Part 14

"Kamu' ucapku terhenti,karna dia langsung men**** b***rku dengan lembut. Awalnya aku mencoba menolak' dengan mendorong tubuhnya. Namun tanganku berhasil ia gemgam. Saat aku mulai kehabisan oksigen,dia lalu melepaskannya."

Kami saling pandang begitu lama, tidak ada rasa canggung/gimana yang ada hanya rasa bahagia.

Saat ingin bertanya' tiba-tiba ada orang yang mengetuk pintu. Bentar ya,aku buka pintu dulu' ucapnya. Namun aku yang masih terbayang masalalu,gegas menarik Al dan tanpa kata aku memeluknya sambil terisak.

"Mengetahui aku menangis ' gegas dia melerai pelukan kami,dan mengusap air m***ku. Dia lalu men**** keningku,dan menunjukkan rompi yang di pakainya dan pistol. Berjaga-jaga' takut ada serangan dadakan. Melihat itu' gegas aku anggukan kepala. Hati-hati' ucap ku kepadanya."

Ya. Jawab dia.

Pintu dibuka,dan ternyata om Fadil yang datang. Alhamdulillah' ucap kami bersama,karna yang datang bukan musuh. Ish,kalian ini masih aja trauma' ucap om Fadil. Melihat aku sendirinya di sofa,gegas om Fadil menghampiri ku dan memeriksa ku. Kenapa om,tanya ku ? Aku ingin memeriksa kamu,Cha kali aja sang pujangga hati mu salah periksa' ucapnya sambil melirik Al. Al yang di lirik pun hanya tersenyum' dan memandang ku dengan penuh rindu.

"Merasa ada yang janggal' gegas aku bertanya kepada om Fadil. Om Fadil jahat' ucapku lirih seraya beranjak dari sofa. Mengetahui itu' gegas om Fadil dan Al menjelaskan. Cha' panggil mereka,namun tetap saja aku tak menghentikan langkahku. Al putar arah,tidak mau lagi kehilangan aku. Tanpa aku sadari,Al telah sampai lebih dulu dan memegang tanganku. Cha' dengarkan dulu penjelasan kami ucapnya."

Enggak kalian ja....Al men**** b***rku lagi dan menggendong tubuhku. Om Fadil sudah menunggu kami di ruangannya. Aku berusaha memberontak,namun selalu gagal. Dan Al,tidak pernah mau melepaskan.

Setibanya di ruangan om Fadil,kami masuk. Al langsung memangku aku' dan memelukku. Om Fadil gegas duduk' dan menunjukan rekaman cctv 7 tahun lalu.

Selesai melihat' aku terdiam. Om Fadil memilih keluar. Kini hanya ada aku dan Al. Dia masih saja sesenggukan' menangis karna takut aku lari lagi. Melihat dia menangis' aku tak tega. Gegas aku usap air m***nya dengan lembut.

"Merasakan tanganku membersihkan pipinya dari air m***nya, gegas dia memelukku dan berbisik maafkan aku. Shhht' ini bukan salahmu,ucapku seraya memandang wajahnya. Hening dan saling memandang,sedetik kemudian aku memulai obrolan lagi,pulang yuk udah larut malam. Dia hanya mengangguk' dan berucap terimakasih masih mau menunggu ku. Idih pede banget kamu'elakku kepadanya. Ya lah pede itu harus' ucapnya. Gak bagus juga terlalu pede' jawabku ketus. Dia lalu menarik pinggang ku, dan menggenggam tanganku' lalu bertanya kalau kamu tidak menunggu ku,lalu kenapa cincin pemberian ku masih kamu pakai tanyanya ? Aa...aku lupa melepasnya' ucapku."

Mendengar itu' raut wajah nya seketika berubah,ingin rasanya aku tertawa. Namun sebisa mungkin aku tahan. Tak terasa,sampai juga ke rumah' dia menatap lurus dan enggan menatapku. Melihat itu aku jadi tidak tega,aku memegang tangannya dan takzim. Seraya berucap' Trimakasih cinta' ucapku kepadanya. Tiba-tiba dia menarik tanganku,jangan suka memberi harapan kalau kamu sudah tidak ingin denganku !

Menyadari bahwa candaan ku' terlalu sakit buatnya, gegas aku pindah tempat duduk dan menyetir nya.

Cha' panggil Al. Setelah jauh dari rumahku, gegas aku hentikan mobilnya. Dia menutup mata' mungkin sudah lelah memanggil ku,namun tak aku hiraukan. Aku memutar tubuhku, dan takzim lagi dan membisikkan dengan lirih, maaf aku tadi hanya bercanda seraya men**** p***nya.

"Dia tidak menjawab/membuka mata,melihat itu aku mulai panik. Gegas aku ingin pindah,namun pinggang ku ditarik. Jangan pindah'ucapnya. Aku bersyukur' melihat itu ternyata apa yang ku takutkan tidak terjadi. Hening....hingga dia pun merubah posisi duduknya, dan menghidupkan mobilnya.

Kita mau kemana' tanyaku ? Pulang jawabnya'. Sesampai di rumah ibuku' gegas aku ingin turun' namun di cegah olehnya. Aku menatap dia,biar aku gendong' ucapnya. Tak boleh protes' ucapnya lagi. Mendengar itu' aku hanya menurut.

Sesampai di depan rumah' aku memanggil ibuku,namun tidak ada jawaban. 15 menit kemudian, bibi yang keluar,Alhamdulillah ucap bibi. Mari dengan masuk dulu' ucap bibi. Ya bi trimakasih' ucap Al. Melihatku yang memejamkan mata' Al bergegas bertanya pada bibi. Bi' maaf,kamarnya Icha di mana ya ? Bibi yang ditanya pun' mengernyitkan kening dan menatapku. Oh di atas den' kamarnya yang cat berwarna biru, ucap bibi. Oh ya makasih bi' ucapku. Ya den. Jawab bibi.

"Al pun menurun kan aku' dan memberiku selimut. Tak lupa juga' men**** seluruh wajahku. Sambil berkata,tidur yang lelap cinta' dan makasih selama 7 tahun ini kamu sudah setia. Ucapnya seraya beranjak berdiri."

Baru ingin keluar kamarku' aku yang sedari tadi hanya pura-pura tidur pun,mengerjabkan mata. Dan melihat di jendela,ada laki-laki yang suka naik di rumahku. Melihat itu' aku teriak dan berlari. Mendengar itu' Al langsung memelukku,kenapa ? Aku hanya menunjuk ke arah jendela. Dia menggemgam tanganku' sambil membuka tirai jendela. Dan benar' ada laki-laki asing berdiri di sana dan sudah pergi"

"Sudah pergi' ucap Al. Aku pun percaya. Dia menggendong ku dan menurunkan aku di King size ku' dan berucap tidurlah, aku akan temani kamu. Ucapnya. Mendengar itu' aku gegas memeluknya dan memejamkan m***."

Tepat jam 5,aku dan dia sudah bangun. Pagi cinta' ucapnya seraya mengerlingkan 1 m***nya. Pagi dok' jawabku. Yuk sholat bersama' ajaknya.

Ya. ucapku. Selesai sholat' aku ingin mandi sebentar' ucapku. Ya' aku turun dulu,ucap Al. Namun langsung aku tahan' tunggu aku sebentar pinta ku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!