Mengejar Cinta Ustazah Khanza

Mengejar Cinta Ustazah Khanza

Mau jadi apa kamu.

Malam hari saat jam menunjukkan pukul dua dini hari, suara motor dan pekikan anak manusia begitu histeris begitu menggema di tengah jalan. Bukan karna ketakutan atau akan ada musibah, akan tetapi karna rasa bahagia, bangga dan senang saat berhasil memenangkan sesuatu perlombaan.

"Hu ... Kamu menang lagi, selamat ya sayang!" pekik seorang wanita dengan pakaian yang begitu minim, bahkan bisa di katakan telanjang.

Cup...

Satu kecupan langsung mendarat di bibir lelaki itu. Setelah itu dia langsung memeluk lengan si lelaki, seolah tidak ingin lepas lagi.

Semua riuh bersorak senang dan memuja seorang pemuda yang selalu unggul saat berlomba balapan liar.

"Adam menang lagi, memang hebat dia!" puji seorang lelaki.

"Iya lah, Adam gituloh!" timbun seseorang lagi.

"Selamat, bro. Gw memang sudah yakin, kalau lo bisa mengalahkan Giorge," seorang lelaki langsung merangkul tubuh Adam.

Sementara Adam hanya tersenyum sini menatap pada  lawan nya yang tampak sangat marah. Masih dengan senyuman sinis nya, dia turun dari motor mahal nya, kemudian kakinya dia ayunkan mendekati lelaki berkulit sawo matang yang masih duduk di atas motor. Di belakang nya ada beberapa temannya yang juga masih tidak berkutik.

"Bagaimana? Apa masih berani menantang Adam Naven Nugraha?" tanya Adam dengan penuh kesombongan.

"Maka Giorge Armani yang terhormat, lain kali belajar lah lebih hebat lagi jika ingin bersaing dengan, Adam." setelah mengucapkan itu, Adam kembali berbalik, dan melangkah mendekati para anggota nya.

"Sial!" umpat George yang merupakan lawan balapan, Adam.

"Ayo semuanya, karna kita sudah menang, kita rayakan malam ini!" seru Adam pada teman-teman nya, tawarannya langsung saja mendapatkan sorakan yang begitu histeris.

"Yok..." para lelaki dan wanita yang berjumlah lima belas orang itu kembali menaiki motor mereka, yang lelaki masing-masing membonceng perempuan.

Karena jalanan mulai sepi, dengan begitu cepat mereka sampai pada tempat tujuan mereka. Para muda mudi langsung saja melangkah dalam tempat yang penuh dengan lampu kelap kelip dan suara dentuman musik yang begitu keras.

Tempat yang ternyata bar itu memang tempat tongkrongan bagi mereka, dimana meja, kursi dan pelayanan memang sudah di sediakan khusus untuk anggota, Adam.

Setelah apa yang mereka pesan tiba, semua nya tampak begitu menikmati, minuman dan berjoget mengikuti irama musik.

...****************...

"Adam, darimana kamu?" suara seorang perempuan terdengar melemah, namun datar dan tegas.

Lelaki yang baru masuk dengan berbalut jaket kulit banyak coretan gambar itu, tiba-tiba menghentikan langkahnya. Tapi hanya sekedar berhenti, tidak menjawab apalagi membalikkan tubuhnya.

"Darimana kamu, Mama tanya?" tanya wanita itu lagi.

"Dari kost temen, Ma!" jawabnya dengan tak berminat.

Wanita yang bernama Anggi menatap tajam pada sang putra "Kost teman kamu bilang? Jangan bohongi Mama, Adam!" pekik wanita yang di sebut Mama oleh Adam.

Adam masih tidak menjawab, dia sangat malas baru pulang harus berdebat dengan sang Mama, apa lagi dia sangat mengantuk, karna semalam dia tidak tidur sama sekali, hanya menghabiskan waktu di bar hingga pagi hari.

"Mau sampai kapan kamu seperti ini, hah?" tanya mama Anggi pada putranya. Rasanya sudah jengah menasehati anak bungsunya, dia sudah sangat lelah dengan perilaku Adam yang sangat susah di atur.

"Ma, tapi Adam beneran nginap di kos , Doni!" bohong nya lagi masih berusaha mengelak.

Bukan nya mempercayai, Mama Anggi malah berjalan mendekati Tv, mengambil remote dan menghidupkan nya. Terlihat lah dirinya yang sedang berlomba balapan liar sampai dirinya masuk ke dalam bar.

"Wih, ternyata aku memang sangat keren!" bisik Adam di dalam hati, melihat betapa keren nya dia saat berada di atas motor kesayangan nya itu. Dia tidak bertanya dari mana sang Mama mendapatkan video itu, karna dia yakin Mama nya memang selalu mengawasi dirinya.

"Ini yang kamu sebut kost? Ini?" teriak Mama Anggi langsung membuat Adam tersentak.

"Tapi, Ma--"

"Stop, Adam! Sekarang kamu dengar kan, Mama." perintah nya mengacungkan jari telunjuk di hadapan anaknya.

"Mama sudah berulang kali peringat kan kamu, Adam. Jangan pernah bergabung dalam geng itu lagi, mau jadi apa kamu, apa kamu mau menghancurkan masa depan mu? Jauhi mereka yang membawa pengaruh buruk padamu. Mama tidak suka, Adam, apa lagi kamu sampai mabuk-mabukan seperti itu," terang Mama Anggi.

"Sudah berulang kali Mama dan Papa ingatkan kamu, tapi kenapa kamu tidak pernah mendengar kan, Mama. Di sekolah selalu bolos, malam selalu keluyuran tidak jelas." Sambung Mama lagi.

"Mah, tidak bisa begitu dong. Ini kehidupan, Adam. Mama tidak bisa mengatur hidup, Adam. Adam sudah besar, sudah bisa mengambil sendiri jalan untuk diri Adam sendiri!" teriak Adam tak kalah tinggi, hingga suaranya menggema di dalam rumah bak istana itu.

"Adam, jang ucapan kamu. Jangan pernah berteriak pada Mama mu, dimana letak kesopanan mu?" pandangan mereka teralih pada suara bariton yang begitu menusuk dari arah tangga.

Adam memutar bola mata jengah, kini Mama nya tidak sendiri, ada Papa nya yang akan membela.

"Sedari kecil kamu itu kami yang rawat, didik, bahkan sampai sekarang kamu masih tanggung jawab kami, jadi sudah sepantasnya Mama mu menasehati anak nya yang sudah salah jalan. Kamu itu penerus Nugraha, Adam. Mau jadi apa kamu?" sentak Tuan Ammar yang merupakan Papa dari, Adam.

"Adam mau jadi diri sendiri," sahutnya ketus.

"Tapi ini bukan diri kamu, Adam. Kamu telah hanyut akan kehidupan yang salah di luar sana. Kamu itu anak yang patuh dan baik, tidak nakal seperti ini." tegas Tn. Ammar lagi.

"Mulai sekarang, kamu tidak Papa izinkan lagi membawa motor. Besok hari kelulusan kamu, Papa sendiri yang akan mengantar mu." kelakar Tn. Ammar yang membuat Adam membulatkan mata nya.

"Tidak, Pa. Adam tidak mau!" tolak nya mentah-mentah.

"Papa tidak meminta persetujuan mu." setelah itu, Papa Ammar menarik Mama Anggi untuk berjalan ke meja makan. Tapi sebelum itu, dia menghentikan langkahnya.

"Dan setelah kamu lulus sekolah, Papa akan masukkan kamu ke pesantren!"

"Apa!!!!"

.

.

.

.

.

.

.

~Bersambung.

...Halo para kakak Reader ku tersayang, apa kabar nya nih? Baik kan, semoga Allah berikan selalu kesehatan untuk kita semua....

...Oh ya, aku hadir lagi nih, membawa cerita yang baru, yaitu lanjutan Nabil dan Faris, yang di perankan Khaza....

...Semoga kalian suka dengan karya ku ini ya....

...Oh ya, untuk membuat karya aku hanya membutuhkan dukungan kalian, jika kalian tidak keberatan, pertama masukkan favorit dulu, setelah itu, di like, komen dan Vote, juga give sebanyak-banyaknya....

Terpopuler

Comments

Alriani Hespiapi

Alriani Hespiapi

saya mampir kk

2022-09-25

1

Yanti Yanti

Yanti Yanti

ak hadir kak ulfa, jangan bosen ya sama ak 😂😘

2022-09-22

4

Yanti Yanti

Yanti Yanti

masih menyimak kak, blm mau komen.

2022-09-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!