Bug
Bug
Kraaaakk!
"Aaaaaakkhh!!!
Suara teriakan dan gemeretak tulang yang patah, memecah keheningan malam. Para Ninja yang berpencar sesaat berhenti melakukan aksi nya. "Tinggal berapa jumlah kita Jon" orang yang dipanggil Jon hanya menaikkan kedua bahu nya.
"Ayo kita keluar, keadaan tidak aman, tumpahkan saja cairan ini ke sembarang arah tanaman."Jon memberikan arahan sekilas, dan langsung melesat meninggalkan teman nya.
Sekitar Lima orang yang tertinggal di area kebun mengambil keputusan untuk mengepung Sitara dan Musa. Musa yang tadinya ingin berlari menuju tombol Alarm agar bisa membangunkan santri, langkahnya terhenti karena sudah di hadang oleh 2 orang Ninja.
Sitara yang berada tidak jauh dari Musa segera bergabung, karena dia melihat bayangan orang berlari dari balik tanaman jagung. Musa yang melihat Sitara mendekatinya merasa khawatir akan keselamatan gadis itu.
"Tara, kamu masuk saja ke rumahku, hindari kontak fisik dengan musuh!" Sitara tidak memperdulikan perintah Musa, satu kali lompatan dia berhasil berdiri disisi Musa. "Aku pinjam sorban mu. "Tanpa menunggu jawaban Musa, tangan mulus dan kuat itu dengan cepat meraih Sorban yang melilit leher Musa.
Sreeettt!
"Tara kau..!!" Belum selesai dia berkata, Sitara sudah menggunakan sorban itu sebagai penutup wajah nya. Aroma parfum maskulin sontak terhirup oleh indra penciuman Sitara, “Hmm Selera parfum yang bagus Musa hehehe.”
Mereka berdua sudah memasang kuda-kuda serta mengambil posisi saling beradu punggung. Musa yang sempat mendengar kalimat Sitara menggelengkan kepala nya, “Dasar gadis yang aneh”
Lima orang Ninja mengelilingi mereka. Salah satu dari Ninja yang memiliki tato di tangan nya maju menyerang ke arah Sitara.
"Hiiyyyaaaahh!!?
Buugh..
Sraakkk!!
Ninja yang menyerang Sitara tidak menyangka akan mendapatkan sambutan yang lumayan keras dari tendangan gadis bertopeng sorban tersebut. "Uhuk… Sialan, akan aku balas kau kucing kecil!" Tampak dia memegang dada nya dan berusaha berdiri.
Bag …bug… bag… bug…
Suara pukulan terus saling sahut menyahut dan terus saling membalas. Musa terus mencari celah kelemahan dari musuh yang dia hadapi. Beberapa kali pukulan pun masuk ke tubuh musa yang mengakibatkan darah segar keluar dari sudut bibirnya yang pecah.
Tiga orang sudah berhasil dilumpuhkan. Mereka terkapar di sembarang tempat. Sisa Dua orang lagi yang tampaknya memiliki keahlian bela diri cukup tinggi. Satu lawan satu pun terjadi. Sitara mulai terpojok.
Sreeett
Kreekk!!
"Aaauuu!! Sialan kena pisau lengan ku!" Tara dengan segera merobek lengan baju nya. “Astaghfirullah!” sontak Musa berucap istighfar saat melihat sebelah tangan Sitara terekspos sempurna. Tangan putih mulus tapi tampak kokoh itu kini sudah bersimbah darah.
Sitara bertindak sangat cepat, dia membungkus dan mengikat tangannya. Satu sisi dibantu oleh gigitan untuk menarik nya. Setelah dirasa aman, hal tersebut bertujuan agar darah tidak mengalir deras.
Sementara Musa yang tadi sempat melihat keadaan Sitara tidak bisa membantu, karena dia kembali fokus pada lawannya. Dalam pikirannya, mereka harus segera melumpuhkan musuh yang lumayan tangguh ini.
"Menyerahlah kucing kecil, jangan mengganggu urusan kami!" Sitara yang masih berusaha melumpuhkan musuhnya tampak mulai keteteran juga.
"Jangan banyak omong kamu, aku tidak akan melepaskanmu sebelum urusan kita selesai! "Hiiyyyaattt.. haaahhh!" Kembali Sitara menyerang dan mengincar kelemahan dari musuh nya.
Srraakk
Brruugg
Sorban Sitara berhasil dilepas dan membuat Sitara kehilangan keseimbangan, tubuh rampingnya hampir menyentuh tanah, dengan sigap Musa menangkap nya.
Rambut Sitara yang panjang sepunggung pun terurai karena hentakan tadi dan menyapu wajah Musa. Aroma wangi yang manis terhirup di indra penciuman Musa.
"Apakah aku cantik?" Demi apa Sitara menanyakan itu, disaat sedang bertarung dan tubuhnya yang hampir saja menghantam bumi. Dasar gadis agresif. "Hah… i-iya sangat cantik."
Mendengar jawaban Musa, membuat Sitara seperti boneka yang memiliki baterai dengan daya yang penuh. Senyuman cantik yang dia berikan ke Musa menjadi awal ke bangkitannya. Sitara mengambil posisi siap menghabisi musuhnya.
Dengan perhitungan yang akurat dia terus menyerang dua orang sekaligus, kaki tangan dan tubuh nya seakan ringan bergerak kesana kemari. Tanpa senjata dia terus menghajar lawannya. Musa yang tidak diberi kesempatan, berusaha terus waspada walaupun pikirannya sedikit terganggu dengan pertanyaan Sitara tadi.
“Gadis model apa dia yang sempat-sempatnya bertanya apa dia cantik, huuff Tara, kau membuat jantungku tidak aman” Musa mengusap dada nya yang tiba-tiba berdebar aneh.
Sorot mata tajam milik Sitara tidak pernah melepaskan pergerakan lawannya. Beberapa kali dia menggunakan pasir sebagai senjata untuk menyerang mata para Ninja.
Keadaan mulai berbalik, Sitara tampak menggila, seperti singa betina yang siap menerkam mangsa nya. Dalam hitungan yang dia gaungkan dalam hatinya. Dua jurus maut dikeluarkan untuk mengakhiri permainan.
Braaakk
Braaakk
"Ampuunn.. ampuunn kami menyerah" Dua orang Ninja berhasil dia hempaskan dengan keras menghantam bumi.” kaki Sitara menginjak kepala salah satu Ninja yang sedang mengeluarkan darah segar dari mulutnya. Musa mengamankan Ninja yang satu lagi.
Musa melepas paksa kain penutup wajah Ninja yang dia amankan. Sementara Sitara dengan cepat mengambil sorban Musa yang ada di tangan Ninja yang dia injak kepalanya.
Dia tidak ingin wajahnya dikenali oleh musuh, sehingga dia kembali menutup wajahnya dengan sorban Musa yang masih wangi tersebut.
Musa memberikan satu pukulan di leher Ninja yang berada di tangannya hingga pingsan. lalu dia menuju tiang yang terpasang tombol bel emergency disana. Dengan sisa tenaga Musa menekan tombol bel sebanyak tiga kali
KRRIIIIIING!
KRRIIIIIING!
KRRIIIIIING!
Tidak lama kemudian pintu-pintu di asrama terbuka dan mereka Melihat Musa yang melambaikan tangan dari area perkebunan. semua santri yang berjumlah sekitar Tujuh puluh orang tersebut menghambur menuju perkebunan.
“tolong nyalakan lampu besar. kalian amankan para ninja ini, dan masukkan ke pendopo tani. yang lainnya tolong menyebar ke semua ladang, temukan apa saja yang mencurigakan.”
Musa yang sudah berantakan terlihat lelah dan terduduk di sembarang tempat. “Ahh aku melupakan Sitara” sontak saja dia bangkit dan kembali menuju tempat dimana Sitara tadi menghabisi lawan-lawannya.
Sitara yang masih gagah berdiri dengan kaki sebelah yang sudah berpindah ke bagian perut si Ninja. Sitara sudah membalik badan Ninja yang sudah tidak berdaya itu.
“Tara kamu terluka, ayo masuk kedalam rumah, aku akan membangunkan Umi dan Abi.” Sitara melihat sudah banyak santri yang datang, dia melepaskan kakinya dari perut lawannya. “Oke, jangan habisi dia, sisakan buat aku ya !”
Sitara berjalan sempoyongan menuju ke dalam rumah, dia ingat tadi menyimpan kunci dapur di bawah batu dekat pintu dapur, saat dia mencari-cari, Musa tampak bingung melihat Sitara “apa yang kamu cari Tara, ayo cepat masuk, lukamu harus segera diobati.
“Sssttt.. jangan berisik, aku tadi menyimpan kunci di sekitar sini, pintu ini aku kunci sebelum menemui para ninja tadi” Sesaat Sitara melupakan ikatan tangannya yang sudah longgar, sehingga darah terus mengalir dengan deras.
“Dapat, ini kunci nya” Musa menerima kunci itu dan segera membuka pintu dapur. karena mendengar suara bel emergency yang berbunyi, Kyai dan Fatimah terbagun, dengan cepat mereka bangun dan menuju kamar Zahra untuk membangunkan Zahra. tapi Fatimah panik karena Sitara tidak ada disana.
“Umi, Abi tolong Sitara!” Musa yang masuk lebih dulu memanggil orang tua nya . . Sitara yang sudah sampai di dekat meja makan, merasakan kepalanya pusing dan pandangannya berkunang-kunang.
Melihat tubuh Sitara yang limbung dan darah yang mengalir deras dari lengannya yang terbuka. “Umi, Tara tidak - -” kalimat Sitara belum selesai diucapkan dan tubuh ramping dengan tinggi semampai itu roboh, beruntung masih sempat ditangkap Fatimah.
“TARAAA!!”
.
.
.
Assalamualaikum
Jangan lupa like ya pemirsa
Waduh gawat nih Sitara pingsan… makin penasaran kan yuukk ikuti terus ya pemirsa
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Defi
Tara kamu keren bisa melumpuhkan para ninja
2023-01-13
1
🍾⃝Tᴀͩɴᷞᴊͧᴜᷡɴͣɢ🇵🇸💖
Keren nih Sitara
2022-10-23
0