Sepanjang jalan Adam menahan pipis nya yang sudah sangat menyiksanya. Dia sudah berusaha mengatakan pada kedua orang tua nya jika dia sudah sangat kebelet pipis, tapi Mama Anggi dan Papa Ammar tidak ada yang mempercayai nya.
Hingga kini mereka sudah berhenti di sebuah tempat. Belum juga mobil berhenti, Adam sudah lebih dulu membuka pintu, tapi tentu saja masih terkunci.
"Buka pintu nya, atau aku beneran akan ngompol di sini!" serunya, wajahnya sudah merah menahan urine yang sedari tadi menyiksa nya.
Melihat tampang anaknya, Mama Anggi dan papa Ammar saling melirik "Jadi dia benar-benar sudah kebelet," ujar papa Ammar.
"Papa sih, kan kasihan dia nahan dari tadi, nanti kalau bahaya gimana," tegur Mama Ammar karna sang suami sudah kelewatan pada sang anak.
Sementara Adam terus berlari, dia pekarangan pesantren itu memang sudah ada masjid yang memang milik pesantren itu. Dia masih berlari karna belum tau wc yang bisa dia masuk.
"Permisi, apa boleh saya tau dimana kamar mandi nya?" tanya Adam pada salah satu santri yang baru keluar dari masjid. Santri laki-laki itu menatap aneh dan penuh curiga pada Adam, pasalnya lelaki itu hanya menggunakan celana pendek, dan kaus oblong, kalung rantai juga bertengger di leher nya, di tambah dia meliuk-liuk kan badannya karna menahan pipis.
"Halo, apa anda mendengar saya? Apa saya boleh tau dimana kamar mandi nya?" tanya ulang Adam.
"Maaf, anda siapa ya?" tanya balik santri itu. Bukan nya memberitahu dimana kamar mandi, dia malah melirik pada posko, kemana Harist atau penjaga pos hingga membiarkan lelaki dengan celana pendek masuk ke dalam pekarangan pesantren.
"Maaf Nak, ini anak saya, boleh kasih tau dimana kamar mandi nya? anak saya sudah sangat kebelet!" tanya mama Anggi menghampiri sang putra yang di lihatnya kesusahan.
"Oh, baik. Kamar mandinya lurus saja, terus belok kiri, di sana ada kamar mandi!" jelas santri itu setelah melihat wanita yang menggunakan hijab menyapa nya.
Adam kembali berlari, tidak perduli berapa banyak mata yang melihat nya, yang jelas saat ini dia ingin melepaskan hajat nya.
Kamar mandi dan wc di masjid itu memang khusus buat santri lelaki, karna para santriwati mereka setiap solat berjamaah sudah berwudhu di kompleks mereka masing-masing.
Adam menghela nafas lega setelah menuntaskan hajatnya, sedikit saja telat mendapatkan kamar mandi, mungkin dia akan ngompol di tengah lapangan tadi.
Saat dia keluar dari dalam wc, tiba-tiba seorang lelaki menggunakan sarung dan peci menghampiri nya.
"Assalamualaikum," sapa santri itu, di tangan nya membawa satu sarung.
"Apa?" tanya Adam songong, dia kesal karna santri itu telat menjawab saat dia bertanya kamar mandi.
"Maaf, anda sedang berada di pekarangan pesantren, dan di sini tidak di benarkan menggunakan celana pendek, jadi saya membawakan sarung untuk anda pakai!" seru santri lelaki itu.
Adam hanya mendelik, kemudian dia berlalu dengan wajah songong, sama sekali tidak berminat mengambil sarung atau menjawab ucapan lelaki itu.
"Astaghfirullah!" ucap lelaki santri itu sambil mengusap dadanya.
"Ada apa ustadz, Raka?" tanya santri yang lain.
"Tidak apa, Husain, saya permisi dulu!" jawab ustadz itu yang ternyata adalah Raka, Kaka dari Nazifa.
Adam kini berjalan pada sang mama dan papanya yang kini berada di posko tempat bertemu santri dan orang yang menjenguk.
"Adam, kamu kenapa tidak mengambil sarung dari ustadz itu, kita akan masuk ke rumah Ayahanda pimpinan untuk bertemu dengan nya, kami akan meminta izin kamu menjadi santri di sini!" seru maam Anggi yang sedari tadi menunggu sang putra.
Adam tidak langsung menjawab, dia baru sadar tempat nya sekarang ini, dan meneliti pekarangan yang begitu luas, banyak bilik yang serupa dengan asrama berjejer di sisi kanan kiri juga atas dan bawah.
Masjid begitu besar berdiri kokoh di tengah lapangan, banyak bale-bale ruangan atau kelas tempat mengaji begitu banyak di sana. hatinya langsung mendadak takut dan hampa, sangat terasa asing dengan tempat yang dia datangi sekarang ini.
"Adam!"
.
.
.
.
~Bersambung.
...Hah... Aku tau nih perasaan Adam saat pertama kali masuk ke pesantren....
...BTW aku minta maaf ya, kalau banyak kata yang susah di pahami. Tapi dengan itu aku harap tidak mengurangi dukungan kalian....
...Like, komen, vote dan hadiah sebanyak-banyaknya ya. Heheh...
... ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Berdo'a saja
yaa pasti yang pernah dipesantren merasakan itu
2022-09-19
1
💞N⃟ʲᵃᵃ࿐yENni💖
semangat kak,lanjuuttt👍👍👍
2022-09-16
2
Lilis Rama Raka
sehat kuat semangat kaka...😍
2022-09-16
1