Safaluna
Bab 16
•
Braakkk...
Sampai tiba-tiba, seseorang menggebrak meja dan membuat keduanya terkejut lalu menoleh ke arah orang yang muncul itu.
"Oh jadi begini ya kelakuan kamu di belakang aku, Aaron! Pantas aja kamu selalu pergi dari rumah, ternyata benar dugaan aku kalau kamu main api di belakang aku!" ujar seorang wanita yang tak lain adalah Scarlett.
"Scarlett? Kenapa kamu bisa ada disini?" ujar Aaron terkejut dan langsung berdiri dari duduknya.
Scarlett menggelengkan kepalanya, air mata terus mengucur keluar membasahi pipinya akibat sudah tak tahan lagi dengan sikap suaminya.
"Heh! Dasar pelakor!" umpat Scarlett menatap ke arah Safa dan langsung menarik rambutnya.
"Awhh akh!" Safa memekik kesakitan saat rambutnya ditarik begitu saja oleh Scarlett.
"Rasain ini, kamu itu pantas mendapatkan ini! Kamu udah bikin suami aku jarang pulang ke rumah, emang dasar wanita penggoda!" umpat Scarlett.
"Akh sakit! Aaron, tolong aku sayang!" ujar Safa.
Scarlett menggelengkan kepalanya dan hendak menampar pipi Safa, namun tangannya malah ditahan oleh Aaron.
"Cukup Scarlett!" bentak Aaron.
"Aaron, kamu kenapa sih? Kamu mau bela si pelakor ini?" tanya Scarlett.
"Dengar ya, dia ini bukan pelakor. Justru kamu yang pelakor!" tegas Aaron.
"Hah? Maksud kamu? Aku ini istri kamu loh, masa kamu bilang aku pelakor?" ujar Scarlett.
"Ya karena memang itu yang terjadi, kamu yang udah rebut aku dari Safa. Kamu juga yang bikin hubungan kita kandas, jadi seharusnya kamu introspeksi diri sebelum kamu bilang Safa ini pelakor!" ucap Aaron.
Scarlett terdiam bingung, ia tak menyangka Aaron suaminya akan membela Safaluna dan justru menyalahkan dirinya atas semua itu.
"Sekarang kamu lepasin Safa!" pinta Aaron pada Scarlett.
"Gak, aku gak akan lepasin dia! Dia ini udah bikin pernikahan kita jadi berantakan Aaron, aku mau kasih pelajaran buat dia!" ucap Scarlett.
"Stop Scarlett! Jangan buat keributan disini! Ini itu tempat umum, cepat lepaskan Safa atau aku akan pulangkan kamu ke rumah orang tua mu!" bentak Aaron.
"Hah??" Scarlett kembali dibuat terkejut.
Akhirnya Scarlett melepaskan rambut Safa yang sebelumnya ia tarik, dan tampak Safa langsung bersembunyi dibalik tubuh Aaron.
"Heh pelakor! Jauh-jauh kamu dari suami aku, kamu gak berhak ada di dekat Aaron!" ujar Scarlett.
"Kamu benar-benar kelewatan Scarlett! Ayo ikut aku!" geram Aaron.
Aaron pun mencengkram lengan Scarlett dengan kuat, membuat gadis itu meringis plus keheranan mengapa Aaron melakukan itu.
"Awwsss kamu kenapa sih Aaron?!" ujar Scarlett.
"Diam kamu!" bentak Aaron.
Pria itu menarik lengan Scarlett secara paksa dan membawanya keluar dari cafe tersebut.
Safa yang masih berada disana, langsung menjadi bahan pergunjingan orang-orang di sekitarnya.
"Eh lihat tuh, ternyata masih ada ya wanita yang suka sama suami orang."
"Benar! Padahal dia itu kan model, aku pernah lihat loh mukanya."
"Hah serius? Dih, kelakuannya kok kayak gitu ya?"
"Gak heran deh, emang dari penampilannya juga udah kelihatan kayak wanita penggoda."
Safa tak memperdulikan ucapan-ucapan itu, ia mengambil tasnya dan pergi keluar menyusul Aaron serta Scarlett.
"Sial! Ini pasti bakal jadi berita heboh, aku bisa kehilangan pekerjaan aku!" batin Safa.
•
•
Sementara itu, Scarlett masih terus meronta-ronta dari cengkraman Aaron yang sangat kuat pada lengannya.
Namun, Aaron tak mau mendengarkan ucapan Scarlett dan terus menarik lengan Scarlett menuju keluar cafe.
"Ish, lepasin aku Aaron! Lepasin!" ucap Scarlett.
"Diam kamu Scarlett!" bentak Aaron.
Plaaakk...
Aaron menampar istrinya dengan keras dan menghempas tubuhnya begitu saja.
"Akh!" pekik Scarlett sambil memegangi pipinya.
"Kamu benar-benar keterlaluan Scarlett! Ngapain kamu ada disini, ha? Aku kan udah bilang, kamu diam aja di rumah dan jangan kemana-mana!" bentak Aaron dengan nada tinggi.
"Apa kamu bilang? Aku keterlaluan? Bukannya kamu ya yang udah keterlaluan? Kamu bilang sama aku, katanya ada urusan pekerjaan. Tapi, kenapa kamu malah ada disini sama wanita lain?" ucap Scarlett mulai berkaca-kaca.
"Terus kenapa kalau aku disini sama Safa? Masalah buat kamu?" tanya Aaron.
"Ya jelas dong! Aku ini istri kamu, aku gak terima kalau suami aku ketemuan dan mesra-mesraan sama wanita lain!" ucap Scarlett.
"Kamu gak berhak bilang kayak gitu! Emang secara hukum dan agama kamu itu istri aku, tapi aku gak pernah anggap kamu sebagai istri. Sampai kapanpun, aku gak akan pernah cinta sama kamu!" ucap Aaron.
Scarlett pun semakin dibuat sedih dengan ucapan Aaron, air mata mengalir begitu saja membasahi pipinya yang memerah akibat tamparan keras dari Aaron tadi.
"Sekarang kamu mending pergi, dan jangan pernah ikutin aku lagi!" ujar Aaron.
"Aku gak mau pergi, aku pengen tetap disini. Kecuali kamu mau ikut sama aku buat pergi sama-sama dari sini," ucap Scarlett.
"Cih jangan harap! Aku gak mau pergi bareng sama kamu, kubur saja keinginan kamu itu!" ucap Aaron.
"Aaron sayang!" teriak Safa dari belakang tanpa rasa malu sedikitpun.
Sontak Aaron dan juga Scarlett menoleh ke asal suara secara bersamaan, Aaron tersenyum sedangkan Scarlett menatap bengis penuh emosi.
"Eh sayang, maaf ya aku tinggalin kamu tadi! Aku harus urus wanita ini dulu," ucap Aaron lembut.
"Iya, gapapa sayang. Kamu urus aja dia dulu, supaya dia gak ganggu kita lagi." ucap Safa.
"Tenang aja sayang, ini gak akan mungkin terjadi lagi kok!" ucap Aaron sambil tersenyum.
Bahkan, Aaron juga mendekap tubuh Safa serta mengecup keningnya di hadapan Scarlett.
"Aaron, kamu kenapa sih lakuin ini sama aku? Apa salah aku coba? Kenapa kamu selalu aja sakitin hati aku?" ucap Scarlett.
"Karena aku benci kamu!" jawab Aaron singkat.
Scarlett terbelalak mendengarnya, air mata yang menetes juga sudah tak bisa dibendung lagi setelah apa yang ia dapatkan saat ini.
•
TOK TOK TOK...
"Iya sebentar!" suara bik Lea terdengar dari dalam rumah itu.
Ceklek...
Pintu pun terbuka, bik Lea spontan membelalakkan matanya melihat apa yang ada di depannya saat ini.
Itu adalah Aaron dan Safaluna, mereka terlihat cukup mesra dengan saling berpelukan satu sama lain sambil tersenyum.
"Eh tuan Aaron, sudah pulang?" ucap bik Lea.
"Iya bik, saya langsung mau ke kamar istirahat. Oh ya bik, tolong bikinin minum ya buat saya dan pacar saya ini!" ucap Aaron.
"Ah? Eee ba-baik tuan.." ucap bik Lea gugup dan gemetar hebat.
"Yaudah, yuk sayang kita masuk!" ucap Aaron pada Safa yang ada di sampingnya itu.
"Oke sayang!" ucap Safa.
Mereka pun masuk ke dalam melewati bik Lea yang masih terbengong seakan tak percaya dengan apa yang terjadi di depannya tadi.
"Ya ampun! Kasihan sekali nyonya Scarlett kalau tahu semuanya!" ucap bik Lea.
...~Bersambung~...
...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments