Bab 14. Kamu Cemburu?

Dua minggu telah berlalu setelah pertemuan terakhir Ndis dan Dewa di kios buah pinggir jalan, mereka jadi makin akrab. Penyambung hubungan mereka tak lain tak bukan adalah Lintang. Dia yang sengaja memberikan nomer telepon Ndis pada gurunya. Membuat acara pedekate yang Dewa lakukan mulus tanpa halangan.

Lintang memang lebih suka kakaknya berpacaran dengan gurunya dibandingkan dengan Fajar. Menurutnya Fajar terlalu leda-lede (santuy). Dia seperti memakai prinsip tarik ulur yang lebih banyak ngulurnya dari pada nariknya! Hal itu yang membuat Lintang agak males dengan kisah cinta yang belum terjalin antara Ndis dan Fajar.

Musti ada sedikit goncangan atau badai sekalian untuk hubungan keduanya, agar Fajar bisa mengambil sikap tegas. Tegas dalam artian mau dibawa ke mana hubungan mereka itu. Di kata teman tapi mesra, di kata sahabat tapi lengket, saat salah satu punya pacar yang satu bakal uring-uringan tiap waktu. Di sini lah peran Lintang dibutuhkan untuk merombak cara pikir Fajar.

Jika Ndis dekat dengan orang lain apakah Fajar akan tetap sesantuy itu, atau malah mengeluarkan taringnya untuk mulai mengejar Ndis? Lintang juga enggak akan biarin Fajar jadi orang ketiga dalam pedekate yang dia buat antara kakak dan gurunya. Makanya dia memakai jalur dalem. Memberikan nomer telepon Ndis secara diam-diam. Dan.. See baru beberapa hari hubungan keduanya sudah terlihat akrab. Enggak sekaku dulu di awal mereka kenal.

"Mau kemana mbak?" Tanya Lintang yang melihat kakaknya udah rapi dengan rambut di gerai tanpa diikat. Hanya jepit rambut kecil yang Ndis gunakan untuk membuat anak rambutnya enggak selalu menutupi matanya. Makin manis lah dia dengan dandanan seperti itu. Biasa tapi terlihat luar biasa.

"Ketemu orang." Jawabnya singkat.

"Siapa?" Padahal Lintang udah tahu dengan siapa kakaknya akan bertemu. Ndis menatap Lintang yang tersenyum melihatnya mengambil kunci motor.

"Mau ikut?" Kalau bilang 'iya' sih kebangetan kamu Lin.

"Enggak lah, nanti mas Jo mau ke sini kok. Kesian nanti enggak ada yang nemuin. Bapak sama ibu juga belum pulang. Mbak mau pergi, sepi deh.."

Ndis menaruh kembali helm yang akan dia pakai.

"Jo mau ke sini? Kamu di rumah sendirian? No no no.. Aku enggak jadi pergi!" Ndis mengurungkan niatnya.

"Lah kenapa mbak? Enggak apa-apa mbak, kalau mau pergi ya pergi aja. Masa gara-gara mas Jo mau ke sini mbak Ndis jadi batal ketemuan sama pak Dewa, eh.." Lintang langsung menutup mulutnya dengan telapak tangan. Kaget sendiri karena keceplosan bicara.

Ndis duduk kembali. Mengambil ponselnya. Memberi kabar yang di seberang sana kalau dia enggak bisa pergi karena Lintang di rumah sendirian.

"Kamu tuh masih kecil Lin, enggak boleh berduaan sama cowok. Apalagi kondisi rumah sepi. Lagian ngapain itu mulut ditutupin gitu, aku udah denger lah."

"Tapi kan ini ngedate pertama mbak sama pak Dewa. Gagal deh." Lintang kecewa.

Ndis tertawa saja. Melihat kembali ponselnya, ada balasan di sana. Ndis tersenyum, setelah itu dia berjalan menuju dapur.

"Lin, bikin kue yuk." Ajak Ndis kepada adiknya.

"Ya Ayok, tumben mbak. Kenapa mau bikin kue? Ada orderan?" Menyusul kakaknya di dapur. Ndis enggak menjawab. Dia hanya tersenyum aja.

Saat kakak beradik itu sibuk ngublek telur dan kawan-kawannya telur agar bersatu padu menjadi kue yang mereka ingin buat, dari luar terdengar suara motor yang berhenti di depan rumah mereka.

"Assalamualaikum, Kulo nuwun.. Yuhuu eperi badi, cowok keren bertamu ini lho. Enggak disambut gitu?" Jo. Siapa lagi, dengan segudang kepedean yang tertanam pada dirinya, dia mengucapkan salam sepanjang jalan kenangan!

"Mbak.. Di luar ada mas Jo kayaknya." Lintang mencuci tangannya yang tadi terkena tepung.

"Temuin aja dulu." Ndis menuangkan adonan kue ke dalam loyang.

Tanpa diperintah dua kali, Lintang berjalan menuju ruang tamu dan langsung bablas ke depan rumah. Senyum mengembang saat melihat Jo dan Fajar ada di teras rumahnya.

"Waalaikumsalam. Eh mas Fajar juga ke sini," Lintang malah menyapa Fajar dulu tanpa melihat Jo.

"Iya Lin, tuh biji nangka satu minta ditemenin ke sini. Biasanya ke sini sendiri juga woles aja. Manja banget emang." Mereka masih ada di teras.

"Ooowh kalau Jo enggak ngajak ke sini kamu enggak mau ke sini gitu? Hmmmm bagus." Sudah bisa ditebak dari susunan kata-katanya, yang barusan berucap demikian adalah Ndis.

"Ya enggak gitu juga Ndis." Perasaan semua hal yang Fajar lakuin dan katakan kok salah mulu di mata Ndis.

"Lin, ini buat kamu." Jo memberikan bingkisan untuk Lintang. Lintang menerimanya, wajahnya tersenyum ayu.

"Harusnya enggak usah repot-repot mas Jo, kalau mau ke sini ya ke sini aja. Kayak biasanya gitu lho." Keempatnya duduk di teras. Ngobrol santai, bercerita dan mendengarkan cerita, saling ejek juga kerap terjadi saat mereka berkumpul seperti ini.

Fokus mereka teralih pada pengendara motor yang berhenti di depan rumah Ndis. Ndis tahu siapa yang datang. Begitu juga dengan Lintang, senyum langsung mengembang di wajah Lintang. Guru kesayangannya pasti datang ke rumah untuk bertemu kakaknya.

"Pak Dewa..." Sambut Lintang berlari mendekati Dewa yang baru saja melepas helmnya. Tak bisa ditutupi kebahagiaan itu jelas terpancar pada wajah cantik Lintang saat melihat kehadiran Dewa di tengah-tengah mereka.

Jo yang melihat hal itu langsung merenggut. Fajar apalagi. Mereka berdua terlihat paling tidak menghappy di sini. Wajah mereka menjadi mendung, surem, untuk tersenyum saja sulit mereka lakukan saat ini. Sangat kontras dengan suasana hati Lintang.

"Sore Syahira, kamu happy banget. Kenapa? Apa yang bikin kamu sampai sesenang ini?" Mata Dewa langsung memindai targetnya. Ketemu. Ndis ada di antara dua lelaki yang saat ini juga melihat ke arahnya.

"Pak Dewa, ayo ke sana. Gabung sama mbak Ndis juga." Ok fix kehadiran Fajar dan Jo sekarang menjadi tak kasat mata untuk Lintang. Dewa menuruti Lintang, ikut berjalan mengikuti gadis itu menuju rumahnya.

"Assalamualaikum." Sapaan pertama yang Dewa lontarkan sebelum dia dipersilahkan duduk.

"Waalaikumsalam." Keempatnya menjawab salam Dewa secara bersamaan.

"Aku ke dalam dulu, aku tadi bikin kue. Kelian masuk aja, jangan di luar." Ndis memasuki rumah lebih dahulu. Fajar dan Jo diam aja. Lintang langsung minta Dewa masuk bersamanya.

"Kok kesel ya Jar," Ucap Jo melihat punggung Lintang yang masuk tanpa menawarinya.

"Huum." Singkat. Males komentar panjang-panjang.

"Terus kita ngapain ini?" Tanyanya lagi.

"Mbuh lah Jo,"

"Masuk yuk," Ajak Jo. Udah berdiri.

"Enggak lah," Asli ini orang moodnya udah hancur.

"Aku masuk sendiri ini?" Kali ini tak ada jawaban dari Fajar. Jo menepuk pundak Fajar,

"Ayo masuk, jangan biarin pak tua itu merebut calon bidadari surga kita. Yang bener aja, aku enggak rela punya saingan seumuran bapakku!"

Fajar akhirnya mengikuti langkah Jo untuk masuk ke dalam rumah Ndis. Aslinya dia udah badmood. Tapi, benar apa yang dikatakan Jo, dia juga enggak rela kalau Ndis berbalik arah ke Dewa yang baru dikenal beberapa minggu yang lalu tepat di hari ulang tahun Lintang. Sedangkan dengannya yang udah kenal dari kecil masih flat-flat aja.

Saatnya bergerak Jar!

✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨

Neta mana Neta?

Dia masih sibuk cari kutu ikan paus di lautan!

Terpopuler

Comments

liesae

liesae

lada lede=santuy..🙄😂😂😂 owalaahh

2024-11-11

1

🍊 NUuyz Leonal

🍊 NUuyz Leonal

Pepet terus pak guru 👍👍👍

2023-12-02

1

🍊 NUuyz Leonal

🍊 NUuyz Leonal

hahahaha mana ada seumuran bapakmu Jo 🤣🤣🤣

2023-12-02

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Gendis
2 Bab 2. Terserah!
3 Bab 3. Tanda Apa?
4 Bab 4. Guru Jutek
5 Bab 5. Kang Drama
6 Bab 6. Tak Mau Pisah
7 Bab 7. Aku Yang Salah?
8 Bab 8. Bukan Jodohnya
9 Bab 9. Kejutan
10 Bab 10. Pendekatan
11 Bab 11. Siap Menunggu
12 Bab 12. Jawaban
13 Bab 13. Bertemu Lagi
14 Bab 14. Kamu Cemburu?
15 Bab 15. Kamu Cemburu? (Lagi)
16 Bab 16. Bimbang
17 Bab 17. Saran Teman
18 Bab 18. Bukan Menjauhi
19 Bab 19. Cuitan Neta
20 Bab 20. Minta Maaf
21 Bab 21. Usaha Mengambil Hati
22 Bab 22. Tersulut Emosi
23 Bab 23. Belajar Dari Suhu
24 Bab 24. Reuni Somvlak
25 Bab 25. Membaik
26 Bab 26. Penampilan yang sia-sia
27 Bab 27. Siapa Rama?
28 Bab 28. Kehangatan Keluarga
29 Bab 29. Maunya Kamu
30 Bab 30. Bukan Meninggalkan
31 Bab 31. Pergi Untuk Kembali
32 Bab 32. Kekesalan Neta
33 Bab 33. Antara Calon Dokter dan Guru
34 Bab 34. Kiblat Hati
35 Bab 35. Kecelakaan
36 Bab 36. Detektif Bagas dan Lintang
37 Bab 37. Curhat
38 Bab 38. Duo Gaje
39 Bab 39. Ceritaku
40 Bab 40. Hujan
41 Bab 41. Hujan 2
42 Bab 42. Terungkap
43 Bab 43. Kemesraan
44 Bab 44. Kangen?
45 Bab 45. Salah Info
46 Bab 46. Semua Orang Menyebalkan!
47 Bab 47. Kagum
48 Bab 48. Sakit
49 Bab 49. Sakit 2
50 Bab 50. Gegana
51 Bab 51. Obrolan Pagi
52 Bab 52. Keributan
53 Bab 53. Curhat
54 Bab 54. Menemui Fajar
55 Bab 55. Pembuktian
56 Bab 56. Gagal Karena Dia
57 Bab 57. Belum Dijawab
58 Bab 58. Rintik Hujan
59 Bab 59. Patah
60 Bab 60. Rahasia Dewa
61 Bab 61. Jawaban
62 Bab 62. Mangats Jar!
63 Bab 63. Part Neta
64 Bab 64. Part Neta Lagi
65 Bab 65. Ngedate
66 Bab 66. Bukan Bucin
67 Bab 67. Kepulangan Meica
68 Bab 68. Ras Terkuat Di Muka Bumi
69 Bab 69. Bertemu Mantan
70 Bab 70. Dibela Pacar?
71 Bab 71. Aku salah?
72 Bab 72. Bantu Aku Melupakannya
73 Bab 73. Gelisah
74 Bab 74. Bertemu Jo
75 Bab 75. Kedatangan Lampir
76 Bab 76. Neta Lagi!
77 Bab 77. Udah Punya Pacar?
78 Bab 78. Bertemu Dia Lagi
79 Bab 79. Gejolak Rasa
80 Bab 80. Kunjungan Pertama Kali
81 Bab 81. Kapel Bucin
82 Bab 82. Keluarga Jo
83 Bab 83. Resmi Jadi Dokter
84 Bab 84. Kejutan Untukmu
85 Bab 85. Ngambek
86 Bab 86. Masih Kapel Bucin
87 Bab 87. Ngumpul
88 Bab 88. Cerita Rama
89 Bab 89. Menuju Halal
90 Bab 90. Terjebak Hujan
91 Bab 91. Kecelakaan
92 Bab 92. Kritis
93 Bab 93. Berselimut Kesedihan
94 Bab 94. Duka
95 Bab 95. Sedih
96 Bab 96. Putus?
97 Bab 97. Pendapat Sahabat
98 Bab 98. Kesal
99 Bab 99. Berakhir?
100 Bab 100. Usaha Fajar
101 Bab 101. Awal Kejutan
102 Bab 102. Proses Perubahan
103 Bab 103. Ulang tahun
104 Bab 104. Ujian Untuk Neta
105 Bab 105. Rencana Fajar
106 Bab 106. Harinya Jo
107 Bab 107. Pertemuan
108 108. Tunangan
109 109. Kebenaran
110 Bab 110. Sehari bersama Rama
111 Bab 111. Hari Istimewa
112 Bab 112. Menuju Akhir
113 Bab 113. Malamnya Mereka
114 Bab 114. Angel!! Selesai
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Bab 1. Gendis
2
Bab 2. Terserah!
3
Bab 3. Tanda Apa?
4
Bab 4. Guru Jutek
5
Bab 5. Kang Drama
6
Bab 6. Tak Mau Pisah
7
Bab 7. Aku Yang Salah?
8
Bab 8. Bukan Jodohnya
9
Bab 9. Kejutan
10
Bab 10. Pendekatan
11
Bab 11. Siap Menunggu
12
Bab 12. Jawaban
13
Bab 13. Bertemu Lagi
14
Bab 14. Kamu Cemburu?
15
Bab 15. Kamu Cemburu? (Lagi)
16
Bab 16. Bimbang
17
Bab 17. Saran Teman
18
Bab 18. Bukan Menjauhi
19
Bab 19. Cuitan Neta
20
Bab 20. Minta Maaf
21
Bab 21. Usaha Mengambil Hati
22
Bab 22. Tersulut Emosi
23
Bab 23. Belajar Dari Suhu
24
Bab 24. Reuni Somvlak
25
Bab 25. Membaik
26
Bab 26. Penampilan yang sia-sia
27
Bab 27. Siapa Rama?
28
Bab 28. Kehangatan Keluarga
29
Bab 29. Maunya Kamu
30
Bab 30. Bukan Meninggalkan
31
Bab 31. Pergi Untuk Kembali
32
Bab 32. Kekesalan Neta
33
Bab 33. Antara Calon Dokter dan Guru
34
Bab 34. Kiblat Hati
35
Bab 35. Kecelakaan
36
Bab 36. Detektif Bagas dan Lintang
37
Bab 37. Curhat
38
Bab 38. Duo Gaje
39
Bab 39. Ceritaku
40
Bab 40. Hujan
41
Bab 41. Hujan 2
42
Bab 42. Terungkap
43
Bab 43. Kemesraan
44
Bab 44. Kangen?
45
Bab 45. Salah Info
46
Bab 46. Semua Orang Menyebalkan!
47
Bab 47. Kagum
48
Bab 48. Sakit
49
Bab 49. Sakit 2
50
Bab 50. Gegana
51
Bab 51. Obrolan Pagi
52
Bab 52. Keributan
53
Bab 53. Curhat
54
Bab 54. Menemui Fajar
55
Bab 55. Pembuktian
56
Bab 56. Gagal Karena Dia
57
Bab 57. Belum Dijawab
58
Bab 58. Rintik Hujan
59
Bab 59. Patah
60
Bab 60. Rahasia Dewa
61
Bab 61. Jawaban
62
Bab 62. Mangats Jar!
63
Bab 63. Part Neta
64
Bab 64. Part Neta Lagi
65
Bab 65. Ngedate
66
Bab 66. Bukan Bucin
67
Bab 67. Kepulangan Meica
68
Bab 68. Ras Terkuat Di Muka Bumi
69
Bab 69. Bertemu Mantan
70
Bab 70. Dibela Pacar?
71
Bab 71. Aku salah?
72
Bab 72. Bantu Aku Melupakannya
73
Bab 73. Gelisah
74
Bab 74. Bertemu Jo
75
Bab 75. Kedatangan Lampir
76
Bab 76. Neta Lagi!
77
Bab 77. Udah Punya Pacar?
78
Bab 78. Bertemu Dia Lagi
79
Bab 79. Gejolak Rasa
80
Bab 80. Kunjungan Pertama Kali
81
Bab 81. Kapel Bucin
82
Bab 82. Keluarga Jo
83
Bab 83. Resmi Jadi Dokter
84
Bab 84. Kejutan Untukmu
85
Bab 85. Ngambek
86
Bab 86. Masih Kapel Bucin
87
Bab 87. Ngumpul
88
Bab 88. Cerita Rama
89
Bab 89. Menuju Halal
90
Bab 90. Terjebak Hujan
91
Bab 91. Kecelakaan
92
Bab 92. Kritis
93
Bab 93. Berselimut Kesedihan
94
Bab 94. Duka
95
Bab 95. Sedih
96
Bab 96. Putus?
97
Bab 97. Pendapat Sahabat
98
Bab 98. Kesal
99
Bab 99. Berakhir?
100
Bab 100. Usaha Fajar
101
Bab 101. Awal Kejutan
102
Bab 102. Proses Perubahan
103
Bab 103. Ulang tahun
104
Bab 104. Ujian Untuk Neta
105
Bab 105. Rencana Fajar
106
Bab 106. Harinya Jo
107
Bab 107. Pertemuan
108
108. Tunangan
109
109. Kebenaran
110
Bab 110. Sehari bersama Rama
111
Bab 111. Hari Istimewa
112
Bab 112. Menuju Akhir
113
Bab 113. Malamnya Mereka
114
Bab 114. Angel!! Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!