Part 7

"Paginya, kak Dodhy dan ibu masih setia menungguku ditemani juga om Satya,Bagas dan Bayu. Melihat aku bangun gegas mereka mendekat,Cha kamu sudah bangun ucap mereka semua. Alhamdulillah sudah bu,kak,om,dan si kembar ucapku. Masih sakit/takut ucap kakakku, sakit ya takut sudah enggak kak ucapku. Bayu lantas tanya, Cha maaf ya bukan ingin mengungkit, tapi aku ingin tau kronologis kemarin gimana ? Mendengar itu om Satya langsung mencubit lengan Bayu,aw sakit pi,ucap Bayu. Gegas aku jawab tidak apa-apa om,ucapku kemudian dan menjelaskan yang terjadi kemarin."

"Flasback oof ".

"Malam hari,tepat aku terbangun karna sudah 1 jam aku bersama dokter Al sembunyi. Aku mengintip dulu apa mereka sudah pergi/belum,namun ternyata belum. Merasakan hal aneh dokter Al bangun,lalu aku mengajaknya untuk keluar. Dokter Al mengiyakan,namun harus hati-hati. Saat sampai pintu pria tak di kenal itu bangun,melihat itu kami terkejut dan berlari. Namun sayang' kakiku bisa diraih oleh pria tua itu. Gegas dokter Al menarik tanganku,dan menyuruh pria itu untuk melepaskan aku. Tapi pria tua enggan melepaskan aku,sekuat tenaga aku menarik kakiku tetap tidak bisa. Hingga perkelahian pun terjadi 1 lawan 5 orang. Aku yang masih dengan pria tua itu,mencari akal agar bisa lepas darinya. Aku teringat semprot cabe yang ku simpan di baju dinasku,gegas aku ambil dan menyemprotkan ke dua m***nya. Setelah berhasil aku lari dan lagi-lagi aku di hadang oleh pria yang lebih muda,dokter Al yang melihat aku di kepung gegas berlari dan berusaha menyelamatkan ku. Beruntung dewi fortuna berpihak kepada kami,aku melihat dokter Al sudah lelah berlaripun tak bisa. Namun dokter Al membisikkan aku,dan menggenggam tanganku ayo kita lawan bersama ucapnya seraya mencium b***rku sekilas. Dengan gerakan cepat dokter Al menarik aku dan mengarahkan kakiku ke arah pria itu. Alhamdulillah bisa tumbang,gegas kami lari. Saat sampai di tangga darurat kami bersembunyi dulu,aku tidak tega melihat dokter Al kelelahan. Akhirnya kami beristirahat dan saat kami bersembunyi ada suara langkah orang berlarian. Sial gagal lagi kita ucap mreka. Ya sudah kita tunggu disini saja,feeling aku mengatakan mereka bersembunyi di sini. Mendengar itu aku dan dokter Al berdoa,semoga selamat sampai ruangan om Fadil. Kami pun bersembunyi di bawah meja dan sambil memperhatikan adakah ventilasi yang terbuka. Saat mendapatkan ventilasi yang terbuka gegas kami merangkak untuk sampai kesana, setelah sampai dokter Al menyuruhku untuk lebih dulu keluar. Awalnya aku menolak tapi tiba-tiba dokter Al menggendong aku dan mengeluarkan aku lewat ventilasi. Dan sekarang giliran dokter Al, namun naas tepat dia berhasil keluar ada orang yang mengetahui dan gegas kami lari dengan hati-hati karna disini jalannya hanya bisa buat 1 orang. Dokter Al mengamati sekeliling sambil berucap Cha hati-hati dan jangan liat ke bawah. Aku tidak menjawab, ekor m***ku terus mengamati sekeliling. Alhamdulillah sudah sampai, ucap kami berdua. Saat dirasa aman kami berjalan dengan perlahan tanpa menimbulkan suara,aku yang kelelahan dan mengantuk pun ingin istirahat namun, dokter Al bilang Cha tinggal 2 ruangan lagi kita sampai. Saat sedang berdiskusi dengan dokter Al aku yang lengah tiba-tiba ditarik oleh dokter Al dan terdengar swara tembakan. Maaf sudah membuatmu terkejut ucap dokter Al. Ya dok Ucapku kemudian. Cha kamu pake ini, ini apa dok ucapku. Ini rompi anti peluru, ucap dokter Al. Terus dokter ucapku kemudian. Aku tidak apa-apa, kamu pakailah ini ucapnya seraya men**** keningku dan berkata aku enggak mau kamu terluka. Tapi aku juga enggak mau dokter terluka ucapku kemudian. Aku akan baik-baik saja selama ada kamu ucapnya yang buat hatiku ingin terbang. Ish gombal ucapku kemudian.

Aku enggak g****l, dia lau memberiku cincin dan menaruh di jari manis ku. Aku mencintaimu dan hanya maut yang bisa memisahkan kita ucapnya seraya menggemgam tanganku dan berlari. Saat sampai di ruang om Fadil, dokter Al tertembak di perutnya, saat itu gegas aku ambil pistol yang di pegang dokter Al untuk membalas tembakan. Setelah itu aku mengangkat dokter Al, dan saat itu aku bertemu kak Dodhy ucapku.

"Flasback on ".

Cha, kakak akan melatih kamu menembak ucap kak Dodhy. Dan di setujui semua karna ini menyangkut nyawa. Hari Ahad, kamu libur kan tanya kakakku ? Ya kak' ucapku. Bagus hari Ahad,kakak latihan kamu.

Om Fadil dimana kak' tanya ku. Ada di ICU ucap kakakku. Bolehkah aku kesana pinta ku pada ibu dan kakakku. Boleh ucap om Satya,makasih om ucapku. Sama-sama. Ibuku hanya diam karna hatinya penuh kebimbangan. Kak' ucap om Satya. Gegas Bayu mendekat dan menyentuh bahu ibuku dengan lembut. Sontak ibuku terkejut,ya sayang ada apa tanya ibuku. Mami di panggil papa ucap Bayu. Oh ya,kenapa Satya tanya ibuku.

"Kak' aku dan si kembar pamit dulu ya kak. Ucapnya. Kenapa buru-buru bukankah Bagas belum boleh pergi jauh tanya ibuku ? Kak,kami pulang di rumah lama bukan ke luar negeri ucap om Satya. Oh ya. Hati-hati ya ucap ibuku seraya berjalan dan memeluk si kembar.

Di sini aku di dekat dokter Al,sambil terisak. Dok sadarlah ucapku lirih.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!