Bab 14. Malam pertama (1)

Safaluna

Bab 14

Malam hari setelah pesta pernikahan mereka usai, Aaron bersama Scarlett yang telah resmi menjadi istrinya pun tiba di apartemen milik Barnard yang sengaja disewa untuk pasangan suami-istri itu.

Begitu memasuki apartemen, Aaron terkejut karena disana telah disediakan cukup banyak dekorasi untuk menyambut mereka sebagai pasangan suami-istri.

Scarlett tampak tersenyum bahagia melihatnya, ia menyukai semua dekorasi itu termasuk bunga-bunga yang ada di atas ranjangnya, ia tidak sabar ingin berbaring disana.

"Eee Aaron, kamu—"

"Aku mau mandi duluan, abis itu baru kamu. Badan aku udah gak tahan lagi," potong Aaron.

"Ah iya, biar aku siapin baju ganti buat kamu dan ambilin handuk di lemari ya?" ucap Scarlett.

"Gak perlu, aku bisa sendiri." ucap Aaron.

"Ih gapapa Aaron, aku kan udah jadi istri kamu. Aku harus melayani suami aku dengan baik dong," ucap Scarlett sambil tersenyum.

"Terserah lah!" ucap Aaron ketus.

Scarlett langsung bergerak cepat menuju lemari, ia mengambil sebuah handuk dari dalam sana dan memberikan itu pada Aaron.

"Ini handuknya, kamu biasa pake baju apa kalo tidur? Biar aku sekalian siapin juga," ucap Scarlett.

"Udah aku bilang tadi, gausah! Aku sendiri aja yang ambil nanti, kamu mending lepas itu gaun kamu!" ucap Aaron mengambil handuk dari tangan Scarlett dengan kasar.

Aaron pun pergi begitu saja meninggalkan Scarlett. Pria itu masuk ke dalam kamar mandi dan mengunci pintunya.

Scarlett tampak bingung dengan sikap Aaron, ia terdiam sesaat disana sambil berpikir bagaimana caranya untuk membuat Aaron senang.

"Aku harus apa ya? Aaron segitu susahnya buat terima kenyataan, kalau aku ini udah jadi istrinya. Dia kelihatan masih belum terima semuanya, aku jadi bingung kalo gini." ucap Scarlett.

Gadis itu akhirnya mengambil satu set baju tidur yang terdapat di lemari, ia menaruhnya di atas ranjang dan berharap Aaron mau memakainya.

"Semoga kali ini Aaron suka!" ucap Scarlett.

Aaron menyalakan shower dan melepas seluruh pakaiannya di dalam kamar mandi.

Ia lalu berjalan menuju pancuran air shower itu dan mulai membasahi seluruh tubuhnya.

Entah mengapa dinginnya air disana, belum bisa membuat kepalanya ikut dingin. Ya pria itu masih saja memikirkan Safaluna, mantan kekasihnya.

"Saya gak bisa terus-terusan begini, melupakan Safa adalah suatu hal yang tidak mungkin. Saya mencintainya, dan sampai kapanpun saya akan terus mencintai Safa bukan Scarlett atau siapapun!" gumam Aaron dalam hati.

Setelah selesai mandi, ia langsung mematikan keran shower dan mengambil handuknya.

Perlahan Aaron membuka pintu, melangkah keluar dengan handuk yang melingkar di pinggangnya.

Pria itu terkejut lantaran Scarlett tidak ada di kamarnya saat ini.

"Kemana tuh anak?" ujarnya.

Namun, tak lama Scarlett kembali kesana dengan membawa nampan berisi coklat panas dan beberapa cemilan di tangannya.

"Eh, kamu udah selesai mandinya? Ternyata kamu cepat juga ya kalau mandi," ucap Scarlett.

"Kamu ngapain bikin begituan segala? Buat siapa?" tanya Aaron dengan nada ketus.

"Ya jelas ini buat kamu lah Aaron, aku tahu kamu pasti kedinginan abis mandi. Jadi, aku inisiatif buat bikin cokelat panas ini. Kata mommy sama Daddy aku sih coklat panas bikinan aku itu enak, semoga aja kamu suka!" jawab Scarlett.

"Lain kali gak perlu repot-repot! Aku bukan tipe cowok yang suka dibikinin ini itu sama cewek, jadi kamu mending diam aja dan jangan banyak gerak!" ucap Aaron.

"Sekali-sekali mah gapapa dong, kamu cobain ya!" ucap Scarlett.

"Nanti aja, aku mau pake baju dulu." ucap Aaron.

"Oh oke," ucap Scarlett.

Scarlett menaruh nampan itu di nakas, lalu terus berdiri di dekat Aaron sambil tersenyum hingga membuat Aaron kebingungan.

"Mau ngapain lagi masih disitu? Gak dengar tadi aku bilang apa? Aku mau pake baju, kamu keluar dulu sana!" ujar Aaron.

"Kenapa harus keluar? Kita kan udah jadi suami-istri, gak masalah dong?" ucap Scarlett.

"Jelas masalah buat aku, aku gak suka ada orang lain yang lihat bentuk tubuh aku. Udah sana kamu keluar, jangan bantah!" ucap Aaron tegas.

"Iya iya, aku keluar deh. Tapi, kamu pake baju yang udah aku siapin ini ya!" ucap Scarlett.

Aaron mengangguk singkat, Scarlett pun melangkah keluar dari kamar itu dan tak lupa menutup pintu sesuai perintah Aaron.

Ceklek...

Aaron membuka pintu kamarnya sesudah memakai pakaiannya, ia melihat Scarlett tengah duduk di sofa memegang ponselnya.

"Hey! Aku udah selesai, giliran kamu mandi sana!" perintah Aaron.

"Ah iya," Scarlett langsung bangkit dari duduknya dan menyimpan ponselnya di atas meja.

Gadis itu pun memasuki kamar, diikuti oleh Aaron yang juga melangkah di belakangnya dan duduk di atas ranjang.

Scarlett merasa bingung, mengapa Aaron ikut masuk ke dalam saat ia ingin melepas gaun pengantinnya?

"Aaron, kamu kok ikut masuk sih?" tanya Scarlett.

"Emang salah?" ucap Aaron dingin.

"Ya enggak sih, tapi tadi aja kamu suruh aku keluar pas kamu pake baju. Terus kenapa sekarang kamu malah masuk pas aku mau buka baju?" ucap Scarlett terheran-heran.

"Haish, aku capek mau istirahat. Kamar ini kan kamar aku, jadi bebas dong aku mau disini atau dimana. Kalau kamu gak mau aku lihat tubuh kamu, yaudah kamu lepas aja di kamar mandi sana!" ujar Aaron ketus.

Scarlett tersenyum manis dan menggelengkan kepalanya perlahan.

"Enggak kok, aku buka disini aja deh." ucap Scarlett dengan nada menggoda.

Scarlett mulai menurunkan resleting gaun yang ia kenakan, sedangkan Aaron tampak fokus dengan ponselnya dan tak memperhatikan Scarlett.

Namun, lama-kelamaan Aaron merasa risih saat ditatap terus oleh Scarlett sambil tersenyum. Ia pun berbalik menatap gadis itu dengan tajam.

"Kenapa senyum-senyum?" tanya Aaron.

"Gak kok, gak ada. Kamu juga kenapa noleh? Mau lihat aku telanjang ya?" goda Scarlett.

"Dih ngaco!" ujar Aaron langsung membuang muka.

Scarlett pun kembali tersenyum, namun kali ini ia kesulitan untuk membuka gaun yang ia kenakan karena resletingnya seperti menyangkut.

"Duh, pake nyangkut segala lagi!" ujar Scarlett.

"Kenapa?" tanya Aaron sembari menatap ke arah istrinya.

"Eh eee ini resletingnya tiba-tiba nyangkut, aku gak tahu kenapa." jawab Scarlett gugup.

Aaron langsung beranjak dari duduknya dan melangkah menghampiri Scarlett.

Sontak saja Scarlett tertegun dan nampak bingung, ia tak mengerti apa yang hendak dilakukan Aaron.

"Eee kamu mau ngapain?" tanya Scarlett.

"Katanya resletingnya nyangkut kan? Ya aku mau bantuin kamu lah, puter badan kamu biar aku bisa buka resletingnya!" jawab Aaron.

"Hah? Ka-kamu serius?" ujar Scarlett terkejut.

"Udah gausah banyak omong! Mau dibantu apa enggak nih?" ucap Aaron.

"I-i-iya iya.." ucap Scarlett.

Scarlett pun memutar tubuhnya membelakangi Aaron, jantungnya berdegup kencang saat Aaron mulai menyentuh tubuhnya walau hanya sekedar menurunkan resleting.

"Gausah ge'er! Aku lakuin ini karena kasihan aja sama kamu!" ucap Aaron.

Scarlett mengangguk saja mendengar itu.

"Udah selesai, sisanya kamu bisa lepas sendiri kan?" ucap Aaron menjauh.

"Ah iya, bisa kok." ucap Scarlett singkat.

Disaat Scarlett hendak melangkah ke dalam kamar mandi membuka gaunnya, tiba-tiba saja Aaron bersuara.

"Mau kemana?" tanya Aaron.

"Ke kamar mandi, kan mau buka gaunnya." jawab Scarlett.

"Disini aja!" pinta Aaron.

Scarlett kembali dibuat kaget dan syok berat dengan ucapan Aaron, namun lagi-lagi rasa senangnya hilang saat Aaron berkata.

"Jangan kege'eran! Aku gak mau kamu kesulitan lagi kalau buka gaunnya di kamar mandi," ucap Aaron.

"I-i-iya.."

...~Bersambung~...

...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...

Terpopuler

Comments

Lenkzher Thea

Lenkzher Thea

Lanjutkan

2022-09-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!