"Flasback oof ".
"Semenjak kehilangan sosok ayah di usia remaja, Icha mengurung sendiri di kamar tanpa adanya cahaya yang menemani. Bayangan dan nasehat ayahnya selalu menghantui seiring waktu, air mata tidak bisa berhenti bahkan semakin deras.
Tok...tok...tok...
Pintu terbuka menampilkan Icha yang kusut, Dodhy yang melihat adiknya kacau gegas memeluknya. Cha kamu jangan nangis terus kasian ayah di sana Cha. Pinta sang kakak. Sedetik kemudian Icha pingsan, Dodhy yang belum siap jatuh terj****bab di lantai sambil terisak memanggil pak Mudin.
Bi, jaga ibuku sebentar' ucap Dodhy dan langsung dianggukui bi Inah dan lalu menutup pintu rumah. Gegas ke kamar majikannya, dengan perlahan bibi membuka pintu kamar dan melihat majikannya apa masih tidur/sudah bangun namun enggan kluar. Alhamdulillah wasyukurilah aman nyonya masih tidur' ucap bi Inah.
Icha yang telah sampai di RS, langsung di bawa ke ruang perawatan, yang sudah di tunggu om Fadil dan perawat lain.
"Flasback off"
Sebelum ke RS, kak Dodhy menghubungi om Fadil [Dokter kepercayaan kluargaku.]
Om tolong adikku om yang lari tergopoh-gopoh sambil gendong aku' ucap kak Dodhy.
peluh yang bercucuran tak ia hiraukan, asal adiknya selamat. Om Fadil yang melihat kak Dodhy pun terharu.
Kak Dodhy setia menunggu aku di periksa om Fadil. Gimana om tanya kak Dodhy.
Om Fadil menghembuskan napasnya dengan lembut, adik kamu baik-baik saja tapi dalam hatinya hancur berantakan. Dan segera mungkin bawa adikmu ke psikiater. Ucap om Fadil.
Bagai tersambar petir,Dodhy tak menyangka akan berakhir seperti ini. Ayahnya yang belum genap seminggu meninggal, harus menguatkan diri sendiri dan ibu sekaligus adiknya. Dan kini harus mendengar adik kandungnya harus ke psikiater.
Sadar akan keterpurukan anak sahabatnya dokter Fadil langsung memeluknya. Yang membuat lamunan Dodhy tersadar. Om kenapa adikku harus ke psikiater, bukankah adikku hanya pingsan ? Tanya Kak Dodhy.
Om Fadil mengatur nafas dan degup jantungnya karna khawatir salah bicara melihat usia Dodhy masih 16 tahun. Dan harus menjadi pelindung kluarga.
Dhy, adik kamu tu sayang banget dengan ayah kamu. Sayangnya dia melebihi nyawa dia sendiri, 6 hari yang lalu om tak sengaja melihat adikmu paling histeris melihat jasad ayahmu.
Dia selalu bilang ayah cinta kedua ku setelah ALLAH kenapa ayah tega tinggalin Icha yah ? Ucap om Fadil mengingatkan aku akan tangisan adikku.
Psikisnya sudah kena Dhy, maka om saranin kamu untuk selalu mengajak dia ke psikiater. Dan jangan lengah menjaganya. Walau Icha tak tau meninggalnya ayah, tapi Icha tau ayahmu meninggal karna dibunuh.
Deg...gegas kakakku meminta tolong om Fadil mencarikan psikiater. Dan langsung di setujui dokter itu.
"Flasback on ".
Icha dia tadi siapa cha' ucap sang ibu. gak tau bu, Icha juga gak sengaja bertabrakan sama dia. Ucap Icha jujur.
Ibunya pun menanyakan lagi, kamu enggak suka Cha dengan yang tadi ? Ucap ibu lagi. Engga kenal bu kenapa mesti cinta. Ucapku asal.
Tapi tadi cakep lho Cha, ucap ibu seraya menggoda ku. Cakep saja enggak cukup buat, minimal seperti cinta pak Habibie dan bu Ainun ucapku kemudian.
Tak terasa sampai juga, saat ingin masuk ibuku ijin dulu angkat telfon. Gegas aku masuk duluan sambil bawa makanan kesukaan Bagas.
Assalamua.....ucapku yang terpotong karna ada perawat yang ingin menembak kepala Bagas, Reflek aku teriak dan menangkap orang yang memakai seragam perawat.
Ibu yang mendengar langsung masuk. Bayu dan Om Satya sontak kaget lalu dengan sigap menekan bel darurat yang terpasang di ruang UGD.
Para satpam pada datang tak terkecuali cowok tadi yang melihatku telah berhasil mengalahkan perawat tadi.
Selesai diamankan pihak keamanan om Satya langsung menghubungi ajudannya untuk menyelidiki perawat tadi. Selesai menghubungi ajudannya om Satya langsung menggoyangkan tubuh Bagas, namun nihil. Menyadari itu om Fadil mengangkat tangan Bagas untuk merasakan denyut nadinya.
Alhamdulillah dia masih hidup, mungkin dia tadi di suntik bius. Jangan lengah sedikitpun dan jangan sembarangan membeli makanan/minuman di sini. Ucap om Fadil yang sudah merasa ada yang ganjil.
Mengingat keluarga Pradipta yang selalu waspada kini mendadak bisa merasa aman.
Om Fadil mendekati Om Satya, Satya kau lagi dalam bahaya ajudan bayanganmu tadi ku temukan tak sadar diri, saat Ku tanya dia menjawab kalau pas bertugas dia menghirup aroma jagung bakar dan tak sadarkan diri. Ucap Om Fadil. Ya sudah aku pamit dulu ya. Ucap om Fadil yang di jawab iya oleh om Satya dan yang lain.
Ibu yang melihat Bagas meneteskan air mata gegas lari dan membersihkan bulir-bulir air matanya. Kami semua yang melihat seketika sakit hati ini, dalam hati ku berkata apa salah dia TUHAN kenapa tak henti-hentinya orang ingin melenyapkan Bagas ?
Bayu yang menyadari aku menangis langsung memeluk ku. Dan melepaskan saat aku udah tenang.
Sore harinya aku mulai kerja, gegas mandi dan bersiap diri. Saat ingin masuk ke ruangan om Fadil, aku ter****bab lagi karna menabrak dia. Sambil ng***l aku beristiqfar, heran deh hobi banget sih nabrak. Ucapku seraya membenarkan kacamata yang mau jatuh. Maaf nona saya buru-buru. Ucap cowok itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments