Jodohku Seorang Dokter.
"Melisa Anatasya gadis cupu dan kuper kini telah selesai di wisuda dan resmi menjadi perawat."
Rasa syukur tak hentinya ia panjatkan, karna dia bisa membuktikan kepada rekan-rekannya cewek cupu dan kuper berhasil meraih cita-citanya. Tak terasa semua acara telah selesai kini Melisa sudah bersama sang ibu tercinta, menunggu mobil jemputan tiba. Di bawah pohon dekat pos satpam kami menunggu seraya merencanakan setelah ini aku akan tugas kemana. Saat asik berdiskusi mobil jemputan yang kami tunggu telah tiba tanpa banyak kata kami masuk.
"Tak terasa mobil pun sudah sampai rumah, ku baringkan tubuh ini di sofa ruang tengah. Bibi yang melihat ku pun bertanya capek non ? Iya bik,jawab ku singkat tak lama ibu ku kluar dari kamar sembari tersenyum padaku. Icha"[Ya keluarga lebih suka memanggil ku dengan nama Icha.]". Buruan mandi gi lalu istirahat dulu ini udah sore tak baik anak gadis mandi malam". Walau lelah aku pun mengiyakan perintah ibuku, siap ibuku tersayang hehe...Hmm ya sudah sana. Iya ibu.
15 menit aku selesai mandi, ku lepas kacamata ku dan ku simpan di laci nakas. Aku tersenyum kecut bila mengingat model culun ku. Padahal aslinya aku tidaklah culun.
"Flasback oof".
"Ya sebenarnya aku juga cantik secantik ibuku, ibuku menyembunyikan kecantikan ku kepada semua orang. Ibuku tidak ingin kecantikan putrinya di manfaatkan orang dan di rusak orang. Hanya segelintir aja yang tau.
"Flasback on"
"Pagi sudah menjelang, dari selesai sholat tadi aku sudah berkutat di dapur bersama bibi Inah. Ya bi Inah sudah kami anggap keluarga sendiri dan kami percaya itu tengah berdendang sholawatan. "Aje gile masyaallah bibi syahdu banget, ucapku yang sukses membuat Art ibuku merah merona menahan malu dan tawa karna ketauan telah bernyanyi di kala bekerja."
"Kenapa berhenti bisa ?" Tanyaku namun belum sempat di jawab, ada suara mobil di depan. Gegas aku pinjam handuk bibik dan pake kacamata ku. Kalau di kuncir tak mungkin ada waktu keburu ketauan. Dengan nafas memburu aku meminjam baju bibi yang kedodoran banget. Tau ah dengan begini aman. Bibi yg melihat ku tak hentinya nahan tawa dan geleng-geleng kepala. Bagaimana tidak demikian ini berada di rumah sendiri baru denger mobil masuk sudah gelagapan kaya orang ketahuan mencuri.
"Aku yang tau dengan tingkah aneh bibi cuma aku balas senyum.
Tak berapa lama aku membuka pintu mempersilahkan tamu masuk. Betapa terkejutnya aku bukan tamu yang datang tapi kakak kandung ku yang datang, terang saja ku pukul dia kakak kandung menyebalkan. Eh kenapa kamu sambil tahan tawa karna pakaian yang ku kenakan. puffff haha...kamu lucu banget dek. Mendengar keributan di luar ibuku kluar, kenapa ini pagi-pagi udah ribut.
"Itu Bu Nona Icha sama tuan Dodhy. Sahut bibi Inem. "Deg Dodhy jawab ibuku terkejut. Iya nyonya.
Hmm anak itu udah pulang juga awas kamu ya berani bohongin ibu. Bibi hanya tersenyum melihatnya. Karna semenjak tuannya pergi rumah berasa sepi."["Ya Dodhy Pradipta, anak dari Fajar Pradipta dan Anggun Anatasya ini harus rela pergi jauh dari ibu dan adiknya setelah kejadian naas yang menimpa keluarganya."
"Flasback oof".
"Di usia yang masih duduk di bangku SMK dan adiknya baru SMP. Dia harus menelan pil pahit karna ditinggal meninggal dunia oleh ayahnya, yang entah kenapa ada yang ganjil dengan kematian ayahnya." Menurut hasil otopsi dari RS P**A, Ayahnya meninggal karna serangan jantung tapi dari pihak keluarga ayah/ibu tidak membenarkan ayahnya memiliki sakit jantung. Entah apa yang terjadi padamu yahh tapi Dodhy berjanji akan mencari kebenarannya. Itulah janji Dodhy di depan jasad ayahnya sebelum di makamkan. Diiringi isak tangis 2 kluarga, sahabatnya ayah maupun ibu dan sahabatku dan juga sahabat adikku. Ibu dan adikku menangis dan aku yang tadinya kuat akhirnya tak tahan juga luruh airmata. Tangan ini ditarik oleh seseorang teman ayahku yang sudah lama kami kenal dia memelukku dan berbisik ayahmu di bunuh bukan sakit jantung.
"Deg seketika aku tersentak maksud om apa ? Ya dia om Fadil seorang dokter yang prestasinya sangat banyak dan atas dedikasi dan juga kejujuran nya lah beliau bisa membuka RS sendiri. Kita lanjutkan nanti karna disini masih ada dia. Ucap om Fadil. Om tunggu kabar selanjutnya lalu beranjak pergi. Iya om sahut ku."
Malamnya selesai tahlil kami berempat pamit ingin istirahat,adikku yang masih menangis dipeluk oleh oma ["Mama dari ayahku."]. Yang juga sudah ditinggal opa selamanya. Diam mematung melihat orang yang ku sayang menangis meminta keadilan namun apa daya ku aku masih kecil tak mungkin aku mengurus ini. Aku yang memikirkan solusi dikejutkan oleh pelukan ibu,ibu yang melahirkan ku dan menguatkan ku kini memeluk sambil berkata susah cukup ibu kehilangan ayah ibu dan kini ayahmu. Cukup mereka saja kamu jangan ya nak. Airmata ini mengalir dan aku membalas pelukan ibuku. Tanpa bisa lagi menjawab nya. Sejak itu aku bertekad untuk berhati-hati dalam memilih teman dan memberi kepercayaan pada siapa pun.
"Ibuku dan adikku terjatuh secara bersamaan karna sudah 3 hari tidak makan. Aku menghubungi dokter Fadil. 1/2jam kemudian beliau datang. Selesai memeriksa dokter menyarankan untuk selalu support mereka dan ajak mereka jalan-jalan.
Sesampai di ruang tamu om Fadil menghentikan langkah nya. Dhy, ya om jawab ku. Hati-hati mereka masih mengintai mama dan adikmu. Gelang ibu dan adikmu ada bukti tentang kebusukan musuh ayahmu. om saranin kamu bawa ke luar negeri dan kamu berikan pada kembaran ayahmu om Satya. Biar dia nanti yang akan menghabisi mereka. Ya sudah om tinggal dulu dan jaga terus mereka. Ya om jawabku.
"Flasback on".
"Dasar anak brondong yang nyebelin tapi ngangenin kenapa bohongi ibu ? Tanya ibuku."
Aduh maaf bu sakit lepasin dulu. Ya bu harusnya Dodhy pulang besok tapi om Satya menyuruh pulang sekarang karna besok aku akan melamar kerjaan di sini.
"Kerja di mana kak ? Tanyaku kemudian,di tempat ibu." Oh jawab kami bersamaan. Aku yang tau kalau kakakku bawa teman cowok langsung ke dapur mengembalikan baju daster dan bik Inem. Kembali duduk dan melepas kacamata lalu memakan cemilan yang ku bawa tadi.
Ehemmm kakakku dan ibuku berdehem bersama. Kenapa kak ? Bu ?
Mereka memberi bahasa isyarat lewat mata. Aku pun langsung terperanjat lari sempoyongan karna melihat 2 teman kakakku yang menatap aku penuh arti.
Setelah kepergian ku mereka semua tertawa hingga terdengar dari ruang kamarku. Oya Bagas gimana kabar om Satya? Tanya ibuku yang langsung dijawab Bayu kembaran Bagas. Alhamdulillah baik mi. ["Ya tanpa sepengetahuan keluarga dan yang lain Satya adik dari ayahku Fajar Pradipta telah resmi pindah ke luar negeri untuk menjauh dulu dengan kedua putranya Bayu Anggara Pratama dan Bagas
Anggara Pratama. Ya semenjak menikahi Sandra,dia langsung pergi ke luar negeri untuk membuka bisnisnya.
Namun sayang disaat bisnisnya lancar ada mantan Sandra yang tiba-tiba mengusik mereka. Tanpa berfikir panjang Sandra yang di rumah hanya di temani dua jagoan nya dan pembantu sekaligus tukang kebon pun tersentak karna suara tembakan. Sandra yang ingin menyelamatkan anak-anaknya gagal karna tembakan mantan kekasih nya mengenai tepat di jantungnya. Bukan hanya Sandra dan art sekaligus tukang kebun nya yang di habisi tapi juga Bagas bayi mungil itu harus merasakan sakit nya lidah dipotong dengan sebilah pisau. Tetangga yang mendengar langsung terkejut melihat tukang kebun tewas bercucuran darah. Saat ingin memotong lidah Bayu Kepalanya ditembak dari belakang seketika dia tewas. Ya teman Satya yang berniat mampir ke rumah nya harus menyaksikan siksa anak sahabat nya."]
Flasback on.
Bagas terlihat sedih,segera ibuku memeluknya memberikan kekuatan untuknya. Sabar ya sayang. Maaf mami tidak tau [mereka terbiasa memanggil ibu kami dengan sebutan mami karna dulu ibuku yang menyusui mereka hingga 2 tahun.
"Malamnya aku ingin makan karna tadi jam makan malam aku malah asik di dunia mimpi. Maklum ngantuk." Jam pun juga sudah menunjukkan angka jam 9 malam. Sepi hanya lampu tengah saja yang menyala,aku mengambil minum dan makan saat sudah suapan terakhir aku terkejut melihat teman kakakku berdiri mematung. Aku cermati wajahnya kaya kenal sambil minum aku mengingat ALLAH Akbar Bagas. Doa pun tersenyum lantas menemaniku duduk di ruang makan. Di kamar Bayu yang tak menemui keberadaan sang kembaran pun gegas kluar takut dia sedih karna tadi. Ya ALLAH ternyata kamu disini kak. ucap Bayu. kami pun langsung melihat arah sumber suara. Ya Bay, jawabku. Dan anggukan jawab Bagas. Kak,jangan sakit hati ya atas kejadian tadi. Bagas pun menggeleng cepat dan tersenyum sambil berpelukan. Ish kalian ini soal sweet banget. ucapku dan tak terasa air mataku kluar. Mereka pun terkejut lalu berhambur memelukku.
Setelah drama romantis tadi kami bertiga memutuskan untuk istirahat kembali namun baru ingin melangkah Kakakku Dodhy baru saja datang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Inru
Mampir thor
2022-09-07
0