Part 20

"Sesampai di dapur,dia tersenyum dengan sambil mencuci gelas bekas ku tadi. Selesai itu, suamiku lalu membersihkan semua rumah. Dan baru selesai tepat jam 8 pagi. Suamiku istirahat sejenak,dengan duduk di kursi tempat makan menghadap dapur. Dan di kamar, aku mengerjabkan mata sambil meraba ke arah samping. Rupanya mas Al sudah bangun."

Perutku tiba-tiba terasa mual,gegas aku ke kamar mandi. Mengeluarkan semua makanan dalam perutku. Dan gegas aku berkumur,untuk membersihkan sisa-sisa mun*****ku tadi.

Aku bergegas keluar,untuk ambil minum. Saat keluar,aku melihat mas Al duduk sambil main gawai. Aku berjalan pelan,tak sengaja melihat isi pesan chat nya.

"Ku amati kalimatnya,sayang ? Tanyaku tanpa sadar,mengagetkan mas Al. Aku pun menahan amarah yang membuncah,gegas mas Al memelukku. Dan menjelaskannya. Awalnya aku menolak untuk percaya,tapi setelah aku baca dari awal. Aku pun terharu dan langsung meminta maaf."

Mas Al langsung jawab iya hanny. Mas' panggil ku. Ya hanny' ucapnya. Aku lapar' ucapku. Hmm lapar' mau makan apa ? Tanyanya sembari menyadarkan kepalanya di kursi. Aku ingin m*k*n kamu' ucapku seraya beranjak dari mas Al.

Mendengar itu,mas Al tersenyum dan masuk kamar. Sesampai di kamar, mas Al melihatku tanpa berkedip dan tiba-tiba pingsan. Aku pun gegas mendekatinya. Dan memeriksa suhu tubuh dan tensi nya. Selesai memeriksa aku menaruh alat itu di nakas.

"Dan bergegas keluar,mengambil air minum hangat untuk mas Al. Tak lupa aku memberi seluruh badannya dengan minyak. Tak terkecuali di hidungnya. Perlahan mas Al pun sadar, dan melihatku sendu. Minum dulu mas' ucapku. Ya hanny' ucapnya. Selesai minum,mas Al berbaring lagi."

Mas' panggil ku. Hmm' jawabnya sambil memegang dahinya. Masih pusing ? Tanyaku. Ya sayang ucapnya.

Gegas aku beranjak dari tempat tidur,dan lalu pergi mandi. Mas Al menatap ku heran,sambil berkata mood ibu hamil memang gampang berubah. Dan memejamkan mata.

Selesai mandi,aku lalu memakai setelan jins pendek. Dan berhias,menyisir rambut dan memakai jam tangan berwarna biru toska.

Selesai berhias,gegas aku membersihkan tubuh suamiku. Dan mengganti bajunya. Lalu menyisir rambutnya,setelah selesai aku mengajaknya untuk priksa. Awalnya mas Al menolak,namun setelah sedikit ku paksa dia mau.

"Aku pun memapah tubuhnya,dan berjalan pelan. Mas Al duduk dulu ya' ucapku. Mas hanya mengangguk,selesai mengunci rumah. Gegas aku membuka gerbang,dan mengeluarkan mobilku dari garasi. Selesai itu,aku gegas menutup gerbang. Dan kembali memapah mas Al. Mas Al menatapku sendu dan minta maaf,karna sudah merepotkan aku."

Mendengar itu aku lalu men**** b***rnya, lalu bergegas memapahnya. Sesampai di mobil,mas Al menunggu ku. Karna sedang mengunci pintu gerbang.

Selesai itu,gegas ku tancap gas. Tak berapa lama kami sudah sampai,Ada suster yang melihatku ingin membantu memapah mas Al. Namun aku tolak halus,mendengar itu suster itu tersenyum. Lalu memberikan kursi roda untuk mas Al.

"Gegas ku terima, dan mengucapkan terimakasih pada suster itu. Ya nona' ucapnya seraya berlalu. Aku mendorong kursi roda itu,ke ruang om Fadil. Melihat aku dan suamiku datang dengan wajah pucat,gegas om Fadil memeriksa mas Al. Selesai memeriksa, om Fadil memberikan obat untuk mas Al.

Om' panggil ku. Ya Cha' ucap om Fadil. Suamiku sakit apa om ? Tanyaku. Al hanya kecapekan' ucap om Fadil. Tapi kenapa bisa pingsan om ? Tanyaku lagi. Ya bisa Cha,karna selain kecapean suamimu juga kurang tidur.

Setelah mendengar itu,aku merasa bersalah kepadanya. Tak berselang lama aku sampai di Rumah Makan,aku berhenti disana. Dan memesan makanan.

"Selesai memesan dan membayar,gegas aku ke mobil lagi. Mas Al menatapku sendu dan tersenyum tipis. Aku hanya diam dan fokus menyetir. Saat berhenti di lampu lalu lintas,mas Al beranjak pindah ke tempat ku."

Aku terkejut,dan meminta suamiku pindah. Namun tidak di hiraukan nya. Aku hanya bisa pasrah,dan menunggu lampu merah berganti hijau.

Setelah berganti,gegas ku tancap gas, dan menatap ke depan. Sesampai di penthous,gegas aku ingin turun. Namun belum sempat turun, ada ibu kompleks memberi tahu kami.

"Permisi maaf ya dokter' ucap ibu kompleks yang bernama ibu Meta,ya bu ada apa? Tanya kami. Maaf sebelumnya kalau saya mengganggu' ucapnya lagi. Karna telah melihat kami,duduk berdua di mobil. Melihat itu,aku gegas menjelaskan,maaf bu suami saya lagi tidak enak badan' ucap ku jujur. Ibu Meta hanya mengangguk dan tersenyum."

Begini pak,buk' ucapnya lagi. Tadi mbak Amara datang lagi,dengan marah-marah. Minta tanggung jawab pak dokter' ucapnya. Mas Al hanya diam,dan memejamkan mata. Melihat itu,aku yang menjawab. Oh ya bu,terima kasih ya bu udah mau repot-repot menyampaikan pesan kepada kami' ucap ku tulus.

"Ya bu ' ucapnya sembari permisi pulang. Aku gegas turun dan membuka gerbang. Selesai,gegas ku tancap gas mobilku masuk. Dan ku kunci gerbang. Aku pun gegas memapah suamiku lagi. Ku lihat wajahnya seperti menahan gejolak amarah."

Ayo mas' ucapku seraya meraih tubuhnya. Selesai memapah dan membuka pintu,gegas aku mengambil piring dan sendok dan juga gelas.

Aku mendudukkan mas Al,dan lalu menyuapi nya. Selesai menyuapi,dan memberi minum obat. Mas Al tertidur. Aku bergegas keluar,untuk makan. Setelah selesai,aku bergegas membersihkan piring kotor dan gelas kotor.

Setelah semua selesai,aku lalu mematikan lampu dan masuk kamar. Alhamdulillah akhirnya selesai tugasku ' ucapku lirih.

"Aku gegas tidur di samping suamiku,karna hari telah beranjak malam. Tak berselang lama,aku tertidur sembari memeluk mas Al. Tepat jam 12 malam,mas Al terbangun. Dia menatapku sendu, lalu berpindah posisi agar bisa menatap wajahku. "

Melisa Anatasya,aku bahagia bersamamu. Dan semoga hingga akhir hayat tetap begitu' ucapnya haru. Setelah mengucapkan itu,mas Al lalu men***m seluruh wajah ku,kini berpindah ke leher jenjang ku dan meninggalkan bekas di sana.

Tangannya pun tak mau diam,mas Al membuka b*juku dan meminum layaknya seorang bayi. Aku pun sama sekali tak terganggu, dan masih terlelap.

Tak berselang lama,tangannya pindah ke area sensitif ku,mengobrak-obrik di sana. Hingga mas Al melakukan penyatuan. Tak cukup sekali,bahkan sudah berulang kali,namun aku juga tidak bangun.

"Terima kasih hanny' ucapnya. Mas Al gegas menutupi kami dengan selimut,karna masih sama-sama polos. Tepat jam 2 aku terbangun. Aku menyentuh kening suamiku,alhamdulillah udah dingin' ucap ku."

Aku yang belum sadar dengan tubuhku yang polos,gegas mengambil termometer badan di nakas,di dekat maaf Al.

Tanpa aku tahu,p****ku menempel di b****nya. Setelah dapat termometer,gegas aku tempelkan ke ketiaknya. Saat asik cek suhu. Mas Al terbangun. Dan lalu,melakukan lagi.

Paginya,mas Al sudah siap kerja lagi, Dan sudah memandikan aku. Lalu menggendong ku.

Hari ini, kamu ikut hanny' ucapnya. Sesampai di RS,mas Al menggendong ku,ke ruang usg. Dan memeriksa ku dan perkembangan calon anak kami.

Alhamdulillah' ucapnya terharu. Selesai memeriksaku, mas Al gegas membawaku ke ruangannya.

Makasih hanny' ucapnya mas Al. Aku kerja dulu ya hanny' ucapnya lagi. Dan berlalu ke ruang rawat.

Tepat jam 9,aku terbangun. Dimana aku' ucapku lirih. Lho,ini kan RS mas Al. Kok aku bisa disini ?Tanya ku dalam hati.

Laper banget' ucapku tiba-tiba. Karna sudah ganti topik.

Gegas aku turun di tempat tidurku. Belum juga kaki ku napak ke bawah,suamiku datang.

Mas lapar' ucap ku manja. Mas Al tersenyum dan mendekatiku,lalu men****ku.

Maaf hanny,aku tadi sibuk. Ya sudah,kamu mau makan apa ? Tanyanya. Makan bakso ja mas sama es buah' ucap ku.

Ya sudah,aku pesan dulu ya' ucapnya lembut.

Ya' ucapku.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!