Berangkat ke pesantren

Mata yang mulanya susah terbuka kini langsung terbelalak saat mendengar ucapan mama Anggi.

"Mama tidak serius kan?" tanya Adam, dia kira dengan dia pulang, setelah kabur, kedua orang tuanya tidak akan menyuruhnya masuk pesantren lagi.

"Mama serius, Adam!" jawab mama Anggi pasti.

"Tapi Adam tidak mau, Ma," tolak Adam kekeh.

"Mama tidah mau tau, kamu mau atau enggak, kamu harus tetap ke pesantren." perintah mama Anggi tanpa mau di bantah.

"Tidak bisa gitu dong, Ma. Pokok nya Adam tidak mau, kalau Mama tetap memasukkan Adam ke dalam pesantren, Adam akan kabur lagi dari rumah!" ancamnya berharap Mama akan berubah pikiran.

Mendengar itu, mama Anggi berkacak pinggang "Mau kabur ya, ya sudah sekarang saja kamu kabur, perlu Mama bantu siapkan baju-baju nya?" tanya mama Anggi membuat Adam merasa terkejut.

"Apa, jadi Mama tidak takut jika aku kabur? Sial!" umpat nya di dalam hati.

"Hei, jangan banyak berpikir lagi, sekarang kamu ikut Mama!" sentak mama Anggi, kali ini dia harus tegas dengan anak nya itu.

"Ah ... Mama, Adam tidak mau masuk ke pesantren, Mama tolong Ma!" akhirnya sifat manja dan kekanakan Adam keluar juga, dia merengek dan mengiba pada sang mama sambil memeluk wanita yang di sayangi nya.

"Lepas, Adam. Kamu itu harus mendengarkan ucapan Mama dan Papa, kamu harus pergi ke sana Nak!" kali ini mama Anggi bicara dengan lembut.

Tapi bukannya menuruti, dia malah langsung masuk ke dalam kamar dan menguncinya dari luar. Mama Anggi tampak begitu santai, dia langsung menelpon beberapa bodyguard ke atas.

Setelah melihat beberapa lelaki berbadan kekar tiba di hadapannya, mama Anggi langsung membuka pintu kamar anaknya dengan kucing satu lagi.

"Mama!" pekik Adam terkejut, dia baru saja ingin melangkah ke balkon, dia benar-benar akan kabur sekali lagi.

Dengan segera para bodyguard langsung menangkap Adam atas arahan mama Anggi.

"Tidak lepaskan aku!" teriak nya terus saja berontak dari tarikan para bodyguard papa nya.

"Lepaskan, lepaskan. Mama!" Adam masih berteriak histeris. Mama Anggi hanya geleng kepala sambil menyiapkan bekal sarapan untuk sang putra.

Papa Ammar juga menggeleng kepala di meja makan saat melihat anak nya yang begitu kekeh menolak dan terus saja melawan.

"Apa kita bisa berangkat sekarang, Pa?" tanya mama Anggi santai.

"Tentu istri ku!" jawab papa Ammar. Keduanya langsung berjalan keluar rumah. Sampai di dalam mobil, keduanya tersenyum dan saling melirik melihat wajah dongkol Adam dengan tangan di ikat di atas lutut, persis tawanan yang sedang di culik, cuma bedanya mulut Adam tidak di tutup dengan lakban.

"Mama kok tega sih memperlakukan anak seperti ini!" protes Adam merasa sangat kesal pada sang Mama.

"Siapa suruh kamu memberontak? Jika kamu nurut, Mama pasti tidak akan memperlakukan mu seperti itu!" jawab Mama Anggi santai, dia malah bergelayut manja di dada sang suami m

Adam terus merutuk di dalam hati, dia bahkan belum sempat cuci muka dari bangun tidur nya dan sekarang sudah berpergian "Sungguh sangat menyebalkan!" batin Adam.

Jarak antara pesantren tujuan papa Ammar dengan rumah nya sekitar tiga jam perjalanan. Sepanjang jalan wajah Adam terlihat murka, dia benar-benar tidak ingin masuk ke pesantren.

Tiba-tiba dia mendapatkan ide untuk bisa lari "Aduh ... Ma, perut ku sakit nih!" rengek nya, supir yang mendengar langsung panik dia bahkan sampai memberhentikan mobilnya.

"Tidak usah berhenti, Pak. Adam, di dalam laci ada obat sakit perut, kamu minum itu saja!" seru papa Ammar yang tau gelagat sang putra.

"Gak jadi sakit!" kilah Adam dengan wajah kembali dongkol.

Tiba-tiba dia merasakan ingin pipis "Pa, Ma, berhenti sebentar ya mobilnya, Adam kebelet pipis!" pinta nya.

"Jangan berhenti Pak. Adam, kamu pipis di dalam mobil saja!" tukas papa Ammar lagi, Adam yang duduk di depan sontak melihat sang papa yang di belakang.

"Pa, aku serius!" rengek nya, berharap sang papa mempunyai hati nurani hingga membolehkan dirinya pipis.

"Papa dua rius, pipis di dalam mobil aja!"

.

.

.

~Bersambung.

Maaf ya update nya lama dan juga pendek, lagi kurang sehat besty, jadi sebisa dan semampu ku saja ya.

Terimakasih semuanya yang sudah mau membaca karya ku ini, salam sayang ku untuk kalian semua. Love you sekebon.

Terpopuler

Comments

Naura Eka

Naura Eka

ngakak🤣🤣🤣

2022-10-22

0

Teruterubuzu

Teruterubuzu

🤣🤣🤣🤣 pakai tuh botol.. beres kan

2022-10-08

0

Berdo'a saja

Berdo'a saja

tujuan orang tua sangat kadang anak yang salah faham, mengira ayah ibunya tidak sayang sebenarnya wajar anak punya fikiran seperti itu. karena apa?. karena mereka belum tau sesungguhnya bahwa ilmu agama sangat penting untuk pondasi dari segala inti kehidupan, sejauh-jauhnya anak anak salah dalam melangkah tetap saja suatu hari mereka akan kembali karena merasa sudah bosan dan mereka bisa menilai sendiri ternyata agama Allah tetap lah tempat ternyaman untuk pulang

2022-09-19

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!