James menjauhkan tubuhnya agar Anne tidak bisa lagi melakukan hal yang sama seperti tadi. Mungkin saja jika itu diteruskan James akan melakukan sebuah kesalahan yang fatal, jadi akan lebih baik jika untuk sementara ini dia menjauh dari Anne dulu.
" Jangan melakukan apa yang tidak aku inginkan, kau seharusnya paham dengan kata-kata ku kan? " James menatap tajam Anne berharap gadis itu menuruti apa yang dia perintahkan. Memang benar Anne adalah istrinya, tapi apa yang terjadi selama ini membuatnya enggan untuk mencoba menerima Anne meski sadar dia telah terikat dengan sebuah pernikahan yang mungkin saja akan bertahan lama tidak perduli dia mau atau tidak.
" Tapi aku kan bukan gadis penurut. " Anne tersenyum, dia melangkahkan kaki untuk bisa lebih dekat lagi dengan James, tapi segera James memundurkan langkahnya dan memilih keluar dari kamar karena tidak ingin terjadi sebuah kesalahan yang akan dia sesali nantinya. Anne membuang nafasnya karena James malah memilih untuk keluar dari kamar.
Sementara James yang tidak tahu mau kemana hanya bisa duduk di teras rumah sembari melamun. Pernikahan mereka tidak di gelar di hotel atau tempat terkenal lainnya sesuai dengan permintaan Anne. Gadis itu benar-benar begitu menyukai suasana rumahnya sehingga tak menginginkan pernikahan super mewah yang harus di gelar di hotel bintang lima atau gedung khusus.
James membuang nafas kasarnya, ingin merokok tapi dia tidak ada rokok, ingin memainkan ponsel tapi ponselnya ada di kamar, jadilah dia hanya sibuk menatap langit malam sembari melamun, cukup lama dia melakukan itu hingga suara langkah kaki membuatnya tersadar dari lamunannya, menoleh ke arah dimana langkah kaki itu terdengar.
" Paman? Maksudku, Ayah mertua. "
Ayah Bien menatap James yang kini tengah bangkit dari duduknya dengan tatapan dingin. Jelas lah dia tidak suka melihat James berada di sana. Niat awalnya dia ingin menyapa Ayahnya, atau kakek dari Angel dan Anne sebelum dia tidur, tapi malah mendapati menantunya berada di teras rumah padahal ini adalah malam pertamanya bersama dengan putrinya.
" Kau ingin mempermalukan ku dengan berada di sini? "
James terdiam karena tidak tahu harus menjawab apa. Jelas kalau Ayah Bien akan marah, jadi mau tidak mau dia hanya bisa diam sebentar sembari mencari alasan apa yang akan dia gunakan.
" James, aku memang selalu baik kepadamu selama ini, tapi kalau kau bersikap seperti merendahkan ku dengan mengabaikan putriku, maka jangan salahkan aku kalau aku berniat semauku. "
James mengeraskan rahangnya. Jujur dia merasa begitu kesal karena ada yang mengendalikan hidupnya, padahal orang tuanya saja tidak begitu ketat padanya.
" Masuklah, jangan sampai aku melihat lagi kau duduk disini saat malam hari, karena kalau tidak, maka mimpi buruk mu akan segera aku wujudkan. "
James membalikkan tubuhnya, tidak perlu mengatakan apapun sebagai bantahan, toh apa yang akan di katakan nanti tidak akan bisa di pahami oleh Ayah Bien, karena orang itu benar-benar hanya perduli dengan pemikirannya sendiri.
" Kalau aku sampai melihat putriku sedih, aku juga akan melakukan hal yang sama kepadamu. Kau tahu benar orang tuamu sangat bergantung dengan kemampuan ku kan? "
James sebentar berhenti mendengar apa yang di katakan Ayah Bien. Iya, memang benar orang tuanya belum bisa mandiri dan masih membutuhkan kemampuan Ayah Bien sebagai penyokong perusahaan orang tuanya, benar-benar ingin egois dan mengatakan apa yang di rasakan oleh hatinya, tapi James juga takut kalau orang tuanya akan jatuh terperosok. Ayah James adalah anak kedua dari pemilik pabrik minuman kemasan, tapi karena di anggap tidak mampu menjalankan bisnis Ayahnya, atau kakek dari James, maka pabrik itu di kelola oleh anak pertamanya, atau pamannya James sehingga Ayahnya yang di anggap tidak mampu tidak diberikan apapun sebagai tunjangan. Untunglah di bertemu dengan Ayah Bien, berawal dari iseng-iseng mereka membuka usaha, dan memang Ayah Bien lah yang banyak berusaha memajukan usaha mereka. Mulai dari promosi, pemilihan kemasan, dan hak lainnya di kerjakan mereka berdua tapi atas ide dari Ayah Bien. Jadi kalau dia bertindak frontal bukan hanya akan membuat orang tuanya sulit, tapi kakek serta pamannya pasti akan mengatakan, tidak heran kalau Riko tidak bisa mempertahankan perusahannya, dia itu kan memang tidak memiliki bakat! Sungguh membayangkannya saja James sudah sangat kesal. Ayahnya adalah orang yang baik sehingga dia sendiri tidak tega melihat Ayahnya di hina oleh orang lain, jadi sekarang biarkan lah dia di kekang asalkan bisa menyelamatkan muka Ayahnya itu sudah jauh dari pada cukup.
" Aku tahu. "
Setelah mengatakan itu James kembali ke kamar dimana Anne berada, dan itu adalah kamar yang akan digunakan untuk melalui malam pertama, serta kamar yang akan mereka gunakan untuk tidur mulai saat ini.
Untunglah Anne sudah tidur, jadi dia tidak perlu berinteraksi batinnya. Dengan hati-hati dia merangkak tubuhnya di samping Anne karena tida ingin gadis itu bangun dan melakukan apa yang tidak dia suka. Sungguh hari ini dia benar-benar lelah dan butuh istirahat, tapi baru saja mulai merasakan nyaman ketika berbaring, Anne rupanya bangkit dari tidurnya, dia tersenyum menatap James yang tenga menatapnya dengan tatapan terkejut.
" Bukanya kau sudah tidur? " Tanya James bingung.
" Tadi memang sudah tidur, tapi karena aku gampang terbangun ketika ada pergerakan atau suara nafas mu, aku jadi terbangun. "
James menghela nafasnya.
" Tidurlah, aku lelah sekali hari ini, kau juga pasti lelah kan? "
Anne nampak merengut tak setuju, padahal dia sudah mandi dengan sangat bersih, menggunakan parfum yang khusus dia pesan agar bisa membuat James puas, tapi kalau seperti ini apa gunanya juga pakaian seksi yang ia gunakan di saat suhu ruangan begitu rendah?
" Sayang, ini kan malam pertama kita, masa kita akan tidur begitu saja? " Protes Anne sembari mengguncang tubuh James.
James menghela nafas sebalnya.
" Anne, kau tahu benar kalau dari pagi kita tidak istirahat sama sekali kan? Kita istirahat saja, besok juga harus melakukan banyak hal seperti aktifitas harian kita kan? "
Anne membuang nafas sebalnya.
" Ajari saja aku bagaimana caranya, aku akan melakukannya untukmu, kau hanya perlu mengarahkan bagaimana caranya. "
James menatap Anne dengan tatapan tidak percaya.
" Anne, kau ini sadar tidak dengan apa yang kau katakan? "
Anne mengangguk dengan cepat.
" Tahu lah! Aku sudah banyak membaca novel romantis, menonton banyak drama padahal aku tidak suka melakukannya. Aku benar-benar sudah mempersiapkan diri agar malam pertama kita berkesan, jadi jangan mengunduhnya ya? "
James mengusap wajahnya dengan kasar.
" Anne, aku- "
Bum selesai James berkata, Anne sudah duduk dipangkuan James sembari memeluk tengkuknya.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Naviah
semangat thor💪
ya ampun Anne🤦🤦🤦😂😂😂
2022-09-19
1
🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘
😉😉😉😉😉
semangattt anne ...
2022-09-14
1
Della Eriana
semangat ya kak
2022-09-11
2