Safaluna
Bab 20
•
"Suara siapa itu ya?" gumam Aaron.
"Kenapa Aaron? Kok gak jadi?" tanya Safa heran.
"Sssttt, kayaknya ada yang mau datang. Kita cari tau dulu siapa orangnya!" jawab Aaron.
"Hah?" Safa melotot terkejut.
Tap..
Tap..
Tap...
TOK TOK TOK...
"Aaron, Scarlett, kalian udah pada bangun belum? Ini mama, kita sarapan bareng-bareng yuk di bawah!" ucap Rachel yang sudah berada di depan pintu kamar Aaron.
Sontak Aaron langsung melongok lebar mendengar suara mamanya dari luar.
Tak hanya Aaron, Safa pun merasakan hal yang sama karena ia juga sangat panik dan tidak ingin ketahuan oleh mama dari Aaron.
"Duh, gimana dong sayang? Itu mama kamu ada di luar, kalo dia lihat aku ada disini pasti dia bakal marah besar!" ujar Safa.
"Sssttt kamu diam aja!" pinta Aaron.
Aaron menurunkan tubuh Safa ke lantai, menatap ke kanan dan kiri mencari tempat persembunyian yang cocok untuk Safa.
"Safa, kamu ngumpet disana dulu ya!" ucap Aaron seraya menunjuk ke arah toilet.
"Hah? Di dalam toilet? Kamu yakin?" tanya Safa.
"Ya mau gimana lagi? Kalau sampai mamaku tahu ada kamu disini, dia pasti langsung marah besar. Udah deh sayang, kamu nurut aja sama aku dan sembunyi disana!" ucap Aaron.
"Huh iya deh, kamu temuin mama kamu di depan! Aku bakal sembunyi sampai kalian pergi nanti," ucap Safa.
"Ya, bagus sayang!" ucap Aaron tersenyum singkat.
Safaluna pun berlari cepat masuk ke dalam kamar mandi yang ada disana lalu bersembunyi.
Sementara Aaron beralih menatap pintu, ia mengambil nafas sejenak untuk menguatkan dirinya sebelum menemui mamanya di luar sana.
"Aaron, kamu udah bangun kan? Ini mama sayang, buka dong pintunya!" teriak Rachel dari luar.
"Ah iya mom, sebentar!" balas Aaron.
Aaron langsung membuka pintu kamarnya, menatap sang bunda sembari mengucek matanya agar terlihat baru bangun tidur.
"Loh, kamu baru bangun?" tanya Rachel.
"Iya nih mom," jawab Aaron dengan nada lemas.
"Tapi, kok kamu udah wangi dan rapih kayak gini? Rambut kamu juga basah tuh, kayak yang abis mandi gitu." ujar Rachel curiga.
"Eh eee iya mom, itu karena tadi aku emang udah bangun terus mandi. Tapi, abis itu aku malah ketiduran lagi gara-gara gak ada Scarlett yang nemenin aku." ucap Aaron mengeles.
"Hah? Gak ada Scarlett? Emangnya dia kemana, Aaron?" tanya Rachel kaget.
"Aku juga gak tahu mom, dari semalam dia gak pulang. Aku udah coba hubungi nomor hp nya, tapi gak aktif." jawab Aaron.
"Kok bisa sih? Apa sebelumnya kamu ada masalah sama dia?" tanya Rachel.
"Iya sih mom, kemarin aku sempat berselisih paham sama Scarlett di cafe. Abis itu juga dia langsung pergi gitu aja tanpa pamit, jadinya aku gak tahu deh dia ada dimana." jawab Aaron.
"Kamu gak coba kejar atau tahan dia?" tanya Rachel.
"Udah mom, tapi dia gak mau dengerin aku dan tetap pergi tinggalin aku. Ya karena aku pikir dia akan pulang ke rumah, jadinya aku tenang aja saat itu. Eh dia malah gak pulang-pulang sampai sekarang," jelas Aaron.
"Masa sih? Aduh Aaron, kamu tuh ada-ada aja deh! Emangnya kalian itu ada masalah apa sih sampai bisa ribut kayak gini?" tanya Rachel penasaran.
"Eee.." Aaron terlihat bingung saat hendak menjelaskan pada mamanya.
Selain itu, Aaron juga terus memikirkan Safaluna yang masih berada di dalam kamar mandinya.
"Aku harus bawa mommy segera pergi dari sini! Kasihan juga kalau Safa lama-lama di toilet, pasti dia gak betah!" batin Aaron.
"Eee mom, kita lanjut bicaranya di bawah aja yuk! Kebetulan aku lapar, jadi kita bisa sambil makan." ucap Aaron.
"Yaudah, mommy juga udah bawain makanan buat kamu di bawah." kata Rachel.
"Wah makasih ya mom!" ucap Aaron.
Rachel mengangguk kecil, lalu berbalik dan melangkah bersama putranya menuruni tangga.
Aaron tak lupa menutup pintu kamarnya agak keras sebagai tanda bagi Safa bahwa ia sudah pergi bersama mamanya.
"Semoga aja Safa ngerti!" batin Aaron.
•
•
Singkat cerita, Aaron dan mamanya sudah berada di meja makan sembari menikmati sarapan mereka berdua disana.
Aaron pun telah menceritakan semua yang terjadi pada dirinya dan juga Scarlett, tapi tentu saja dengan sebuah kebohongan.
"Ohh jadi gitu, Scarlett marah sama kamu karena kamu terlalu sibuk dengan kerjaan kamu dan gak pernah ada waktu buat dia? Makanya dia susulin kamu ke cafe waktu lagi meeting sama klien kemarin?" ucap Rachel.
"Iya mom, begitu ceritanya. Padahal aku udah jelasin ke Scarlett kalau kerjaan aku emang lagi numpuk banget sekarang ini, dan dia juga udah mau ngertiin kok. Eh malah tiba-tiba aja dia dateng kemarin terus ngomel-ngomel sama aku," ucap Aaron mengarang cerita.
"Itu salah kamu juga sih sayang, seharusnya kamu luangin waktu buat istri kamu itu juga! Kerjaan kamu emang penting, tapi kan istri kamu juga mau punya waktu sama kamu." ucap Rachel.
"Mau gimana lagi mom? Ini udah resikonya dia nikah sama aku, dia seharusnya bisa ngerti dong kalau suaminya ini pekerja keras." ujar Aaron.
"Sudahlah, kamu jangan salahin Scarlett terus! Wajar aja dia begitu, dia itu kan wanita dan dia butuh kasih sayang dari kamu. Sebagai suami, harusnya kamu bisa atur waktu dong kapan buat kerja dan kapan buat istri kamu." ucap Rachel.
"Iya mah, nanti lain kali aku bakal atur waktu buat Scarlett kok." ucap Aaron.
"Yasudah, terus sekarang bagaimana ini? Kamu mau cari istri kamu kemana lagi?" tanya Rachel.
"Gak tahu deh mom, aku juga bingung. Mungkin aku bakal coba tanyain ke mami Michelle atau daddy Jim, siapa tahu Scarlett ada pulang kesana." jawab Aaron.
"Jangan lah Aaron!" ucap Rachel tegas.
"Hah? Kok jangan sih mom, emang kenapa?" tanya Aaron keheranan.
"Ya iyalah, kalau kamu kasih tahu ke mereka tentang ini bisa bahaya tau. Masih mending kalo Scarlett datang kesana, kalo enggak gimana? Yang ada mereka jadi tahu semuanya dan kamu bakal semakin disalahkan," jawab Rachel.
"Oh iya, mommy benar juga. Untung aja aku belum telpon mereka semalam, kalau enggak bisa-bisa sekarang aku udah dimarahin sama mereka." ujar Aaron.
"Kamu coba aja dulu hubungi teman-teman istri kamu itu!" usul Rachel.
"Tapi, masalahnya aku gak kenal sama teman Scarlett mom. Soalnya dia juga gak pernah kenalin aku sama teman-temannya itu," ucap Aaron.
"Hadeh, kamu ini suami macam apa sih Aaron? Masa soal begitu aja kamu gak tahu?" ujar Rachel sembari menggelengkan kepala.
"Hehe.." Aaron malah nyengir dan menunduk.
Tanpa disadari, rupanya bik Lea menguping dari balik dinding dapur.
"Kasihan banget nyonya Scarlett, dia harus punya suami pengkhianat seperti tuan Aaron!" batin bik Lea.
...~Bersambung~...
...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Lenkzher Thea
Lanjut
2022-09-18
2
Radiah Ayarin
sudah tak fav dan rate ya kk
2022-09-18
3