Di rumahnya Fajar sudah ditunggu seseorang, Neta! Gadis itu duduk manis di ruang tamu bersama adik Fajar, mereka kelihatan akrab.
"Sayaaaaang.. Soko ngendi sih? (Dari mana sih?) Tak telepon dari tadi nomer mu enggak aktif yang," Neta langsung berdiri menyambut Fajar datang. Adik Fajar, Damar hanya tersenyum geli melihat kakaknya yang baru pulang langsung di sambut oleh pacarnya yang rewel.
"Bentar Net.. Aku capek mau mandi bentar," Neta yang memegang tangan Fajar langsung tersenyum sumringah.
"Mandi? Aku boleh ikut? Aku juga capek yaaaang.. Nyari kamu tadi muter-muter lho, capek banget!" Aduhai manusia jenis apa ini!?
Damar berlalu pergi. Meninggalkan kakaknya dengan perempuan jelmaan kaki seribu yang sekarang ini dia ketahui berstatus pacar kakaknya. Damar enggak nyangka wanita yang kayak gitu yang kakaknya jadikan pacar. Dia berpikir, Ndis lah yang akan jadi pacar kakaknya ternyata dia salah!
"Net.. Kamu tunggu di sini aja, aku mandi bentar. Kalau enggak kamu pulang aja, katanya capek kan?" Masih berusaha bersabar. Bersikap sewajarnya. Meski sebenarnya hatinya tidak menyukai ini semua.
"Sayaaangku emang paling pengertian, kamu nyuruh aku nunggu biar kamu siap-siap dulu kan ya? Abis ini kita mau jalan kan? Iya kan? Harus iya dong sayang.. ini kan hari jadi kita sayaaang" Neta terus memperlihatkan deretan gigi putihnya. Bergelayut manja di lengan lelaki yang udah dia incar sejak lama.
Saat Fajar bersedia jadi pacarnya beberapa jam yang lalu, tak ayal rasa senang itu pasti meluap-luap di dalam hatinya. Seluruh dunia musti tahu! Dia update ke sosial media yang dia punya, memberi tagar #Fajarnya_Neta!! Diberi emot lope selusin, membuat orang yang melihat pasti tahu jika Neta sedang menghappy saat ini.
"Kamu duduk dulu, aku mandi bentar." Kalimat datar itu tetep saja terasa syahdu untuk Neta. Apapun yang diucapkan Fajar adalah keindahan buat dia! Budak cinta banget ini mah, melebihi kak Pai!
"Sayaang, aku tunggunya di kamar aja boleh?" Fajar langsung berlalu pergi. Dia tidak begitu mendengar apa yang Neta tanyakan hanya menjawab...
"Iya tunggu aja di situ."
Mendengar hal itu, Neta langsung jingkrak-jingkrak. Senyum merekah di bibirnya, dia keluarkan ponselnya bikin video untuk kontennya. 'Sayangnya aku ngajak ngamar'. Itu adalah judul kontennya.
Sepuluh menit Fajar kembali dari kamar mandi, celingukan mencari di mana Neta pergi. Di ruang tamu dan di teras rumah enggak ada tapi, motornya masih nangkring di depan sana. Kemana dia? pikir Fajar. Tak mau pusing mikirin Neta yang hilang entah kemana, dia segera masuk ke kamar. Tujuannya pastilah untuk berganti pakaian. Karena saat ini tubuhnya hanya tertutup selembar handuk kecil di batas pinggang.
Saat dia masuk kamar, Fajar di kagetkan oleh sosok Neta di sana. Yang saat ini tersenyum lebar sambil rebahan di tempat tidur cowok kesayangannya. Kok Neta bisa tahu letak kamar Fajar, tahu karena Neta enggak sekali dua kali ini main ke sana. Bedanya dulu statusnya masih pemuja Fajar, hanya seorang yang sangat terobsesi pada sosok lelaki dua puluh dua tahun itu. Sekarang, Neta bener-bener seperti kejatuhan durian satu truk! Karena mimpinya untuk mendapatkan Fajar bisa terwujud.
"Kamu ngapain di sini?" Sorot mata tak bersahabat ditunjukan oleh Fajar.
"Kan sayang yang minta aku tunggu di sini, sayaaaaang kamu seksi banget sih. Gemes deh!!" Neta mendekati Fajar.
"Net, keluar dulu. Aku mau ganti baju." Hardikan Fajar tak diindahkan oleh Neta, Neta justru semakin merapatkan barisan untuk nempel ke Fajar.
Kok bisa Neta seberani itu? Neta kan cewek harusnya menjaga harga diri dan rasa malunya dong! Karena enggak semua cewek punya rasa malu! Urat malunya putus! Diloakin ke penjual bakso buat bikin bakso urat! Makanya rasa malu itu hilang tak bersisa. Ada ya orang seperti itu? Adaaaaaa...!!!
Neta bergelayut manja, memeluk Fajar yang hanya memakai handuk sebagai pelindung diri. Fajar sampai kaget dengan gerakan cepat yang Neta lakukan padanya saat ini.
"Sayaaaaang..." Entah apa yang merasuki Neta, dengan cepat dia menyesap dada polos Fajar. Kejutan kedua! Fajar langsung mendorong kasar Neta sampai jatuh tersungkur, Fajar menunjukan muka marahnya! Belum pernah ada cewek yang seberani ini pada dirinya.
" Keluar sekarang Net!!" Bentak Fajar berang.
"Sayang kamu kok kasar sih! Aku salah apa? Bukannya semua cowok suka dengan tanda kepemilikan seperti ini, aaaaah sayaaang sekarang kamu milikku! Lihat itu, ada lambang cinta kita di dada kamu." Tanpa rasa bersalah sedikitpun, Neta malah tersenyum bak Medusa!
Fajar tidak mau banyak bicara, dia berjalan mendekati Neta. Menarik tangan perempuan minus rasa malu ini, dan mendorongnya ke luar kamar. Pintu langsung Fajar kunci! Dia melihat melihat bagian dadanya, sial!
Sesapan kilat yang Neta lakukan tadi memberi bekas nyata di sana! Selama ini enggak ada cewek yang menandai dia seperti yang Neta lakukan barusan. Baru beberapa jam jadian aja dadanya udah jadi korban gitu, apalagi kalau beberapa minggu? Beberapa bulan? Aah Fajar bergidik ngeri.
Selesai berganti pakaian, Fajar tak langsung keluar kamar. Dia malah rebahan santuy di kasurnya. Meletakan satu tangannya di kening. Berpikir, apakah yang dia lakukan ini, memacari Neta ini udah benar? Atau malah sebaliknya?
Mendengar ketukan pintu berkali-kali tak membuat Fajar tergerak untuk keluar kamar. Dia marah pada Neta! Malas bertemu dengan gadis itu. Diambilnya ponsel yang sedari pagi dia matikan, dia nyalakan sebentar untuk mengirim pesan kepada dua orang yang menjadi sahabat terdekatnya. Ndis dan Jo.
Pesan yang dikirim untuk Ndis hanya tiga kata 'Masih marah ya?'
Dan untuk Jo, Fajar meminta Jo untuk ke rumahnya mengusir Neta dengan cara apapun. Dia lagi mager! Males ngapa-ngapain, apalagi abis dapet stempel tadi, makin males aja Fajar untuk keluar sekedar menemui gadis yang katanya pacarnya itu.
Fajar kembali mematikan ponselnya, di lempar ke sembarang tempat. Matanya terpejam, padahal masih belum larut tapi dia ingin mengistirahatkan raganya. Rasanya capek sekali dia!
Entah berapa lama dia memejamkan mata, terdengar ketukan pintu dengan suara Jo di luar sana.
"Bangun tomcat! Kampret kowe yo.. nyuruh orang ke sini malah kamunya enak-enak tidur! Sidat sawah udah pulang itu!" Masih berteriak agar si empunya kamar keluar dari sarangnya. Dan berhasil. Fajar hanya membuka sedikit pintu kamarnya, yang artinya menyuruh Jo masuk ke dalam sana.
"Kenapa to?" Jo langsung bertanya ke intinya saja.
"Cewek tadi bikin mode ku buruk!" Kembali duduk di ranjangnya.
"Lha bukannya kamu udah tahu Neta kayak apa, Ndis aja yang terkenal strong kadang sambat (ngeluh) ngadepin dia! Kamu cari penyakit tahu enggak!" Jo memperhatikan Fajar dengan seksama, kemeja coklat yang belum dikancingkan sempurna membuat Jo tahu ada sesuatu yang beda di dada kiri atas temannya itu.
"Edan! Kamu udah tercemar Jar!" Jo kaget tapi masih bisa tersenyum jahil.
"Lambemu!" Fajar tahu apa maksud Jo.
"Ya Allah Jar.. Kamu abis ngapain sama sidat? Wah Jar.. Wah..." Jo melebarkan senyumnya.
"Wah apa? Ini.. Dia yang nyosor! Aku mana tahu kalau dia bakal nekat masuk kamar dan.. aah udah lah!" Malas mengingat hal tadi.
"Teman yang tumbuh besar bersamaku dari kecil, dirawat seperti anak sendiri sama emak bapaknya.. Sekarang jadinya seperti ini! Aku enggak nyangka Jar, kamu kotor sekarang! Jangan dekati aku Jar!" Bersamaan dengan selesainya kalimat Jo, dia langsung tertawa ngakak. Puas sekali rasanya.
🍒🍎🍓🍒🍎🍓🍒🍎🍓
Mau tahu Fajar kek apa? Nih intip dikit ya, cekidot!
Ndis dan Jo akan hadir di bab selanjutnya! Selalu like dan komen ya gaess 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
liesae
mana visual jo jatmiko ma gendhis nih😍
2024-10-24
0
🍊 NUuyz Leonal
pantesan gendis kesel banget sama Neta lah aku aja kesel pake banget
2023-12-01
1
🍊 NUuyz Leonal
ini slogannya Malika ya 🤣🤣🤣
2023-12-01
1