Bab 11: Singa Betina

Bug

Bug

Kraaaakk!

"Aaaaaakkhh!!!

Suara teriakan dan gemeretak tulang yang patah, memecah keheningan malam. Para Ninja yang berpencar sesaat berhenti melakukan aksi nya. "Tinggal berapa jumlah kita Jon" orang yang dipanggil Jon hanya menaikkan kedua bahu nya. 

"Ayo kita keluar, keadaan tidak aman, tumpahkan saja cairan ini ke sembarang arah tanaman."Jon memberikan arahan sekilas, dan langsung melesat meninggalkan teman nya.

Sekitar Lima orang yang tertinggal di area kebun mengambil keputusan untuk mengepung Sitara dan Musa. Musa yang tadinya ingin berlari menuju tombol Alarm agar bisa membangunkan santri, langkahnya terhenti karena sudah di hadang oleh 2 orang Ninja. 

Sitara yang berada tidak jauh dari Musa segera bergabung, karena dia melihat bayangan orang berlari dari balik tanaman jagung. Musa yang melihat Sitara mendekatinya merasa khawatir akan keselamatan gadis itu.

"Tara, kamu masuk saja ke rumahku, hindari kontak fisik dengan musuh!" Sitara tidak memperdulikan perintah Musa, satu kali lompatan dia berhasil berdiri disisi Musa. "Aku pinjam sorban mu. "Tanpa menunggu jawaban Musa, tangan mulus dan kuat itu dengan cepat meraih Sorban yang melilit leher Musa.

Sreeettt!

"Tara kau..!!" Belum selesai dia berkata, Sitara sudah menggunakan sorban itu sebagai penutup wajah nya. Aroma parfum maskulin sontak terhirup oleh indra penciuman Sitara, “Hmm Selera parfum yang bagus Musa hehehe.” 

Mereka berdua sudah memasang kuda-kuda serta mengambil posisi saling beradu punggung. Musa yang sempat mendengar kalimat Sitara menggelengkan kepala nya, “Dasar gadis yang aneh”

Lima orang Ninja mengelilingi mereka. Salah satu dari Ninja yang memiliki tato di tangan nya maju menyerang ke arah Sitara. 

"Hiiyyyaaaahh!!? 

Buugh.. 

Sraakkk!! 

Ninja yang menyerang Sitara tidak menyangka akan mendapatkan sambutan yang lumayan keras dari tendangan gadis bertopeng sorban tersebut. "Uhuk… Sialan, akan aku balas kau kucing kecil!" Tampak dia memegang dada nya dan berusaha berdiri.

Bag …bug… bag… bug… 

Suara pukulan terus saling sahut menyahut dan terus saling membalas. Musa terus mencari celah kelemahan dari musuh yang dia hadapi. Beberapa kali pukulan pun masuk ke tubuh musa yang mengakibatkan darah segar keluar dari sudut bibirnya yang pecah.  

Tiga orang sudah berhasil dilumpuhkan.  Mereka terkapar di sembarang tempat. Sisa Dua orang lagi yang tampaknya memiliki keahlian bela diri cukup tinggi. Satu lawan satu pun terjadi. Sitara mulai terpojok. 

Sreeett

Kreekk!! 

"Aaauuu!! Sialan kena pisau lengan ku!" Tara dengan segera merobek lengan baju nya. “Astaghfirullah!” sontak Musa berucap istighfar saat melihat sebelah tangan Sitara terekspos sempurna. Tangan putih mulus tapi tampak kokoh itu kini sudah bersimbah darah. 

Sitara bertindak sangat cepat, dia membungkus dan mengikat tangannya. Satu sisi dibantu oleh gigitan untuk menarik nya. Setelah dirasa aman, hal tersebut bertujuan agar darah tidak mengalir deras. 

Sementara Musa yang tadi sempat melihat keadaan Sitara tidak bisa membantu, karena dia kembali fokus pada lawannya. Dalam pikirannya, mereka harus segera melumpuhkan musuh yang lumayan tangguh ini. 

"Menyerahlah kucing kecil, jangan mengganggu urusan kami!" Sitara yang masih berusaha melumpuhkan musuhnya tampak mulai keteteran juga. 

"Jangan banyak omong kamu, aku tidak akan melepaskanmu sebelum urusan kita selesai! "Hiiyyyaattt.. haaahhh!" Kembali Sitara menyerang dan mengincar kelemahan dari musuh nya. 

Srraakk

Brruugg

Sorban Sitara berhasil dilepas dan membuat Sitara kehilangan keseimbangan, tubuh rampingnya hampir menyentuh tanah, dengan sigap Musa menangkap nya. 

Rambut Sitara yang panjang sepunggung pun terurai karena hentakan tadi dan menyapu wajah Musa. Aroma wangi yang manis terhirup di indra penciuman Musa. 

"Apakah aku cantik?" Demi apa Sitara menanyakan itu, disaat sedang bertarung dan tubuhnya yang hampir saja menghantam bumi. Dasar gadis agresif. "Hah… i-iya sangat cantik." 

Mendengar jawaban Musa, membuat Sitara seperti boneka yang memiliki baterai dengan daya yang penuh. Senyuman cantik yang dia berikan ke Musa menjadi awal ke bangkitannya. Sitara mengambil posisi siap menghabisi musuhnya.

Dengan perhitungan yang akurat dia terus menyerang dua orang sekaligus, kaki tangan dan tubuh nya seakan ringan bergerak kesana kemari. Tanpa senjata dia terus menghajar lawannya. Musa yang tidak diberi kesempatan, berusaha terus waspada walaupun pikirannya sedikit terganggu dengan pertanyaan Sitara tadi. 

“Gadis model apa dia yang sempat-sempatnya bertanya apa dia cantik, huuff Tara, kau membuat jantungku tidak aman” Musa mengusap dada nya yang tiba-tiba berdebar aneh. 

Sorot mata tajam milik Sitara tidak pernah melepaskan pergerakan lawannya. Beberapa kali dia menggunakan pasir sebagai senjata untuk menyerang mata para Ninja. 

Keadaan mulai berbalik, Sitara tampak menggila, seperti singa betina yang siap menerkam mangsa nya. Dalam hitungan yang dia gaungkan dalam hatinya. Dua jurus maut dikeluarkan untuk mengakhiri permainan. 

Braaakk

Braaakk

"Ampuunn.. ampuunn kami menyerah" Dua orang Ninja berhasil dia hempaskan dengan keras menghantam bumi.” kaki Sitara menginjak kepala salah satu Ninja yang sedang mengeluarkan darah segar dari mulutnya. Musa mengamankan Ninja yang satu lagi. 

Musa melepas paksa kain penutup wajah Ninja yang dia amankan. Sementara Sitara dengan cepat mengambil sorban Musa yang ada di tangan Ninja yang dia injak kepalanya. 

Dia tidak ingin wajahnya dikenali oleh musuh, sehingga dia kembali menutup wajahnya dengan sorban Musa yang masih wangi tersebut. 

Musa memberikan satu pukulan di leher Ninja yang berada di tangannya hingga pingsan. lalu dia menuju tiang yang terpasang tombol bel emergency disana. Dengan sisa tenaga Musa menekan tombol bel sebanyak tiga kali

KRRIIIIIING!

KRRIIIIIING!

KRRIIIIIING!

Tidak lama kemudian pintu-pintu di asrama terbuka dan mereka Melihat Musa yang melambaikan tangan dari area perkebunan. semua santri yang berjumlah sekitar Tujuh puluh orang tersebut menghambur menuju perkebunan. 

“tolong nyalakan lampu besar. kalian amankan para ninja ini, dan masukkan ke pendopo tani. yang lainnya tolong menyebar ke semua ladang, temukan apa saja yang mencurigakan.” 

Musa yang sudah berantakan terlihat lelah dan terduduk di sembarang tempat. “Ahh aku melupakan Sitara” sontak saja dia bangkit dan kembali menuju tempat dimana Sitara tadi menghabisi lawan-lawannya.

Sitara yang masih gagah berdiri dengan kaki sebelah yang sudah berpindah ke bagian perut si Ninja. Sitara sudah membalik badan Ninja yang sudah tidak berdaya itu.

“Tara kamu terluka, ayo masuk kedalam rumah, aku akan membangunkan Umi dan Abi.” Sitara melihat sudah banyak santri yang datang, dia melepaskan kakinya dari perut lawannya. “Oke, jangan habisi dia, sisakan buat aku ya !”

Sitara berjalan sempoyongan menuju ke dalam rumah, dia ingat tadi menyimpan kunci dapur di bawah batu dekat pintu dapur, saat dia mencari-cari, Musa tampak bingung melihat Sitara “apa yang kamu cari Tara, ayo cepat masuk, lukamu harus segera diobati. 

“Sssttt.. jangan berisik, aku tadi menyimpan kunci di sekitar sini, pintu ini aku kunci sebelum menemui para ninja tadi” Sesaat Sitara melupakan ikatan tangannya yang sudah longgar, sehingga darah terus mengalir dengan deras. 

“Dapat, ini kunci nya” Musa menerima kunci itu dan segera membuka pintu dapur. karena mendengar suara bel emergency yang berbunyi, Kyai dan Fatimah terbagun, dengan cepat mereka bangun dan menuju kamar Zahra untuk membangunkan Zahra. tapi Fatimah panik karena Sitara tidak ada disana.

“Umi, Abi tolong Sitara!” Musa yang masuk lebih dulu memanggil orang tua nya . . Sitara yang sudah sampai di dekat meja makan, merasakan kepalanya pusing dan pandangannya berkunang-kunang. 

Melihat tubuh Sitara yang limbung dan darah yang mengalir deras dari lengannya yang terbuka. “Umi, Tara tidak - -” kalimat Sitara belum selesai diucapkan dan tubuh ramping dengan tinggi semampai itu roboh, beruntung masih sempat ditangkap Fatimah. 

“TARAAA!!”

.

.

.

Assalamualaikum

Jangan lupa like ya pemirsa 

Waduh gawat nih Sitara pingsan… makin penasaran kan yuukk ikuti terus ya pemirsa

Terpopuler

Comments

Defi

Defi

Tara kamu keren bisa melumpuhkan para ninja

2023-01-13

1

🍾⃝Tᴀͩɴᷞᴊͧᴜᷡɴͣɢ🇵🇸💖

🍾⃝Tᴀͩɴᷞᴊͧᴜᷡɴͣɢ🇵🇸💖

Keren nih Sitara

2022-10-23

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Kecelakaan
2 Bab 2 : Kita Berbeda
3 Bab 3: Pesantren Istiqomah
4 Bab 4: Keputusan ku
5 BAB 5: Nama ku Sitara
6 Bab 6: Lamar Aku atau kau Ku lamar
7 Bab 7: Pindahan
8 Bab 8: Debat Kucing
9 Bab 9: Salah Tangkap
10 Bab 10: Gerombolan Ninja
11 Bab 11: Singa Betina
12 Bab 12: Misi Yang Gagal
13 Bab 13: Dokter Yoga
14 Bab 14: Bos Bawang
15 Bab 15: Ninja Yang Insyaf
16 Bab 16: Hukuman Yang Beda
17 Bab 17: Tobat Sambel
18 Bab 18: Gantengnya 40%
19 Bab 19: Malunya Aku
20 Bab 20: Waktu Belajar Ku
21 Bab 21: Pulang.
22 Bab 22: Banteng Kehilangan Tanduk
23 Bab 23: Setajam Samurai
24 Bab 24: Sah
25 Bab 25: Gagal Nikah?
26 Bab 26: Terlihat Tampan
27 Bab 27: Ghibah nya Sari dan Sayinah
28 Bab 28: Panggil aku Aby
29 Bab 29: Nikahan Ayu
30 Bab 30: Nubruk Lagi.
31 Bab 31: Nikah Mendadak
32 Bab 32: Mahar Rp. 10.000
33 Bab 33: Hobi Nubruk
34 Bab 34: Seperti Maling
35 Bab 35: Belajar Bareng 1
36 Bab 36: Belajar bareng 2
37 Bab 37: Salah Paham
38 Bab 38; Mau Cepet Punya Anak.
39 Bab 39: Nyari Dokter Kandungan
40 Bab 40: Bersama Dokter Siska Andriani. SpOG
41 Bab 41: Gaspol Mas
42 Bab 42: Aku Bersedia Hidup Bersamamu
43 Bab 43: Hai Tampan
44 Bab 44. Syukuran
45 Bab 45: Daadee Datang
46 Bab 46: Parfum Malam Pertama
47 Bab 47: Dokter Pintu
48 Bab 48: Ketahuan.
49 Bab 49 : Masih sakit?
50 Bab 50: Bertemu Cici
51 Bab 51: Kebakaran
52 Bab 52: Musa kritis
53 Bab 53: Tidak Sanggup
54 Bab 54: Siapa Dev?
55 Bab 55: Obsesi Dev
56 Bab 56: Arya
57 Bab 57: Penyelidikan
58 Bab 58: Gombalan Absurd
59 Bab 60: Face Off
60 Bab 60: Keputusan Face Off
61 Bab 61: Sarung Ninja
62 Bab 62: Mantan Tunangan Ku
63 Bab 63: Wajah Baru Musa
64 Menjelang Tamat
65 Bab 64: Rencana Party
66 Bab 65: Memaafkan
67 Selamat Tahun Baru 2023
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Bab 1: Kecelakaan
2
Bab 2 : Kita Berbeda
3
Bab 3: Pesantren Istiqomah
4
Bab 4: Keputusan ku
5
BAB 5: Nama ku Sitara
6
Bab 6: Lamar Aku atau kau Ku lamar
7
Bab 7: Pindahan
8
Bab 8: Debat Kucing
9
Bab 9: Salah Tangkap
10
Bab 10: Gerombolan Ninja
11
Bab 11: Singa Betina
12
Bab 12: Misi Yang Gagal
13
Bab 13: Dokter Yoga
14
Bab 14: Bos Bawang
15
Bab 15: Ninja Yang Insyaf
16
Bab 16: Hukuman Yang Beda
17
Bab 17: Tobat Sambel
18
Bab 18: Gantengnya 40%
19
Bab 19: Malunya Aku
20
Bab 20: Waktu Belajar Ku
21
Bab 21: Pulang.
22
Bab 22: Banteng Kehilangan Tanduk
23
Bab 23: Setajam Samurai
24
Bab 24: Sah
25
Bab 25: Gagal Nikah?
26
Bab 26: Terlihat Tampan
27
Bab 27: Ghibah nya Sari dan Sayinah
28
Bab 28: Panggil aku Aby
29
Bab 29: Nikahan Ayu
30
Bab 30: Nubruk Lagi.
31
Bab 31: Nikah Mendadak
32
Bab 32: Mahar Rp. 10.000
33
Bab 33: Hobi Nubruk
34
Bab 34: Seperti Maling
35
Bab 35: Belajar Bareng 1
36
Bab 36: Belajar bareng 2
37
Bab 37: Salah Paham
38
Bab 38; Mau Cepet Punya Anak.
39
Bab 39: Nyari Dokter Kandungan
40
Bab 40: Bersama Dokter Siska Andriani. SpOG
41
Bab 41: Gaspol Mas
42
Bab 42: Aku Bersedia Hidup Bersamamu
43
Bab 43: Hai Tampan
44
Bab 44. Syukuran
45
Bab 45: Daadee Datang
46
Bab 46: Parfum Malam Pertama
47
Bab 47: Dokter Pintu
48
Bab 48: Ketahuan.
49
Bab 49 : Masih sakit?
50
Bab 50: Bertemu Cici
51
Bab 51: Kebakaran
52
Bab 52: Musa kritis
53
Bab 53: Tidak Sanggup
54
Bab 54: Siapa Dev?
55
Bab 55: Obsesi Dev
56
Bab 56: Arya
57
Bab 57: Penyelidikan
58
Bab 58: Gombalan Absurd
59
Bab 60: Face Off
60
Bab 60: Keputusan Face Off
61
Bab 61: Sarung Ninja
62
Bab 62: Mantan Tunangan Ku
63
Bab 63: Wajah Baru Musa
64
Menjelang Tamat
65
Bab 64: Rencana Party
66
Bab 65: Memaafkan
67
Selamat Tahun Baru 2023

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!