Memulai kebahagia'an

Alvin membulatkan tekadnya untuk membuat Jeni menjadi orang yang paling bahagia di muka Bumi ini. Karena bagi Alvin Jeni adalah orang satu - satunya yang ingin dia bahagiakan.

Mereka berdua berpagutan dengan Mesra, hingga akhirnya gaun yang baru Jeni pakai terpaksa di lepas kembali oleh Alvin.

Keduanya menikmati momen tersebut, hingga lupa waktu.

Alvin berhenti melakukan pergulatannya, ketika perutnya keroncongan, karena semenjak keluar dari rumah sakit dia belum makan sedikitpun.

" Sayang, aku pergi ke dapur dulu yah, aku tunggu kamu di dapur " ucap Alvin lembut.

Jeni mengangguk sembari tersenyum, Mereka beranjak dari tempat tidur dan membersihkan diri, Alvin keluar lebih dulu setelah berpakaian rapi.

Sementara Jeni merias dirinya lagi agar telihat indah di mata suami tercintanya.

Ketika Alvin sampai di dapur, dia melihat para pelayan sedang menyiapkan makanan, pasalnya jam sudah menunjukkan waktunya makan siang.

Alvin bingun mau berbuat apa, dia akhirnya bertanya " Kalian masak buat siapa ?" tanya Alvin seperti orang bodoh.

Pelayan dan Chef yang dari tadi sibuk memasak dan menyiapkan makanan, tentu saja terkejut dengan ucapan Alvin yang tiba - tiba.

" Tuan Moor "

" Tuan Moor "

" Tuan Moor "

Mereka yang ada di dapur membungkuk Hormat menyambut Alvin.

Alvin tersenyum " Jadi kalian sedang memasak untuk siapa ?" tanya Alvin lagi memastikan.

Seorang kepala Chef mennghampiri Alvin " Sekarang sudah waktunya anda dan Nyonya makan siang, jadi kami memasak untuk anda, Tuan Moor " ucap kepala Chef sopan.

" Sebanyak ini ?" Alvin melihat makanan yang sudah siap disajikan ke meja makan.

" Tuan Moor, karena kami belum tahu makanan kesukaan anda, jadi kami berinisiatif membuat berbagai hidangan, jika anda tidak keberatan Bolehkan anda memberitahu kami apa maskan kesukaan anda, agar kami bisa melayani anda dengan lebih baik lagi " jawab kepala Chef sembari bertanya pada Alvin.

Alvin menghela napas " Aku tidak pilih - pilih makanan, yang penting jika pagi hari kamu siapkan satu Porsi Sup Jamur, siang satu Porsi Makanan yang di buat dengan sayuran segar, malamnya kamu buatkan satu porsi makanan yang terbuat dari daging, hanya itu saja yang aku minta, apa kalian tidak keberatan ?" tanya Alvin lembut.

Kepala Chef sudah mencatat semuanya " Tentu saja kami tidak keberatan Tuan Moor, kami akan berusaha memberikan yang terbaik untuk anda dan Nyonya " jawab Kepala Chef.

" Terimakasih, ngomong - ngomong aku sudah lapar, bisakah kalian menyajikan makanan ini sekarang, kurasa ini saja sudah vukup untuk kami berdua, sisanya kalian makan saja, tidak baik membuang - buang makanan " Alvin menunjuk 5 Porsi makanan dan beranjak pergi.

Para Chef dan Pelayan saling menatap, mereka tersenyum penuh arti, Karena Alvin ternyata sangat baik, dia juga tidak banyak Komplen walau dia melihat banyak masakan yang tidak dia mau.

Mereka semua tidak tahu saja jika Alvin biasa berhemat, jadi dia tidak suka membuang - buang makanan.

Kalau makanan untuk Jeni tidak di habiskan saja, Alvin dengan senang hati menghabiskannya, karena dia tidak ingin membuang rejeki yang sudah susah payah istrinya dapatkan.

Alvin kembali ke kamarnya untuk memanggil Jeni, dia membuka pintu " Sayang, makanannya sudah si...."

Alvin tertegun ketika melihat istrinya yang telah selesai berdandan, Jeni terlihat sangat cantik saat berdandan dengan sungguh - sungguh.

Alvin kemudian tersadar dan bertanya " Sayang, kamu mau kemana ?" tanya Alvin sembari menghampiri Jeni.

Jeni tersenyum " Mau kemana apanya ?, memangnya tidak boleh kalau aku merias diri untuk suami tercintaku, lagi pula alat make up disini sangat lengkap, terimakasih yah sayang "

Jeni memgira jika Alvin sudah menyiapkan alat Make up tersebut untuknya, karena selama ini dia bercerita pada Alvin jika dia ingin memiliki alat Make up yang lengkap.

Tapi karena biaya untuk hidup mereka saja pas - pasan, Jeni hanya bercerita saja pada Alvin walaupun dia menginginkan Alat Make up yang lengkap.

Untuk itulah Jeni berpikir jika Alvin yang sudah menyiapkan Alat Make up tersebut.

Alvin tersenyum " kirain kamu mau kemana, ya sudah kita makan dulu Yuk " ajak Alvin pada Jeni.

Jeni mengangguk, mereka berdua meninggalkan kamar untuk menuju Meja makan.

Disana terlihat Rudi yang sudah menunggu mereka sembari membantu pelayan menata makanan di Meja makan.

Jeni terkejut ketika melihat makanan yang sangat mewah tersaji dihadapannya.

Berbeda dengan Alvin yang tidak tahu nama makanan yang di masakkan Chefnya, karena Alvin jarang sekali keluar rumah.

Jeni tahu semua itu, pasalnya Jeni sering di ajak Relasi bisnisnya untuk makan bersama di restoran Mewah, jadi tentu saja Jeni kurang lebih tahu semua makanan tersebut.

" Astaga sayang !, ini semua makan siang kita ?" tanya Jeni tercengang.

Alvin menarik sebuah Kursi untuk duduk Jeni, dia tersenyum " Ya, duduklah sayang, Mulai sekarang para juru masak di Mansion kita yang akan memasakkan makanan untuk kita "

" Chef ?, tunggu dulu apa maksud kamu sayang ?" tanya Jeni bingung.

Alvin menghela napas, dia juga tidak tahi detailnya, jadi dia menoleh ke Rudi " Rudi, beritahu Nyonya "

" Baik Tuan " jawab Rudi sopan.

" Nyonya Jeni, di Mansion kita ada 5 Chef profesional, satu orang sebagai kepala Chef dan yang empat adalah Murid kepala Chef sendiri, mereka semua bisa menyajikan apapun yang anda minta, jadi Nyonya tidak perlu sungkan jika ingin makan sesuatu yang Nyonya inginkan " Rudi menjelaskan dengan jelas.

Tentu saja Jeni tercengang, pasalnya baru kali ini dia seorang Chef Profesional secara langsung.

Jeni menatap Alvin, dia membatin " Alvin, siapa kamu sebenarnya ?, kenapa kamu selama ini menyembunyikan hal tersebut padaku ?, jangan - jangan selama ini kamu menyembunyikan identitas kamu karena disuruh keluarga kamu agar bisa mendapatkan warisan, seperti di Novel - Novel yang pernah aku baca ?" Jeni berfantasi liar, menebak identitas Alvin.

Sementara Alvin terlihat sangat Santai, dia tidak terusik sama sekali dengan pemikiran Jeni, karena yang dia inginkan, Akhirnya bisa tercapai juga.

" Sayang, kamu kenapa ?, ayo makan " Tegur Alvin yang melihat Jeni tertegun tidak menyentuh makanannya.

" Eh..iya sayang " Jawab Jeni kaget.

Sementara itu di Matrix Capital, Vargas sedang menemui Asisten pribadi Alvin, yang sekarang bertugas memegang Matrix Capital.

Alvin sebenarnya tidak tahu jik dia memiliki Asisten Pribadi di Matrix Capital, karena dia saja belum pernah kesana, boro - boro mengenal Asistennya.

" Tuan Furi Lane, apakah pengajuan kerjasama yang saya berikan sudah bisa di putuskan sekarang ?" tanya Vargas sopan.

Furi menghela napas " Tuan Vargas, saya tidak bisa memutuskannya sendiri, Tuan Moor yang akan memutuskan hal tersebut, anda tenang saja kata orang kepercayaan Tuan Moor, dia sedang berada disini, mungkin nanti dia akan kemari, untuk mengecek Matrix Capital "

Vargas hanya bisa pasrah saja, pasalnya dia tahu batas kemampuannya, tidak mungkin dia membuat keributan di Matrix Capital.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Tyas

Tyas

tolak aja yaa 😉

2024-04-27

0

Team Hore (≧∇≦)/

Team Hore (≧∇≦)/

tq

2022-12-25

3

Harman LokeST

Harman LokeST

maaaaaaaaaaaaannnnnnnnnntttaaaaaaaaaaaaaaaaaaaapppppppppppp banget author

2022-11-30

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Mendapat System
3 Kantor Perceraian
4 MatriX Capital
5 Mansion Grand Luv
6 Megahnya Mansion Grand Luv Membuat Jeni Tersadar
7 Tidak memberikan Pintu untuk Mertua !
8 Pasangan Yang Seharusnya
9 Memulai kebahagia'an
10 Alvin menuju Matrix Capital
11 Di sambut Asisten Bohai
12 Vargas Hanyalah Keroco
13 Sikap tegas Jeni Pada Ibunya
14 Kemesraan Pasangan
15 Keintiman
16 Keluuarga Su
17 Informasi Dari Weliah Su
18 Perusahaan Body guard atau pelatihan Militer ?
19 Diskusi
20 Bodohnya Musuh Alvin
21 Mempermainkan Jordan dan Anaknya
22 Tranformasi Alvin ?
23 Kasih Sayang Pagi Hari
24 Hanya anak Pebisnis Kelas Dua
25 Vilan Rox
26 Bertemu Kenalan Lama
27 Mendengarkan Cerita Latisa
28 Kedatangan Jorah Su
29 Misi Selesai
30 Pergi Ke Kediaman Keluarga Su
31 Bangkitnya Pecundang
32 Pergi Ke Matrix Capital Bersama Istri
33 Alvin yang Berkuasa
34 Tikus Kantor
35 Siapa Alvin ?
36 Kedatangan Eksekutor ?
37 Bos Yang Sesungguhnya
38 Berkunjung Di Kantor FC MULDOR City
39 Rencana Untuk Club sepakbola
40 Masalah Yang Rumit
41 Kenyataan
42 Diamond Tower Arnesia
43 Kemampuan Para Eksekutor
44 Keseharian
45 Menuju Arnesia
46 Kakak, Adik yang Bodoh
47 Keluarga Su Hancur !
48 Sampai Di Arnesia
49 Mansion Grown
50 Kode Etik Eksekutor
51 Hidup Yang Sempurna
52 Terlalu Bersemangat Olahraga Malam
53 pengumuman
54 Pertemuan
55 Satu Perintah Membuat Para Eksekutor Bergerak
56 Memulai Invasi Turner Grup
57 Pengorbanan Seorang Anak ?
58 Masa Lalu Keluarga Moor
59 Masa Lalu Keluarga Moor 2
60 Masa Lalu Keluarga Moor 3
61 Kebenaran Terungkap
62 Bertemu Sang Ibu
63 Perasaan Alvin
64 Kedatangan Pak tua Moor di Chinate
65 Titik Terang !
66 Berbagai Perasaan Yang Mulai Muncul
67 Sera Ingat Dengan Garin
68 System dan Pecundang
69 Awal Dari Revolusi New Moor Family
70 Perburuan Para Eksekutor
71 Pembantaian
72 Keberuntungan Jeni
73 Nasib Berbeda Jeni dan Sera Young
74 Kejam Tapi Bersahaja ?
75 Ingin mengungkap Kebenaran
76 Cerita Pak tua Moor
77 Teka - Teki
78 Istri Idaman
79 Grivia
80 Sebuah Harapan Baru
81 Damai Sebelum Perang
82 Big Grown Investasi
83 Awal Perang Perusahaan dan Pertumpahan Darah
84 Pertempuran
85 Ken dan Neil Tumbang ?
86 Klon System
87 Penyelamat
88 Kejutan System
89 Pertemuan Ayah dan Anak
90 Gilian Yang Malang
91 Sebuah Kenyataan Yang Kelam
92 Siapa Hari Young ?
93 Gejolak
94 Arisa Bikin Ulah
95 Kebahagiaan Untuk Istri Tercinta
96 Perbedaan Eksekutor Dan Klon System
97 Informasi Cris Hunter
98 Masa Lalu dan Masa Sekarang
99 Kepribadian Ganda
100 Rencana Penghabisan
101 Menyerang Kazar
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Prolog
2
Mendapat System
3
Kantor Perceraian
4
MatriX Capital
5
Mansion Grand Luv
6
Megahnya Mansion Grand Luv Membuat Jeni Tersadar
7
Tidak memberikan Pintu untuk Mertua !
8
Pasangan Yang Seharusnya
9
Memulai kebahagia'an
10
Alvin menuju Matrix Capital
11
Di sambut Asisten Bohai
12
Vargas Hanyalah Keroco
13
Sikap tegas Jeni Pada Ibunya
14
Kemesraan Pasangan
15
Keintiman
16
Keluuarga Su
17
Informasi Dari Weliah Su
18
Perusahaan Body guard atau pelatihan Militer ?
19
Diskusi
20
Bodohnya Musuh Alvin
21
Mempermainkan Jordan dan Anaknya
22
Tranformasi Alvin ?
23
Kasih Sayang Pagi Hari
24
Hanya anak Pebisnis Kelas Dua
25
Vilan Rox
26
Bertemu Kenalan Lama
27
Mendengarkan Cerita Latisa
28
Kedatangan Jorah Su
29
Misi Selesai
30
Pergi Ke Kediaman Keluarga Su
31
Bangkitnya Pecundang
32
Pergi Ke Matrix Capital Bersama Istri
33
Alvin yang Berkuasa
34
Tikus Kantor
35
Siapa Alvin ?
36
Kedatangan Eksekutor ?
37
Bos Yang Sesungguhnya
38
Berkunjung Di Kantor FC MULDOR City
39
Rencana Untuk Club sepakbola
40
Masalah Yang Rumit
41
Kenyataan
42
Diamond Tower Arnesia
43
Kemampuan Para Eksekutor
44
Keseharian
45
Menuju Arnesia
46
Kakak, Adik yang Bodoh
47
Keluarga Su Hancur !
48
Sampai Di Arnesia
49
Mansion Grown
50
Kode Etik Eksekutor
51
Hidup Yang Sempurna
52
Terlalu Bersemangat Olahraga Malam
53
pengumuman
54
Pertemuan
55
Satu Perintah Membuat Para Eksekutor Bergerak
56
Memulai Invasi Turner Grup
57
Pengorbanan Seorang Anak ?
58
Masa Lalu Keluarga Moor
59
Masa Lalu Keluarga Moor 2
60
Masa Lalu Keluarga Moor 3
61
Kebenaran Terungkap
62
Bertemu Sang Ibu
63
Perasaan Alvin
64
Kedatangan Pak tua Moor di Chinate
65
Titik Terang !
66
Berbagai Perasaan Yang Mulai Muncul
67
Sera Ingat Dengan Garin
68
System dan Pecundang
69
Awal Dari Revolusi New Moor Family
70
Perburuan Para Eksekutor
71
Pembantaian
72
Keberuntungan Jeni
73
Nasib Berbeda Jeni dan Sera Young
74
Kejam Tapi Bersahaja ?
75
Ingin mengungkap Kebenaran
76
Cerita Pak tua Moor
77
Teka - Teki
78
Istri Idaman
79
Grivia
80
Sebuah Harapan Baru
81
Damai Sebelum Perang
82
Big Grown Investasi
83
Awal Perang Perusahaan dan Pertumpahan Darah
84
Pertempuran
85
Ken dan Neil Tumbang ?
86
Klon System
87
Penyelamat
88
Kejutan System
89
Pertemuan Ayah dan Anak
90
Gilian Yang Malang
91
Sebuah Kenyataan Yang Kelam
92
Siapa Hari Young ?
93
Gejolak
94
Arisa Bikin Ulah
95
Kebahagiaan Untuk Istri Tercinta
96
Perbedaan Eksekutor Dan Klon System
97
Informasi Cris Hunter
98
Masa Lalu dan Masa Sekarang
99
Kepribadian Ganda
100
Rencana Penghabisan
101
Menyerang Kazar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!