Ustadz Yusuf langsung menggeleng kepala melihat Adam yang mengigau sambil tertidur "Faizin, kamu ambil air satu ember, bawa ke sini ya!" seru ustadz Yusuf pada santri bernama Faizin.
"Baik, Ustadz." Faizin langsung melangkah ke belakang bilik, mengambil air satu ember kecil dan di berikan pada ustadz Yusuf.
"Ini ustadz." serah Faizin.
Ustadz Yusuf langsung menerima nya, dia masih melihat pada Adam yang tertidur masih dudu di atas bantal guling.
Ustadz Yusuf mendekat, dia mengambil sedikit air, kemudian memercik sedikit air pada wajah Adam.
"Wah, kurang seru nih, masak lagi asik-asik nya hujan sih." gumam Adam, dia masih tidak terbangun.
Ustadz Yusuf kembali menggeleng, dia kemaren memercik sedikit air pada wajah Adam, tapi bukan nya bangun, Adam malah langsung berbaring dan memeluk guling nya.
Akhirnya, ustadz Yusuf mengambil air dan langsung menyiram pada wajah Adam. Peraturan nya memang jika tidur pada saat jam jamaah dan mengaji akan di siram seperti itu.
Byur...
Adam langsung bangun dan duduk dengan nafas tersengal, yang ada dalam mimpi Adam, motor yang dia bawa jatuh ke dalam sungai dan tenggelam berserta dirinya, hingga dia tersadar.
"Apa-apaan ini!" bentak Adam saat setelah sadar jika baju yang dia gunakan sudah basah kuyup.
"Kamu yang apa-apaan, bisa-bisa nya tidur di jam mengaji," balas ustadz Yusuf, dia membalas tatapan tajam Adam.
"Terserah gw lah, memang nya lo tuh siapa, mau gw mengaji, tidur, makan, itu bukan urusan lo!" hardik Adam, dia bangun dan mendorong tubuh ustadz Yusuf. Sungguh kemarahan nya sudah sangat memuncak.
"Apa kamu tidak bisa bersikap sopan sedikit?" tanya ustadz Yusuf.
"Gw bukan anak lo, jadi untuk apa ge bersikap sopan!" tukas Adam. Suaranya yang meninggi, hingga terdengar di luar bilik, bahkan seisi kelas yang ada di depan bilik ustadz Raka, langsung melihat apa yang sedang terjadi.
Para santri tercengang, melihat Adam yang melawan pads ustadz Yusuf, pasalnya mereka di sana sangat menghormati ustadz Yusuf, karna ustadz tersebut tidak pernah tanggung-tanggung memberikan konsekuensi pada santri yang melanggar peraturan.
"Karna lo sudah menyiram gw, maka lo juga harus gw siram!" cecap Adam, dia ingin mengambil ember yang tadi, tapi langsung di cegah oleh para santri lain.
"Kamu tidak boleh bersikap seperti itu pada ustadz, dia itu guru kita!" ucap Husain sambil memegang tangan Adam.
"Lepas, atau kalian akan tau akibatnya!" sentak Adam, berusaha melepaskan tubuh kekar nya dari Husain dan beberapa orang yang memegangnya.
"Ada apa ini?" tiba-tiba semua mata melihat pada ustadz yang baru masuk, yaitu ustadz Raka, dia mendapat laporan jika Adam melawan pada salah satu guru di dalam biliknya.
Ustadz Yusuf menarik nafas panjang, dia bejalan mendekati ustadz Raka, sementara Adam hanya membuang muka kesal nya.
"Apa yang terjadi ustadz Yusuf?" tanya ustadz Raka.
Ustadz Yusuf pun menceritakan semuanya, tanpa ada yang di lebih dan di kurang kan.
"Anda tau sendiri Ustadz, Raka. Jika ada santri yang bermalas-malasan atau tidur di jam mengaji, maka akan mendapatkan ganjaran!" cicit Ustadz Yusuf.
Ustadz Raka mengangguk "Saya paham, dan saya minta maaf atas kelancangan Adam pada mu," pinta ustadz Raka, dia yang di titipkan Adam, merasa mempunyai tanggung jawab menjaga lelaki itu.
"Tidak masalah, Ustadz Raka. Semoga anda bisa memberikan pemasukan padanya!" kilah ustadz Yusuf, dia mengerlingkan mata pada Adam, sementara Adam hanya berekspresi datar.
"Adam, cepat minta maaf pada ustadz Yusuf!" seru ustadz Raka.
"No, dan tidak akan pernah!" tolak Adam bersikeras.
"Adam!" ulang ustadz Raka, dia mulai geram dengan muridnya itu.
"Gw bilang tidak ya tidak, jangan pernah memaksa gw, karna tidak ada yang bisa memaksa kehendak Adam Naven Nugraha." hardik Adam. Setelah itu, dia langsung melewati para ustadz dan santri, tanpa peduli meski bahunya menabrak dengan begitu kasar pundak mereka.
Ustadz Raka hanya menggeleng "Faizin, kamu lihat kemana dia pergi, jika dia berusaha kabur, maka kamu cari cara agar dia kembali ke sini tanpa harus kita seret!" ujar ustadz Raka. Meski dia seorang ustadz, tapi darah Diki yang mengalir dalam dirinya, membuatnya menjadi laki-laki yang tegas dan juga tidak mau di bantah.
Faizin dan teman-teman nya langsung mengikuti Adam dari belakang. Mereka begitu patuh mendengarkan ucapan dari sang guru.
"Kenapa anda begitu memperdulikan nya?" tanya ustadz Yusuf, karna menurut yang dia tau, Ustadz Raka tidak pernah mau tau atau mengurus santri nya.
"Karna Tuan Ammar telah menitipkan nya pada saya, dan sudah sepantasnya saya menjaga amanah nya!" jawab ustadz Raka.
Ustadz Yusuf hanya mengangguk paham.
Sedangkan Adam, dia benar-benar berniat kabur, dia terus berjalan melewati lorong sebelum sampai pada jalan raya.
Suasana yang begitu sepi, jalanan juga gelap, karna hanya ada satu lampu tiang, itupun hanya bersinar redup.
Bulu kuduk Adam seketika merinding saat merasakan ada yang mengikuti nya di belakang. Dengan segera dia membalikkan tubuhnya.
"Hei, siapa lo hah? Lo pikir gw takut, sini hadapi Adam Nugraha!" tantang Adam, meski hatinya sudah gemetar, tapi dia masih berusaha bersikap sok.
Karna melihat tidak ada apa-apa si belakang nya, hanya ada suara jangkrik di sekitar jalan nya, Adam kembali membalikkan tubuhnya, tapi alangkah terkejutnya Adam saat melihat sesuatu di depan nya.
Sesuatu dengan pakaian putih tengah melompat ke arahnya "Po--pocong!" teriak Adam. Dia langsung berbalik dan berlari, tapi karna buru-buru, dia langsung terjatuh dan sandalnya terlepas begitu saja.
"Hei, pak pocong, kenapa lo ada di sini hah? Kan gw jadi jatuh!" lirih Adam, sambil tangan nya mencari sendal nya yang terlepas.
"Pocong!!!" teriak Adam sambil berlari, dia bahkan meninggalkan sandal nya di sana.
.
.
~Bersambung.
Hahah aku ketawa aja deh, bingung mau tanggapi Adam gimana.
Jangan lupa Like komen dan juga Vote kakak ku sayang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Teruterubuzu
mungkin inilah yg dimaksud raka tanpa harus dia turun tangan tapi adam sendirinya kembali ke pesantren kecoa merasa ketakutan.
2022-10-09
0
Berdo'a saja
ternyata masih takut. kirain pocongnya mau diajak berantem, kayaknya emak nih syetan aja saya ajak ngopi😀😀😀 syetan susu Sama syetan bubuk 😀😀😀, ga lucu
2022-09-22
0
Aseh Aseh
hahahaha Adam gk mikir masa dipesantren ada pak pocong
2022-09-22
0