Part 18

"Paginya kami terbangun. Karna terkejut dengan ketukan pintu gerbang keras. Kami pun mengintip di jendela kamar,gegas mas Al menarik ku dari jendela. Dan memencet tombol kedap suara. Mas' ucapku yang menggantung karna terkejut digendong dia secara tiba-tiba."

Mandi bersama ya' ucapnya sambil mengerlingkan m*t*. Ya' jawabku singkat.

Selesai mandi,aku ke meja rias. Setelah selesai,aku turun menghampiri mas Al.

Dan sungguh terkejutnya aku,perempuan yang di sebut keong racun oleh suamiku,berada di dalam rumah. Dan tidak hanya dia,tapi mertuaku,om Fadil dan dua sahabatnya berada di sini.

Aku yang berniat menusul,aku urungkan. Dan memilih menjadi pendengar di tangga. Beruntung pas aku turun,mereka tak melihatku.

"Hening....perempuan bernama Amara terdiam. S**l' kenapa om Taufan ada di sini juga ? Tanyanya dalam hati. Mas Al langsung to the poin, Mar' panggilnya ketus. Kamu mau apa' ucap suamiku. Aku minta tanggung jawab kamu' ucapnya seraya meremas jarinya. Tanggung jawab ? Tanya mereka semua. Ya' aku minta tanggung jawab Al,karna dia membuatku jatuh cinta' ucapnya penuh penekanan."

Mendengar itu, mami Rima beranjak pergi dan berkata' dasar ikan teri keg***lan. Mendengar itu' para lelaki tertawa, kecuali Amara. Maksud tante apa ? Tanyanya dengan mendengus kesal.

Maaf Ra, aku enggak bisa menuruti permintaan kamu,karena aku sudah menikah' ucapnya terputus. Karna tiba-tiba Amara berkata' aku mau kok kamu jadikan istri ke dua. Aku yakin istrimu mau menerima ku' ucapnya tanpa malu.

"Belum sempat menjawab' papi Taufan menyuruh suamiku pergi. Biar papi yang hadapi ! Titah papi. Mas Al hanya menurut. Saat hendak ingin menyusul mami Rima,mas Al melihatku duduk di tangga. Deg...

hanny' panggilnya. Hei are you ok ? Tanya mas Al. Aku tidak menjawab,tapi langsung memeluknya."

Makasih hubby,kamu mau menjadikan aku wanita satu-satunya dalam hidupmu' ucapku penuh haru. Ya hanny' jawabnya. Eits, jangan nangis' ucapnya lalu tertawa.

Aje gile' pengantin baru liat kondisilah, disini ada jones' ucap kak Arfan dan kak Arfin.

Mendengar itu,aku hanya tersenyum malu. Namun beda dengan Amara,dia merasa hancur melihat ku tersenyum dengan di peluk mas Al.

Om Fadil melihat Amara dengan intens' ide konyol pun muncul. Gegas dia mengambil gawainya di saku seragamnya. Dan mengirim pesan ke temannya.

("Bro' aku ada pasien untukmu' ucap om Fadil.")

("Ok kirim alamatnya. Jawab orang itu.")

("Ok brow' Perumahan Xxx no 2' jawab om Fadil.")

Selesai kirim om Fadil pamit' kepada semua orang tanpa terkecuali. Dan tak lupa juga menasehati ku' Cha yang sabar' ucapnya seraya berlalu. Aku hanya menganggukkan kepala.

Mungkin benar ini ujian pernikahan ku' jadi aku harus sabar. Ucapku dalam hati.

1 jam kemudian' ada orang datang, mencari Amara. Mendengar namanya di sebut,Amara keluar. Ya ini saya' ucapnya. Maaf kak' saya datang kesini mau menjemput anda' ucap pria itu sopan.

Ok ayo' jawabnya seraya berlalu. Sedangkan kami yang melihatpun,akhirnya tertawa lepas. Akhirnya bebas juga. Tumben dia mau' ucap Arfin. Kesambet kali' jawab Arfan.

"Namun tiba-tiba,Kak Arfan bertanya padaku. Cha' panggilnya. Ya kak' jawabku. Dulu' almarhum ayahmu memberimu gelang kaki enggak ? Tanyanya. Ya kak, tapi sudah diminta kak Dodhy pas mau nusul om Satya' ucapku jujur. Oh ya sudah' ucapnya kemudian. Memang ada apa kak ? Tanyaku penasaran. "

Jadi gini Cha' musuh ayahmu sedang mencari itu. Dan jika sampai ketemu,bukti itu akan mereka musnahkan. Ucapnya. Dan kau Al' kalian harus hati-hati, karna mereka masih yakin, gelang kaki itu masih di simpan Icha' ucapnya. Ya' jawab mertua dan suamiku bersama.

Setelah perbincangan itu,kak Arfan dan kak Arfin berpamitan. Tak berselang lama mertuaku juga pulang. Cha' mami pulang dulu ya, ucapnya. Ya mi' ucapku tak lupa takzim dengan mertuaku. Al' jaga Icha' ucap mertua ku. Ya' jawabnya. Dan lalu takzim.

"Setelah pintu gerbang di kunci,aku masih mematung disana. Gegas mas Al menggendong ku. Aku terkejut' mas panggil ku. Dia berjalan terus' tanpa mendengar aku. Rupanya dia tau' ada orang yang menatap kami."

Sesampai di ruang tamu, mas Al menurunkan ku dan men**** b***rku lama,hingga saat aku kehabisan nafas' barulah dilepas. Maaf hanny' ucapnya. Aku hanya diam dan merasakan pa*aku seperti disuntik. Mas' panggil ku. Ya hanny' jawabnya.

"Aku langsung menerkamnya,hanny kau ke...na..pa...ucapnya terputus. Karna tanganku sudah masuk ke dalam n**anya. Gegas mas Al,menggendong ku lalu masuk kamar tamu. Hanny' kau nakal, ucapnya. Namun aku terdiam. Entah kenapa tubuhku terasa panas.

Tepat jam 4 pagi kami baru selesai bertukar keringat. Tubuhku serasa dikuliti' karna permainan tadi. Dari jam 6 petang sampai jam 4 pagi. Aku tertidur dalam pelukan suamiku. Tidurlah hanny' ucapnya seraya mendusel dadaku. Seperti bayi mencari minum.

Tepat jam 12 siang' kami baru bangun. Siang hanny' ucap mas Al. Siang mas' jawabku. Makasih han' service semalam sungguh menakjubkan' ucap suamiku. Gegas aku menutup wajahku' dengan kedua tangan ku karna malu.

"Hei tak perlu malu hanny' ucapnya. Dan lalu menggendong ku,untuk mandi bersama. Aku hanya menurut. Selesai mandi,kami mengeringkan rambut dan tak lupa aku memakai bedak tipis. Lalu, keluar kamar. Aku pun berniat memasak,namun langkahku terhenti karna bagian intiku terasa sakit."

Gegas mas Al menggendong ku dan mendudukkan aku di kursi ruang tamu.

Apa sakit ? Tanyanya. Iya ucapku. Sini liat,lalu dengan cepat mengangkat kakiku. Hmm ini di oles salep sembuh' ucapnya seraya mengambil salep dan mengoleskannya.

3 bulan berlalu, pagi ini entah kenapa aku rindu banget dengan mas Al. Padahal baru 1 jam,mas Al pergi. Entahlah,tanpa babibu dan minta izin dulu aku gegas ke kamar. Ambil dres tanpa lengan berwarna merah dan sepatu boots berwarna merah juga.

Enggak tau kenapa,aku ingin memakai ini. Padahal setelah menikah,aku sudah berganti berhijab.Kenapa aku jadi gini, pikirku. Huft... Tak lupa,aku memakai topi merah juga dan masker berwarna senada.

Sesampai di RS,aku di sambut pak satpam. Pagi bu' ucapnya kepada ku. Pagi, balasku. Dokter Al ada ? Tanyaku ramah. Oh ada bu. Ruangannya juga dekat sini' ucap pak Satpam itu. Terimakasih' ucap ku. Ya sama-sama' jawabnya.

Tok..tok..tok...

Masuk.

Misi dok' ucapku.

Mas Al mengerutkan dahinya,suaranya...ah tidak..ucapnya lirih.

Silahkan masuk' ucap mas Al. Gegas aku masuk dan duduk. Keluhannya apa mbak ? Tanya suamiku ramah. Aku gegas melepas masker dan topiku Lalu mengunci pintu.

Mbak' panggil suamiku. Gegas aku lari dan memeluknya. Maaf mas' ucapku lirih. Aku rindu bau tub**mu' ucap ku.

Deg...

Hanny,apa kamu terlambat datang bulan ? Tanya mas Al. Iya mas, aku sudah sebulan enggak haid' ucapku sambil men***m lehernya. Hanny' panggil mas Al.

Jangan bangunkan n**ak' ucapnya. Seraya tangan kanannya membuka kancing dres ku.

2 jam kami baru selesai bertukar keringat lagi. Selesai itu,mas Al menyuruhku makan buah dulu dan jus yang di pesan dari restoran kakaknya kak Arfan dan kak Arfin.

Karna mas Al masih sibuk,aku yang disuruh istirahat pun merasa bosen dan ingin menemuinya lagi. Tapi melihat tanda kepemilikan ini,aku malu. Aku hanya menunggu. Hingga tak terasa,aku tertidur pulas. Jam makan siang terlewatkan.

Mas Al yang melihatku pulas tidur,tidak tega membangunkan ku. Hingga tepat jam 5 sore, aku baru bangun.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!