Bab 4. Awal mula

Safaluna

Bab 4

#Flashback

Ainayya Safaluna, wanita berusia 19 tahunan itu adalah seorang model sekaligus mahasiswi yang kerap kali menghiasi layar kaca serta majalah ternama di kotanya.

Safaluna memiliki kekasih tampan yang berusia 6 tahun diatasnya, dia adalah Aaron Max sang pemilik AM beauty alias produk kecantikan terlaris di negaranya.

Safaluna dan Aaron bertemu saat keduanya terlibat dalam sebuah kerjasama, ya Safa adalah brand ambassador AM beauty milik Aaron.

Lambat laun, Aaron mulai tertarik pada Safa hingga akhirnya pria itu memacari Safa yang memang sangat cantik dan seksi.

***

Hari demi hari berlalu, sudah satu tahun mereka memiliki hubungan sebagai sepasang kekasih. Bahkan, mereka juga seringkali tidur bersama di apartemen Aaron.

Kini Aaron berniat melamar kekasihnya tepat di hari anniversary mereka.

Pria itu sudah menyiapkan segalanya, mulai dari cincin hingga jamuan mewah untuk sang kekasih di restoran ternama milik keluarganya.

Sayangnya, saat hendak pergi dari rumah, tanpa sengaja Aaron melihat kedua orangtuanya tengah berbincang dengan tiga orang asing yang tak ia kenali sebelumnya.

Aaron merasa heran ketika orangtuanya menyebut-nyebut nama dirinya dalam perbincangan itu.

Tentu saja Aaron bergegas melangkah mendekati kedua orangtuanya karena penasaran.

"Mom, dad, ada apa tadi sebut-sebut nama Aaron?" tanya Aaron pada kedua orangtuanya dengan wajah bingung.

"Ah eee... kebetulan sekali kamu muncul Aaron, kenalkan mereka Jim Riedl dan Michelle Juliet. Mereka ini sahabat Daddy, ayo kamu cium tangan sama mereka!" ucap Barnard alias ayah dari Aaron.

Aaron pun mengarahkan pandangannya ke arah sepasang suami-istri di depan matanya itu.

Lalu, pasangan bernama Jim dan Michelle itu menyapa Aaron sembari mengulurkan tangan ke arahnya.

"Halo Aaron! Salam kenal ya!" ucap Jim.

"Ah iya om, salam kenal!" ucap Aaron dingin.

Mereka saling bersalaman, namun Aaron masih penasaran dengan sosok gadis bergaun merah yang terduduk di sofa itu. Aaron bahkan terus memandanginya sampai tidak berkedip.

Seakan tahu bahwa putranya tengah memandangi gadis itu, Barnard secara spontan turut mengenalkan Aaron pada putri dari Jim serta Michelle itu.

"Oh iya, kalau yang lagi duduk itu namanya Scarlett Huxley. Dia putri dari Jim dan Michelle, cantik ya?" ucap Barnard.

"Eee i-i-iya pah.." ucap Aaron gugup.

"Ayo Aaron, kamu sapa dong dia!" pinta Barnard.

"Iya sayang, laki-laki itu harus menyapa wanita lebih dulu!" sahut Rachel alias ibu dari Aaron.

Tak hanya kedua orang tua Aaron yang memaksa putranya itu menyapa Scarlett, namun Jim serta Michelle juga melakukan hal yang sama pada putri mereka agar kedua anak muda itu bisa saling mengenal satu sama lain.

Akhirnya Scarlett beranjak dari duduknya, menatap Aaron sambil tersenyum dan membuat Aaron tidak bisa berkutik dari tempatnya.

"Hai! Namaku Scarlett, aku lulusan S2 di Oxford university." kata gadis itu mengenalkan dirinya lebih dulu sembari mengulurkan tangan ke arah Aaron.

"Eee iya, aku Aaron. Kamu pintar ya ternyata, aku aja gak bisa masuk kesana." kata Aaron gugup.

"Ah biasa aja kok," ucap Scarlett malu-malu.

Keduanya berjabat tangan dan saling bertatapan satu sama lain, tampak kalau Scarlett begitu mengagumi sosok Aaron yang tampan itu.

"Nah gitu dong, kan enak dilihatnya! Yasudah, kalian duduk lagi yuk! Kita lanjut bicaranya, mumpung Aaron juga sudah muncul disini." ucap Barnard.

"Tapi dad, aku sudah ada janji dengan seseorang. Kayaknya aku gak bisa ikut disini," ucap Aaron.

"Orang siapa sih Aaron? Apa itu lebih penting dari masa depan kamu, ha?" tanya Barnard.

"Masa depan? Maksud Daddy apa?" Aaron tampak bingung tak mengerti dengan ucapan papanya.

"Maksud Daddy itu, kita akan menjodohkan kamu dengan Scarlett. Soalnya menurut mommy sama daddy, kalian berdua tuh cocok tau!" jawab Rachel.

"Apa??" Aaron terkejut bukan main mendengarnya.

Dijodohkan? Rasanya sungguh menyakitkan mendengar perkataan kedua orangtuanya itu, Aaron tak menyangka jika mereka bisa melakukan hal tersebut padanya.

Tentu saja Aaron menolaknya, karena Aaron hanya mencintai Safa seorang yang sudah menemani hidupnya selama setahun belakangan itu.

Namun, memang Aaron belum pernah mengenalkan Safa pada kedua orangtuanya. Aaron selalu sibuk dan tidak punya waktu untuk itu.

***

Safaluna POV

Aku sangat senang sekali malam ini, karena Aaron kekasihku mengajakku bertemu di sebuah restoran untuk merayakan hari anniversary pertama kami.

Aaron begitu menganggap diriku spesial, dia bahkan membelikan ku gaun baru untuk dipakai malam ini saat menemuinya.

Aku yang sudah siap, menunggu di halaman depan rumahku berharap Aaron bisa segera datang untuk menjemput ku sesuai janjinya tadi.

Namun, yang datang justru hanyalah Alvin, asisten pribadi Aaron.

"Permisi nona! Saya ditugaskan oleh tuan Aaron untuk menjemput nona disini, jadi saya akan mengantar nona ke tempat pertemuan nona dengan tuan Aaron malam ini." katanya.

"Memangnya Aaron kemana?" tanyaku.

"Tuan Aaron bilang kalau beliau ada urusan sebentar, jadi dia akan datang terlambat. Tapi, nona tidak perlu khawatir karena beliau pasti datang menemui nona nantinya!" jawabnya memberi penjelasan padaku.

"Baiklah, aku mau ikut denganmu." ucapku setuju.

"Silahkan nona!" dia langsung membukakan pintu mobil untukku disertai senyuman ramahnya.

Aku pun mulai melangkah, memasuki mobilnya dan duduk di kursi tengah.

Aku cukup bingung lantaran Aaron tiba-tiba saja ada urusan lain, padahal dia sempat berkata padaku kalau dia rela menunda semua kerjaannya demi memuaskan diriku malam ini.

Tapi kenyataannya berbeda, Aaron ternyata tak terlalu memprioritaskan diriku. Pria itu masih lebih mementingkan urusannya yang aku pun tak tahu apa itu.

Di tengah perjalanan, Alvin mendadak bertanya padaku sembari melirik melalui spion tengah.

"Umm non, kenapa nona kelihatan murung begitu? Pasti nona lagi mikirin tuan Aaron ya?" ujarnya.

"Ah enggak kok, saya cuma bosan aja." jawabku berbohong.

"Kalau begitu, apa nona mau saya buatkan lelucon menghibur?" ujarnya menawarkan diri untuk menghiburku.

Jelas saja aku menolak, di situasi seperti ini mana mungkin aku bisa mendengarkan hiburan dari orang lain, karena yang aku inginkan hanyalah Aaron seorang.

"Tidak usah, kamu fokus saja menyetirnya!" jawabku dengan dingin.

"Baik nona!" dia menurut dan tidak lagi mengajakku berbicara.

Mengapa Aaron? Mengapa kamu justru buat aku kecewa di malam ini? Padahal aku sudah berharap kamu yang jemput aku dan kita pergi sama-sama ke restoran itu.

Entah darimana asalnya, kurasakan air mata berlinang di wajahku.

Aku pun bergegas menyekanya, karena tak mau jika Alvin sampai sadar akan hal itu dan urusannya bisa semakin panjang.

"Semoga saja tidak ada kekecewaan lainnya malam ini, Aaron!" batinku.

...~Bersambung~...

...Boleh kasih dukungan ya guys, contohnya like, komen atau kalau mau vote juga author malah semakin senang😆...

...Asal jangan boomlike ya...!!...

...Bantu ramaikan oke...!!😉...

Terpopuler

Comments

Nindira

Nindira

Next up

2022-10-03

1

Lenkzher Thea

Lenkzher Thea

Lanjut terus thor

2022-09-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!