Safaluna
Bab 11
•
Cekrek...
Aaron baru menyelesaikan sesi foto prewedding nya bersama Scarlett disana.
Pria itu langsung melepas tangannya dari lengan Scarlett dan bergeser menjauh.
Tentu Scarlett merasa terkejut dan coba menahan Aaron untuk tetap disana.
"Aaron tunggu!" teriak Scarlett.
"Apa lagi? Semuanya udah selesai kan? Saya sibuk dan saya harus kembali ke kantor mengurus kerjaan saya!" ucap Aaron dingin.
"Kerja? Masa disaat-saat menjelang pernikahan kamu, kamu masih aja ngurusin kerjaan? Emang gak bisa masalah itu diurus karyawan kamu?" ujar Scarlett.
"Maaf Scarlett, tapi emang aku harus ke kantor sekarang juga! Lagian semuanya udah beres kan? Jadi, aku rasa gapapa dong kalau aku pergi dari sini." kata Aaron.
"Ya iya sih, tapi kan kita masih harus urus sesi yang lainnya." ucap Scarlett.
"Aku serahin aja itu semua ke kamu dan papa mama kamu, aku terima beres apapun yang kalian mau. Maaf banget ya Scarlett, aku gak bisa lama-lama disini!" ucap Aaron.
"Ta-tapi Aaron..."
Aaron tak mau mendengarkan ucapan Scarlett, ia langsung melangkah pergi begitu saja meninggalkan gadis itu.
"Aaron!" teriak Scarlett tapi tidak digubris oleh Aaron yang terus melangkah menjauhinya.
Melihat putrinya berteriak-teriak kesal, membuat Jim dan Michelle penasaran.
"Sayang, itu Scarlett kenapa ya? Dia kok kelihatannya kesal begitu?" tanya Jim.
"Gak tahu juga, kita coba samperin aja kesana yuk!" usul Michelle.
Jim mengangguk setuju, mereka pun bergegas melangkah mendekati Scarlett yang masih berdiri di depan sana.
"Scarlett!" ucap Michelle memanggil putrinya.
"Mom, dad?" ucap Scarlett tampak murung.
"Loh, kamu kenapa sayang? Kok sedih begini? Bukannya seharusnya kamu bahagia ya, kan kamu baru aja selesai foto dengan Aaron?" tanya Michelle keheranan.
"Iya mom, tadinya aku emang senang banget. Tapi, aku langsung dibuat sedih plus kecewa sama Aaron. Tiba-tiba dia pamit ke aku buat pergi, dia bilang kalau dia harus ke kantor. Aku kan jadi bete banget tau mom, dad!" jawab Scarlett.
"Apa? Aaron pergi tinggalin kamu sendirian disini sayang? Pantas aja mommy gak lihat dia lagi disini, itu anak benar-benar ya!" geram Michelle.
"Iya mom, makanya aku kesal sama dia! Aaron itu udah kelewatan banget, bisa-bisanya dia ninggalin aku disaat pernikahan aku sama dia tinggal sebentar lagi!" ucap Scarlett.
"Kamu tenang aja sayang! Biar Daddy hubungi om Barnard, supaya beliau bisa menegur putranya yang keterlaluan itu!" ucap Jim.
"Benar itu Jim, kamu hubungi saja Barnard dan kasih tau kelakuan buruk putranya!" ucap Michelle.
"Ok, dear." ucap Jim singkat sembari mengambil ponselnya dari saku celana dan bersiap menghubungi nomor Barnard selaku ayah dari Aaron.
"Mom, aku kan udah bilang dari awal. Aku gak mau dijodohin kayak begini, terbukti kan semuanya jadi kacau dan Aaron kelihatan banget gak setuju sama pernikahan ini." kata Scarlett.
"Sabar ya Scarlett! Mommy yakin Aaron pasti bisa terima semuanya kok nanti!" ucap Michelle.
"Mau sampai kapan, mom? Udah berhari-hari loh aku coba buat deketin dan ambil hati Aaron, tapi selalu gagal." ucap Scarlett.
"Kamu tunggu aja sampai waktunya tiba!" ucap Michelle memegang pundak putrinya.
📞"Halo pak Barnard!" ucap Jim di telpon dengan nada sedikit kesal.
📞"Halo pak Jim! Ada apa nih telpon saya? Mau kasih kabar ya soal perkembangan pernikahan Aaron dan Scarlett?" tanya Barnard.
📞"Iya pak, itu dia. Saya ingin kasih tahu sama anda, kalau putra anda itu sudah bertindak kurang ajar dengan putri saya!" jawab Jim.
📞"Apa? Maksudnya kurang ajar gimana ya?" tanya Barnard penasaran.
📞"Aaron pergi gitu aja setelah selesai foto prewed dengan Scarlett, dia benar-benar gak menghargai calon istrinya itu! Saya sebagai ayah dari Scarlett jelas gak terima dengan perlakuan putra anda itu!" jawab Jim dengan tegas.
📞"Hah? Baiklah pak, jangan emosi dulu ya! Biar nanti saya bicara dengan Aaron, saya akan tegur dia supaya gak bertindak seperti itu lagi sama Scarlett!" ucap Barnard menenangkan Jim.
📞"Ok, saya tunggu kabarnya!" ucap Jim.
📞"Iya pak Jim," ucap Barnard singkat.
Tuuutttt tuuutttt...
Jim langsung memutus telponnya dan kembali berbicara pada Scarlett.
"Barusan Daddy udah telpon om Barnard, dia bilang katanya mau tegur Aaron. Kamu gausah sedih lagi ya Scarlett!" ucap Jim.
"Iya dad," ucap Scarlett mengangguk pelan.
•
•
Aaron sudah di tempat ia akan bertemu dengan asistennya, Alvin.
Terlihat Alvin telah lebih dulu berada disana menanti kedatangan Aaron.
"Selamat datang tuan!" ucap Alvin.
"Ya. Cepat katakan apa informasi yang kamu berhasil dapatkan itu! Saya harap ini penting dan tidak membuat saya kecewa!" perintah Aaron.
"Baik tuan! Saya yakin kali ini tuan tidak akan kecewa lagi, karena saya sudah berhasil menemukan dimana tempat nona Safa berada." jawab Alvin sambil tersenyum.
"Benarkah? Kalau begitu cepatlah kamu beritahu saya dimana Safa tinggal!" ucap Aaron.
"Tenang tuan! Saya bisa antarkan tuan langsung kesana saat ini juga, jadi tuan gak perlu repot-repot cari alamatnya nanti." usul Alvin.
"Yasudah, itu memang lebih baik. Ayo antar saya ke tempat Safa sekarang!" ucap Aaron.
"Baik tuan!" ucap Alvin menurut.
Lalu, mereka pun sama-sama masuk ke dalam mobil masing-masing.
Aaron tampak senang karena ia akhirnya dapat menemui keberadaan Safa.
"Saya gak sabar ingin ketemu kamu lagi, Safa! Tunggu sayang, saya akan datangi kamu sebentar lagi!" batin Aaron.
Tanpa basa-basi lagi, mereka berdua segera menuju lokasi tempat Safa berada.
•
•
Safa baru selesai mandi, ia keluar dari kamar mandi dengan mengenakan bathrobe yang menutupi tubuhnya.
Wanita itu menggeleng pelan disertai senyum manisnya saat melihat kedua sahabatnya masih tertidur sampai sekarang.
"Ya ampun! Ini mereka kebo banget sih, tidur sampe jam segini belum bangun juga. Masa kalah sih sama gue? Padahal kita kan sama-sama mabok semalam, tapi gue lebih kuat tuh." ujar Safa.
Dengan cepat Safa langsung menghampiri mereka berdua yang tengah tertidur disana.
"Hey, ayo bangun bangun! Ini udah mau siang tau, kalian pada gak punya aktivitas apa? Cepetan bangun woi!" ucap Safa.
"Eenngghh.." gadis-gadis itu hanya melenguh dan berbalik tanpa merespon ucapan Safa.
"Ish ini dua orang ya! Bukannya bangun malah makin pules tidurnya, emang kebo lu semua!" ucap Safa masih geleng-geleng kepala.
Ting nong ting nong...
Tiba-tiba ada yang menekan bel di depan apartemennya, membuat Safa terkejut sekaligus penasaran.
"Loh loh, siapa ya yang datang?" ujar Safa.
"Gue temuin sekarang, apa pake baju dulu ya? Duh, bingung amat gue!" gumamnya.
Akhirnya Safa memilih langsung menuju pintu karena penasaran siapa yang datang.
Ting nong ting nong...
Bel terus berbunyi, Safa mempercepat langkahnya seraya berteriak keras meminta tamunya itu untuk sabar.
"IYA SEBENTAR!"
...~Bersambung~...
...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Lenkzher Thea
Lanjut thor
2022-09-11
1
Tyara Lantobelo Simal
Semangat Thor
2022-09-11
1