Bab 15. Malam pertama (2)

Safaluna

Bab 15

Scarlett yang baru selesai mandi, tak menyangka jika Aaron suaminya sudah tertidur pulas di atas ranjang sambil memeluk guling.

Ia pun menghampiri Aaron, duduk di sebelah tubuh suaminya itu seraya menatap wajah pria yang sebenarnya belum ia cintai itu.

"Aku gak tahu apa hubungan kita bisa bertahan lama atau enggak, tapi aku janji sama kamu Aaron kalau aku akan terus bertahan walau sesakit apapun perasaan aku nanti!" ucap Scarlett pelan.

Perlahan Scarlett menarik selimut untuk menutupi tubuh Aaron agar tak kedinginan.

"Good night ya Aaron!" ucap Scarlett.

Disaat Scarlett hendak pergi dari sana, tiba-tiba saja Aaron bergerak dan menggenggam kedua tangan Scarlett di atas dadanya.

Sontak Scarlett terkejut, ia spontan tertarik oleh tangan Aaron dan terjatuh tepat di atas dada sang suami yang tengah tertidur.

"Hah? Duh, gimana ini?" gumam Scarlett.

"Safa, kamu disini aja ya jangan tinggalin aku!" Aaron meracau dalam tidurnya.

"Lagi-lagi Aaron sebut-sebut nama Safa, bahkan saat dia tidur seperti sekarang. Segitu cintanya kah kamu sama Safa, Aaron?" batin Scarlett.

Scarlett berusaha bangkit dengan menggerakkan tubuhnya, namun Aaron malah semakin kuat menahan pergelangan tangannya dan membuat Scarlett kesulitan bergerak.

"Uhh Safa, aku cinta sama kamu! Tolong kamu jangan pernah tinggalin aku lagi! Tetap disini ya sama aku!" ucap Aaron.

Akhirnya Scarlett terpaksa berdiam diri dalam posisi seperti itu, walau ia merasa tidak nyaman plus sakit hati mendengar racauan Aaron yang terus-menerus menyebut nama Safa.

"Tahan Scar! Kamu pasti kuat!" batin Scarlett.

Lambat laun Scarlett yang lelah juga ikut tertidur di atas dada suaminya, tanpa sadar Aaron mengusap lembut wajah Scarlett yang ia kira Safa.

Keesokan paginya, Aaron terbangun dari tidurnya dan syok saat menyadari Scarlett berada di atas perutnya dengan kedua tangan ia genggam.

Sontak saja Aaron bergegas bangkit dari tidurnya, hingga membuat Scarlett terkejut dan terbangun begitu saja.

"Aaron? Kamu udah bangun? Ma-maaf ya, tadi aku gak sengaja ketiduran di tubuh kamu!" ucap Scarlett merasa ketakutan.

"Ya, gapapa. Yaudah, aku harus pergi sekarang ada yang harus aku kerjakan di kantor." ucap Aaron.

"Umm, iya Aaron.." ucap Scarlett gugup.

Aaron langsung bangkit dari kasur, mengambil handuk dari dalam lemari dan masuk ke kamar mandi.

Sementara Scarlett tetap berada disana, jantungnya masih berdetak kencang khawatir kalau Aaron memarahinya tadi.

"Huh untung aja Aaron gak marah!" ucapnya.

Scarlett pun ikut turun dari ranjangnya, mengambil satu set pakaian untuk suaminya dan meletakkan di atas ranjang.

"Semoga Aaron suka sama baju yang aku pilih!" ucap Scarlett sambil tersenyum.

Setelahnya, Scarlett berjalan keluar dari kamar untuk menyiapkan sarapan baginya dan juga Aaron.

Scarlett memang terus berusaha agar Aaron mau membuka hati untuknya, walaupun ia tahu itu akan sangat sulit.

Aaron keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di pinggangnya, ia celingak-celinguk mencari keberadaan Scarlett di sekitar sana.

"Kebiasaan tuh cewek, pergi diam-diam aja!" ujar Aaron.

"Ah bodoamat lah! Ngapain juga aku perduli sama dia?" sambungnya.

Disaat ia hendak mengambil pakaian, ia baru tersadar bahwa sudah terdapat satu set pakaian untuknya di atas ranjang.

"Loh, ini siapa yang taruh disini?" ucapnya heran.

"Pasti si Scarlett, seleranya rendah banget sih tuh cewek! Masa aku disuruh pake baju kayak gini?" umpatnya.

Aaron pun melempar begitu saja baju tersebut ke sembarang arah, lalu mengambil lagi pakaian dari dalam lemari untuk ia pakai.

Aaron keluar dari kamarnya, tanpa sengaja melihat Scarlett tengah menyiapkan makanan di meja dan melirik sekilas ke arah istrinya.

Scarlett yang sadar, langsung bergerak menghampiri suaminya itu sambil tersenyum.

"Eh Aaron, kamu udah selesai mandi? Kok kamu malah pake baju yang ini sih? Aku kan udah siapin baju tadi di atas kasur buat kamu, kenapa gak dipake?" tanya Scarlett heran.

"Bajunya kurang cocok buat aku, kamu harus bisa paham gimana selera aku!" jawab Aaron.

"Ohh, maaf ya Aaron aku gak tahu kalau kamu gak suka pake baju itu!" ucap Scarlett.

"Gapapa, kalo gitu aku mau berangkat ke kantor sekarang. Kamu disini aja jangan kemana-mana!" ucap Aaron.

"Ta-tapi Aaron, kita sarapan dulu yuk! Aku udah siapin makanan buat kamu di meja, kamu cobain masakan aku ya!" ujar Scarlett menggandeng tangan Aaron.

Aaron dengan cepat menepis tangan Scarlett, lalu menatapnya tajam.

"Aku gak mau makan sama kamu, aku harus pergi sekarang karena banyak urusan! Kamu makan aja sendiri sampai puas!" ucap Aaron tegas.

"Kamu kok gitu Aaron?" tanya Scarlett.

"Kenapa? Kamu gak suka sama sikap aku? Kalau gitu kamu kenapa terima perjodohan ini?" ujar Aaron.

"Aku udah berusaha buat nolak, tapi kamu tahu sendiri orang tua kita yang selalu maksa buat terima perjodohan ini. Aku bisa apa Aaron? Aku gak bisa lawan mereka!" ucap Scarlett.

"Yaudah, kalo gitu terima aja nasib kamu! Jangan pernah kamu ngadu sama orang tua kamu tentang ini! Paham?!" tegas Aaron.

"I-i-iya Aaron, aku paham." ucap Scarlett gugup.

Aaron pun beranjak pergi dari sana meninggalkan Scarlett dengan tergesa-gesa, Scarlett tak dapat berbuat apapun dan hanya bisa membiarkan suaminya itu pergi.

"Sabar Scar, kamu harus kuat! Ini baru hari pertama, aku yakin perlahan-lahan Aaron pasti bisa terima aku jadi istrinya!" batin Scarlett.

Aaron sudah tiba di kantornya, ia masih melamun memikirkan pernikahannya dengan Scarlett yang tanpa didasari oleh cinta.

"Saya gak tahu berapa lama hubungan saya dengan Scarlett bisa bertahan, tapi saya rasanya sudah malas sekali harus terus berdekatan dengan wanita itu." ucap Aaron.

TOK TOK TOK...

Tiba-tiba saja suara ketukan terdengar dari luar dan membuat lamunannya buyar.

"Ya masuk!" teriak Aaron dari dalam.

Ceklek...

Pintu terbuka, seorang wanita cantik muncul dan tersenyum ke arah Aaron. Ia melangkah masuk seraya menutup pintu dengan rapat.

Aaron membelalakkan matanya begitu melihat wanita itu masuk menghampirinya, ia langsung beranjak dari tempat duduknya dan tersenyum.

"Hai Aaron! Aku udah tahu kalau kamu pasti ada disini," ucap wanita itu.

"Safa? Ini aku gak salah lihat kan? Ini benar-benar kamu yang ada di depan aku kan?" ucap Aaron sangat syok.

"Yeah, seperti yang kamu lihat Aaron. Ini aku Safa, dan aku ada di depan mata kamu." ucap Safa sembari menarik kursi dan duduk di hadapan Aaron.

"Oh ya, selamat ya atas pernikahan kamu sama Scarlett kemarin!" sambungnya.

"Enggak, kamu gak perlu bilang begitu. Sebentar lagi juga aku pasti pisah sama dia, lalu kita bisa balik seperti dulu lagi." ucap Aaron.

Safa pun tersenyum lebar, Aaron kembali duduk di kursinya dan meraih dua tangan Safa.

#Flashback end

...~Bersambung~...

...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!