninggalkan kedua temannya yang hanya menatap kepergian Neta tanpa ada niatan mencegah.
"Dikasih tahu ngeyel.." Ujar Yuni.
"Huum, sok pinter, ya udah lah. Dia lebih suka kayak gitu kok." Rizna mengibaskan rambutnya.
Neta saat ini sedang menuju salon langganannya, dia kadung bete karena nongkrong bareng kedua temannya tapi malah pada ngasih ide enggak guna kayak tadi. Neta berpikir, Fajar pasti lebih menjauh darinya jika menggunakan ide konyol dari Rizna dan Yuni.
"Enggak guna! Pantes aja mereka jomblo menahun, jomblo aja terus kelian sampai karatan! Teman macam apa itu, berani-beraninya ngasih saran yang justru bikin aku bakal dijauhi ayang Fajar!!" Ngomel. Neta enggak tahu jika sedari tadi dia diperhatikan seseorang karena ocehannya cukup kencang dan jelas terdengar.
"Kamu ini berisik banget." Tegur seseorang dan langsung mendapat pandangan mata tak suka oleh Neta.
"Kenapa? Kalau enggak suka jangan dengerin. Aku juga lagi enggak ngomong sama kamu kok!!" Neta mendengus kesal.
Siapa yang diajak berbincang Neta? Apa dia mengenalnya? Ya Jelas kenal, karena dia adalah pemilik salon langganan Neta.
"Masih tentang Fajar? Kamu enggak bosen ngejar orang yang enggak memandangmu sama sekali?" Tanya Elis sambil meletakkan cat kuku di meja rias. Menyusun warnanya sampai terlihat rapi dan menarik perhatian pelanggan.
"Jangan ceramah sekarang, aku lagi kesel! Enggak ada yang dukung aku buat dapetin Fajar. Lihat aja nanti kalau aku udah jadian atau nikah sama dia, enggak bakal aku undang kamu atau Rizna dan Yuni itu!"
"Woooh ya malah beneran Net, aku enggak keluar duit buat kondangan di nikahanmu. Itu juga kalau kamu bisa nikah sama dia hahaha."
Neta makin kesal mendengar penuturan Elis, ah emang ya enggak ada yang bisa dia andalin selain dirinya sendiri!
✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨
Ini Neta menurut bayangan othor sendiri sih,,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
🍊 NUuyz Leonal
cakeep bener itu Neta pantesan dia PD bngeeet 😂😂
2023-12-02
1
🍊 NUuyz Leonal
pd nya ngalahin Djaduk kalau kaya gini 😂😂
2023-12-02
0
Iriin alf
cantik gitu kok di tolak sih jar🤣
2022-10-15
0