Safaluna
Bab 9
•
Akhirnya Aaron memakan makanan itu, walau tentu saja ia masih belum bisa melupakan Safa dan terus memikirkannya.
Bahkan, Aaron sampai membayangkan bahwa wanita yang sedang duduk di hadapannya saat ini adalah Safa.
Scarlett masih belum sadar bahwa Aaron memandangi wajahnya sambil tersenyum, ia sibuk mencari-cari ponsel miliknya di dalam tas.
"Eee sayang, aku..." ucapan Scarlett terjeda saat Aaron sudah mencondongkan tubuhnya mendekat ke arah wajahnya.
Pria itu mengusap lembut wajah Scarlett dan terus memandanginya.
"Safa, kamu cantik sekali. Aku senang kamu akhirnya mau kembali kesini, aku sangat-sangat merindukan kamu Safa!" ucap Aaron yang masih mengira Scarlett adalah Safaluna.
"Hah? Safa??" Scarlett terkejut ketika Aaron memanggilnya dengan sebutan 'Safa'.
"Iya, Safaluna Ainayya. Aku rindu sama kamu, ingin sekali aku memeluk tubuhmu yang indah itu dan mencium bibirmu yang jadi candu buatku." ucap Aaron semakin liar dan bahkan mengusap bibir ranum milik Scarlett.
Scarlett merasa sangat geram karena Aaron memandangnya sebagai sosok orang lain, ia pun reflek menepis tangan Aaron dari wajahnya.
"Cukup Aaron! Kamu itu udah keterlaluan, bisa-bisanya kamu sebut nama perempuan lain di depan aku! Apa kamu lupa kalau aku ini calon istri kamu?!" bentak Scarlett.
Barulah Aaron tersadar bahwa yang ada di hadapannya bukan Safaluna.
Aaron langsung menjauh, kembali duduk di tempatnya dan merasa kebingungan.
Sementara Scarlett mulai meneteskan air mata sambil membuang muka.
"Maafkan aku Scarlett! Tadi aku benar-benar melihat Safa ada di depan aku, dan aku kira kamu itu memang Safa." kata Aaron.
"Kamu nyebelin tau gak! Siapa sih Safa itu? Kenapa kamu sebut nama dia di depan aku? Apa dia pacar kamu?" ucap Scarlett.
"Dia mantanku, yang selalu aku ceritakan ke kamu. Sampai saat ini aku masih belum bisa melupakan dia," jawab Aaron.
"Kenapa sih kamu masih terus mikirin dia? Bukannya dia udah tinggalin kamu ya? Itu artinya dia gak benar-benar tulus loh sama kamu, buat apa kamu masih mikirin dia?!" ujar Scarlett.
"Enggak, dia gak begitu. Aku yakin dia pergi jauh dari hidup aku karena dia kecewa sama aku, setelah aku bilang ke dia kalau aku dijodohin sama kamu dan kita akan menikah." kata Aaron.
"Ya yaudah, kamu gausah ingat-ingat dia lagi! Mending kamu fokus sama pernikahan kita!" ucap Scarlett.
"Entahlah, aku gak bisa.." ucap Aaron.
Scarlett meraih dua tangan pria di depannya itu, lalu menggenggamnya erat sembari menatap mata Aaron dengan lembut.
"Aku janji Aaron, aku bakal buktiin ke kamu kalau aku ini bisa jadi istri yang baik buat kamu! Bahkan, aku bisa lebih dari si Safa itu. Please, kamu lupain Safa ya!" ucap Scarlett.
Aaron terdiam bingung, ia menarik tangannya dari genggaman Scarlett laku membuang muka.
"Sampai kapanpun, aku gak mungkin bisa lupain kamu Safa. Kamu itu cinta pertama dan terakhir aku, cuma kamu yang ada di hati aku!" batin Aaron.
•
•
Ceklek...
"HAPPY BIRTHDAY SAFA!"
Safaluna cukup terkejut karena ternyata yang datang ke apartemennya malam-malam begini adalah kedua sahabatnya.
Ditambah mereka berdua membawakan kue ulang tahun beserta lilin yang menyala di tengahnya untuk menyambut hari ulang tahunnya kali ini.
Memang Safa sudah mengetahui rencana mereka sebelumnya, tepatnya di pagi hari saat hendak berangkat kerja.
Namun, pikirannya yang lagi kacau membuat Safa sedikit lupa bahwa hari ini ia ulang tahun dan teman-temannya ingin memberikan kejutan untuknya.
"Happy birthday Safa, happy birthday Safa!" ucap Selena dan Baby bersamaan.
"Ya Tuhan! Thanks banget guys, kalian ternyata beneran bikin kejutan buat gue!" ucap Safa.
"Hehe, iya dong Fa. Udah, sekarang lu tiup nih lilinnya biar seru!" ucap Selena.
"Okay!" Safa mengangguk pelan dan meniup lilin yang membentuk angka 20 itu.
Fiyuuhhh...
"Hore!!" ucap mereka bersamaan sembari saling bertepuk tangan.
"Wah Fa, ternyata lu bakat juga ya akting kagetnya! Hasilnya pasti bagus nih di video," ucap Selena.
"Iya, tadinya kita pikir bakal freak banget karena lu udah tahu kita mau kasih kejutan buat lu. Eh ternyata hasilnya lumayan memuaskan lah," sahut Baby.
"Enggak guys, sebenarnya gue tuh emang lupa kalo kalian malam ini mau kasih kejutan. Maklum lah, kepala gue lagi pusing banget!" ucap Safa.
"Hah? Ya ampun, pantes aja tadi ekspresi kaget lu itu kayak natural banget! Hadeh Safa Safa, kok sekarang lu jadi pelupa gini sih?!" ujar Selena.
"Hehe, sorry guys!" ucap Safa.
"Gapapa sih, justru bagus karena jadinya hasil video kejutan tadi tuh lumayan kerena." ucap Baby.
"Yaudah, masuk dulu yuk!" ucap Safa.
Selena dan Baby kompak mengangguk, mereka masuk ke dalam apartemen Safa membawa kue di tangan serta bingkisan berisi hadiah untuk Safa.
"Eh, itu apa guys?" tanya Safa mengarah pada kotak hadiah di tangan Baby.
"Ohh, ya jelaslah ini kado buat lu. Nih diterima ya Fa!" jawab Baby sambil tersenyum.
"Wah thank you banget guys!" ucap Safa.
Akhirnya mereka duduk di sofa, Safa mulai memotong kue tersebut dan memberikannya pada kedua sahabatnya itu.
Entah mengapa di momen-momen seperti ini, Safa kembali teringat pada Aaron. Ia ingat kalau tahun lalu saat hari ulang tahunnya, Aaron datang memberi kejutan untuknya.
"Huft, kenapa aku selalu keinget sama kamu Aaron? Susah banget sih rasanya lupain kamu dari pikiran aku!" batin Safaluna.
•
•
Sama halnya dengan Safa, Aaron kini juga tengah mengingat momen-momen dulu saat kebersamaan mereka. Apalagi hari ini adalah hari ulang tahun Safa, yang tentunya sangat diingat oleh Aaron selaku mantan kekasih.
Aaron melamun di balkon kamarnya, menatap langit malam yang dipenuhi bintang sembari membayangkan wajah Safa disana.
"Safa, selamat ulang tahun ya cantik! Hari ini kamu tambah usia, dan sudah genap 20 tahun. Pasti sekarang kamu lagi bahagia banget, andai aku masih ada disisi kamu." ucap Aaron.
Tak lama kemudian, mobil milik papanya muncul di bawah sana.
Barnard yang baru pulang dari kantornya, tak sengaja melihat Aaron tengah berdiri di balkon.
"Aaron, kamu ngapain ngelamun aja disitu?" ucap Barnard dengan suara keras sembari mendongakkan kepalanya.
"Eh dad, gak kok aku gak ngelamun." kata Aaron.
"Yasudah, turun kamu! Daddy mau bicara sebentar sama kamu perihal Scarlett," pinta Barnard.
"Iya dad, aku nyusul." ucap Aaron.
Barnard pun masuk ke dalam rumahnya, sedangkan Aaron tampak bingung mengapa papanya mengajaknya untuk turun ke bawah.
"Ada apa lagi sih? Jangan-jangan Scarlett ngadu lagi ke Daddy soal kejadian di kantor tadi. Haish, itu cewek kok pengaduan banget sih?! Padahal saya kan udah minta maaf," gumam Aaron.
Akhirnya Aaron pun turun dari kamarnya, menemui Barnard di ruang tamu dengan tergesa-gesa.
...~Bersambung~...
...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Lenkzher Thea
Top
2022-09-11
1