Safaluna
Bab 17
•
Scarlett tengah duduk sendiri di sebuah bar, menikmati minuman yang ia pesan.
Tampak gadis itu masih merasa sedih dan melamun membayangkan kejadian tadi.
"Aaron, kamu kenapa sih lakuin ini sama aku? Apa salah aku coba? Kenapa kamu selalu aja sakitin hati aku?" ucap Scarlett.
"Karena aku benci kamu!" jawab Aaron singkat.
Kata-kata itu terus terngiang-ngiang di kepala Scarlett, membuatnya semakin pusing dan sakit hati.
"Aaron, kenapa kamu tega bilang begitu sama aku? Padahal aku ini istri kamu," batin Scarlett.
Scarlett terus menenggak minumannya, memang disaat seperti ini meminum alkohol adalah sesuatu yang pas bagi Scarlett untuk menghilangkan rasa pusing di kepalanya.
"Permisi!"
Tiba-tiba saja ada seorang pria yang mendekatinya, menaruh gelas di meja dan tersenyum ke arah Scarlett.
Gadis itu terkejut, mendongakkan wajahnya sedikit menatap sosok pria di sampingnya.
Pandangannya kurang jelas, ia tidak dapat mengenali siapa pria tersebut karena kondisinya yang sudah setengah mabuk.
"Eh, kamu siapa ya? Apa kita saling kenal?" tanya Scarlett pada pria itu.
"Mungkin tidak, tapi gak ada salahnya kan kalau kita kenalan sekarang?" jawab pria itu.
"Haha iya iya, emang nama kamu siapa?" tanya Scarlett sambil tersenyum renyah.
"Namaku Steve, siapa namamu wahai gadis cantik?" ucap pria itu.
"Steve? Kalau aku Scarlett," ucap Scarlett.
"Waw nama yang indah! Lalu, apa aku boleh ikut duduk di sebelah mu?" ujar pria bernama Steve itu.
"Tentu, silahkan!" jawab Scarlett.
"Terimakasih!" ucap Steve.
Steve pun duduk di samping Scarlett, ia sudah membawa satu botol minuman di tangannya yang ia taruh di meja.
"Kamu masih mau minum?" tanya Steve.
"Umm, boleh. Kebetulan punyaku udah mau habis nih," jawab Scarlett yang mulai merasa lemas.
"Okay, aku tuangin ya?" ucap Steve.
Scarlett mengangguk setuju, Steve pun menuangkan minuman itu ke dalam gelas dan menyodorkannya pada Scarlett.
"Nih, silahkan minum!" ucap Steve.
"Thanks!" ucap Scarlett tersenyum lebar.
Scarlett pun menenggak minuman itu sampai habis, rasa pusing di kepalanya semakin bertambah dan pandangannya seketika kabur karena ia dalam kondisi mabuk.
"Hey hey! Are you okay?" tanya Steve yang khawatir melihat Scarlett kelimpungan.
"Ah yeah, i'm okay. Kamu gausah cemas, aku baik-baik aja kok!" jawab Scarlett.
"Syukurlah! Tapi, kalau kamu udah gak kuat mending cukup aja. Biar aku temani kamu istirahat, gimana?" ucap Steve.
"Istirahat? Dimana?" tanya Scarlett.
"Umm, kebetulan tempat ini juga menyediakan kamar berbayar buat pelanggan disini. Aku bisa sewa kamar untuk kita," jawab Steve.
"Boleh tuh, aku juga lelah pengen istirahat. Aku capek setelah semua yang aku alami hari ini, aku benar-benar lelah." ucap Scarlett.
Gadis itu menaruh wajahnya di meja, tanpa sadar ia memejamkan mata dan mulai tertidur.
"Dilihat-lihat cewek ini mantap banget, boleh nih aku jadiin partner di ranjang buat gantiin Pamela yang entah kemana." batin Steve.
•
•
Aaron dan Safaluna sedang asyik bermesraan di ruang tengah sembari menonton tv.
Mereka saling berbagi peluk, Aaron pun terus mendekap gadisnya dengan erat disana.
"Sayang, kamu mau nginep disini malam ini kan?" tanya Aaron pada Safa.
"Iya, boleh kan?" jawab Safa sambil tersenyum.
"Boleh dong sayang, justru aku emang maunya kamu nginep disini. Abisnya aku kangen banget sama kamu, aku pengen kita nikmati malam ini berdua!" ucap Aaron mengeratkan pelukannya.
"Eee tapi istri kamu itu bakal kasih izin gak? Dia kan pasti bakal pulang nanti," tanya Safa.
"Udah, kamu gausah pikirin dia! Sampe sekarang aja dia gak tahu ada dimana, mungkin dia lagi di rumah orangtuanya dan aduin ini semua. Jadi, kamu tenang aja ya sayang!" jawab Aaron.
"Iya deh, aku gak mau aja kalo kita lagi enak-enak berduaan eh istri kamu datang dan ganggu kita kayak tadi siang." ucap Safa.
"Tenang aja, itu gak akan terjadi!" ucap Aaron.
Safa mengangguk sambil tersenyum, kemudian membenamkan wajahnya di dada sang kekasih yang reflek menciumi pipinya.
"Eemmhh, wangi kamu ini khas sekali sayang. Aku suka banget ciumnya!" ucap Aaron.
Disaat mereka sedang asyik-asyiknya bercengkrama, tiba-tiba saja bik Lea muncul dari dapur menghampiri keduanya.
"Permisi tuan, non!" ucap bik Lea.
Sontak saja Aaron dan Safa kompak terkejut, mereka menoleh secara bersamaan ke arah bik Lea dengan wajah jengkel.
"Ada apa bik?" tanya Aaron malas.
"Maaf tuan kalau saya ganggu! Tapi, itu makan malamnya sudah ready tuan." jawab bik Lea.
"Oh ya? Yaudah, makasih ya bik! Nanti saya sama Safa langsung ke meja makan," ucap Aaron.
"Baik tuan! Kalo gitu saya permisi dulu ya tuan, non!" ucap bik Lea.
"Iya bik," ucap Aaron singkat.
Bik Lea pun berbalik lalu pergi menuju ruang makan untuk menyiapkan makanan bagi Aaron dan Safaluna.
Sementara Aaron masih terus merangkul Safa di sofa, ia membelai rambut gadis itu sambil juga menciumi lehernya yang wangi.
"Sayang, kamu mau makan sekarang apa nanti?" tanya Aaron pada Safa.
Namun, Safa terdiam saja tak menjawab pertanyaan dari Aaron. Ia nampaknya masih memikirkan sikap bik Lea yang seakan-akan tak menyukai kehadirannya disana.
"Sayang, hey sayang!" Aaron menegur Safa sambil mencolek-colek pipinya.
"Eh iya, ada apa?" ucap Safa terkejut.
"Kamu kenapa sih sayang? Kok ngelamun gitu? Mikirin apa sih?" tanya Aaron penasaran.
"Eee itu loh, kayaknya pembantu kamu gak suka deh sama aku. Dia tadi ngeliatin aku begitu banget, bikin risih." jawab Safa.
"Ohh, udah gausah dipikirin itu mah! Dia kan cuma pembantu, bukan siapa-siapa disini." ujar Aaron.
"Iya sih, yaudah tadi kamu ngomong apa?" tanya Safa pada Aaron.
"Kamu mau makan sekarang apa nanti?" ucap Aaron mengulang pertanyaannya.
"Umm, sekarang aja deh. Aku juga udah lapar nih," ucap Safaluna.
"Yaudah, yuk kita ke meja makan sekarang!" ujar Aaron.
Safa mengangguk setuju, mereka pun beranjak dari sofa dan pergi menuju meja makan bersama-sama.
•
Tampaklah cukup banyak makanan yang sudah tersedia di atas meja, bik Lea pun masih disana menyambut kehadiran majikannya.
"Eh tuan, non, silahkan duduk!" ucap bik Lea.
"Iya bik, makasih!" ucap Aaron singkat.
Aaron membantu menarik kursi untuk Safa duduk, mereka pun duduk berdampingan disana dan mulai mengambil makanan yang sudah tersedia.
"Eee tuan, nyonya Scarlett kemana ya? Kok sampe jam segini belum pulang juga?" tanya bik Lea.
"Kamu jangan tanya soal Scarlett sama saya sekarang! Saya gak tahu dia ada dimana, dan lagipun saya ini mau makan. Jadi, kamu jangan ganggu saya!" ucap Aaron dingin.
"Ma-maaf tuan! Saya gak ada maksud ganggu tuan, saya cuma penasaran aja kenapa nyonya belum pulang. Tapi, saya janji kok gak akan bahas itu lagi ke tuan!" ucap bik Lea ketakutan.
"Yasudah, kamu pergi sana!" ujar Aaron.
"I-i-iya tuan, saya permisi!" ucap bik Lea.
Bik Lea pun bergegas pergi dari sana, meninggalkan Aaron dan Safa berduaan.
Safaluna langsung berusaha menenangkan Aaron yang tengah emosi itu dengan cara mengusap lengan serta pundak pria itu.
...~Bersambung~...
...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments