"dengan wajah memelas,ya aku tunggu disini' ucapnya. Gegas aku masuk untuk mandi. Dari bawah,ibuku berniat ke atas,namun dicegah oleh bibi. Maaf nyonya' non Icha semalam udah pulang dan diantar den Al' ucap bibi. Tapi dia enggak apa-apa kan bi, tanya ibuku ? Alhamdulillah tidak nyonya. Semalam dengan Al menggendong nona Icha,yang sudah tidur. Namun,saat den Al ingin turun non Icha teriak nyonya. Ucap bibi."
Teriak ? Kenapa bisa ? Tanya ibuku cemas. Maaf nyonya,saya tidak tahu. Karna setelah teriak,dengan Al berlari sampai sekarang masih di atas. Ucap bibi lirih.
Apa bik' ucap ibuku ? Belum bibi menjawab,ibuku sudah lari ke kamarku.
"Sesampai di kamarku,ibuku ragu untuk membuka pintu. Takut apa yang difikirkan tak sesuai kenyataan. Meski ragu ibuku akhirnya membuka pintu kamarku. Dan melihat aku di meja rias bersama Al,yang duduk tak jauh dari aku. Ibuku bernafas lega,karna kami tidak melakukan apa-apa."
Ibu' ucapku seraya menghampirinya. Ibu kenapa ? Tanyaku. Syukur nak kamu tidak apa-apa' ucap ibu sampai terisak.
Gegas kami menenangkan ibu. Setelah tenang,ibuku memandang Al dengan intens. Dan berucap, trimakasih ya Al' karna telah menjaga putri ibu, ucap ibuku. Ya tante,jawab Al. Merasa sudah tenang,ibuku mengajak kami turun. Gegas kami turun,dan melihat di ruang tamu ada tamu. Ibuku gegas menghampiri dan menyalaminya. Melihat yang datang kedua orang tuanya, gegas Al sembunyi di belakang ku. Ish, kamu kenapa sembunyi tanyaku ? Aku takut dicubit mami ku,jawabnya.
"Tiba-tiba sang mami sudah ada di belakang tubuh Al. Kami terkejut,karna datangnya saja tidak kami ketahui. Bagus ya, belum resmi susah tidur sekamar. Ucap mami Al seraya mencubit lengan Al. Aw...sakit mi,ucap Al sambil meringis menahan sakit."
Melihat itu gegas aku perairan mereka. Maaf tante,ucapku seraya memohon kepada maminya Al' untuk melepaskan cubitan di lengan Al.
Setelah berhasil,aku mengajak mereka duduk. Dan menceritakan kejadian semalam. Mendengar ceritaku,ibuku memintaku sementara waktu tidur di kamar ibu/kamar kak Dodhy. Aku pun hanya mengangguk.
"Orang tua Al,memandangi aku dengan intens. Aku yang di pandang pun,gegas bertanya ? Ada yang salah dengan saya om,tante ? Tanyaku kepada mereka. Tidak,jawab mereka bersama."
Hening....Sedetik kemudian,tiba-tiba orang tua Al meminta maaf karna telah membuat keluargaku malu,karna kesalahan putranya. Namun,di tepis oleh ibuku. Tidak ada yang buat kesalahan jeng' ucap ibuku tersenyum. Kalau tidak ada putra kalian,mungkin putriku akan lebih ketakutan. Ucap ibuku lagi. Dan tak lupa mengucapkan terimakasih pada Al dan keluarga. Justru saya yang harusnya minta maaf' karna sudah merepotkan keluarga nak Al' ucap ibuku.
"Saya tidak merasa kerepotan bu' ucap Al. Saya kesini juga ingin meminta restu ibu,untuk menikahi putri semata wayang ibu. Ucap Al. Yang sukses membuat aku dan ibu tersenyum."
Melihat sudah di beri lampu hijau,orang tua Al dan ibu mencari tanggal yang baik untuk kami. Tak lupa juga mereka memberi kabar bahagia ini keseluruh keluarga.
"Sebulan telah berlalu,akhirnya hari yang akan di tunggu sudah tiba. Kak Dodhy yang sudah siap menjadi wali nikah ku,kini sudah ada di depan pak penghulu bersama Al juga. Sudah siap' ucap pak penghulu. Insyaa ALLAH pak' ucap Al penuh rasa takut."
Di kamar,aku yang mendengar Al mengucapkan ijab qobul bersyukur. Karna di beri kelancaran.
Selesai ijab,aku yang dituntun ibuku dan mami Al pun menghampiri mereka. Al yang melihatku tanpa berkedip pun,di goda adik kembaran nya. [Dokter Agung adalah adik kandung suami ku' sejak masih di dalam perut saudara mami Al sudah nazar. Kalau dia hamil kembar,salah 1 anaknya akan ia berikan kepada adiknya.]
Wow so sweet...cantiknya natural. Ucap Agung,yang langsung di plo****n kakaknya. Melihat itu,hehe pisss jangan marah. Mendengar banyolan mereka,kak Dodhy hanya geleng-geleng kepala.
"Sesampai di depannya,dia menitikkan air m*** bahagia. Aku lalu takzim,dan dia mencium keningku. Tak terasa waktu berlalu cepat. Para tamu dan saudara jauh juga dekat,sudah pada pulang. Tak kecuali orang tua suamiku dan adiknya beserta keluargaku."
Disini,di hotel Mx tempat kami menginap. Suamiku kini sudah selesai mandi,begitupun aku. Kini kami berada dalam 1 tempat tidur bersama. Dia memelukku dan terlelap. Namun tidak denganku,sedari tadi aku enggan bisa tidur.
"Aku hanya memandangi wajahnya' dan berucap lirih. Alhamdulillah ya ALLAH,telah kau hadiahkan hamba sosok lelaki pendamping hidup hamba. Ucapku seraya men**** pipinya."
Tanpa terasa,aku telah membangunkannya. Kami pun beradu pandang,lalu tersenyum. Malam cinta' ucapnya. Malam mas' ucapku. Kenapa belum tidur ? Tanyanya. Tidak bisa tidur,ucapku jujur. Hemm... kenapa sayang, tanyanya ? Enggak tau mas, ucapku kemudian dan beralih posisi menjadi terlentang. Melihat itu, Mas Al gegas mendekatiku dan men****ku.
Aku pun hanya membalasnya. Mengetahui itu,mas Al tidak tinggal diam. Dia meninggalkan jejak merah di leherku,dan tanpa ku sadari dia berhasil mel**** s****** pakaian kami.
"Dia terdiam sejenak' melihat t****ku tanpa s*****i benangpun. Menyadari itu gegas ku tutupi dengan bantal. Namun' langsung dia ambil,seraya berkata aku sudah melihatnya. Aku pun hanya tersipu malu dan menutup wajahku."
Gegas suamiku mengecup tanganku, aku pun merasa geli dan menarik tanganku. Tak ku sangka,gerakan dia begitu cepat. Tanpa ku sadari,dia sudah men**** s*****h wajahku. Dan kini,sudah pindah di p*******ku, dan tangan 1 nya sudah di area s*******ku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments