Kepentok Cinta Ustadz Gaul

Kepentok Cinta Ustadz Gaul

Bab 1: Kecelakaan

Pesta malam ini seakan tak mampu memuaskan setiap orang yang terus saja menggoyangkan tubuhnya mengikuti irama musik DJ. Sitara menghabiskan minumannya entah yang ke berapa gelas, teman-temannya memberikan gelar si Ratu Pesta, walaupun teman-teman Sitara tergolong anak orang kaya, tapi mereka jarang sekali ikut membayar tagihan diskotik. Musik terus menghentak-hentak hingga memekakkan telinga, kepala Sitara mulai terasa berat, itu artinya dia harus segera pulang. "Guys aku pulang dulu ya, kalian lanjutkan saja pestanya, urusan bayar aku yang akan selesaikan." Ayu yang berdiri dekat dengan Sitara pun langsung menjawab, "Tara, thank you ya traktirannya, hati-hati di jalan!". Suara Ayu yang berlomba dengan musik tidak terlalu ditanggapi oleh Sitara dan tanpa menunggu jawaban dari para sahabat yang lainnya, Sitara pun keluar sambil sempoyongan, sesekali tubuhnya yang berbalut pakaian khas pesta tampak kurang bahan itu membentur dinding. 

 Sampai di parkiran, walau kepalanya terasa berat tapi seperti biasa Sitara selalu berhasil sampai di rumah, makanya dia tidak pernah menyuruh supir mengantar ke pesta. Dengan mata yang sudah berat gadis itu berusaha mencari kunci mobil di tas kecilnya, "Hah.. akhirnya dapat juga, sekarang saat nya kembali ke rumah, ayo Kuda hitam, bawa aku kembali pulang." 

     Tara begitulah biasa dia dipanggil, jari-jari lentiknya mulai memutar kunci untuk menyalakan mesin si Kuda hitam. Berawal dengan kecepatan sedang, Tara berusaha stabil membelah sepinya jalan. Merasa bosan, Tara mulai menaikkan kecepatan mobilnya dan tanpa disadari, kendaraan yang melaju bak anak panah itu pun, mulai kehilangan keseimbangan. Di tikungan jalan menuju arah rumahnya Tara terlambat menginjak rem dan 

Brakk..!!

tak bisa lagi menghindar, si Kuda hitam pun menabrak pagar beton hingga menimbulkan suara benturan besar. 

     Jalanan sepi karena memang ini sudah lepas tengah malam, tidak ada yang mendengarkan benturan hebat itu, semua orang seakan larut dalam pelukan malam. Dari arah berlawanan tampak mobil fortuner hitam melintas dan berhenti tepat di seberang jalan mobil Tara yang sudah berantakan bagian depan nya. Musa yang mengendarai mobil fortuner itupun turun tergesa-gesa. Pria tampan dengan jubah berwarna coklat dan kopiah putih, tampak semakin membuat ketampanan nya bercahaya. Dia sudah melihat jalanan di sekitarnya sepi, handle pintu coba dia buka, dan "Alhamdulillah tidak terkunci, Ya Allah, darah sudah banyak yang keluar, sepertinya dia pingsan". 

     Pintu yang sudah terbuka sangat membantu Musa untuk lebih mudah meng evakuasi gadis korban kecelakaan tunggal itu. Musa bergegas menggendong tubuh ramping Sitara menuju mobilnya, dengan sedikit kesulitan, dia menempatkan Sitara di jok belakang, setelah memastikan posisi nya aman, Musa kembali ke mobil gadis itu dan mengambil tas, serta tidak lupa mengambil kunci yang ternyata memiliki gantungan kunci berupa dompet yang berisikan STNK. Setelah memastikan semua beres, mobil pun tidak lupa di kunci nya. Musa segera membawa Sitara ke rumah sakit terdekat, dengan kecepatan tinggi Musa membelah jalan protokol di Surabaya yang lengang. 

     Selama di perjalanan, Musa tidak lepas melantunkan dzikir demi menenangkan hati nya. Gelisah, takut dan berbagai macam pikiran terus saja berseliweran di dalam pikirannya. "Ya Allah, dari mana gadis ini, kenapa malam-malam seperti ini jalan sendirian, dengan pakaian yang.. Astaghfirullah .. aku tidak boleh melihat nya !!". Tanpa terasa Musa sampai di rumah sakit dan langsung memarkirkan mobil nya di depan pintu UGD. Rumah sakit besar di surabaya dengan pelayanan yang baik, itulah yang terdekat. Musa keluar dari mobilnya yang terparkir secara asal. "Suster tolong ini ada korban kecelakaan di dalam mobil saya"!!, Tanpa menunggu lama para suster pun datang dengan membawa tempat tidur dorong, dengan cekatan mereka memindahkan tubuh Sitara yang masih belum sadar. Sebelum dibawa masuk, tiba-tiba Musa teringat sesuatu, "Tunggu suster!", Musa mengambil sorban nya di bangku depan sebelah kemudi, dia langsung menyelimuti kaki Sitara yang tampak terbuka dari bagian paha kebawah.

     Suster yang memperhatikan pergerakan Musa tampak tersenyum sekilas. Tidak menunggu lama Sitara dibawa masuk oleh para perawat. Musa melangkahkan kakinya menuju administrasi untuk menyelesaikan pembayaran. Tas Sitara yang sengaja dia bawa pun tidak lepas dari tangannya, dia mengambil langkah untuk duduk di depan ruang UGD. Mencari handphone di dalam tas milik Sitara sekilas menjadi pemikirannya, "Sebaiknya aku mencoba menghubungi orang tua gadis ini! semoga handphone nya tidak terkunci!". Doa musa terkabul, saat itu juga handphone Sitara berbunyi, 

Riing.. riinng, 

Papa, itu yang tertera di layar. Langsung saja tangan kokoh Musa menggeser tombol hijau. "Assalamualaikum bapak, maaf, saya yang mengangkat telpon nya, sekarang anak bapak ada di rumah sakit Siloam, karena kecelakaan tunggal, saya Musa yang membawa putri bapak kesini, bisa tolong bapak kesini?" Tanpa memberi kesempatan kepada si penelepon, Musa langsung memberikan penjelasan lengkap dan padat. Tampak jelas suara Musa yang sedikit bergetar. "Baik pak, terima kasih informasi nya, saya segera kesana". Sambungan telepon pun terputus.

     Musa tampak gelisah dan mulai lelah, dia melihat benda bulat yang melingkar di pergelangan tangan kanan nya yang tampak kokoh dan bersih. Waktu menunjukkan pukul Dua dini hari. 

Tap..tap..tap..  

terdengar suara langkah kaki yang tergesa menuju ruang UGD, seorang pria paruh baya dengan wajah tegang dan langkah yang masih tegap terus berjalan cepat. Mata tajam dengan alis tebal, hidung tinggi khas wajah orang India memandang tajam pada pemuda yang sedang duduk bersandar di sebuah kursi tepat di samping pintu UGD. "Selamat malam, apakah anda yang membawa putri saya kesini?", Suara berat Satish membangunkan Musa yang sempat terlelap karena lelah. Sesaat Musa melihat kearah suara yang bertanya padanya, lalu dia berdiri dan mengangguk santun, senyum ramah tidak lupa dia sungging kan "benar pak, saya Musa", musa memajukan tangannya untuk bersalaman sebagai perkenalan dengan satish, "Satish, papa nya Sitara, saya berterimakasih kepada pak musa karena sudah menolong anak saya". Satish berkata ramah dengan wajah yang tidak bisa lepas dari khawatir, tetapi matanya terus memperhatikan Musa penuh selidik, ada rasa khawatir menyelusup dalam hati nya, 'apakah Musa pria yang baik, tapi kenapa dia bisa menolong Sitara yang pulang lepas tengah malam, dari mana dia? Dan kenapa hanya dia yang membantu?' pertanyaan demi pertanyaan terus mengisi kepala nya. "Saya ingin melihat Sitara." Musa yang melihat Satish ingin berlalu, dia langsung mencegah nya, "maaf pak, dokter yang menangani putri bapak belum keluar ruangan, sebaiknya kita menunggu disini saja". 

     Satish paham, dia menuruti langkah Musa untuk duduk di bangku yang tersedia. "Pak musa dari mana tadi, kok bisa bertemu dengan Sitara yang sedang kecelakaan?". Satish mencoba mencairkan suasana dengan membuka pembicaraan, hal ini juga demi memenuhi rasa penasarannya. "Panggil saya Musa saja pak, saya baru saja selesai mengisi pengajian dan pada saat pulang saya melewati jalan di mana anak bapak mengalami kecelakaan tunggal, mobil yang putri bapak kendarai membentur tembok dengan keras, dan jalan sepi, jadi saya yang melihat, langsung saja menolong nya." cerita singkat Musa. Tidak lupa dia memberikan senyum tampan nya. Satish nampak serius menyimak, dia mengerutkan dahi, tampak sedang memikirkan sesuatu yang berat. Sesaat dia memperhatikan jari tangan musa, jari yang kokoh dan tangan yang tampak berotot walau tertutup baju jubah lengan panjang, satish memahami profesi Musa yang seorang ustad. "Musa apakah kamu sudah menikah?", 

Deg..

     Musa tampak sedikit kaget dengan pertanyaan Satish yang sedikit lari dari pertanyaan awal. Dengan malu-malu Musa menjawab, "Belum pak". Wajah Satis yang tegang, tampak sedikit mengendur, ada secercah harapan yang hadir di hatinya. "Karena kamu sudah menyentuh putri saya, maka kamu harus bertanggung jawab menikahi nya!". Satish bersuara dengan tegas seperti memberikan perintah kepada karyawannya. 

     Musa yang sama sekali tidak menyangka dan tidak mengerti apa yang dimaksud Satish langsung terlonjak kaget, wajah bersih nya tampak memerah menahan semua rasa yang tiba-tiba membuat dia kacau dalam sesaat. "Apa yang bapak maksud?!".

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

JIAAHHH,, MUSA LAGSUNG DILAMAR SATISH UNTUK NIKAHI PUTRINYA

2023-08-24

0

Asphia fia

Asphia fia

nyimak

2023-05-01

1

Sinho

Sinho

Bagus kak, hindari paragraf terlalu panjang ya, biar readers tidak merasa bosan.

2023-03-28

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Kecelakaan
2 Bab 2 : Kita Berbeda
3 Bab 3: Pesantren Istiqomah
4 Bab 4: Keputusan ku
5 BAB 5: Nama ku Sitara
6 Bab 6: Lamar Aku atau kau Ku lamar
7 Bab 7: Pindahan
8 Bab 8: Debat Kucing
9 Bab 9: Salah Tangkap
10 Bab 10: Gerombolan Ninja
11 Bab 11: Singa Betina
12 Bab 12: Misi Yang Gagal
13 Bab 13: Dokter Yoga
14 Bab 14: Bos Bawang
15 Bab 15: Ninja Yang Insyaf
16 Bab 16: Hukuman Yang Beda
17 Bab 17: Tobat Sambel
18 Bab 18: Gantengnya 40%
19 Bab 19: Malunya Aku
20 Bab 20: Waktu Belajar Ku
21 Bab 21: Pulang.
22 Bab 22: Banteng Kehilangan Tanduk
23 Bab 23: Setajam Samurai
24 Bab 24: Sah
25 Bab 25: Gagal Nikah?
26 Bab 26: Terlihat Tampan
27 Bab 27: Ghibah nya Sari dan Sayinah
28 Bab 28: Panggil aku Aby
29 Bab 29: Nikahan Ayu
30 Bab 30: Nubruk Lagi.
31 Bab 31: Nikah Mendadak
32 Bab 32: Mahar Rp. 10.000
33 Bab 33: Hobi Nubruk
34 Bab 34: Seperti Maling
35 Bab 35: Belajar Bareng 1
36 Bab 36: Belajar bareng 2
37 Bab 37: Salah Paham
38 Bab 38; Mau Cepet Punya Anak.
39 Bab 39: Nyari Dokter Kandungan
40 Bab 40: Bersama Dokter Siska Andriani. SpOG
41 Bab 41: Gaspol Mas
42 Bab 42: Aku Bersedia Hidup Bersamamu
43 Bab 43: Hai Tampan
44 Bab 44. Syukuran
45 Bab 45: Daadee Datang
46 Bab 46: Parfum Malam Pertama
47 Bab 47: Dokter Pintu
48 Bab 48: Ketahuan.
49 Bab 49 : Masih sakit?
50 Bab 50: Bertemu Cici
51 Bab 51: Kebakaran
52 Bab 52: Musa kritis
53 Bab 53: Tidak Sanggup
54 Bab 54: Siapa Dev?
55 Bab 55: Obsesi Dev
56 Bab 56: Arya
57 Bab 57: Penyelidikan
58 Bab 58: Gombalan Absurd
59 Bab 60: Face Off
60 Bab 60: Keputusan Face Off
61 Bab 61: Sarung Ninja
62 Bab 62: Mantan Tunangan Ku
63 Bab 63: Wajah Baru Musa
64 Menjelang Tamat
65 Bab 64: Rencana Party
66 Bab 65: Memaafkan
67 Selamat Tahun Baru 2023
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Bab 1: Kecelakaan
2
Bab 2 : Kita Berbeda
3
Bab 3: Pesantren Istiqomah
4
Bab 4: Keputusan ku
5
BAB 5: Nama ku Sitara
6
Bab 6: Lamar Aku atau kau Ku lamar
7
Bab 7: Pindahan
8
Bab 8: Debat Kucing
9
Bab 9: Salah Tangkap
10
Bab 10: Gerombolan Ninja
11
Bab 11: Singa Betina
12
Bab 12: Misi Yang Gagal
13
Bab 13: Dokter Yoga
14
Bab 14: Bos Bawang
15
Bab 15: Ninja Yang Insyaf
16
Bab 16: Hukuman Yang Beda
17
Bab 17: Tobat Sambel
18
Bab 18: Gantengnya 40%
19
Bab 19: Malunya Aku
20
Bab 20: Waktu Belajar Ku
21
Bab 21: Pulang.
22
Bab 22: Banteng Kehilangan Tanduk
23
Bab 23: Setajam Samurai
24
Bab 24: Sah
25
Bab 25: Gagal Nikah?
26
Bab 26: Terlihat Tampan
27
Bab 27: Ghibah nya Sari dan Sayinah
28
Bab 28: Panggil aku Aby
29
Bab 29: Nikahan Ayu
30
Bab 30: Nubruk Lagi.
31
Bab 31: Nikah Mendadak
32
Bab 32: Mahar Rp. 10.000
33
Bab 33: Hobi Nubruk
34
Bab 34: Seperti Maling
35
Bab 35: Belajar Bareng 1
36
Bab 36: Belajar bareng 2
37
Bab 37: Salah Paham
38
Bab 38; Mau Cepet Punya Anak.
39
Bab 39: Nyari Dokter Kandungan
40
Bab 40: Bersama Dokter Siska Andriani. SpOG
41
Bab 41: Gaspol Mas
42
Bab 42: Aku Bersedia Hidup Bersamamu
43
Bab 43: Hai Tampan
44
Bab 44. Syukuran
45
Bab 45: Daadee Datang
46
Bab 46: Parfum Malam Pertama
47
Bab 47: Dokter Pintu
48
Bab 48: Ketahuan.
49
Bab 49 : Masih sakit?
50
Bab 50: Bertemu Cici
51
Bab 51: Kebakaran
52
Bab 52: Musa kritis
53
Bab 53: Tidak Sanggup
54
Bab 54: Siapa Dev?
55
Bab 55: Obsesi Dev
56
Bab 56: Arya
57
Bab 57: Penyelidikan
58
Bab 58: Gombalan Absurd
59
Bab 60: Face Off
60
Bab 60: Keputusan Face Off
61
Bab 61: Sarung Ninja
62
Bab 62: Mantan Tunangan Ku
63
Bab 63: Wajah Baru Musa
64
Menjelang Tamat
65
Bab 64: Rencana Party
66
Bab 65: Memaafkan
67
Selamat Tahun Baru 2023

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!